Anda di halaman 1dari 6

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

ISSN : 2301-9425

SISTEM KENDALI JARAK JAUH UNTUK KONTROL BUKA DAN


TUTUP PINTU DENGAN MIKROKONTROLLER AT89S51
Arif Munandar (1111453)
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan
Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan
http://www.stmik-budidarma.ac.id // Email: arifmunandar64@gmail.com
ABSTRAK
Telah dibuat suatu pengendali jarak jauh (remote control) yang digunakan untuk membuka dan
menutup pintu dengan jarak yang relatif jauh,rancangan ini dikembangkan dengan menggunakan mikrokontroler
AT89S51 sebagai tempat memproses data.
LED inframerah sebagai pemancar dan penerima gelombang inframerah, serta perangkat lunak yaitu
bahasa assembly MCS-51. Pengembangan ini dimulai dari tombol input
dan mikrokontroler akan
membandingkan data yang diterima dari tombol input.
Tombol ON atau tombol OFF, jika tombol ON maka data yang dikirimkan oleh LED inframerah adalah
perintah untuk membuka pintu, dan jika tombol OFF maka data yang dikirimkan oleh LED inframerah adalah
perintah untuk menutup pintu.
Kata Kunci: Kendali, Jarak Jauh, BukaTutupPintu, Mikrokontroller AT89S51.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi saat ini banyak
memberikan kemudahan kepada pengguna untuk
melakukan berbagai aktivitas mulaidari hal-hal yang
mudah sampai yang rumit sekalipun. Hal ini terlihat
pada kecenderungan pemakaianremote control atau
pun tombol input sebagai salah satu pemancar sinyal
yang terdapat pada beberapa alat elektronik misalnya
remote tv, remote alarm mobil, remote AC (Air
Conditioner), dan alat elektronik lainnya.
Hal ini jelas menunjukkan bahwa saat ini
terdapat kecenderungan untuk melakukan berbagai
aktivitas menggunakan pengontrolan jarak jauh dan
akan semakin popular pada berbagai aplikasi alat
elektronik yang digunakan oleh para konsumen. Pada
alat ini digunakan pengontrolan jarak jauh dengan
remote control dengan inframerah sebagai pemancar,
seperti yang terdapat pada pintu jarak jauh.
Inframerah cukup efektif digunakan jika alat yang
dikontrol terdapat pada lokasi yang sama dan tidak
terlalu jauh. Penggunaan infra merah sebagai
pemancar tidak dapat digunakan lagi jika peralatan
yang ingin dikendalikan terhalangi oleh benda yang
memiliki ketebalan misalnya dinding beton, yang
membatasi kerja dari infra merah tersebut.
Dan pemancar inframerah akan diterima oleh
penangkap cahaya yang bernama lampu led, lampu
led inilah yang akan bekerja sesuai perintah yang ada
pada setiap tombol-tombol perintah yang ada pada
remote control sebagai pengendalinya. Alasan
mengapa orang menggunakan remote control sebagai
pengendali jarak jauh agar pengguna tidak perlu
mengalami kesulitan ketika akan membuka/menutup
pintu, dan menghidupkan alat elektronik lainnya.
Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika
digital yang mempunyai masukkan dan keluaran,

