Anda di halaman 1dari 17

Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN

SURAT PERNYATAAN
KEBENARAN HASIL PELAKSANAAN
INVENTARISASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : …………………………
NIP : …………………………
Jabatan : Ketua Tim Inventarisasi
Satuan Kerja : .......................................

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:


1. Telah melaksanakan inventarisasi di Ruang
…......................... Fakultas/unit/bagian .................. pada
tanggal .....................;
2. Hasil pelaksanaan inventarisasi di Ruang ….........................
Fakultas/unit/bagian .................. sudah benar-benar
sesuai dengan kondisi yang ada;
3. Apabila dikemudian hari ditemukan adanya PANDUAN
ketidakbenaran hasil pelaksanaan inventarisasi tersebut
yang mengakibatkan kerugian negara, kami sanggup PEMERIKSAAN PENGELOLAAN
mempertanggunjawabkan kesalahan tersebut sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BMN
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-
benarnya.

Semarang, ...............................
Ketua Tim Inventarisasi SATUAN PENGAWASAN INTERNAL
UIN WALISONGO SEMARANG
...................................... 2018
NIP

1
26
Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN

Form-3
REKAPITULASI BMN RUANGAN BERLEBIH

Kode Gedung :
Nama Gedung :
Kode Ruangan :
Nama Ruangan :

Perolehan Kondisi
Merk/ Jum- Ket./Pe-
No Nama Barang
Tipe Ta- Har- lah makai BMN
Asal B RR RB
hun ga

Penanggung Jawab Ruangan,

...............................................
NIP
Keterangan:
B = Baik
RR = Rusak Ringan
RB = Rusak Berat

25
2
Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN

Form-2c
REKAPITULASI BMN LAINNYA (DBL) KATA SAMBUTAN
REKTOR UIN WALISONGO SEMARANG
Unit Kerja :

Kode Kondisi
Merk/ Barang/ Tahun Lokasi
No Nama Barang
Tipe NUP/No Perolehan
Jumlah
BMN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
B RR RB
Polisi
Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat yang
tiada tara dan tiada henti-hentinya atas setiap kesempatan
hingga kita dapat terus berkarya di bumi-Nya. Tidak lupa,
sholawat serta salam kita sampaikan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun kita ke jalan
yang diridhoi-Nya.
Kami bersyukur sepenuhnya dan mengapresiasi
setinggi-tingginya atas terbitnya Buku Panduan Pemeriksaan
Pengelolaan BMN pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
Negeri (PTKIN). Ini merupakan salah satu wujud keseriusan
UIN Walisongo dalam merespon lahirnya PMA Nomor 25
Tahun 2017 tentang Satuan Pengawasan Internal (SPI) pada
Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri.
Penanggung Jawab Ruangan,
Buku panduan ini disusun sebagai wujud optimalisasi
kelembagaan dan fungsi SPI UIN Walisongo dalam
melaksanakan pengawasan dan pengelolaan BMN di
............................................... lingkungan UIN Walisongo. Kedepannya, diharapkan akan
NIP terwujud tata kelola lembaga yang profesional, transparan,
dan akuntabel menuju terciptanya Good University Governance
Keterangan:
(GUG).
B = Baik
Terakhir kalinya, kami ucapkan terima kasih kepada tim
RR = Rusak Ringan
RB = Rusak Berat penyusun yang dengan keseriusan dan kerja kerasnya mampu

i
24
Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN

menghadirkan panduan yang dapat dijadikan sebagai acuan Form-2b


oleh SPI dalam menjalankan fungsinya. Semoga hadirnya REKAPITULASI BMN KIB (KENDARAAN DINAS)
buku panduan ini memberikan manfaat bagi pengguna
khususnya SPI UIN Walisongo. Unit Kerja : Bagian Umum

Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Merk/ No Kondisi


No Nama Barang Pemakai BMN Keterangan
Tipe Polisi B RR RB
Semarang, 8 Januari 2018
Rektor,

Prof. Dr. H. Muhibbin,


Pr Muh M.Ag.
NIP. 19600312 198703 1007

Penanggung Jawab Ruangan,

...............................................
NIP

Keterangan:
B = Baik
RR = Rusak Ringan
RB = Rusak Berat

23
ii
Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN

REKAPITULASI BMN RUANGAN (DBR)


