Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN BAB IX

SISTEM TERBENAM DAN IOT


SENSOR ULTRASONIC

Disusun oleh :

1. Anisa Eka Pujianti (3.34.18.0.04)


2. Gayuh Wahyu Octavian P (3.34.18.0.11)
3. Laila Nabiilah (3.34.18.0.13)
4. Putri Shafa Salsabella H (3.34.18.0.18)

Kelas : IK – 3A

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2020
BAB VIII MOTOR DC DAN SERVO

I.TUJUAN
1. Mahasiswa mampu membuat interface mikrokontroler Arduino dengan modul sensor
ultra sonic HC-SR04
2. Mahasiswa mempu membuat program untuk mengendalikan modul Sensor Ultasonic
3. Mahasiswa mempu menggunakan modul sensor ultrasonic sebagai alat ukur jarak
II. PERALATAN
1. Sebuah komputer
2. Software Proteus 8
3. Software Arduino IDE
4. Software Fritzing
5. Microsoft Word

III.DASAR TEORI
Seperti halnya kinerja dari sensor suara ultrasonic yang dimiliki lumba-lumba ataupun
kelelawar untuk mengukur jarak. Suara ultrasonic tidak bisa didengarkan manusia. Sensor
jarak ultrasonik sangat cocok dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang perlu melakukan
pengukuran jarak. Secara umum, sensor ini sangat populer untuk dipakai pada aplikasi-
aplikasi robotika. Selain itu, sensor ini juga bisa bermanfaat dalam sistem security dan
sebagai alternatif lain penggantian sensor jarak infrared. Sensor jarak ultrasonik yang
dipakai dalam tugas akhir ini adalah sensor “Parallax's PING))) TM Ultrasonic Range
Finder” atau biasa disebut dengan sensor PING. Berdasarkan datasheet, sensor PING ini
dapat digunakan untuk mengukur jarak benda sejauh 3 – 300 cm.
Dimensi dan kaki pin sensor PING ditunjukkan pada Gambar 9.1.

Gambar 9.1. Sensor Ultrasonic

Dari sumber datasheet yang dipublikasikan di micropik.com


(http://www.micropik.com/PDF/HCSR04.pdf), sensor ultrasonik ini mempunyai spesifikasi
:

• Power Supply :+5V DC

• Quiescent Current : <2mA

• Working Currnt: 15mA

• Effectual Angle: <15°

• Ranging Distance : 2cm – 400 cm/1" - 13ft

• Resolution : 0.3 cm

• Measuring Angle: 30 degree

• Trigger Input Pulse width: 10uS

• Dimension: 45mm x 20mm x 15mm

Sensor PING mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik
(40kHz) selama tBURST (200μs) kemudian mendeteksi pantulannya. Sensor PING
memancarkan gelombang ultrasonik sesuai dengan sinyal kontrol dari pengontrol mikro
(sinyal kontrol berupa pulsa trigger dengan tOUT min 2μs). Gelombang ultrasonik ini
melalui udara dengan kecepatan 344 m/s, mengenai objek, kemudian memantul
kembali ke sensor. Sensor PING mengeluarkan pulsa output high pada pin SIG setelah
memancarkan gelombang ultrasonik. Setelah gelombang pantulan terdeteksi, sensor PING
akan membuat output low pada pin SIG. Lebar pulsa high (tIN) akan sama dengan lama
waktu dipancarkan sampai diterima kembali pantulan gelombang ultrasonik akibat objek.
Maka jarak yang diukur dapat dilihat pada Persamaan berikut. Ilustrasi cara kerja sensor
PING ditunjukkan pada Gambar 9.2. Untuk dapat lebih memahami penggunaan cara kerja
sensor PING, pada Gambar 9.2 ditunjukkan diagram waktu sensor PING.

Gambar 9.2. Diagram Waktu Sensor Ultrasonic


Hal-hal yang dapat menyebabkan sensor PING tidak teliti untuk mengukur jarak suatu
objek adalah sebagai berikut :
1. Jarak objek tersebut diluar jangkauan ukur ( < 3cm atau > 300cm ).

2. Sudut objek terhadap sensor (θ) < 45°, sudut yang terlalu kecil antara sensor jarak

ultrasonik dan objek sehingga gelombang ultrasonik tidak dapat dipantulkan kembali ke
sensor.
3. Objek tersebut terlalu kecil untuk memantulkan gelombang ultrasonik kembali ke
sensor,
4. Jenis material objek yang bersifat meredam suara, bentuk permukaan yang tidak
beraturan, sudut ruangan, dan lain- lain sehingga mungkin tidak dapat memantulkan
gelombang ultrasonik yang cukup untuk dideteksi dengan teliti.

Gambar 9.3. Diagram Sinyal Digital dalam Waktu

Selain itu, sensor PING dapat digunakan untuk mendeteksi permukaan air, tetapi tidak
dianjurkan untuk digunakan di lingkungan yang basah.
Gambar 9.4. Karakteristik pendeteksian objek
(a) Sinyal tidak terpantul kembali (b) Objek terlalu kecil

IV. LATIHAN
1. Lihat kembali percobaan ke 3, adakah script yang tidak dieksekusi dan berpeluang
memperlambat proses!? silakan optimasi script pada percobaan ke-3 tersebut!
Langkah:
1) Siapkan device yang akan digunakan
2) Buat konfigurasi rangkaian pada Proteus

Bahan :

Ground pada Terminal


Generators DC dengan Volt : 5

3) Ketik kode pemrograman berikut pada Arduino IDE


#include <NewPing.h>
#include <Servo.h>

#define trigPin 12
#define echoPin 13
#define MAX_DISTANCE 200

NewPing sonar(trigPin, echoPin, MAX_DISTANCE);


