Anda di halaman 1dari 26

APLIKASI MIKROKONTROLER PADA SISTEM KEAMANAN

RUMAH BERBASIS SENSOR PIR TERINTEGRASI DENGAN


MODEM DAN ALARM
MICROCONTROLLER APPLICATIONS BASED ON SYSTEM HOME
SECURITY SENSOR PIR INTEGRATED WITH MODEM AND ALARM
PROYEK AKHIR
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program
Diploma 3 Teknik Telekomunikasi Fakultas Elektro dan Komunikasi

Institut Teknologi Telkom


Oleh :
ACIL NOFRIALDI
6305130009

FAKULTAS ILMU TERAPAN


TELKOM UNIVERSIT

ABSTRAK
Keamanan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia,
karena dengan adanya jaminan keamanan manusia dapat melakukan aktifitas hidupnya
dengan mudah dan tanpa rasa khawatir mengenai ancaman terhadapnya. Keamanan sangat di
perlukan di setiap tempat dan setiap saat, baik dalam hal dirumah, di tempat kerja, serta
beraktifitas maupun dalam keadaan berisitirahat. Salah satu tempat yang perlu keamanan
adalah rumah, dimana rumah adalah salah satu tempat penyimpanan harta benda, dimana
biasanya ancaman ini datang dari luar seperti pencuri dan penipu.Dalam Proyek Akhir kali ini
penulis membuat suatu alat yang berjudul Aplikasi Mikrokontroler Pada Sistem Keamanan
Rumah Berbasis Sensor PIR Terintegrasi Dengan Modem dan Alarm yang berfungsi untuk
mencegah terjadinya kemalingan dirumah-rumah padat saat menjalani rutinitas sehari-hari
dan perasaan kita sedikit lebih tenang dan tidak terlalu memikirkan keadaan ruamh yang
tinggalkan karena telah adanya sistem keamanan rumah yakni alarm anti maling.. Pada
proyek akhir kali ini saya memakai Sensor PIR yang memeliki jangkauan jarak 1-7 meter
dengan sudut 60 derajat dalam keadaan aktif, dan pada saat sensor medeteksi tapi sebelumnya
di aktifkan dengan remote yang sudah terdeteksi dalam jarak 20meter dari posisi sensor PIR
tersebut, dimana blok inputnya sudah berjalan dengan baik. Sedangakan di blog output alarm
sudah terdeteksi pada saat tegangan 12 VDc dari relay dimana sudah aktif pada saat semua
komponen inputan berjalan dengan baik dan pada saat itu Sentral lock bekerja dengan
otomatis dan modem GSM memberika info kepad pemilik rumah

kunci: Mikrokontroler ATMega 8515, Sensor PIR, Modem GSM,Sentral Lock

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya aktifitas orang-orang yang tinggal di perkotaan begitu banyak dan padat
sehingga jarang berada di rumah. Kita mengetahui bahwa di perkotaan rawan sekali terjadi
tindakan kejahatan termasuk perampokan ataupun pencurian. Tindak kejahatan yang terjadi
pada lingkungan rumah akhir-akhir ini semakin sering terjadi, angka kriminalitas pun
semakin meningkat. Para Pencuri biasanya menarget rumah-rumah kosong atau yang
ditinggal oleh penghuninya dan biasanya modusnya dengan mencongkel atau merusak pintu.
Jadi untuk menghindari hal tersebut biasanya pemilik rumah memberikan pengamanan
terhadap rumahnya yaitu dengan hanya memberi pengaman kunci konvensional yaitu yang
biasanya berupa kunsi gembok, kunci rantai dan sebagainya.

