DOSEN PENGAMPU:
BULQIA MAS’UD,S.S.,M.Ed.
OLEH KELOMPOK 7 :
MUSDALIFA.U
NASRITA
JURAID
WAHYUDI
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Administrasi
pendidikan & supervisi pendidikan dengan waktu yang telah ditentukan. Tulisan ini adalah hasil
pencarian kelompok kami, makalah ini berisikan tentang Kurikulum dan Kebijakan Pendidikan
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan
tugas seperti ini, tugas yang kami laksanakan dapat tercatat dengan rapi dan dapat kita pelajari
kembali pada kesempatan yang lain untuk kepentingan proses belajar kita terutama dalam mata
kuliah Administrasi pendidikan & supervisi pendidikan.
Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada bapak/ibu BULQIA
MAS’UD,S.S.,M.Ed. selaku dosen mata kuliah ini, juga rekan-rekan mahasiswa. Semoga segala
yang telah kita kerjakan merupakan bimbingan lurus Yang Maha Kuasa. Dalam penyusunan
tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan
demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam
pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………......
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………….….
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kurikulum……………………………………………………………….
A. SIMPULAN………………………………………………………………………….
B. SARAN………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikukulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang di berikan
oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisikan rancangan pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Adanya rancangan
kurikulum merupakan ciri utama pendidikan di sekolah. Kurikulum juga merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran. Dapat kita bayangkan, bagaimana bentuk
pelaksanaan suatu pendidikan atau pengajaran di sekolah yang tidak memiliki kurikulum.
Kebijakan pendidikan adalah konsep yang sering kita dengar, kita ucapkan, kita lakukan,
tetapi seringkali tidak kita pahami sepenuhnya oleh karena itu, kita lihat terlebih dahulu apa yang
dimaksud dengan kebijakan pendidikan. Kedua kata itu mempunyai makna yang begitu luas dan
bermacam- macam, sehingga perlu ada kesepakatan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan
kedua istilah tersebut. Landasan utama yang mendasari suatu kebijakan adalah pertimbangan
akal. Tentunya suatu kebijakan bukan semata-mata merupakan hasil pertimbangan akal manusia.
Namun demikian, akal manusia merupakan unsur yang dominan di dalam mengambil keputusan
dari berbagai opsi dalam pengambilan keputusan kebijakan. Suatu kebijaksanaan lebih
menekankan kepada faktor-faktor emosional dan irasional. Bukan berarti bahwa suatu
kebijaksanaan tidak mengandung unsur-unsur rasional. Barangkali faktor-faktor rasional tersebut
belum tercapai pada saat itu atau merupakan intuisi.
B. Rumusan Masalah
Kebijakan kurikulum di Indonesia secara sederhana dapat dipetakan menjadi tiga bagian
yaitu masa pra kemerdekaan, pasca kemerdekaan, dan reformasi. Berikut ini adalah kaleidoskop
kebijakan kurikulum di Indonesia dari masa pra kemerdekaan dimana pada masa ini sekolah
sudah mulai dikenalkan meski masih sangat terbatas, sampai pada masa reformasi.
Kebijakan pendidikan sebagai sebuah panduan yang bersifat umum, tentunya harus
mempunyai manfaat operasional agar dapat diimplementasikan dan ini adalah sebuah
keharusan untuk memperjelas pencapaian tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Apalagi
kebutuhan akan kebijakan pendidikan adalah fungsi pendukung pengambilan keputusan.
Kebijakan pendidikan itu harus dibuat oleh para ahli di bidangnya yang memiliki
kewenangan untuk itu, sehingga tak sampai menimbulkan kerusakan pada pendidikan dan
lingkungan di luar pendidikan. Para administrator pendidikan, pengelola lembaga
pendidikan dan para politisi yang berkaitan langsung dengan pendidikan adalah unsur
minimal pembuat kebijakan pendidikan.
