Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN

PENGANTAR AKUNTANSI KEPERILAKUAN

\
Dosen Pengampu :

Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :

Nurika Valaena Putri (RRC1C017016)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca.Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Jambi,13 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Masalah..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Devinisi Ilmu Akuntansi Keperilakuan........................................................3
B. Perkembangan Akuntansi Keperilakuan......................................................5
C. Teori Akuntansi Keperilakuan.....................................................................7
D. Perspektif Berdasarkan Perilaku Manusia Psikologi, Sosiologi, dan
Psikologi Sosial............................................................................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi sebagai sistem, akuntansi sebagai suatu ilmu, akuntansi
sebagai suatu mitos, akuntansi sebagai seni pencatatan, semakin lama
semakin luas saja bidang cakupan akuntansi. Asumsi bahwa akuntansi bisa
mempengaruhi bidang apapun mulai terlihat nyata pada perkembangannya
di era globalisasi, di era layar yang kita hadapi sekarang.
Akuntansi semakin diperlukan oleh semua sektor dan semua
bidang. Sebuah sunnatullah yang diajarkan oleh Rasulullah S.A.W tentang
pentingnya pengelolaan keuangan dengan mengedepankan prinsip
transparansi. Telah jauh sebelumnya di lukiskan di dalam Surah Al-
Baqarah ayat 282 tentang wajibnya mengedepankan transparansi dalam
setiap transaksi dan semakin jelas dengan pencatatan.
Akuntansi mulai menyentuh aspek keperilakuan yaitu pada
individu manusia itu sendiri menjadi tren positif di kalangan praktisi dan
akademik di bidang akuntansi. Dengan hanya melihat, mendengar,
mengetahui informasi, bahkan memberi pendapat terhadap laporan
keuangan ternyata tidak dapat dipungkiri, juga dipengaruhi oleh faktor
sosilologis dan psikologis manusia. Bisa saja kondisi seorang individu
sebelum menyatakan pendapatnya atas laporan keuangan berubah. Karena
menurut penulis sendiri faktor psikologis merupakan salah satu faktor
internal dan mempunyai andil penting ketika opini atau pendapat
dikeluarkan terkait dengan laporan keuangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa devinisi ilmu akuntansi keperilakuan?
2. Bagaimana perkembangan akuntansi keperilakuan?
3. Apa saja teori akuntansi keperilakuan?
4. Bagaimana prespektif berdasarkan psikokologi manusia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa devinisi ilmu akuntansi keperilakuan
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan akuntansi keperilakuan
3. Untuk mengetahui apa saja teori akuntansi keperilakuan
4. Untuk mengetahui bagaimana prespektif berdasarkan psikokologi
manusia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI ILMU AKUNTANSI KEPERILAKUAN


American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam
Accounting Terminology Bulletin No. 1, tahun 1953 rnenyatakan:
“Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokkan dan pengikhtisaran
dengan cara yang berarti, atas semua transaksi dan kejadian yang bersifat
keuangan, serta penafsiran hasil-hasilnya.”
Menurut filsafat ilmu, pengetahuan (knowledge) merupakan bagian dari
ilmu (science), Pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah
dapat dikategorikan kepada pengetahuan yang bersifat ihniah, atau (pengetahuan
ilmiah), atau ilmu.Untuk mengatakan akuntansi sebagai suatu ilmu dalam artian
ilmu murni masih memerlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut.
Memang akuntansi belum dapat dikategorikan sebagai ilmu dalam artian ilmu
pengetahuan murni, tetapi akuntansi bukanlah pula semata-mata sebagai
pengetahuan teknik dan mekanik yang isinya hanya tentang bagaimana cara
mencatat dan menyusun laporan keuangan saja (Suwardjono), tetapi di dalamnya
terdapat konsep-konsep yang fundamental, prinsip dan standar yang dihasilkan
dari suatu proses pemikiran yang ilmiah atau menggunakan rnetodologi yang
ilmiah.
Akuntansiadalah informasi, atau lebih tepatnya sistem informasi akuntansi.
Keberhasilan suatu sistem informasi akuntansi tak lepas dari perlilaku manusia
selaku pemakai dan yang memberikan responnya.Perkembangan akuntansipun tak
terlepas dari perilaku. Mendesaknya kebutuhan akuntansi dan pentingnya peranan
manusia (akuntan dan auditor) dalam bidang akuntansi, maka dengan
mengadopsi bidang-bidang ilmu lainnya, seperti ilmu psikologi khususnya
psikologi kognitif, antropologi dan sosial, lahirlah akuntansi keperilakuan.
Banyak bukti empiris yang dihasilkan oleh para peneliti yang ikut memperkuat
bidang akuntansi keperilakuan. Dua jurnal terkenal, yaitu Behavioral Research in
Accounting (BRIA) dan Auditing: A Journal of Practice & Theory, sangat
memengaruhi perkembangan akuntansi keperilakuan sampai saat ini. Isu-isu