Namun ada juga sebagian rumah-rumah besar yang memakai jasa keamanan yaitu satpam
atau hansip sehingga harus membayar lebih untuk menggaji mereka. Sehingga menimbulkan
kekhawatiran oleh pemilik rumah jika rumah ini ditinggal oleh pemilik rumahnya. Dengan
adanya masalah tersebut maka saya mencari solusi dengan membuat sebuah sistem keamanan
rumah tangga dengan menggunakan sensor PIR informasinya akan dikirimkan melalui sms
gateway dengan ouputan suara yang keluar. Seperti contoh yang tertera pada proyek akhir
yang dikerjakan yaitu dengan teknologi Modem. Pada sistem keamanan ini masih terdapat
celah bagi pencuri untuk dapat menduplikasi smartcardnya.Dalam hal ini saya membuat suatu
sistem informasi yang dilengkapi dengan LCD+Keypad untuk memasukkan suatu password
agar bisa mematikan sistem sensor apabila pemilik rumah akan memasuki rumahnya
sehingga pemilik rumah tidak terdeteksi sebagai pencuri.Kemudian sistem ini dapat
memberikan informasi melalui sms gateway kepada pemilik rumah jika rumah yang sedang
ditinggal tadi dimasuki atau disusupi oleh orang lain
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah pada proyek akhir kali ini adalah :
1. Sistem dari alat ini menggunakan Mikrokontroler AT Mega 8515.
2. Modem yang digunakan modul GSM.
3. Studi kasus pada Pondok Ibrahim dengan 1 kamar dengan ukurannya 3x4 dan di
bentuk dalam miniatur rumah. Tidak membahas bahasa pemograman yang di
gunakan.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada proyek akhir kali ini adalah :
1. Bagaimana perancangan sistem elektronika pendeteksi maling.
2. Bagaimana mengintekgrasikan sistem eloktronika maling dengan mikrokontroler
ATMega 8515.
3. Bagaimana merealisasikan output melalui modem dan alarm.
1.4 Tujuan
Tujuan pembuatan proyek akhir kali ini adalah :
1. Untuk merancang sistem elektronika pendeteksi maling.
2. Untuk mengintegrasikan sistem eloktronika pendeteksi maling dengan
mikrokontroler AT Mega 8515.
3. Untuk merealisasikan ouput melalui modem dan alarm.
1.5 Metode Penelitian
Proyek akhir ini menggunakan metode eksperimental dengan tahapan sebagai berikut:
a. Studi literatur
Yaitu mencari berbagai referensi yang mendukung teori-teori yang dibutuhkan dalam
proyek akhir ini, seperti buku-buku ataupun jurnal yang terkait dengan sistem alarm
pintu berbasis sensor PIR yang akan dibuat.
b. Perancangan dan Realisasi
Setelah studi literature dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan proses perancangan
dan perealisasian berdasarkan teori-teori yang ada dalam desain sistem alarm pintu
berbasis sensor PIR menggunakan modem dan mikrokontroller.

c. Pengukuran
Setelah proses perancangan dan realisasi, langkah selanjutnya yaitu pengukuran
parameter-parametar sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dengan menggunakan
alat pengukur mikro dan sistem keamanan rumah.
d. Analisis
Dari hasil pengukuran yang diperoleh, maka dianalisis spesifikasi pada saat
perancangan, hal ini dilakukan untuk mendapat gambaran kuantitatif performansi
sistem alarm pintu berbasis sensor PIR menggunakan Modem dan mikrokontroller
sehingga dapat diambil kesimpulan secara kuantitatif.
e. Pembuatan laporan
Yaitu sebagai tahap akhir dari pembuatan proyek akhir ini.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam proyek akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Dalam BAB I dibahas mengenai latar belakang masalah, tujuan, perumusan
masalah, pembatasan masalah, metode pelaksanaan proyek dan sistematika
laporan.
BAB II : Landasan Teori
Pada BAB II ini dibahas tentang landasan teori dan yang berkaitan dengan
penyusunan proyek akhir ini.
BAB III : Perancangan Dan Realisasi
Pada BAB III diuraikan tentang proses perancangan dan realisasi sistem
alarm pintu berbasis sensor PIR menggunakan modem dan
mikrokontroller yang meliputi design lengkap, pemilihan substrat dan
konfigurasi akhir rangkaian.
BAB IV : Penutup
Pada BAB V ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saransaran
terhadap penelitian selanjutnya.

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Mikrokontroler
Merupakan salah satu bentuk aplikasi teknologi semikonduktor dengan kandunga
lebih banyak namun dengan harga yang jauh lebih murah bila dibandingkan dengan
mikroprosesor. Sistem mikrokontroler hanya dapat menangani satu program aplikasi
mengingat memorinya yang sangat terbatas. Bisa dikatakan, Mikrokontroler adalah
versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah
mengandung beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port

paralel, port serial, komparator, konversi analog ke digital (ADC) dan sebagainya
hanya menggunakan system minimum yang tidak rumit atau kompleks.Dan
Mikrokontroller juga bisa sebagai sebuah one chip solution pada dasarnya adalah
rangkaian terintregrasi (Integrated Circuit-IC) yang telah mengandung secara lengkap
berbagai komponen pembentuk sebuah komputer. Berbeda dengan penggunaan
mikroprosessor yang masih memerlukan komponen luar tambahan seperti RAM,
ROM,Timer, dan sebagainya, untuk sistem mikrokontroller, tambahan komponen
diatas secarapraktis hampir tidak dibutuhkan lagi. Hal ini disebabkan semua
komponen penting tersebut telah ditanam bersama dengan sistem prosesor ke dalam
IC tunggal mikrokontroller bersangkutan. Dengan alasan itu sistem mikrokontroller
dikenal juga dengan istilah populer the real Computer On a Chip-komputer utuh
dalam keping tunggal, sedangkan sistem microprocessor dikenal dengan istilah yang
lebih terbatas yaitu Computer On a Chipkomputer dalam keping tunggal. Dengan
berbagai macam kelebihan yang dimiliki, dewasa ini mikrokontroller 8 bit produk
perusahaan Atmel adalah salah satu mikrokontroller yang banyak merebut minat
kalangan profesional dan juga cocok dijadikan sarana berlatih bagi para pemula. Hal
ini selain karena ragam fitur yang ditawarkan, juga disebabkan kemudahan untuk
memperoleh mikrokontroller tersebut (berikut papan pengembangnya) di pasaran
dengan harga yang relatif murah.