serta kendali dengan program, pemrograman yang


bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.
Sederhananya cara kerja mikrokontroller sebenarnya
hanya membaca dan menulis data. Mikrkontroller
merupakan komputer didalam chip yang digunakan
untuk mengontrol peralatan elaktronik, yang
menekankan efesiensi an efektifitas biaya. Secara
harfiahnya bisa disebut pengendali kecil dimana
sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak
memerlukan komponen-komponen pendukung, dapat
diperkecil dan komponen tersebut akhirnya terpusat
serta dikendalikan oleh mikrokontroller ini.
Menurut Jurnal: Satyoadi (2004) .Elekronika
Digital. Pengendalian jarak jauh dimaksudkan untuk
lebih mengefisienkan waktu dan tenaga manusia.
Dengan demikian, pekerjaan manusia akan menjadi
lebih mudah. Ada kalanya pengendalian jarak jauh
dilakukan dengan menggunakan remote control, yaitu
pengendalian dengan media perantara udara
memanfaatkan gelombang frekuensi. Selanjutnya,
dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam
bidang rangkaian logic, maka remote control yang
berupa bel rumah yang ada di rumah dapat
digunakan untuk mengendalikan pintu terbuka dan
tertutupnya pintu.
Dalam hal keamanan adakalanya setiap orang
membutuhkan sebuah ruangan pribadi di mana dalam
ruangan tersebut disimpan peralatan-peralatan, bendabenda atau apa pun yang tidak ingin diketahui oleh
orang lain.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar
belakang di atas, maka dalam skripsi ini penulis akan
membuat sistem pengontrolan jarak jauh dengan infra
merah sebagai pemancar.
1. Bagaimana konsep sistem kendali buka dan tutup

Sistem Kendali Jarak Jauh Untuk Kontrol Buka Dan Tutup Pintu Dengan Mikrokontroller
At89s51. Oleh : Arif Munandar

63

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

2.

3.

pintu
rumah
dengan
menggunakan
Mikrokontroller AT89S51 sebagai pemroses data
?
Bagaimana membangun alat kendali jarak jauh
untuk control buka dan tutup pintu dengan
menggunakan Mikrokontroller AT89S51 sebagai
pemrogram?
Bagaimana
menerapkan
Mikrokontroller
AT89S51 sebagai pemroses data program
masukan/keluaran untuk dapat mengendalikan
pintu rumah dengan remote control ?

1.3 Batasan masalah


Penulisan Skripsi ini dibatasi pada:
1. Prinsip kerja alat dijelaskan secara sederhana,
dan jarak jangkau gelombang inframerah pada
remote control sejauh 10m.
2. Prinsip kerja LED hanya menjelaskan bagaimana
LED dapat memancarkan/menerima gelombang
inframerah dengan jarak jauh.
3. Penjelasan mikrokontroller AT89S51, hanya
meliputi bentuk, fungsi tiap pin pada mikro, dan
data hanya dapat diproses dengan
bahasa
program assembly.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pembuatan Skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengendali pintu rumah jarak jauh
dengan remote control.
2. Membangun alat penggerak pintu rumah dengan
mikrokontroller AT89S51 sebagai tempat
pemprosesan data pada remote control .
3. Menerapkan Mikrokontroller AT89S51 dalam
pengendali pintu rumah.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat pembuatan Skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1. Dapat Memudahkan pekerjaan manusia dengan
menggunakan alat untuk membuka dan menutup
pintu rumah dari jarak jauh.
2. Dapat membantu manusia untuk membuka dan
menutup pintu rumah dari jarak jauh, tanpa perlu
membuka dan menutup pintu rumah secara
langsung.
2. Landasan Teori
2.1. Pengendalian sistem

