Anda di halaman 1dari 12

MINI RISET

SKOR NILAI:

EVALUASI PEMBELAJARAN
Oleh:

NAMA : HUBERTUS JOSUA H.SINAGA (5183122018)

NAMA : MIKAEL ANGELO MANALU (5183122033)

NAMA : OKTAVIANUS SITUMORANG (5183122023)

PROGARAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

MEI 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah ., Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar
Mini Riset. Selama penyusunan makalah ini, penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan.
Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa baik isi maupun teknik penyajian tulisan masih jauh dari sempurna,
maka dari itu penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberi tanggapan berupa
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk meningkatkan mutu penulisan selanjutnya.
Akhir kata semoga tugas makalah ini bermanfaat untuk kalangan umum maupun
pendidikan.

Medan, 12 Mei 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mengukur keterampilan membaca siswa satu-satunya langkah yang diambil oleh guru
ialah dengan mengadakan penilaian. Dengan melakukan penilaian, guru dapat mengetahui sejauh
mana pengetahuan dan penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Seringkali
dalam proses belajar mengajar aspek evaluasi hasil belajar diabaikan (Uno, 2008:92). Guru
terlalu memfokuskan apa yang akan diajarkan kepada siswanya. Akibatnya proses belajar
mengajar berjalan dengan baik dan rapi tetapi alat-alat penilaian yang digunakan tidak lagi
melihat sasaran yang akan dinilai. Dalam praktik di sekolah, seringkali guru membuat instrumen
tanpa mengikuti aturan-aturan tertentu (Arifin, 2009:68).
Oleh sebab itu, dalam jurnal ini berupaya mengembangkan alat penilaian pembelajaran
membaca yang sesuai dengan syarat-syarat alat penilaian yang baik sehingga diharapkan dapat
mendukung peningkatan kualitas dan keberhasilan pembelajaran membaca.

B. Tujuan
Mini Riset ini bertujuan:

1. Menganalisis isi dari jurnal.


2. Mengetahui dan mencari informasi yang ada dalam sebuah jurnal.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi oleh setiap bagian dari jurnal.

C. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang dianalisis dari jurnal ?
2. Dengan ada nya 5 buah jurnal, ini artinya mahasiswa dilatih untuk menulis atau membuat
analisis yang kaya akan refrensi.
BAB II
IDENTITAS JURNAL

Jurnal I

Judul Pengembangan Instrumen Penilaian Kognitif untuk Mengukur Literasi Membaca


Bahasa Indonesia Berbasis Model Pirls pada Siswa Kelas IV SD
Jurnal Journal of Educational Research and Evaluation
Volume & Halaman Volume 6 Nomor 1 Halaman 1-9
Tahun 2017
Penulis Bekti Nanda Pratiwiningtyas, Endang Susilaningsih, I Made Sudana
Situs http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jere
ISSN ISSN 2252-6420

Judul : Model Evaluasi Program Pendidikan


Penulis :Darodjat dan wahyudhiana M
Jurnal : ISLAMADINA
Halaman : 28 Hlm
VOL : vol XIV No 1

Jurnal III

Judul: EVALUASI DIRI MAHASISWA TERHADAP


KOMPETENSI YANG DIMILIKI

Volume dan Halaman: Vol. 17 No. 1 Tahun 2014


ISSN:
1026-4109
Penulis: Sudiyanto

Jurnal IV

Judul Artikel : Pengembangan Insturmen Penilaian Hasil Belajar Siswa


Berbasis TIK pada Pembelajaran Dasar Listrik
Elektronika
Nama Journal : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro
Edisi Terbit : Volume 1, Nomor 1 halaman 37-46
Pengarang Artikel : Mustofa Abi Hamid
Penerbit : Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Kota Terbit : Medan
Nomor ISSN : 2528-5696
Alamat Situs :file:///C:/Users/ACER/Downloads/Documents/822-1775-
1-PB.pdf
Jurnal V
Judul : Evaluation of Educational Programmes – The Contribution of History to Modern
evaluation thinking