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega 8515

2.1.1 Mikrokontroller AVR ATmega8515


ATmega8515 banyak digunakan untuk sistem yang kompleks, memiliki input sinyal
digital, dan membutuhkan memori yang relatif lebih besar.
Berikut adalah feature-feature mikrokontroler seri ATmega8515.
Memori Flash 8 Kbytes untuk program
Memori EEPROM 512 bytes untuk data
Memori SRAM 512 bytes untuk data
Maksimal 32 pin I/O
Power-on Reset dan Programmable Deteksi Brown-out
Internal dikalibrasi RC Oscillator

Eksternal dan Internal Sumber Interrupt


Tiga Mode Sleep: Idle, Power-turun dan Standby
Satu 16-bit timer dan dua 8-bit timer
8 channel ADC 10 bit
Komunikasi serial melalui SPI dan USART
I/O PWM
64K Bytes Memori Eksternal Opsional Ruang
Kunci Pemrograman untuk Security Software
IC mikrokontroler dikemas (packaging) dalam bentuk yang berbeda. Namun pada
dasarnya fungsi kaki yang ada pada IC memiliki persamaan. Gambar salah satu
bentuk IC seri mikrokontroler AVR ATmega8515 dapat dilihat berikut.

Gambar 2.2 IC Seri Mikrokontroler AVR ATmega8515


Berikut adalah penjelasan fungsi tiap kaki.
a. Port A
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pullup resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port A (DDRA) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port A yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.

Selain itu, kedelapan pin port A juga digunakan untuk masukan sinyal analog bagi A/D
converter.
b. Port B
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pullup resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port B (DDRB) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port B yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
c. Port C
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pullup resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port C yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, dua pin port C (PC6 dan PC7) juga memiliki fungsi alternatif sebagai oscillator
untuk timer/counter 2.
d. Port D
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan internal pullup resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port D (DDRD) harus
disetting terlebih dahulu sebelum Port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port D yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, pin-pin port D juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang
dapat dilihat dalam tabel berikut.
e. RESET
RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low
selama minimal 2 machine cycle maka system akan di-reset.
f. XTAL1
XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan input ke internal clock
operating circuit.
g. XTAL2
XTAL2 adalah output dari inverting oscillator amplifier.
2.2 Modem GSM
Modem singkatan dari Modulator Demodulator. Modulator merupakan bagian yang
mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk
dikirimkan,sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang
berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat
diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem
adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya
menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain
sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang
sering digunakan untuk komunikasi padakomputer.Data dari komputer yang berbentuk sinyal

digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog, ketika modem
menerima data dari luar berupa sinyal analog,modem mengubahnya kembali ke sinyal digital
supaya dapat diproses lebih lanjut oleh komputer. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan
melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio.Setibanya di modem tujuan,
sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada
komputer. Terdapat dua jenis modem secara fisiknya,yaitu modem eksternal dan modem
internal.Modem GSM berkekuatan tinggi dan telah terbukti handal untuk keperluan :
SistemPulsa/ VoucherElektronik, ATM ( jaringan ATM diIndonesia) , SMS Gateway,
GPRS/GPS, SMSBroadcast, SMS Alert, ATM Network, SMS Poling, Quiz, BTS, Alert
System dll.
Full Package Conten :
- GSM 900/ 1800 & GPRS - M1306B - SIRIM & IDA Approved
- Power Supply with 4 pin connector - PS-003
- Modem Serial cable with RJ11 plug - WMSER-2
- GSM Dual Band antenna - ANT-HTGM-02.
- With optional IP Connectivity stack
- AT Command Support

Gambar 2.3 Modem


2.3 Travo
Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memasok daya ke
komponen lain pada perangkat elektronika yangm engubah arus listrik bolak-balik menjadi
arus listrik searah. Pada rangkaian power supply terdapat IC regulator sebagai penstabil
tegangan output. Misalnya 7805 adalah regulator untuk mendapat tegangan +5 volt, 7809
regulator tegangan +9 volt dan seterusnya. Sedangkan seri 79XX misalnya adalah 7905 dan
7909 yang berturutturut adalah regulator tegangan -5 dan -9volt.