ISSN : 2301-9425

Karena suatu sistem tidak ada yang menutup,


supaya sistem dapat terus melangsungkan hidunya.
Maka sistem harus mempunyai daya bela diri atau
sistem harus mempunyai sistem pengendali.
pemgendalian dari suatu sistem dapat berupa
pengendalian. Pengandalian dari susatu sistem dapat
berupa pengendalian umpan balik (feedback control
system), pengendalian umpan maju (feed forward
control system) dan pengendalian pencegaan (prentive
control system). (Jogiyanto, 2004: 684)
2.2. Mikrokontroler AT89S51.
Mikrokontroler AT89S51 salah satu keluarga dari
MCS-51 keluaran Atmel. Mirkrokontroler jenis ini
memiliki RAM internal 128 byte dan Flash PEROM
4 Kbyte. Adapun bentuk fisik dari mikrokontroler
AT89S51. (Taufiq Dwi Septian Suyadhi, tahun
2010,hal 268) Penjelasan untuk masing-masing pin
dari mikrokontroler AT89S51 adalah sebagai
berikut:
1. Pin 1 8 merupakan pin saluran I/O. Pin ini juga
disebut sebagai Port 1. Masing-masing pin dapat
digunakan tanpa bergantung dengan pin lainnya.
2. Pin 9 merupakan pin untuk rangkaian reset yang
digunakan untuk mengembalikan kondisi awal
mikrokontroler.
3. Pin 10 17 merupakan pin terminal masukan
dan keluaran, disebut juga port 3. Masingmasing pin dari port 3 ini juga dapat digunakan
secara bit.
4. Pin 18 19 merupakan terminal masukan dan
keluaran dari rangkaian osilator.
5. Pin 20 merupakan ground catu daya
mikrokontroler.
6. Pin 21 28 merupakan saluran masukan dan
keluaran yang dinamakan sebagai port 2. Pin
dapat digunakan tanpa tergantung dengan pin
lainnya.
7. Pin 29 merupakan pin yang berfungsi pada saat
mengeksekusi program yang terletak pada
memori eksternal. Pin ini dinamakan pin PSEN.
8. Pin 30 (ALE/PROG) merupakan penahan alamat
memori eksternal selama mengakses memori
eksternal. Pin ini juga berfungsi sebagai
pulsa/sinyal input pemrograman selama proses
pemrograman.
9. Pin 31 (EA) merupakan sinyal kontrol untuk
pembacaan memori program.
10. Pin 32 39 merupakan terminal I/O pada
mikrokontroler dan disebut sebagai port 2.
11. Pin 40 merupakan pin tegangan power supply.

Sistem Kendali Jarak Jauh Untuk Kontrol Buka Dan Tutup Pintu Dengan Mikrokontroller
At89s51. Oleh : Arif Munandar

64

ISSN : 2301-9425

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

Gambar: 1 Blok Diagram Mikrokontroler AT89S51


Sumber: (Taufiq Dwi Septian Suyadhi, 2010: 269).
2.3 Sensor Inframerah
Sensor inframerah adalah sensor yang
menggunakan inframerah untuk
mendeteksi
lingkungan. Sinar inframerah adalah gelombang
elekromagnetik yang mempunyai frekuensi rendah.
Pada sistem robot, sensor inframerah digunakan
untuk mendeteksi jalur dan mengukur jarak antara
robot dan penghalang terdekat. Perangkat yang
diperlukan untuk mengukur jarak antara robot dan
dinding adalah LED dan penerima inframerah.
Sinyal inframerah dipancarkan kemudian dideteksi
oleh bagian penerima (Maman Abdurohman, 2010:
209).
2.3.1 LED (Light Emitteng Diode)
LED adalah komponen yang dapat
mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan
produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga
sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan
bahwa elektron yang menerjang sambungan P-n
juga melepaskan energi berupa energi panas dan
energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika
mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkan emisi
cahaya pada semikonduktor, doping yang dipakai
adalah galium, arsenik, dan fosfor. Jenis doping
yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang
berbeda pula.

D1
anoda

katoda
LED

Gambar: 2.. Simbol LED


Sumber: (Widodo Budiharto, 2005: 45).
Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang
banyak adalah warna merah, kuning, dan hijau.
LED berwarna biru sangat langka. Pada dasarnya
semuanya warna bisa dihasilkan, namun akan
menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam
memilih LED selain warna, perlu diperhatikan
tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi
dayanya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya
juga bermacam-macam, ada yang persegi empat,
bulat, dan lonjong. ( Widodo Budiharto, 2005: 45).
24. Bahasa Assembly
Assembler adalah program yang mengonversi
kode program sumber kedalam bahasa mesin.
Tulisan ini akan mengacu pada assembler yang
membuat intruksi mesin untuk mikrokomputer IBM
yang
sesuai.Semua
komputer
tersebuat
mengunakan mikroprosesor keluaran inter, mulai

Sistem Kendali Jarak Jauh Untuk Kontrol Buka Dan Tutup Pintu Dengan Mikrokontroller
At89s51. Oleh : Arif Munandar