3
kontemporer saat ini, misalnya behavioural finance, merupakan aplikasi aspek
keperilakuan dalam bidang keuangan dan menjadi bukti sah bahwa aspek
keperilakuan merupakan “lahan yang subur” bagi penelitian akuntansi. Penelitian-
penelitian di bidang akuntansi keperilakuan merupakan aplikasi dari ilmu
keperilakuan dengan menggunakan berbagai metode diantaranya adalah
eksperimental, studi lapangan dan Teknik-teknik korelasional.Hasil-hasil
penelitian ini menyediakan suatu pemahaman yang lebih luas dalam memberikan
penjelasan dan pemecahan atas praktik-praktik keperilakuan.
Penelitian adalah jembatan antara teori dan praktik.Ada teori-teori
keperilakuan, kemudian dihubungkan dengan praktik-praktik yang terjadi di
akuntansi melalui penelitian, maka upaya menjembatani itu terjadi.Teori yang
sudah terkonfirmasi, bias menjadi penduan untuk menjelaskan fenomena dunia
nyata.Hasil penelitian juga dapat digunakan untuk memperbaiki praktik-praktik
akuntansi.
American Accounting Association’s Comittees berdasarkan pada
Behavioral Science Content of the Accounting Curriculum mengembangkan
lingkup dan definisi dari “Ilmu Keperilakuan” sebagai berikut.
“Istilah ilmu keperilakuan adalah penemuan yang realtif baru. Konsep
tersebut begitu luas sehingga lingkup dan isinya lebih baik digambarkan dari
awal. Ilmu keperilakuan mencakup bidang riset apapun yang mempelajari, baik
melalui metode eksperimentasi maupun observasi, perilaku manusia dalam
lingkungan fisik maupun sosial.”
Akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang
mengkaji hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, serta dimensi
keperilakuan dari organisasi di mana manusia dan sistem akuntansi itu berada dan
diakui keberadaannya.Dengan demikian, definisi akuntansi keperilakuan adalah
suatu studi tentang perilaku akuntan atau non-akuntan yang dipengaruhi oleh
fungsi-fungsi akuntansi dan pelaporan. Akuntansi keperilakuan menekankan pada
pertimbangan dan pengambilan keputusan akuntan dan auditor, pengaruh dari
fungsi akuntansi (misalnya partisipasi penganggaran, keketatan anggaran, dan
karakter sistem informasi) dan fungsi auditing terhadap perilaku, misalnya
pertimbangan (judgment) dan pengambilan keputusan auditor dan kualitas

4
pertimbangan dan keputusan auditor, dan pengaruh dari keluaran dari fungsi-
fungsi akuntansi berupa laporan keuangan terhadap pertimbangan pemakai dan
pengambilan keputusan.
Secara lebih terperinci ruang lingkup akuntansi keperilakuan meliputi:
(1) Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap konstruksi,
bangunan, dan penggunaan sistem informasi akuntansi yang diterapkan
dalam perusahaan dan organisasi, yang berarti bagaimana sikap da
gaya serta desain organisasi.
(2) Mempelajari pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap perilaku
manusia, yang berarti bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi
kinerja, motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan
kerja, dan kerja sama.
(3) Metode untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia dan
strategi untuk mengubahnya, yang berarti bagaimana sistem akuntansi
dapat dipergunakan untuk memengaruhi perilaku, dan bagaimana
mengatasi resistensi tersebut.