Gambar 2.4 Travo


2.4 Sensor PIR
PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor berbasiskan infrared.Akan
tetapi, seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari IR LED dan fototransistor. PIR
tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanyaPassive , sensor ini
hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda
yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh
manusia.

Gambar 2.5 Sensor PIR


Di dalam sensor PIR ini terdapat bagian-bagian yang mempunyai perannya masing masing, yaitu Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator.Sensor
PIR ini bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar
inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak. Seperti
tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang merupakan suhu
panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang
kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini
sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan
litium tantalate menghasilkan arus listrik. Hal ini disebabkan oleh pancaran sinar inframerah

pasif ini membawa energi panas. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk
ketika sinar matahari mengenai solar cell.

Gambar 2.6 Diagram Blok PIR sensor


Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja karena adanya IR Filter yang
menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif.IR Filter dimodul sensor PIR ini
mampu menyaring panjang gelombang sinar inframerah pasif antara 8 sampai 14 mikrometer,
sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9
sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Jadi,ketika seseorang
berjalan melewati sensor, sensor akan menangkap pancaran sinar inframerah pasif yang
dipancarkan oleh tubuh manusia yang memiliki suhu yang berbeda dari lingkungan sehingga
menyebabkan material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi
panas yang dibawa oleh sinar inframerah pasif tersebut.Kemudian sebuah sirkuit amplifier
yang ada menguatkan arus tersebut yang kemudian dibandingkan oleh comparator sehingga
menghasilkan output.
Ketika manusia berada di depan sensor PIR dengan kondisi diam, maka sensor PIR
akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Panjang
gelombang yang konstan ini menyebabkan energi panas yang dihasilkan dapat digambarkan
hampir sama pada kondisi lingkungan disekitarnya. Ketika manusia itu melakukan
gerakan,maka tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran sinar inframerah pasif dengan
panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas berbeda yang
menyebabkan sensor merespon dengan cara menghasilkan arus pada material Pyroelectricnya
dengan besaran yang berbeda beda. Karena besaran yang berbeda inilah comparator
menghasilkan output.
Jadi sensor PIR tidak akan menghasilkan output apabila sensor ini dihadapkan dengan
benda panas yang tidak memiliki panjang gelombang inframerah antar 8 sampai 14
mikrometer dan benda yang diam seperti sinar lampu yang sangat terang yang mampu
menghasilkan panas, pantulan objek benda dari cermin dan suhu panas ketika musim panas.
Sensor PIR ini bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran
sinar inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas nol mutlak.
Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat celcius, yang
merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah
inilah yang kemudian ditangkap oleh Mengapa sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh

manusia saja, Hal ini disebabkan karena adanya IR Filter yang menyaring panjang
gelombang sinar inframerah pasif.
IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar
inframerah pasif antara 8 sampai 14 mikrometer,sehingga panjang gelombang yang
dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang
dapat dideteksi oleh sensor.Jadi, ketika seseorang berjalan melewati sensor, sensor akan
menangkap pancaransinar inframerah pasif yang dipancarkan oleh tubuh manusia yang
memiliki suhu yang berbeda dari lingkungan sehingga menyebabkan material pyroelectric
bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh sinar
inframerah pasif tersebut.Ketika manusia berada di depan sensor PIR dengan kondisi diam,
maka sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia
tersebut. Panjang gelombang yang konstan ini menyebabkan energi panas yang dihasilkan
dapat digambarkan hampir sama pada kondisi lingkungan disekitarnya. Ketika manusia itu
melakukan gerakan, maka tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran sinar inframerah
pasif dengan panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas berbeda yang
menyebabkan sensor merespon dengan cara menghasilkan arus pada material.
2.5 Remote TX
Remote kontrol untuk perangkat ini biasanya benda genggam nirkabel kecil dengan
berbagai tombol untuk menyesuaikan berbagai pengaturan seperti saluran televisi , nomor
trek, dan volume suara . Bahkan, untuk sebagian besar perangkat modern dengan kontrol
seperti ini, remote control berisi semua kontrol fungsi sementara perangkat yang dikendalikan
itu sendiri hanya memiliki beberapa kontrol utama penting.
Sebagian besar remote kontrol berkomunikasi dengan perangkat masing-masing
melalui sinyal inframerah dan beberapa melaluisinyal radio . Sebelumnya remote kontrol
pada tahun 1970 digunakan ultrasonik nada. Remote kode kontrol, dan dengan demikian
diperlukan
perangkat remote control, biasanya khusus untuk lini produk, tetapi ada remote universal
,yang meniru remote control dibuat untuk sebagian besar perangkat merek utama.
Teknologi utama yang digunakan dalam rumah remote kontrol adalah inframerah (IR)
cahaya. Sinyal antara handset remote control dan perangkat yang dikendalikan terdiri dari
pulsa cahaya inframerah, yang tak terlihat oleh mata manusia. Ini menggunakan modul LC
desain sirkuit, termasuk amplifikasi dan pembetulan, signal data output decode sinyal TTL
tinggi yang convient untuk digunakan, murah dan menggunakannya secara luas. Menerima
modul telah menerima lebar pita witdh, biasanya 10MHz, pengaturan default adalah
315MHz atau 433.92MHZ dari pabrik. menerima modul penggunaan DC5V, yang juga dapat
menyesuaikan untuk kebutuhan khusus.