Servo myservo;

int LEDhijau = 3;
int LEDmerah = 2;

void setup() {
Serial.begin(115200);
// pinMode(trigPin, OUTPUT);
// pinMode(echoPin, INPUT);
pinMode(LEDhijau, OUTPUT);
pinMode(LEDmerah, OUTPUT);
myservo.attach(10);

void loop() {
// int duration, jarak, posisi = 0, i;
int jarak;
// digitalWrite(trigPin, LOW);
// delayMicroseconds(2);
// digitalWrite(trigPin, HIGH);
// delayMicroseconds(10);
// digitalWrite(trigPin, LOW);
// duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
jarak = sonar.ping_cm(); //(duration/2) / 29.1; // distance =
duration/58.2
Serial.print(jarak);
Serial.println(" cm");

if(jarak<=15){
digitalWrite(LEDhijau, LOW);
digitalWrite(LEDmerah, HIGH);
myservo.write(180); // 1
delay(450);
digitalWrite(LEDmerah, LOW);
myservo.write(90);
delay(450);
digitalWrite(LEDmerah, HIGH);
myservo.write(0);
delay(450);
digitalWrite(LEDmerah, LOW);
myservo.write(90);
}else{
digitalWrite(LEDmerah, LOW);
digitalWrite(LEDhijau, HIGH);
myservo.write(90);
}
delay(450);
}
4) Masukan file hex pada IC Arduino lalu jalankan rangkaian pada Proteus

5) Run atau jalankan Proteus


Jika Jarak <= 15 maka LED Merah akan menyala
Jika Jarak > 15 maka LED Hijau akan menyala

2. Buat percobaan dengan memanfaatkan HC-SR04 sebagai pengukur tinggi badan


tampilkan hasil pengukuran dalam LCD I2C.
Langkah:
1) Siapkan device yang akan digunakan
2) Buat konfigurasi rangkaian pada Proteus
Device

3) Ketik kode pemrograman berikut pada Arduino IDE


#include <NewPing.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>

#define trigPin 12
#define echoPin 13
#define MAX_DISTANCE 200

NewPing sonar(trigPin, echoPin, MAX_DISTANCE);


LiquidCrystal_I2C lcd(0x20, 16, 2);

void setup() {
Serial.begin(115200);
lcd.init();
lcd.backlight();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Tinggi Badan");
lcd.setCursor(0,1);
delay(2000);
lcd.clear();
lcd.print("Tinggi Badan");
}

void loop() {
float jarak;
jarak = sonar.ping_cm();
Serial.print(jarak);
Serial.println(" cm");

lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("= "+String(jarak)+" cm ");
delay(450);
}
4) Masukan file hex pada IC Arduino lalu jalankan rangkaian pada Proteus

5) Run atau jalankan program


3. Desain percobaan lain dengan menggunakan aplikasi fritzing rangkaian yang
menggunakan HC-SR04. (setiap kelompok beda).
Kelas B :
1. Pintu gerbang 2 motor (kel 4)
2. Pendeteksi Banjir (kel 1)
3. Tongkat Tunanetra (kel 2)
4. Pintu Garasi (kel 3)

Kelas A :
1. Menghitung jml pengunjung(Kel 5)
2. Bel Rumah Otomatis (Kel 2)
3. Pengunci Pintu Otomatis (Kel 1)
4. Lampu Otomatis (Kel 4)
5. Kran air otomatis (Kel 3)

Jawab :
Pembuatan Desain menggunakan aplikasi Fritzing Menggunakan HC-SR04
1. Menghitung Jumlah Pengunjung
Langkah:
1) Membuat rangkaian pada aplikasi Fritzing
2) Keterangan Rangkaian:
Terdapat 1 Sensor Ultasonic, 1 Push Button, 1 LCD 16x2, 1 Potensio
10k dan 1 Arduino Uno.
Sensor Ultrasonic digunakan untuk mendeteksi pengunjung yang
melewati sensor saat berada dalam jangkauan sensor.
LCD 16x2 digunakan untuk menampilkan data dari sensor, berapa
pengunjung yang keluar masuk dan berapa pengunjung yang ada di
dalam
Push Button digunakan untuk mereset data jumlah pengunjung
Arduino Uno sebagai modul pengolah data berbasis mikrokontroller

2. Bel Rumah Otomatis


Langkah :
1) Membuat rangkaian pada aplikasi Fritzing

2) Keterangan rangkaian:
Terdapat 1 Sensor Ultasonic, 1 buzzer dan 1 Arduino Uno.
Sensor Ultrasonic digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia,
saat manusia berada dalam jangkauan sensor.
Buzzer digunakan untuk alarm atau bel ketika sensor mendeteksi
keberadaan manusia
Arduino Uno sebagai modul pengolah data berbasis mikrokontroller
3. Pengunci Pintu Otomatis
Langkah :
1) Membuat rangkaian pada aplikasi Fritzing

2) Keterangan rangkaian:
Terdapat 1 Sensor Ultasonic, 1 servo, 2 Lampu dan 1 Arduino Uno.
Sensor Ultrasonic digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia,
saat manusia berada dalam jangkauan sensor.
Servo adalah komponen elektronika yang berupa motor yang memiliki
sistem feedback guna memberikan informasi posisi putaran motor
aktual yang diteruskan pada rangkaian kontrol mikrokontroler.
Led sebagai output lampu menyala jika ada orang.
Arduino Uno sebagai modul pengolah data berbasis mikrokontroller

Anda mungkin juga menyukai