65

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

dari intel 8088 sampai 80486. Program akan


berjalan dibawah sistem operasi PC-DOS/MS_DOS
vesi 3.0 atau lebih tinggi. Terdapat dua assembler
yang dikenal baik untuk IBK-PC, yaitu MASM
(Microsoft Assembler) dan TASM (Turbo
Assembler). Bahasa assembler adalah kumpulan
intruksi yang spesifik untuk sistem komputer
tertentu. assembler adalah program yang
menerjemahkan program yang tertulis dalam
bahasa assembler ke dalam bahasa mesin, yang
dapat dieksekusi oleh komputer. Tiap tipe komputer
meiliki bahasa Assembler yang bereda, karena
rancangan komputer memengaruhi instruksi yang
dapat dieksekusi. Bahasa assembler disebut bahasa
level-bawah karna dalam struktur dan fungsi dekat
dengan bahasa mesin. Sebalikanya, bahsa tingkat
tinggi seperti Pascal, Basic, Fortran dan Cobol
mempunyai perinta-perinta yang andal yanag
diterjemakan kedalam berbagai intruksi mesin oleh
kompiler. (Maman Abdurohman: 2010: 2 ).
instruksi, antara lain yaitu :
1. Instruksi MOV
Perintah ini merupakan perintah untuk
mengisikan nilai ke alamat atau register
tertentu. Pengisian nilai dapat secara langsung
atau tidak langsung. Contoh pengisian nilai
secara langsung:
MOV R0,#20h .
Perintah di atas berarti : isikan nilai 20
Heksadesimal ke register 0 (R0).
Tanda # sebelum bilangan menunjukkan bahwa
bilangan tersebut adalah nilai. Contoh
pengisian nilai secara tidak langsung
MOV 20h,#80h
............
MOV R0,20h
Perintah di atas berarti : isikan nilai yang
terdapat pada alamat 20 Heksadesimal ke
register 0 (R0). Tanpa tanda # sebelum
bilangan menunjukkan bahwa bilangan
tersebut adalah alamat.
2. Instruksi DJNZ
Decreament Jump If Not Zero (DJNZ) ini
merupakan perintah untuk mengurangi nilai
register tertentu dengan 1 dan lompat jika hasil
pengurangannya belum nol. Contoh ,
MOV R0,#80h
Loop: ...........
............
DJNZ R0,Loop
............
R0 -1, jika belum 0 lompat ke loop, jika R0 =
0 maka program akan meneruskan ke perintah
pada baris berikutnya.
3. Instruksi ACALL
Instruksi ini berfungsi untuk memanggil suatu
rutin tertentu.
Contoh : .............

ISSN : 2301-9425

ACALL TUNDA
.............
TUNDA:
.................
4. Instruksi RET
Instruksi RETURN (RET) ini merupakan
perintah untuk kembali ke rutin pemanggil
setelah instruksi ACALL dilaksanakan. Contoh,
ACALL TUNDA
.............
TUNDA:
.................
RET
5. Instruksi JMP (Jump)
Instruksi ini merupakan perintah untuk lompat ke
alamat tertentu. Contoh,
Loop:
...............
..............
JMP Loop
6. Instruksi JB (Jump if bit)
Instruksi ini merupakan perintah untuk lompat ke
alamat tertentu, jika pin yang
dimaksud
berlogika high (1). Contoh,
Loop:
JB P1.0,Loop
..............
7. Instruksi JNB (Jump if Not bit)
Instruksi ini merupakan perintah untuk lompat
ke alamat tertentu, jika pin yang dimaksud
berlogika Low (0). Contoh,
Loop:
JNB P1.0,Loop
.............
8. Instruksi CJNZ (Compare Jump If Not Equal)
Instruksi ini berfungsi untuk membandingkan
nilai dalam suatu register dengan suatu nilai
tertentu. Contoh,
Loop:
................
CJNE R0,#20h,Loop
................
Jika nilai R0 tidak sama dengan 20h, maka
program akan lompat ke rutin Loop. Jika nilai
R0 sama dengan 20h,maka program akan
melanjutkan instruksi selanjutnya.
9. Instruksi DEC (Decreament)
Instruksi ini merupakan perintah untuk
mengurangi nilai register yang dimaksud dengan
1. Contoh,
MOV R0,#20h
R0 = 20h
................
DEC R0
R0 = R0 1