DAFTAR ISI
Kode Gedung :
Nama Gedung : KATA SAMBUTAN REKTOR ................................. i
Kode Ruangan : DAFTAR ISI ............................................................. ii
Nama Ruangan : BAB I PENDAHULUAN ....................................... 1
A. Dasar pemikiran .......................................... 1
Kondisi
Kode
Tahun
B. Landasan Hukum ........................................ 2
Merk/ Barang/ Jum- Pemakai
No Nama Barang
Tipe NUP/No
Perole-
lah B RR RB BMN C. Ketentuan Umum ....................................... 3
han
Polisi
D. Tujuan Penyusunan Pedoman ................... 4
E. Tujuan Pemeriksaan BMN ......................... 4
F. Sasaran dan Ruang Lingkup ....................... 5
G. Asas Pengelolaan BMN............................... 6
BAB II GAMBARAN OBJEK PEMERIKSAAN BMN
A. Tahapan Inventarisasi................................... 8
B. Tahapan Pengamanan BMN ...................... 8
C. Tahapan Pemeliharaan BMN ..................... 8
D. Tahapan Penggunaan dan Pemanfaatan BMN
....................................................................... 9
Penanggung Jawab Ruangan,
E. Tahapan Pemindahtanganan BMN .......... 10
F. Tahapan Penghapusan BMN .................... 11
BAB III PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PENGELO-
............................................... LAAN BMN .............................................. 13
NIP A. Tahapan Perencanaan Pemeriksaan .......... 13
Keterangan: B. Tahapan Pelaksanaan Pemeriksaan ........... 13
B = Baik BAB IV PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ..... 17
RR = Rusak Ringan BAB V PENUTUP ................................................. 19
RB = Rusak Berat

iii
22
Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN

LAMPIRAN ........................................................... 13
1. Laporan Hasil Pemeriksaan Pengelolaan BMN
2. Form Deskripsi Temuan Pemeriksaan
3. Kertas Kerja Pemeriksaan BMN
4. Surat Pernyataan Kebenaran Hasil Pelaksanaan In-
ventarisasi

Pengguna BMN,

...............................................
NIP

Keterangan:
B = Baik
RR = Rusak Ringan
RB = Rusak Berat
Form-2a

21
iv
Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN

Nomor Urut Temuan


Kode- BAB I
Temuan
PENDAHULUAN
Deskripsi
Temuan (Kondisi)
Kriteria/
Persyaratan
Sesuai Dasar Hukum A. Dasar Pemikiran
Akar Penyebab Tujuan dibentuknya Satuan Pengawasan Internal
Akibat (SPI) UIN Walisongo adalah untuk mendorong
Rekomendasi terwujudnya akuntabilitas kinerja di UIN Walisongo
Tanggapan Pengelola
BMN guna mewujudkan Good Governance dan Clean Government
Rencana Perbaikan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah
Jadwal Penyelesaian Penanggung Jawab Pengelola BMN nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Pimpinan Pengelola BMN Ketua Tim
Internal Pemerintah. Pemerintah mengamanatkan bahwa
setiap instansi dan satuan kerja di lingkup kementerian/
Direviu oleh: lembaga diharapkan dapat mengidentifikasi secara dini
terjadinya penyimpangan terhadap pelaksanaan kegiatan
sesuai rencana yang telah ditetapkan melalui Satuan
Form-1 Pengawasan Intern. SPI dalam hal ini mempunyai peran
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN BMN strategis dalam mengurangi penyimpangan maupun
Kode Gedung : kesalahan.
Nama Gedung :
Pengawasan di lingkungan UIN Walisongo
Kode Ruangan :
memerlukan upaya percepatan pemberantasan korupsi,
Nama Ruangan :
kolusi, dan nepotisme, serta melihat berkembangnya
Jabatan :
opini di masyarakat tentang kurang optimalnya kegiatan
Kode Barang/ Kondisi pelayanan yang cenderung berindikasi tindak pidana
Tahun
No Nama Barang Merk/ Tipe NUP/No
Polisi
Perolehan B RR RB korupsi, maka perlu dilakukan pengawasan yang
profesional dan bertanggung jawab terhadap Unit Kerja
di lingkungan UIN Walisongo. Khususnya dalam topik
ini adalah panduan pemeriksaan pengelolaan barang milik
Negara/BMN.