Namun demikian, banyak yang kurang setuju dengan sebutan istilah


akuntansi keperilakuan.Diantaranya adalah Wiajya (2003).Wijaya (2003) lebih
suka menggunakan istilah “aspek perilaku dalam akuntansi” sebagai padanan
istilah “akuntansi keperilakuan”.Hal ini untuk menghindari kesan bahwa ada suatu
bidang ilmu yang setara dengan akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen.Padahal, aspek perilaku dalam akuntansi mencakup pula keseluruhan
bidang seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi sektor public,
akuntansi sistem informasi, dan pengauditan.

B. PERKEMBANGAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN


Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas
berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama
yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Studi terhadap
perilaku akuntan atau perilaku dari non akuntan telah banyak dipengaruhi oleh
fungsi akuntan dan laporan (Hofstede dan Kinerd, 1970). Riset akuntansi
keperilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan:

5
1. Pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor.
2. Pengaruh dari fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan
anggaran, karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap
perilaku baik karyawan, manajer, investor, maupun Wajib Pajak.
3. Pengaruh dari hasil fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan
pengunaan pertimbangan dalam pembuatan keputusan

Pada bulan Juni 1951, Controllership Foundation of America mensponsori


suatu riset untuk menyelidiki dampak anggaran terhadap manusia.Sejumlah
penjelasan dan kesimpulan dari hasil riset mengenai perangkap keperilakuan pada
anggaran dan pembuatan anggaran dalam banyak pemikiran masih bersifat
sementara, dan oleh karena itu masih perlu disempurnakan.
Paradigma riset perilaku yang dilakukan oleh Steadry (1960) dalam
disertasinya telah menggali pengaruh anggaran motivasional dengan
menggunakan suatu eksperimen analog.Selanjutnya disusul oleh karya Benston
(1963) serta Churcil dan Cooper (1965) yang memfokuskan pada akuntansi
manajerial dan pengaruh fungsi akuntansi pada perilaku. Riset-riset ini berlanjut
pada tahun 1970-an dengan satu rangkaian studi oleh Mock (1969-1973),
Barefield (1972), Magee dan Dickhout (1978), Benbasat dan Dexter (1979).
Fokus dari studi-studi tersebut adalah pada akuntansi manajerial, namun
penekanannya mengalami pergeseran dari pengaruh fungsi akuntansi ke perilaku
terhadap pemrosesan informasi oleh pembuat keputusan.Studi yang
mempengaruhi bidang ini dilakukan oleh Ashton (1974) dan Libby (1975), yang
membantu membentuk suatu standar dalam desain eksperimental dan validitas
internal untuk pertimbangan riset yang diikuti.
Mulai dari tahun 1960 sampai 1980-an, jumlah artikel mengenai akuntansi
keperilakuan semakin meningkat.Artikel pertama menggambarkan mengenai
akuntansi keperilakuan, sementara artikel selanjutnya membahas mengenai teori
dan konsep ilmu pengetahuan keperilakuan dalam kaitannya dengan akuntansi
serta implikasinya bagi prinsip-prinsip akuntansi dan praktisnya.Pertumbuhan
studi akuntansi keperilakuan mulai muncul dan berkembang, terutama diprakarsai
oleh akademisi profesi akuntan. Penggabungan aspek-aspek perilaku pada
akuntansi menunjukkan adanya pertumbuhan minat akan bidang riset ini.

6
C. TEORI AKUNTANSI KEPERILAKUAN
1. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi
Akuntansi menjadi yang terdepan dan berperan penting dalam
menjalankan ekonomi dan sistem sosial kita. Seperti dalam pembahasan sebelum
nya tujuan utama akuntansi adalah melahirkan informasi keuangan melalui proses
sebagai pengambilan keputusan,sedangkan sistem dapat diartikan sebagai suatu
kesatuan yang kompleks dan bentuk dari berbagai komponen yang saling
berkaitan. Karakteristik sistem secara keseluruhan harus memiliki sasaran, input
output, dan lingkungan untuk mencapai target geser yang telah ditetapkan.