Sistem Kendali Jarak Jauh Untuk Kontrol Buka Dan Tutup Pintu Dengan Mikrokontroller
At89s51. Oleh : Arif Munandar

66

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

.............
10. Instruksi INC (Increament)
Instruksi ini merupakan perintah untuk
menambahkan nilai register yang dimaksud
dengan 1. Contoh,
MOV R0,#20h
R0 = 20h
................
INC R0
R0 = R0 + 1
............
2.5. Software Downloader
Untuk
mengirimkan
bilangan-bilangan
heksadesimal ini ke mikrokontroller digunakan
software ISP- Flash Programmer 3.0a yang dapat
didownload dari internet. Tampilannya seperti
gambar di bawah ini.

ISSN : 2301-9425

control.

Gambar: 4 Diagram Simulasi Remote Control.


User menggunakan remote control sebagai
alat pengendali jarak jauh dengan menekan salah
satu tombol perintah yang ada pada remote control,
kemudian perintah dari remote control akan dikirim
melalui gelombang inframerah, selanjutnya data
yang dikirim akan diterima oleh led penerima
gelombang inframerah, lalu data yang diterima led
penerima data akan diproses oleh mikrokontroller,
data yang sudah diproses di mikrokontroller
menghasilkan perintah untuk mengaktifkan motor
driver untuk menutup dan membuka pintu sesuai
perintah dari user pengguna remote control.
3.2 Diagram Alur Sistem Kendali Jarak Jauh

Gambar: 3. ISP- Flash Programmer 3.0a


Sumber: (Taufiq Dwi Septian Suyadhi, 2010 : 321).
Cara menggunakannya adalah dengan mengklik Open File untuk mengambil file heksadesimal
dari hasil kompilasi 8051 MIDE, kemudian klik
Write untuk mengisikan hasil kompilasi tersebut ke
mikrokontroller. (Taufiq Dwi Septian Suyadhi,
2010 : 321).
3. Analisa dan Perancangan
3.1. AnalisaMasalah
Remote control merupakan salah satu
kebutuhan user dalam Pengendalian jarak jauh
dimaksudkan untuk lebih mengefisienkan waktu
dan tenaga manusia. Dengan demikian, pekerjaan
manusia akan menjadi lebih mudah. Ada kalanya
pengendalian jarak jauh dilakukan dengan
menggunakan remote control, dengan program
yang ditanamkan didalam mikro menggunakan
bahasa assembly yang sudah di Compile dari laptop
ke downloader, dan dilanjutkan ke target yang
nantinya program yang sudah di compile tadi akan
menggerakan motor penggerak untuk buka dan
tutup pintu sesuai dengan perintah dari remote

Gambar: 5. Diagram Alur Sistem Pengendali Jarak


Jauh.
3.3. Rancangan Perintah Remote
Ketika sistem menerima perintah melalui
remote control, tidak semua perintah remote control
mampu dikenali oleh sistem. Hanya perintahperintah tertentu yang sudah disesuaikan yang
mampu dikenali oleh sistem. Berbagai rancangan
kode-kode perintah disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel: 2 Rancangan Perintah Pada Remote
NO
Perintah Remote Fungsi
1
0
Membua Pintu
2
1
Menutup Pintu
Tabel diatas menunjukkan perintah-perintah
yang bisa dikenali. Mikrokontroller membaca isi
data yang dikirim melalui remote control dan
dikirimkan melalui gelombang sinar inframerah,
mikrokontroller hanya mengenali isi data yang

Sistem Kendali Jarak Jauh Untuk Kontrol Buka Dan Tutup Pintu Dengan Mikrokontroller
At89s51. Oleh : Arif Munandar