1
20
Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun Untuk semua hal yang material, proses pemeriksaan
2014 tentang pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), pengelolaan BMN (belum/telah*) dilakukan sesuai dengan
perlu disusun Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN ketentuan pemeriksaan pengelolaan BMN
sebagai petunjuk dan acuan yang baku bagi Auditor
SPI dalam melaksanakan pengamanan terhadap BMN di Semarang, ........................................
lingkungan UIN Walisongo. Mengetahui

B. Landasan Hukum Kepala SPI, Pemeriksa,


Dasar hukum dalam penyusunan panduan
pemeriksaan pengelolaan BMN adalah sebagai berikut:
........................... ...........................
1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2014 tentang
NIP NIP
Pengelolaan Barang Milik Negara;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/ *) pilih salah satu, kalau jawaban “belum” harus ada penjela-
PMK.06/2014, tentang Tata Cara Pelaksanaan san penyimpangan yang terjadi dan berikan rekomendasi
Penghapusan Barang Milik Negara; perbaikannya
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/
DESKRIPSI TEMUAN PEMERIKSAAN (DTP)
PMK.06/2014, tentang Tata Cara pelaksanaan
pemanfaatan Barang Milik Negara; Kode Dokumen : DTP
FORM
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014 Revisi :
tentang Penyusutan Barang Milik Negara; TanggalTerbit :
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 246/ DESKRIPSI TEMUAN PEMERIKSAAN
(DTP)
PMK.06/2014 tentang Tata Cara Penggunaan Barang Halaman :
Milik Negara;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136/
PMK.05/2016 tentang Pengelolaan Aset pada Badan Jenis Pe-
Unit Kerja Aspek Pemeriksaan
meriksaan
Layanan Umum;
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 137/
Tanggal
KMK.06/2014, tentang Penggolongan dan Kodefikasi Masa Pemeriksaan Pemerik- Auditor
saan
Barang Milik Negara.

19
2
Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN

LAMPIRAN C. Ketentuan Umum


Ketentuan umum pengelolaan Barang Milik Negara
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
antara lain:
PENGELOLAAN BMN UIN WALISONGO
a. Barang Milik Negara, selanjutnya disebut BMN,
adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas
Kepada Yth.
beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang
Rektor UIN Walisongo
sah.
Di tempat
b. Pengguna Barang adalah pejabat pemegang
Kami telah melakukan Pemeriksaan pengelolaan
kewenangan penggunaan BMN.
Barang Milik Negara (BMN) UIN Walisongo. Pemeriksaan
c. Kuasa Pengguna Barang adalah kepala satuan kerja
ini bertujuan meyakinkan bahwa inventarisasi BMN telah
atau pejabat yang ditunjuk oleh Pengguna Barang
dilaksanakan Tim OFBI (Tim Opname Fisik Barang
dalam menggunakan barang yang berada dalam
Inventaris) dengan (tertib/tidak tertib) adapun administrasi
penguasaannya dengan sebaik-baiknya.
telah dilaksanakan dengan (Baik/Tidak Baik) dan Hasil
d. Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan
pengecekan di lapangan didapat (kesesuaian/tidak sesuai) oleh Pengguna Barang dalam mengelola dan
sesuai dengan ketentuan peraturan Pengelolaan BMN menatausahakan BMN, sesuai dengan tugas pokok
yang didasarkan pada prinsip-prinsip akuntabel, integritas, dan fungsi instansi yang bersangkutan.
kebenaran dan kejujuran. Pemeriksaan dilaksanakan sesuai e. Pemanfaatan adalah pendayagunaan BMN yang
dengan Standar Pemeriksaan SPI sebagaimana diatur dalam dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 2014. Pemeriksaan PTKIN, dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerjasama
dilakukan meliputi penelaahan dokumen, wawancara, pemanfaatan, dan bangun serah guna/bangun guna
konfirmasi, analisis, observasi lapangan pada saat kegiatan serah dengan tidak mengubah status kepemilikan.
berlangsung, dan prosedur lainnya yang dianggap perlu sesuai f. Penghapusan adalah tindakan menghapus BMN dari
dengan keadaan. daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan
Tanggung jawab pelaksanaan pemeriksaan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan
pengelolaan BMN termasuk kebenaran data, sepenuhnya Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang
menjadi tanggung jawab instansi Obyek Pemeriksaanan. dan/atau Pengelola Barang dari tanggung jawab
Tanggung jawab Pemeriksaan terbatas simpulan dan administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam
rekomendasi yang diberikan kepada Obyek Pemeriksaanan. penguasaannya.
g. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan

3
18
Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN

BMN sebagai tindak lanjut dari Penghapusan dengan


dijual, dipertukarkan, dihibahkan, atau disertakan
sebagai modal pemerintah.
h. Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan
BAB V
pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan
PENUTUP
BMN.
i. Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan yang
meliputi pembukuan dan pelaporan BMN sesuai
Demikian Panduan Pengelolaan Barang Milik Negara
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(BMN) ini disusun, untuk menjadi acuan kerja bagi SPI
j. Sistem Aplikasi adalah Subsistem dari Sistem Akuntansi
dan mendukung tata kelola yang baik khususnya di bidang
Instansi (SAI) yang merupakan serangkaian prosedur
Pengelolaan BMN serta memberikan kontribusi tercapainya
yang saling berhubungan untuk mengolah dokumen
Good University Governance (GUG) di UIN Walisongo.
sumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk
penyusunan neraca dan laporan BMN serta laporan
manajerial lainnya, sesuai ketentuan perundang-
undangan, dan pengembangannya (Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi BMN/SIMAK BMN).
k. Rekonsiliasi hasil penertiban BMN adalah proses
pencocokan data hasil penertiban BMN antara
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Direktorat
Jenderal Perbendaharaan dan Kementerian Negara/
Lembaga.
l. Tim Penertiban adalah Tim Penertiban Barang
Milik Negara yang dibentuk berdasarkan Keputusan
Presiden Nomer 17 Tahun 2007.
D. Tujuan Penyusunan Panduan
Tujuan penyusunan panduan pemeriksaan
pengelolaan BMN adalah:
1. Sebagai acuan tim pemeriksa dalam melakukan

17
4
Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN

tugasnya, baik data inventarisasi awal maupun evaluasi


inventarisasi;
2. Membantu tim pemeriksa dalam melakukan tugasnya
dan tindak lanjut hasil stok opname BMN.
E. Tujuan Pemeriksaan BMN
Adapun tujuan pemeriksaan pengelolaan BMN
adalah:
1. Memastikan jumlah, keberadaan dan kondisi BMN
yang dimiliki;
2. Memastikan terlaksananya tertib administrasi;
3. Memastikan terlaksananya tertib pengelolaan BMN;
dan
4. Memastikan terlaksananya pengamanan BMN.
F. Sasaran dan Ruang Lingkup Panduan Pemeriksaan
BMN
Sasaran pemeriksaan pengelolaan BMN meliputi:
a. Barang tidak bergerak;
b. Barang bergerak;
c. Barang persediaan;
d. Konstruksi; dan
e. Aset tidak berwujud.
Ruang lingkup pengelolaan BMN meliputi :
a. Inventarisasi;
b. Pengamanan;
c. Pemeliharaan;
d. Penggunaan dan Pemanfaatan;
e. Pemindahantanganan;
f. Penghapusan; dan
g. Pelaporan.