2. Akuntansi Adalah Sistem


Manajemen, pengguna dan personel sistem diperlukan dalam pengembangan
sistem. Umumnya kelompok perancang atau tim proyek pengembangan sistem meliputi
para pemakai,analis,dan wakil manajemen untuk mengidentifikasikan kebutuhan pemakai
sistem,mengembangkan spesifikasi teknis dan mengimplementasikan sistem baru.
Keterlibatan karyawan perlu di lakukan secara terus menerus setelah sistem tersebut
diimplementasikan. Filosofi dari perancangan sistem berorientasi pada pemakai
membantu untuk membentuk perilaku dan pendekatan yang baik dalam pengembangan
sistem dalam konteks organisasional.
Disamping itu, dukungan manajemen puncak merupakan suatu faktor penting
yang menentukan efektivitas penerimaan sistem informasi dalam organisasi,jackson
(1986) mengemukakan beberapa alasan mengapa keterlibatan menejemen puncak dalam
pengembangan sistem informasi merupakan hal yang penting, yaitu:
1. Pengembangan sistem merupakan bagian perencanaan perusahaan
2. Manajemen puncak merupakan fokus utama dalam proyek pengembangan
sistem
3. Manajemen puncak menjamin penekanan tujuan perusahaan dari pada teknis
nya
4. Pemilihan sistem yang akan dikembangkan didasarkan pada kemungkinan
manfaat yang di peroleh
5. Keterlibatan manajemen puncak akan memberikan kegunaan dan pembuatan
keputusan yang lebih baik dalam pengembangan sistem.

Keterlibatan Manajemen Puncak Dalam Pengembangan Sistem

7
Perencanaan Strategis Perencanaan Sistem Implementasi
a. Pengendalian
a. Kandungan proses
a. Integrasi Sistem rencana
perencanaan strategis
implementasi
b. Tingkat rincian b. Keterbatasan
b. Kegunaan rencana
rencana proyek sumber daya
c. Pencapaian
c. Keterpaduan dalam
c. Integrasi hardware tujuan
rencana
perencanaan
d. Pengkoordinasian
d. Perencanaan proyek
tindakan perencanaan

Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi adalah bagian


integral dari kesuksesan suatu sistem informasi. Keterlibatan pemakai ini harusnya ada
pada semua tahap yang dinamakan siklus hidup pengembangan sistem. Tahapan tersebut
adalah perencanaan, analisis, perancangan, implementasi dan pascaimplementasi. Untuk
mengukur keterlibatan pemakai ini,ives dan olson (1984) mengemukakan enam tingkatan
keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi, yaitu:

1. Tidak ada keterlibatan (no-involvement).


2. Keterlibatan simbolis (symbolic involvemen).
3. Keterlibatan atas saran orang lain (involvement by advice).
4. Keterlibatan dengan pengendalian yang lemah (involvement by weak
control).
5. Keterlibatan dengan melakukan (involvement by doing).
6. Keterlibatan dengan pengendalian yang kuat (involvement by stong control).

3. Akuntansi Adalah Informasi


Akuntansi juga dapat dipandang sebagai suatu informasi,suatu fenomena
menjadi menarik dengan adanya jargon yang menyatakan bahwa menguasai
informasi berarti akan menguasai dunia dan siapa yang menguasai informasi akan
memenangkan persaingan. Penguasaan informasi menjadi sangat dominan,bahkan
informasi telah diakui sebagai salah satu sumber daya,oleh karena itu perusahaaan
harus berupaya untuk mengoptimalkan peran informasi ini untuk mencapai tujuan.

8
Tahapan-tahapan dalam pengembangan sistem tersebut seperti di utarakan
oleh Bodnar dan Hopwood (1995) yang terdiri atas:
1. Perencanaan dan analisis sistem yang meliputi formulasi dan evaluasi
solusi-solusi masalah sistemdan penekanannya pada tujuan
keseluruhan sistem.
2. Perencanaan sistem,yaitu proses menspesifikasikan rincian solusi
yang dipilih oleh proses analisis sistem.
3. Implementasi sistem,yaitu proses menempatkan rancangan prosedur-
prosedur dan metode baru atau revisi ke dalam operasi.
Sebagai sistem informasi, akuntansi juga sering disebut "bahasa bisnis"
yang dapat menyediakan atau memberikan informasi penting mengenai kegiatan
ekonomi. Dikatakan seperti itu sebab akuntansi dapat berperan sebagai media
komunikasi yang mengkomunikasikan berbagai fenomena, gejala, dan peristiwa
ekonomi yang terjadi disuatu organisasi bisnis kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dengan fenomena, gejala dan peristiwa ekonomi tersebut.

