Anda di halaman 1dari 5

OPEN ACCESS

JOURNAL OF TELECOMMUNICATION, ELECTRONICS, AND CONTROL ENGINEERING (JTECE) ISSN: 2654-8275 (ONLINE)
JTECE. VOL. XX, NO. XX, PP.XX-XX, MONTH YEAR

Kipas Angin Otomatis sebagai Produk


Smart Home
Gunawan Ariyoga
17101058, S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro, Institut Teknologi
Telkom Purwokerto, JL. D.I Panjaitan No.128,

gunawan.ariyoga@gmail.com

Abstrak
Setiap hari seiring berkembangnya teknologi menjadikan manusia sebagai makhluk
yang cepat dalam beraktivitas dan sangat efisien secara waktu maupun tenaga. Hal ini
mendorong teknologi yang digunakan manusia menjadi serba otomatis. Seperti konsep
Smart Home yang kini kian populer dikarenakan semua benda-benda dirumah serba
otomatis. Maka dirancanglah Kipas Angin Otomatis sebagai produk Smart Home.
Pemilik rumah hanya perlu berada berada didepan kipas dan akan otomatis menyala,
ketika pemilik rumah pergi kipas akan mati. Konsep ini dapat menghemat listrik
dikarenakan pemilik rumah seringkali lalai meninggalkan kipas angin dalam keadaan
menyala. Perancangan ini menggunakan Arduino Uno R3, Ultrasonic Distance Sensor,
DC Motor, LED. Cara kerjanya adalah Ultrasonic Distance Sensor mendeteksi suatu
objek pada jarak tertentu, jika terdapat objek pada jarak tertentu maka sinyal
berlogika 1 akan diberikan kepada Arduino Uno R3 untuk menyalakan DC Motor dan
LED. Saat objek sudah keluar dari jarak tertentu maka Arduino Uno R3 akan
menerima sinya berlogika 0 dan menghentikan DC Motor dan LED.

Keywords: Arduino Uno R3, Ultrasonic Distance Sensor, DC Motor, LED, Smart Home

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Di Indonesia teknologi smart home sudah tidak asing lagi. Beberapa rumah yang berada di kota besar
telah dilengkapi dengan teknologi smart home. Bahkan sekarang smart home juga merambah ke bisnis
apartemen. Dibandingkan dengan rumah konvensional, smart home mengaplikasikan beberapa teknologi
canggih dalam sistem rumah modern. [1]
Konsep rumah pintar ini didominasi oleh aplikasi teknologi. Aplikasi inilah yang memudahkan
penghuni rumah maupun apartemen untuk menyalakan dan mematikan lampu, mengaktifkan air
conditioner, televisi, perangkat elektronik hingga sistem otomatisasi untuk operasi pintu, jendela dan alat-
alat rumah lainnya. [2]

B. Tujuan

1. Untuk memberikan kemudahan pemakaian


2. Untuk menghindari keteledoran
3. Untuk mengefisienkan pemakaian listrik

C. Landasan Teori

Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat
komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR. Mikrokontroler itu sendiri adalah
chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan
program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input
tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai
‘otak’ yang mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik. Mikrokontroler ada
FIRST AUTHOR et al.:
SAMPLE PAPER FOR JTECE 2

pada perangkat elektronik sehari-hari, misalnya handphone, MP3 player, DVD, televisi, AC, dll.
Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan robot. Baik robot mainan, maupun robot
industri. Karena komponen utama Arduino adalah mikrokontroler, maka Arduino pun dapat diprogram
menggunakan komputer sesuai rancangan. [3]
Arduino juga merupakan platform hardware terbuka yang ditujukan kepada siapa saja yang ingin
membuat purwarupa peralatan elektronik interaktif berdasarkan hardware dan software yang fleksibel
dan mudah digunakan. Mikrokontroler diprogram menggunakan bahasa pemrograman arduino yang
memiliki kemiripan syntax dengan bahasa pemrograman C. Karena sifatnya yang terbuka maka siapa saja
dapat mengunduh skema hardware arduino dan membangunnya. [4]

II. PERANCANGAN
A. Diagram Blok Sistem

Gambar 2.1 Diagram Blok Sistem


B. Flowchart Program

Gambar 2.2 Flowchart Program

Sistem kerja dari blok diagram dan flowchart tersebut adalah pertama-tama sensor pada kipas angin
akan mendeteksi objek pada jarak 100cm, apabila object memasuki jarak tersebut maka sensor akan
mengirim sinyal high kepada kontroler yaitu Arduino, lalu Arduino akan mengaktifkan LED sebagai
indikator dan DC Motor yang berfungsi sebagai baling-baling kipas. Ketika objek tersebut keluar dari
jarak 100cm maka sensor akan mengirim sinyal low dan otomatis kipas angin akan berhenti berjalan,
karena DC Motor akan dihentikan oleh kontroler.
FIRST AUTHOR et al.:
SAMPLE PAPER FOR JTECE 3