5
16
Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN

G. Asas Pemeriksaan Pengelolaan BMN


BAB IV
Asas pemeriksaan pengelolaan BMN meliputi:
PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
1. Kecermatan Profesional (Due Professional Care)
Dalam melaksanakan pemeriksaan dan kontrol
pencegahan, pemeriksa menerapkan prinsip kehati-
Laporan hasil pemeriksaan pengelolaan BMN menyajikan
hatian, ketelitian, dan kecermatan, serta berpedoman
sebagai berikut:
kepada aturan perundang-undangan dan dapat
a. Keberadaan BMN
dipertanggungjawabkan.
b. Kelengkapan bukti
2. Kearifan Profesional (Professional Judgement)
c. Pengguna BMN
Dalam melaksanakan pemeriksaan dan kontrol
pencegahan, dibutuhkan pendampingan oleh d. Kondisi BMN
pemeriksa yang lebih berpengalaman, telah e. Pelaporan pengelolaan periodik BMN
mengikuti pendidikan dan pelatihan. f. Kesimpulan dan rekomendasi
3. Objektivitas (Objectivity)
Dalam melaksanakan pemeriksaan dan kontrol
pencegahan, pemeriksa harus bersikap objektif dalam
menilai fakta. Objektivitas mensyaratkan pemeriksa
untuk tidak mendasarkan pertimbangannya kepada
pihak lain menyangkut permasalahan audit.
4. Kerahasiaan (Confidentiality)
Menjaga kerahasiaan semua data dan informasi yang
diperoleh selama pemeriksaan.

15
6
Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN

d. Kodefikasi dan labeling BMN;


e. Status kondisi BMN (baik, rusak ringan, rusak berat); BAB II
f. Kelengkapan dokumen kepemilikan BMN (ada GAMBARAN OBYEK PEMERIKSAAN BMN
atau tidak ada);
g. Status penguasaan BMN(digunakan, dimanfaat-
kan, idle, sengketa, dikuasai pihak lain, diman- Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang
faatkan tanpa sewa, dimanfaatkan tanpa prosedur yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan
yang berlaku, dan lain-lain); dan Belanja Negara (APBN) atau berasal dari perolehan
h. Nilai BMN dan tanggal perolehan; lainnya yang sah. Pengelolaan BMN yang baik harus dimulai
i. Kertas Kerja Inventarisasi (KKI) dan harus dari proses Opname Fisik Barang Inventaris (OFBI) yaitu
dilengkapi dengan Nomor Urut Pendaftaran melakukan inventarisasi awal seluruh aset BMN. Inventarisasi
(NUP) dan Nomor Kode Barang (NKB); dan ini meliputi pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil
j. Berita Acara Hasil Inventarisasi BMN. pendataan BMN.
2. Tim Pemeriksa menyaksikan perhitungan yang Objek Barang Milik Negara antara lain: tanah, gedung
dilakukan oleh pengelola BMN, pencatatan dan dan bangunan, peralatan dan mesin, yang digunakan sebagai
Penilaian kondisi Barang (B, RR, RB) formulir (form- sarana maupun prasarana pendukung operasional. Secara rinci
2a dan form-2b). BMN meliputi:
3. Tim Pemeriksa menyaksikan pengecekan yang 1. Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN; dan
dilakukan oleh pengelola BMN (OFBI) terkait dengan
2. Barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.
Nomor Urut Pendaftaran BMN dan label sesuai
yaitu :
dengan kertas kerja.
a. barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau
4. Tim Pemeriksa melakukan pengecekan, apakah
yang sejenis;
pengelola BMN membuat pernyataan kebenaran hasil
b. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan perjanjian/
inventarisasi
kontrak;
5. Tim Pemeriksa mengecek laporan pemeliharaan BMN
c. barang yang diperoleh sesuai dengan ketentuan
secara berkala
peraturan perundang-undangan; atau
6. Tim Pemeriksa mengecek pembaharuan data DBR
Barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan
dan DBL pada aplikasi Simak BMN.
yang telah berkekuatan hukum tetap.
7. Tim Pemeriksa label permanen pada masing-masing
barang yang diinventarisasi.