5. Dapat dievaluasi
Kebijakan pendidikan itu pun tentunya tak luput dari keadaan yang sesungguhnya
untuk ditindaklanjuti. Jika baik, maka dipertahankan atau dikembangkan, sedangkan jika
mengandung kesalahan, maka harus bisa diperbaiki. Sehingga, kebijakan pendidikan
memiliki karakter dapat memungkinkan adanya evaluasi terhadapnya secara mudah dan
efektif.
6. Memiliki sistematika
Kebijakan pendidikan tentunya merupakan sebuah sistem jua, oleh karenanya harus
memiliki sistematika yang jelas menyangkut seluruh aspek yang ingin diatur olehnya.
Sistematika itu pun dituntut memiliki efektifitas, efisiensi dan sustainabilitas yang tinggi
agar kebijakan pendidikan itu tidak bersifat pragmatis, diskriminatif dan rapuh strukturnya
akibat serangkaian faktof yang hilang atau saling berbenturan satu sama lainnya. Hal ini
harus diperhatikan dengan cermat agar pemberlakuannya kelak tidak menimbulkan
kecacatan hukum secara internal. Kemudian, secara eksternal pun kebijakan pendidikan
harus bersepadu dengan kebijakan lainnya; kebijakan politik; kebijakan moneter; bahkan
kebijakan pendidikan di atasnya atau disamping dan dibawahnya.
Salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan
hak asasi setiap warga negara Indonesia dan untuk itu setiap warga negara berhak memperoleh
pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang
status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender. Pendidikan untuk semua menjamin
keberpihakan kepada peserta didik yang memiliki hambatan fisik ataupun mental, hambatan
ekonomi dan sosial ataupun kendala geografis, dengan menyediakan layanan pendidikan untuk
menjangkau mereka yang tidak terjangkau.
Sistem pendidikan semacam itu tidak mungkin dipenuhi tanpa adanya suatu perencanaan
pendidikan nasional yang handal. Perencanaan itu juga bukan perencanaan biasa, tetapi suatu
bentuk perencanaan yang mampu mengatasi perubahan kebutuhan dan tuntutan, yang bisa terjadi
karena perubahan lingkungan global. Globalisasi yang menjangkau seluruh bagian bumi
membuat Inonesia tidak bisa terisolasi. Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi,
membuat segala hal yang terjadi di dunia internasional juga berpengaruh ke Indonesia.
Tanggung jawab pengelolaan pendidikan bukan hanya oleh pemerintah tetapi juga oleh
sekolah dan masyarakat dalam rangka mendekatkan pengambilan keputusan ke tingkat yang
paling dekat dengan peserta didik. MBS ini sekaligus memperkuat kehidupan berdemokrasi
melalui desentralisasi kewenangan, sumber daya dan dana ke tingkat sekolah sehingga sekolah
dapat menjadi unit utama peningkatan mutu pembelajaran yang mandiri (kebijakan langsung,
anggaran, kurikulum, bahan ajar, dan evaluasi). Program MBS sendiri merupakan program
nasional sebagaimana yang tercantum dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No.
20 Tahun 2003 Pasal 51 (1): “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah/madrasah”
Dalam konteks, MBS memungkinkan organisasi sekolah lebih tanggap, adaptif, kreatif,
dalam mengatasi tuntutan perubahan akibat dinamika eksternal, dan pada saat yang sama mampu
menilai kelebihan dan kelemahan internalnya untuk terus meningkatkan diri.
Tujuan utama MBS adalah meningkatkan efisiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan.
Peningkatan efisiensi diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi
masyarakat dan penyederhanaan birokrasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Sulfemi, Wahyu Bagja. (2018) Manajemen Kurikulum Di dalam Sekolah. Bogor: Visi Nusantara
Maju.
Azis A. Rosmiaty. (2019) Ilmu Pendidikan Islam. Ngringinan, Palbapang, Bantul, Yogyakarta:
Sibuku
Sanjaya, Wina. (2008) Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Prenada Media Group.