Gambar 2.7 Remote TX


2.6 Alarm
Alarm berfungsi sangat bervariasi tergantung jenis dan merek suatu objek, biasanya
alarm dilengkapi dengan fungsi door lock. Ada juga yang dikombinasi dengan tidak
bekerjanya relay stater saat alarm bekerja, sehingga suatu objek tidak bisa dihidupkan.
Prinsip Kerja Sistem Alarm Sistem Alarm akan bekerja bila ECU mendeteksi terjadinya
ketidak beresan sistem, atau ada pengoperasian yang bukan/ tidak sesuatu prosedur alarm
akan aktif jika pintu dikunci oleh operasi yang dijalankan dengan mengunci pintu dengan
menggunakan pengunci di pintu otomatis dan ketika mengunci pintu dengan menggunakan
transmiter (termasuk 30 detik auto lock) dan penguncian pintu tanpa menggunakan pengunci
(mengunci dari knob di dalam pintu dan saat menutup pintu)

Gambar 2.8 Alarm


2.7 Sentral Lock
Sentral door lock merupakan sistem terpusat dalam control penguncian pintu.
Sistemkontrol mengunci pintu tidak hanya masalah bekerjanya pintu terkunci atau tidak
namun juga berbicara masalah kelistrikannya. Sistem control penguncian ada juga yang
mempunyai fungsi untuk mendeteksi kunci tertinggal. Fungsi ini ditopang oleh berbagai
sistem ter-gantung model, gan golongan/kelas.
Saklar door lock merupakan saklar on dan off (tombol) utama yang terdapat pada
pintu utama. Dimana satu sklar dengan dua posisi berfungsi untuk membuka dan mengunci

semua pintu secara bersamaan, dimana saklar diposisikan pada buka maka semua pintu akan
terbuka, saklar pada posisi kunci maka semua pintu akan terkunci.
kerja sentral door lock berfungsi secara manual dimana bila saklar kontrolpintu
berada pada posisi lock/unlock maka semua pintu akan berada pada posisi yang sama.,jika
kontrol penguncian pintu dioperasikan di posisi mengunci /membuka, maka medan magnet
akan menarik untuk keadaan otomatis penguncian. Dalam keadaan ini relai
mengunci/membuka membentuk rangkaian massa dan arus akan mengalir dari baterai ke
massa melalui motor servo sehingga motor penggerak kontrol penguncian berputar di posisi
mengunci/membuka dan membuka /menutup switch posisi penguncian pintu.
Pengoperasian dengan remote control adalah pengoperasian semua pintu lock/unlock,
bila tombol lock/unlock di transmitter ditekan dan bila kunci kontak tidak terpasang di
lubangnya dan semua pintu tertutup, maka nantinya akan mengenali kode dan fungsi kode
yang dialirkan. Bila penerima kontrol pintu menerima kode ini, maka CPU di kontrol pintu
akan memeriksa dan menentukan. Apabila penerima mengenali kode pintu lock/unlock ,
maka akan me-ngirimkan sinyal ke relay gabungan.

Gambar 2.9 Sentral Lock

BAB III
PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
Dalam perancangan aplikasi mikrokontroler pada sistem keamanan rumah berbasis
sensor PIR terintegrasi dengan Modem dan alarm. hal pertama yang akan dilakukan adalah
merakit hardware dan dilanjutkan dengan meyusun kode programnya.
3.1 Prinsip Kerja Alat
Tahap awal yang dilakukan yaitu membuat PCB pada software altium designer.Yang
kedua membuat PCB yang akan digunakan sebagai dasar dari pembuatan rangkaian sensor,