D. PERSPEKTIF BERDASARKAN PERILAKU MANUSIA:


PSIKOLOGI,SOSIOLOGI,DAN PSIKOLOGI SOSIAL
Menurut Robbins (2003), Ketiga hal tersebut, yaitu psikologi, sosiologi
dan psikologi sosial menjadi kontribusi utama dari ilmu keperilakuan. Ketiganya
melakukan pencarian untuk menguraikan dan menjelaskan perilaku manusia,
walaupun secara keseluruhan mereka memiliki perspektif yang berbeda mengenai
kondisi manusia. terutama merasa tertarik dengan bagaimana cara individu
bertindak.
Seseorang dapat disebut sebagai sosiologi adalah orang yang mempelajari
manusia dalam hubungannya dengan sesama manusia. Fokusnya didasarkan pada
tindakan orang-orang ketika mereka bereaksi terhadap stimuli dalam lingkungan
mereka, dan perilaku manusia dijelaskan dalam kaitannya dengan ciri, arah dan
motivasi individu. Keutamaan psikologi didasarkan pada seseorang sebagai suatu
organisasi. Psikologi, merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur,
menjelaskan dan kadang mengubah perilaku manusia. Para psikologi
memperhatikan studi dan upaya memahami perilaku individual. Mereka yang

9
telah menyumbangkan dan terus menambah pengetahuan tentang perilaku
organisasional teoritikus pembelajaran, teoritikus keperibadian, psikologi
konseling dan psikologi industri dan organisasi.
Psikologi sosial, adalah suatu bidang dalam psikologi, tetapi memadukan
konsep-konsep baik dari psikologi maupun sosiologi yang memusatkan perhatian
pada perilaku kelompok sosial. Penekanan keduanya adalah pada interaksi antara
orang-orang dan bukan pada rangsangan fisik. Perilaku diterangkan dalam
hubungannya dengan ilmu sosial, pengaruh sosial dan ilmu dinamika kelompok.
Disamping itu para psikologi sosial memberikan sumbangan yang berarti dalam
bidang-bidang pengukuran, pemahaman, dan perubahan sikap, pola komunikasi,
cara-cara dalam kegiatan dapat memuaskan kebutuhan individu dan proses
pengambilan keputusan kelompok.
1. Kontribusi Berbagai Disiplin Ilmu
Ilmu akuntansi keperilakuan dibangun berdasarkan kontribusi dari
sejumlah disiplin ilmu keperilakuan seperti psikologi, sosiologi, psikologi
sosial.
1) Psikologi
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha
mengukur, mejelaskan dan terkadang mengubah perilaku
manusia. Para psikolog
2) Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang sifat masyarakat,
perilaku masyarakat, dan perkembangan masyarakat .Sosiologi
merupakan cabang Ilmu Sosial yang mempelajari masyarakat
dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia
3) Psikologi Sosial
Dunia psikologi merupakan dunia yang berkaitan dengan
persoalan perasaan, motivasi, kepribadian, dan sejenisnya yang
berkaitan dengan individu. Sementara, sosiologi secara umum
cenderung berkaitan dengan persoalan kemasyarakatan .Kajian
utama psikologi adalah persoalan kepribadian, mental,