7
14
Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN

Barang Periksa penyimpanan Pelapo-


Persediaan dan pendistribusian ran BMN
BAB III
Identifi
kasi
Aset
PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PENGELOLAAN
Penetapan Pengama Pemeliha Kondisi
Penggunaan
dan peman-
Pemindah
tanganan
Penghap
usan
BMN
status BMN nan BMN raan BMN BMN
faatan BMN BMN BMN

Gambar 1. Tahapan Pemeriksaan Pengelolaan BMN A. Tahapan Perencanaan Pemeriksaan


Pada tahapan ini yang dipersiapkan antara lain:
A. Tahapan Inventarisasi
1. Membentuk tim pemeriksaan BMN,
Perlu diidentifikasi apakah barang yang bersangkutan
2. Melakukan koordinasi dengan unit pengelola BMN.
aset tetap atau barang persediaan. Apabila barang
3. Mendapatkan dokumen sumber (buku barang,
persediaan, maka perlu dilihat penyimpanannya ke
DBR, DBL, LBKP, dokumen kepemilikan BMN,
gudang dan pola pendistribusian ke pengguna barang.
dokumen pengadaan, Dokumen pengelolaan dan
Apabila aset tetap, maka perlu dilakukan penetapan status
penatausahaan), dan dokumen yang dianggap perlu.
sebagai Barang Milik Negara (BMN). Penetapan status
4. Melakukan pemetaan pelaksanaan pemeriksaan BMN,
BMN adalah kegiatan inventarisasi yang sudah terdaftar
antara lain:
maupun belum terdaftar untuk kemudian ditetapkan
a. Periksa denah lokasi.
status keberadaannya.
b. Cek nomor/nama ruangan dan penanggungjawab
B. Tahapan Pengamanan BMN ruangan pada denah lokasi.
Pengamanan Fisik adalah kegiatan yang dilakukan c. Cek label yang ditempelkan pada BMN yang
oleh pejabat yang ditunjuk untuk mengamankan BMN bersangkutan.
Kementerian yang ditujukan untuk mencegah terjadinya d. Cek Kertas Kerja BMN beserta tata cara pengisiannya.
penurunan fungsi barang, penurunan jumlah barang, dan B. Tahapan Pelaksanaan Pemeriksaan
hilangnya barang.
1. Tim Pemeriksa mengidentifikasi penguasaan BMN
C. Tahapan Pemeliharaan BMN (form-1) berkaitan dengan:
Pemeliharaan merupakan kegiatan atau tindakan a. Keberadaan BMN (ditemukan atau tidak ditemukan);
agar semua barang selalu dalam keadaan baik dan siap b. Berita Acara Serah Terima/Surat Ijin Pemakaian BMN;
untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna. c. Jumlah BMN (sesuai atau tidak sesuai dengan
Pemeliharaan dilakukan terhadap BMN tanpa mengubah, dokumennya);

13
8
Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN

terlebih dahulu harus dibentuk panitia penghapusan, menambah atau mengurangi bentuk ataupun kontruksi
surat keputusan panitia penghapusan ditandatangani oleh asal, sehingga dapat dicapai pendayagunaan barang yang
pejabat minimal eselon II. memenuhi persyaratan, baik dari segi unit pemakaian
Pelaksanaan Penghapusan BMN terdiri atas: maupun dari segi keindahan.