rangkaian alarm, rangkain outputan suara untuk mendeteksi pengamanan rumah,setelah itu
baru alat yang telat dibuat langsung di coba untuk keamanan rumah.
Tahap selanjutnya kali ini, alat akan aktif ketika pembacaan di mikrokontroller
dimana proses pengerjaan pertama adalah membuat suatu sistem informasi yang dilengkapi
dengan LCD+Keypad untuk memasukkan suatu password agar bisa mematikan sistem sensor
apabila pemilik rumah akan memasuki rumahnya sehingga pemilik rumah tidak terdeteksi
sebagai pencuri. Kemudian sistem ini dapat memberikan informasi melalui sms gateway
kepada pemilik rumah jika rumah yang sedang ditinggal tadi dimasuki atau disusupi oleh
orang lain. Cara Kerja sistem ini yaitu jika sensor-sensor PIR mendeteksi adanya gerakan
manusia selanjutnya datanya dikirimkan oleh mikrokontroller AT Mega 8515 ini akan
memerintahkan modem untuk mengirimkan suatu pesan ke HP pemilik rumah melalui
modem bahwa terdapat penyusup yang berusaha masuk ke rumah kemudian mikrokontroller
juga akan memerintahkan rangkaian switching untuk menyalakan alarm yang berupa buzzer,
setelah itu ada keluaranya berupa suara yang nantinya akan berfungsi sebagai alat untuk
menakuti si maling tersebut. Untuk penempatan sensor, sensor-sensor PIR ditempatkan di
pintu dan jendela rumah.
Kemudian untuk mematikan sistem sensor digunakan cara memasukkan sebuah
password melalui LCD+Keypad yang diletakkan di depan pagar rumah sebelum sensor PIR.
Memasukkan sebuah password pada LCD dan Keypad digunakan karena dinilai lebih efektif
dan efisien dalam menonaktifkan sistem sensor ketimbang menggunakan sistem pengenalan
biometrik atau pengenalan ciri khas pada tubuh pemilik rumah. Karena dengan pengenalan
biometrik ini terkadang banyak menemukan error dalam penggunaannya sehingga dinilai
tidak efektif dalam penggunaanya.Untuk pengiriman informasinya digunakan modem karena
cara ini adalah cara yang paling efektif untuk memberi tahu informasi kepada pemilik rumah.
Umumnya sekarang orang sudah menggunakan handphone dan selalu membawa handphone
kemanapun perginya. Sehingga cara ini adalah cara yang paling efektif.
INPUT

PROSES

OUTPUT

Gambar 3.1 Blog Diagram Sistem


Penjelasan Blok Diagram
Blok input terdiri dari :
Sensor PIR : Berfungsi mendeteksi objek
Keypad : Berfungsi untuk mengatur password berupa simbol

Remote RX : Berfungsi untuk On/Off kan sensos


Blok Proses terdiri dari :
Mikrokontroler : Berfungsi sebagai pusat informasi secara keseluruhan.
Blok output terdiri dari :
Alarm : Berfungsi sebagai pemberi Signal yang berupa bunyi.
Modem GSM : Berfungsi sebagai Pemberitahu melalui sms.
Blok Output terdiri dari :
Alarm : Berfungsi sebagai pemberi Signal yang berupa bunyi
Modem GSM : Berfungsi sebagai Pemberitahu melalui sms
3.2 Flowchart Sistem Pengerjaan Proyek Akhir dan Sistem Kerja Proyek Akhir
3.2.1 Sistem Pengerjaan Proyek Akhir

Gambar 3.2 Flowchart Sistem Pengerjaan Proyek Akhir


3.2.2 Sistem Kerja Alat Proyek Akhir

Gambar 3.3 Sistem Pengujian Proyek Akhir

3.3 Blok Diagram Sistem

Gambar 3.4 Blog Diagram Sistem

Aplikasi mikrokontroler pada sistem keamanan rumah berbasis sensor PIR


terintegrasi dengan Modem dan alarm ini terdiri dari blok input, blok proses, dan blok output.
Fungsi-fungsi dari blok-blok tersebut adalah :
Power Supply : power supply menggunakan input 220V, output 12VDC
Sensor : Sensor yang di gunakan adalah sensor PIR yang bekerja dengan
membaca
kedatangan kadatangan berdasarkan amplitudo, dimana pada
saat ada yang datang keluarannya sebesar 5volt dan pada saat tidak ada yang
datang maka dia tetap konstan dengan keluaran tetap 0
Mikrokontroler : Digunakan sebagai blok control sistem
Alarm : Digunakan untuk memberi signal kedatangan
LCD : Digunakan untuk keterangan keamanan rumah.
Modem Sms Gateway : berfungsi sebagai alat untuk menginformasikan terjadi
kemalingan di rumah
Remote : berfungsi untuk mengaktifkan dan non-aktifkan alarm

3.4 Blok Perangcangan Hardware


perancangan adalah suatu blok yang di gunakan di dalam proyek akhir kali ini
dimana untuk menjelaskan blok inputan dan blok outputan di dalam rangakaian elektronika
sistem keamanan rumah.