C. Perancangan Alat

Gambar 2.3 Perancangan Alat

Rangkaian ini menggunakan alat-alat yaitu, Arduino Uno R3, Ultrasonic Distance Sensor, DC Motor,
H-brige Motor Driver, 3 LED dan Power Supply.Agar dapat berjalan sesuai perancangan maka Arduino
tersebut diprogram menggunakan script berikut:

int pwm = 0, cm = 0, inches = 0, LedMerah = 6, LedKuning = 4, LedHijau = 2 ;

long readUltrasonicDistance(int pin)


{
pinMode(pin, OUTPUT);
digitalWrite(pin, LOW);
delayMicroseconds(2);

digitalWrite(pin, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(pin, LOW);
pinMode(pin, INPUT);

return pulseIn(pin, HIGH);


}

void setup()
{
pinMode(3, OUTPUT);
pinMode(5, OUTPUT);
pinMode(7, INPUT);
Serial.begin(9600);
}

void loop()
{

cm = 0.01723 * readUltrasonicDistance(7);

inches = (cm / 2.54);


Serial.print(inches);
Serial.print("in, ");
Serial.print(cm);
Serial.println("cm");
FIRST AUTHOR et al.:
SAMPLE PAPER FOR JTECE 4

delay(100); // Wait for 100 millisecond(s)

if(cm < 100) {


digitalWrite(3, HIGH);
}
if(cm > 100) {
digitalWrite(3, LOW);
}

if(cm < 100) {


digitalWrite(LedMerah,HIGH);
digitalWrite(LedKuning,HIGH);
digitalWrite(LedHijau,HIGH);
delay(100);
digitalWrite(LedMerah,LOW);
digitalWrite(LedKuning,LOW);
digitalWrite(LedHijau,LOW);
delay(100);
}
}
III. SIMULASI DAN HASIL
A. Hasil Simulasi

Gambar 3.1 Simulasi pada Jarak > 100cm

Gambar 3.2 Simulasi pada Jarak < 100cm


FIRST AUTHOR et al.:
SAMPLE PAPER FOR JTECE 5

Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Perangkat

Jarak Tegangan Arus DC Motor LED

> 100cm 19.0 V 19.3 mA 0 rpm Mati


< 100cm 19.0 V 305 mA 35695 rpm Hidup

B. Analisa Perangkat

Perangkat disimulasi pada dua keadaan, yang pertama sensor menyala namun jarak objek lebih dari
100cm, yang kedua jarak kurang dari 100cm. Kedua simulasi menggunakan tegangan 19 V. Pada keadaan
objek lebih dari 100cm arus hanya 19.3 mA lalu DC Motor 0 rpm yang artinya tidak bergerak dan LED
mati. Lalu pada keadan kedua saat jarak objek sama atau kurang dari 100cm maka arus mencapai 305
mA, setelah itu DC Motor akan berputar sebesar 35695 rpm dan LED akan menyala dan berkedip.
Semakin besar tegangan maka rpm akan semakin besar pula.

IV. KESIMPULAN
Dari hasil perancangan kipas angin otomatis ini dapat diambil kesimpulan bahwa perangkat hanya akan
merespon yaitu dengan memutar DC Motor dan LED apabila objek dalam radius 100cm atau kurang,
Ketika kipas menyala sedangkan objek berpindah dalam jarak lebih dari 100cm maka otomatis alat akan
mati. Dengan adanya alat ini sebagai produk smart home maka dapat mempermudah pemakaian dan dapat
menghindari dari pemborosan listrik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Steven, 02 September 2017. [Online]. Available: http://scdc.binus.ac.id/himtek/2017/09/02/smart-home-pengenalan/. [Accessed


18 January 2019].
[2] A. Erawan, 03 December 2015. [Online]. Available: https://www.rumah.com/berita-properti/2015/12/112343/gunakan-smart-
home-kenali-dulu-fitur-fiturnya. [Accessed 18 January 2019].
[3] I. Efendi. [Online]. Available: https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-kelebihan-arduino/. [Accessed 18 January 2019].
[4] H. Santoso. [Online]. Available: https://www.elangsakti.com/2017/11/belajar-arduino.html. [Accessed 18 January 2019].

Anda mungkin juga menyukai