a. Tanah dan/atau bangunan yang diserahkan oleh Peng- Bentuk pemeliharaan antara lain:
guna Barang kepada Pengelola Barang; a. Pemeliharaan ringan adalah pemeliharaan yang
b. Tanah dan/atau bangunan dan selain tanah dan/atau dilakukan sehari-hari oleh unit pemakai/pengurus
bangunan yang berasal dari perolehan lain yang sah barang/penanggung jawab barang tanpa membebani
yang berada dalam penguasaan Pengelola Barang. anggaran;
Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang memi- b. Pemeliharaan sedang adalah pemeliharaan dan
liki kewenangan dan tanggung jawab: perawatan yang dilakukan secara berkala oleh tenaga
a. Mengajukan permohonan Penghapusan BMN kepada terdidik/terlatih yang mengakibatkan pembebanan
Pengelola Barang; anggaran;
b. Menetapkan keputusan Penghapusan BMN yang c. Pemeliharaan berat adalah pemeliharaan dan
status penggunaannya berada pada Pengguna Barang perawatan yang dilakukan secara sewaktu-waktu oleh
setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang; tenaga ahli yang pelaksanaannya tidak dapat diduga
c. Melaksanakan Pemusnahan BMN yang status sebelumnya, tetapi dapat diperkirakan kebutuhannya
penggunaannya berada pada Pengguna Barang setelah yang mengakibatkan pembebanan anggaran.
mendapat persetujuan Pengelola Barang; dan D. Tahapan Penggunaan dan Pemanfaatan BMN
d. Melaksanakan Penghapusan BMN yang status peng- Pengguna Barang dan Kuasa Pengguna Barang wajib
gunaannya berada pada Pengguna Barang dari DBP/ melakukan pemeliharaan terhadap BMN yang berada
DBKP setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang; dalam penguasaannya secara rutin dan sewaktu-waktu
e. Menerbitkan Surat Keputusan penghapusan BMN. dengan memperhatikan karakteristik masing-masing
f. Pemusnahan BMN dilakukan dengan cara: (dibakar, BMN sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan tugas
dihancurkan, ditimbun, ditenggelamkan, sesuai dan fungsi Pengguna Barang dan Kuasa Pengguna Barang,
perundang undangan) yang dilengkapi dengan Berita kondisi BMN bersangkutan, dan/atau ketersediaan biaya.
Acara Penghapusan BMN. Pengguna BMN adalah pejabat pemegang
kewenangan BMN. Pimpinan lembaga selaku pengguna
barang yang membawahi perwakilan memiliki

9
12
Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN Panduan Pemeriksaan Pengelolaan BMN

kewenangan dan tanggung jawab antara lain: pemerintah. Bentuk pemindahtanganan BMN meliputi:
a. Mengajukan permohonan penggunaan, pemindahan, 1. Penjualan, penjualan BMN pada perwakilan
pemusnahan, dan penghapusan BMN pada pada dilaksanakan dengan pertimbangan:
perwakilan kepada pengelola barang a. Untuk optimalisasi BMN yang berlebih atau tidak
b. Melaksanakan pemusnahan BMN pada perwakilan digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan
yang status penggunaannya berada pada penguna tugas dan fungsi;
barang b. Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi
c. Menetapkan keputusan penghapusan BMN Negara apabila dijual; dan/atau;
Kuasa pengguna BMN adalah kepala satuan kerja c. Sebagai pelaksana ketentuan peraturan perundang
atau pejabat yang ditunjuk oleh pengguna barang untuk undangan.
menggunakan barang yang berada dalam penguasaannya 2. Tukar menukar yaitu merupakan pengalihan
dengan sebaik baiknya. kepemilikan barang milik negara yang dilakukan
antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah,
Pengelola barang adalah pejabat yang berwenang
atau antara pemerintah pusat dengan pihak lainnya,
dan bertanggung jawab menetapkan kebijakan dan
pedoman serta pengelolaan BMN. Bentuk penggunanan dengan menerima penggantian dalam bentuk barang
BMN meliputi: sekurang kurangnya dengan nilai seimbang.
3. Hibah yaitu pengalihan kepemilikan barang milik
a. Penggunaan sementara BMN;
negara dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
b. Pengalihan status penggunan BMN;
atau pihak lainnya tanpa memperoleh penggantian.
c. Penetapan status pengunaan BMN untuk dioperasikan
Pertimbangan hibah barang milik negara dilakukan
oleh pihak lain.
untuk kepentingan sosial, keagamaan, kemanusiaan
Pemanfaatan BMN adalah pendayagunaan BMN dan penyelenggaraan pemerintah daerah
yang digunakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi
F. Tahapan Penghapusan BMN
Kementerian/Lembaga/satuan kerja dan/atau optimalisasi
Tindakan menghapus BMN dari daftar barang
BMN dengan tidak mengubah status kepemilikan.
dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang
E. Tahapan Pemindahtanganan BMN berwenang untuk membebaskan Pengelola Barang,
Pengalihan kepemilikan BMN sebagai tindak lanjut Pengguna Barang, dan/atau Kuasa Pengguna Barang dari
dari penghapusan dengan cara menjual, mempertukarkan, tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang
menghibahkan atau menyertakan sebagai modal berada dalam penguasaannya. Proses penghapusan BMN

11
10

Anda mungkin juga menyukai