Gambar 3.5 Blok Perancangan


Fungsi dari Blok Perancangan tersebut adalah :
Port A : sebagai outputan dari LCD untuk menampilkan tulisan yang telah kita
buat diprogram
Port B : Sebagia inputan dari Keypad untuk mengatur symbol dalam bentuk
angka
Port C : Sebagai outputan dari Selenoide untuk mengunci otomatis saat semua
komponen telah aktif
Port D : Sebagi inputan dari Sensor PIR yang mendeteksi gerak suatu objek,
Remote Tx untuk mengon/off alat, dan outputan Sensor PIR yang aktif,

outputan Modem GSM sebagai pemberi informasi kepada penghuni rumah


berupa sms
3.5 Perancangan dan Realisasi Alat
Rangkaian sistem minimum yang digunakan pada proyek akhir saya kali ini berbasis
mikrokontroler ini terdiri dari blok mikrokontroler ATMega8515, sensor PIR, Alarm, Modem
Sms Gateway.
3.5.1 Perancangan Perangkat Keras Pada Blok Input
3.5.1.1 Sensor PIR (Passive Infra Red)
Pada proyek akhir ini, sistem yang digunakan adalah memakai sensor PIR sebagai
salah satu inputannya menuju ke mikrokontroller. Adapun tujuan menggunakan sensor ini
adalah untuk mendeteksi orang yang akan masuk atau keluar. Perancangan PIR ini
menggunakan selubung sebagai pembatas arah pancar dari sensor PIR tersebut. Sudut pancar
dari tengah sensor menuju arah pancar yaitu sebesar 600. Dan pada sumber catu

daya sensor PIR ini tegangan sebesar 5VDC. Sensor PIR membaca kadatangan berdasarkan
amplitudo, dimana pada saat ada yang datang keluarannya sebesar 5volt dan pada saat tidak
ada yang datang maka dia tetap konstan dengan keluaran tetap 0.
Gambar 3.6 Ukuran sensor PIR
3.5.1.2 Remote TX
Modul penerima super-regeneratif menggunakan rangkaian osilator LC yang
mengandung penguat membentuk, sinyal data output diterjemahkan sinyal tinggi, sangat
mudah digunakan dan murah, sehingga banyak digunakan. Dengan empat keluaran decoder
(dapat diubah ke enam arah joging atau output interlock), mudah digunakan, frekuensi
debugging mudah, lead time yang pendek, konsistensi kualitas produk, biaya-efektif. Modul
penerima memiliki bandwidth penerima lebar, biasanya 10MHz, pabrik nada umum dalam
315MHz atau 433.92MHZ (jika ada persyaratan khusus untuk frekuensi diatur, rentang
pengaturan frekuensi 266MHz ke 433MHz.) Modul penerima umumnya power supply DC5V,
dan persyaratan khusus untuk menyesuaikan rentang tegangan.

Operasi tegangan: DC12V (27A/12V baterai)

Operasi Lancar: 10mA _AT_ 12V


daya radiasi: 10mw _AT_ 12V
modulasi: ASK (Amplitude Modulation)
pemancar frekuensi: 315 atau 433.92MHZ (, SAW stabilisasi frekuensi)
jarak transmisi: 50-100M (terbuka, menerima sensitivitas perangkat untuk of100dbm
negatif)
jenis encoder: Kode tetap
Tegangan operasi sensitivitas penerima DC5V adalah-98dB. 7 pin, adalah VT, D3,
D2,D1, D0, +5 V dan GND. VT adalah sinyal pin output yang tinggi valid Setelah
menerimasinyal yang valid, tingginya pin output, juga dapat menggerakkan relay.

Tiga remote control memiliki empat tombol, masing-masing, sesuai dengan empat
bit data ke penerima papan pin output D0, D1, D2, D3. Tekan tombol mengirimkan sinyal,
sesuai bit data output tinggi
.

Gambar 3.7 Remote TX

3.5.2 Perancangan Perangkat Keras Pada Blok Proses


3.5.2.1 Mikrokontroler ATMega8515

Rangkaian mikrokontroler merupakan pusat pengendalian dari bagian input dan


keluaran serta pengolahan data. Pada sistem ini digunakan mikrokontroler jenis Dibawah ini
merupakan skematik dari rangkaian sistem minimum ATMega 8515.

Gambar 3.8 Arsitektur Mikrokontroler 8515

Berikut adalah feature-feature mikrokontroler seri ATmega8515.