10
perilaku, dan dimensi – dimensi lain yang ada dalam diri
manusia sebagai individu.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Akuntansi sebagai sistem, akuntansi sebagai suatu ilmu, akuntansi
sebagai suatu mitos, akuntansi sebagai seni pencatatan, semakin lama
semakin luas saja bidang cakupan akuntansi. Asumsi bahwa akuntansi bisa
mempengaruhi bidang apapun mulai terlihat nyata pada perkembangannya
di era globalisasi, di era layar yang kita hadapi sekarang.
Akuntansi semakin diperlukan oleh semua sektor dan semua
bidang. Sebuah sunnatullah yang diajarkan oleh Rasulullah S.A.W tentang
pentingnya pengelolaan keuangan dengan mengedepankan prinsip
transparansi. Telah jauh sebelumnya di lukiskan di dalam Surah Al-
Baqarah ayat 282 tentang wajibnya mengedepankan transparansi dalam
setiap transaksi dan semakin jelas dengan pencatatan.
Akuntansi mulai menyentuh aspek keperilakuan yaitu pada
individu manusia itu sendiri menjadi tren positif di kalangan praktisi dan
akademik di bidang akuntansi. Dengan hanya melihat, mendengar,
mengetahui informasi, bahkan memberi pendapat terhadap laporan
keuangan ternyata tidak dapat dipungkiri, juga dipengaruhi oleh faktor
sosilologis dan psikologis manusia. Bisa saja kondisi seorang individu
sebelum menyatakan pendapatnya atas laporan keuangan berubah. Karena
menurut penulis sendiri faktor psikologis merupakan salah satu faktor
internal dan mempunyai andil penting ketika opini atau pendapat
dikeluarkan terkait dengan laporan keuangan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Arfan Ikhsan, 2010, Akuntansi Keperilakuan, Edisi 2, Salemba Empat,


Jakarta.
http://www.akuntansiitumudah.com/ilmu-akuntansi/ (Ilmu Akuntansi
Keperilakuan, diakses pada tanggal 13 September 2020)
http://www.investopedia.com/terms/b/behavioral-accounting.asp (diakses pada
tanggal 13 September 2020)

13
PENGANTAR AKUNTANSI
KEPERILAKUAN

Nurika Valaena Putri


(RRC1C017016)
DEFINISI AKUNTANSI
KEPERILAKUAN

• Definisi Akuntansi Keperilakuan


adalah suatu studi tentang perilaku
akuntan atau non-akuntan yang
dipengaruhi oleh fungsi-fungsi
akuntansi dan pelaporan.
Riset Akuntansi Keperilakuan merupakan
suatu bidang baru yang secara luas
berhubungan dengan perilaku
individu,kelompok,dan organisasi
bisnis,terutama yang berhubungan
dengan proses informasi akuntansi dan
Perkembangan audit.Pada bulan juni 1951, Controllership
Akuntansi Foundation of America mensponsori
suatu riset untuk menyelidiki dampak
Keperilakuan
anggaran terhadap manusia.Sejumlah
penjelasan dan kesimpulan dari hasil riset
mengenai perangkap keperilakuan pada
anggaran dan pembuatan anggaran
dalam banyak pemikiran masih bersifat
sementara,dan oleh karna itu masih perlu
disempurnakan.
Teori Akuntansi
Keperilakuan

1. Akuntansi Sebagai Sistem


Informasi
2. Akuntansi Adalah Sistem
3. Akuntansi Adalah
Informasi
1. Akuntansi Sebagai Sistem Informasi : Tujuan utama
akuntansi adalah melahirkan informasi keuangan
melalui proses sebagai pengambilan
keputusan,sedangkan sistem dapat diartikan sebagai
suatu kesatuan yang kompleks dan bentuk dari
berbagai komponen yang saling berkaitan.
2. Akuntansi Adalah Sistem : Manajemen, pengguna dan
personel sistem diperlukan dalam pengembangan
sistem.
3. Akuntansi Adalah Informasi : Akuntansi juga dapat
dipandang sebagai suatu informasi,suatu fenomena
menjadi menarik dengan adanya jargon yang
menyatakan bahwa menguasai informasi berarti akan
menguasai dunia dan siapa yang menguasai informasi
akan memenangkan persaingan.
Perspektif Berdasarkan Perilaku
Manusia:Psikologi,Sosiologi,dan Psikologi
Sosial.

o Menurut Robbins (2003), Ketiga hal


tersebut, yaitu psikologi, sosiologi dan
psikologi sosial menjadi kontribusi utama
dari ilmu keperilakuan. Ketiganya
melakukan pencarian untuk menguraikan
dan menjelaskan perilaku manusia,
walaupun secara keseluruhan mereka
memiliki perspektif yang berbeda
mengenai kondisi manusia.
Terimakasih ☺

Anda mungkin juga menyukai