67

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IX, Nomor: 1, Maret 2015

menggunakan karakter huruf besar atau yang sesuai


dengan kata kunci yang ada.
4. Algoritma
Algoritma dapat di sajikan dalam dua bentuk,
yaitu dalam bentuk tulisan/bahasa dan dalam
bentuk gambar. Penyajian algoritma dalam bentuk
tulisan haruslah menggunakan bahasa yang dapat
dimengerti manusia dalam menyajikan langkahlangkah algoritma. Penyajian algoritma dalam
bentuk
tulisan
juga
dapat
di
lakukan
menggunakan pseudocode. Pseudocode berasal dari
katapseudo yang berarti "mirip atau menyerupai"
dan code yang berarti "kode program". Contoh
bahasa pemrograman yang di gunakan untuk
menyatakan pseudocode adalah BASIC, Pascal, C,
dan lain-lain. Sedangkan, penyajian algoritma
dalam bentuk gambar sering disebut flow chart.
a. Algoritma Sinar Inframerah
Input
: Jumlah Objek
Output
: Gelombang Inframerah
Proses
:{
If Led and jumlah objek>=2Then
Gelombang Inframerah>=38 KHz
If Led Pengirim and jumlah objek
<= 2 Then
Gelombang
Inframerah
<=38 KHz
If Led Penerima and jumlah objek
=2 Then
Gelombang Inframerah = 38 KHz
b. Algoritma Mikrokontroller
Input
: Gelombang Inframerah
Output
: Pintu Terbuka dan Tertutup
Proses : {
If Led>= 38 KHz Then
Pintu Terbuka
If Led<=38 KHzThen
Pintu Tertutup
If Led =38 KHzThen
Pintu Terbuka dan Tertutup
c.

Flowchart Untuk Buka dan Tutup Pintu

ISSN : 2301-9425

5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan alat hingga pengujian
dan pembahasan sistem maka penulis dapat
menarik kesimpulan, antara lain:
1. Mikrokontroler AT89S51 digunakan sebagai
alat untuk memproses data dari sistem yang
berfungsi untuk mengirimkan sinyal dari
pemancar ke penerima inframerah.
2. Pemancar inframerah yang digunakan adalah
LED Inframerah yang mengirimkan data
berupa sinyal gelombang inframerah.
3. Pemakaian remote control atau pun tombol input
sebagai salah satu pemancar inframerah dalam
skripsi ini terdapat pada beberapa alat,
misalnya remote TV, remote alarm mobil,
remote AC (Air Conditioner) dan juga pada
pintu jarak jauh.
5.2 Saran
Setelah melakukan penulisan ini diperoleh
beberapa hal yang dapat dijadikan saran untuk
dapat dilakukan perancangan lebih lanjut, yaitu:
1. Pengendali jarak jauh ini menggunakan
Mikrokontroller AT89S51 sebagai pemroses
program, bagaimana kalau menggunakan
mikrokontroller jenis lain misalnya ATMega
8535.
2. Jarak jangkauan sinar inframerah masih
terbatas, untuk perancangan alat berikutnya
hendaknya jaraknya tidak dibatasi, sehingga
dapat digunakan di berbagai tempat.
3. Remote Control Mikrokontroller AT89S51,
bukan hanya digunakan sebagai pengendali
jarak jauh buka tutup pintu saja, melainkan
bisa juga digunakan sebagai pengendali jarak
jauh alat-alat elektronika lainnya juga.

DAFTAR PUSTAKA
1. Abdurrohman , Maman. 2010. Bahasa
Assembly. Andi :Yogyakarta.
2. Budiharto. 2005. Elektronika digital &
Mikroposesor. Andi :Yogyakarta.
3. Jogiyanto. 2004. Pengenalan Komputer. Andi
:Yogyakarta.
4. Pitowarno, Endra. 2005. Mikroprosesor &
Interfacing. Andi :Yogyakarta.
5. Taufiq Dwi Septian Suyadhi. 2010. Robotika.
Andi :Yogyakarta.

Gambar 6 : Flowchat Buka dan Tutup Pintu


5. Kesimpulan dan Saran

Sistem Kendali Jarak Jauh Untuk Kontrol Buka Dan Tutup Pintu Dengan Mikrokontroller
At89s51. Oleh : Arif Munandar

68

Anda mungkin juga menyukai