Memori Flash 8 Kbytes untuk program

Memori EEPROM 512 bytes untuk data


Memori SRAM 512 bytes untuk data
Maksimal 32 pin I/O (PORT A, B, C, D)
Power-on Reset dan Programmable Deteksi Brown-out
Internal dikalibrasi RC Oscillator
Eksternal dan Internal Sumber Interrupt
Tiga Mode Sleep: Idle, Power-turun dan Standby
Satu 16-bit timer dan dua 8-bit timer
8 channel ADC 10 bit
Komunikasi serial melalui SPI dan USART
I/O PWM
Fasilitas In System Reprogrammable (ISR)
64K Bytes Memori Eksternal Opsional Ruang
3.5.3 Perancangan Perangkat Keras Pada Blok Output
3.5.3.1 Modem GSM
Modem GSM memiliki Kekuatan Besar (Heavy Duty) WAVECOM FASTRACK
M1306B WAVECOM FASTRACK M1306B GSM 900/1800 GPRS / GPS Class 10,
ATSupport. Tumpukan konektivitas. 7x24 ontime, Tahan Tanpa dimatikan. Cocok untuk SMS
Gateway, Fax Modem, GPRS / GPS, BROADCAST, Poling SMS, Content Provider, sistem
ATM Bank, Alert System, SMS Reminder Kuis Interaktif TV, Sistem Pulsa / Voucher
Elektronik dll.WAVECOM FASTRACK M1306B Paket:
- GSM 900/1800 & GPRS Class 10-SIRIM & IDA
- Power Supply dengan 4 pin konektor - PS-003
- Modem Kabel serial dengan RJ11 Plug - WMSER-2
- Band GSM antena dual - ANT-HTGM-02
- Dengan opsional IP Konektivitas tumpukan
- AT Command Dukungan

Gambar 3.9 Modem GSM

3.5.3.2 Alarm
Alarm berfungsi sangat bervariasi tergantung jenis dan merek suatu objek, biasanya
alarm dilengkapi dengan fungsi door lock. Ada juga yang dikombinasi dengan tidak
bekerjanya relay stater saat alarm bekerja, sehingga suatu objek tidak bisa dihidupkan.
Prinsip Kerja Sistem Alarm Sistem Alarm akan bekerja bila ECU mendeteksi terjadinya
ketidak beresan sistem, atau ada pengoperasian yang bukan/ tidak sesuatu prosedur alarm
akan aktif jika pintu dikunci oleh operasi yang dijalankan dengan mengunci pintu dengan
menggunakan pengunci di pintu otomatis dan ketika mengunci pintu dengan menggunakan
transmiter (termasuk 30 detik auto lock) dan penguncian pintu tanpa menggunakan pengunci
(mengunci dari knob di dalam pintu dan saat menutup pintu)

Gambar 3.10 Alarm


3.5.3.3 Sentral Lock
Tegangan yang dikontrol oleh mikrokontroler sebesar 12VDc dimana pengoperasian
dengan remote control adalah pengoperasian semua pintu lock/unlock, bila tombol
lock/unlock di transmitter ditekan dan bila kunci kontak tidak terpasang di lubangnya dan
semua pintu tertutup, maka nantinya akan mengenali kode dan fungsi kode yang dialirkan.
Bila penerima kontrol pintu menerima kode ini, maka kontrol pintu akan memeriksa dan
menentukan. Apabila penerima mengenali kode pintu lock/unlock , maka akan me-ngirimkan
sinyal ke relay gabungan. Prinsip kerja sentral door lock berfungsi manual dimana bila saklar
kontrol pintu berada pada posisi lock/unlock maka semua pintu akan berada pada posisi yang
sama., jika kontrol penguncian pintu dioperasikan di posisi mengunci /membuka, maka
medan magnet akan menarik untuk keadaan otomatis penguncian. Dalam keadaan ini relai
mengunci/membuka membentuk rangkaian massa dan arus akan mengalir dari baterai ke
massa melalui motor servo sehingga motor penggerak kontrol penguncian berputar di posisi
mengunci/membuka dan membuka /menutup switch posisi penguncian pintu.

Gambar 3.11 Sentral Lock


3.6 Blok Perancangan Software

Gambar 3.12 Blok Perancangan Software

Proses Pertama pada pembuatan proyek akhir kali ini adalah menggunakan tegangan Travo
220V setelah itu di turunkan menjadi 15VAc dan di turunkan kembali ke bridge untuk
merubah tegangan Ac menjadi Dc, setelah itu baru di turunkan kembali ke regulator sebesar
12VDc,setelah daru regulator baru di bagi ke beberapa komponen dimana ada yang
mengelurakan 5VDc dan 12 VDc. Untuk pengaktifan remote atau keypad mengeluarkan
tegangan sebesar 5VDc setelah mengaktifikan remote maka sensora akan mendeteksi dan
mikrokontroler akan bekerja, pada saat itu alarm akan aktif mengeluarkan tegangan 12VDc
untuk mengeluarkan outputan sentral lock,modem GSM,Alarm akn berbunyi dimana
semuanya dalama tegangan 12VDc setiap komponen.

Anda mungkin juga menyukai