Penulis : Areti Stavropoulou and Theodora Stroubouki

Sumber : Health Science Jornal

Halaman : 12 Hlm

Vol : Vol 8

BAB III

ANALISIS ISI JURNAL


Rangkaian tahap membaca yang dilakukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia diakhiri
dengan kegiatan penilaian. Penilaian yang dilakukan seharusnya menggunakan instrumen
penilaian literasi membaca yang praktis dan terstandar. Kondisi yang ditemukan pada
beberapa sekolah selama studi pendahuluan menunjukkan hasil yang berbeda. Studi
pendahuluan yang dilakukan pada tiga sekolah dasar menunjukkan bahwa penilaian
dilakukan dengan menggunakan pedoman penskoran yang berisi rubrik dan disajikan dalam
buku pegangan guru. Rubrik tersebut menurut pendapat para guru dirasakan kurang praktis
karena deskriptor yang tersaji kurang terperinci sehingga berpotensi mengakibatkan
ketidaksamaan dalam pemberian skor. Guru juga menyampaikan bahwa susunan butir soal
yang disajikan kurang dapat mengukur pemahaman siswa terhadap isi bacaan secara
menyeluruh. Aspek yang dinilai dalam rubrik tersebut hanya meliputi tokoh-tokoh cerita,
pesan moral cerita, topik, dan fakta pendukung tindakan yang dilakukan tokoh dalam cerita.
Bentuk butir soal yang berupa uraian juga sering menyulitkan guru dalam melakukan
penilaian. Dampak dari kondisi tersebut terlihat dari prestasi yang diperoleh siswa Indonesia
dalam hasil tes PIRLS tahun 2011 yang menunjukkan bahwa hanya 0,1%% siswa berhasil
menyelesaikan soal literasi membaca pada level sempurna.

Kondisi yang telah dikemukakan diatas, tentu saja memerlukan solusi penyelesaian.
Solusi tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan instrumen penilaian literasi
membaca.Instrumen penilaian yang dikembangkan mengacu pada model tes yang telah
dikembangakan oleh PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study).

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development). Adapun


produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah instrumen penilaian literasi
membaca berbasis model PIRLS. Instrumen tersebut terdiri atas kisi-kisi instrumen, teks
bacaan yang terdiri atas teks sastra dan teks bacaan informatif beserta gambar ilustrasi, butir
soal tes yang berbentuk pilihan ganda dan isian singkat, dan pedoman penskoran serta
petunjuk penggunaan. Adapun langkah yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
kedua model pengembangan di atas yang terdiri atas : (1) studi pendahuluan, (2)
perencanaan, (3) pengembangan model hipotetik, (4) penelaah model hipotetik, (5) revisi
model hipotetik, (6) uji coba terbatas, (7) revisi hasil uji coba terbatas, (8) uji coba luas, dan
(9) revisi model akhir. Sembilan langkah tersebut digunakan dalam penelitian untuk
mengembangkan instrumen penilaian literasi membaca bahasa Indonesia berbasis model
PIRLS.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dalam dua langkah utama yang terdiri dari riset dan
pengembangan. Pengembangan dilakukan melalui perencanaan model instrumen penilaian
literasi membaca, pengembangan model hipotetik, revisi model hipotetik berdasarkan saran
yang diberikan ahli, uji coba terbatas, revisi hasil uji coba terbatas, uji coba luas, dan revisi
model akhir. Butir soal dalam instrumen penilaaian literasi membaca yang dikembangkan
mempunyai karakteristik yaitu disusun dalam bentuk pilihan ganda dan uraian agar
memudahkan dalam penskoran, mempunyai indeks tingkat kesukaran(p) yang berada pada
kisaran 0,300-0,700 dan indeks daya beda(d) ≥0,400. Instrumen penilaian literasi membaca
yang dikembangkan termasuk dalam kategori layak dalam apek kebahasaaan dan kepraktisan
yang ditunjukkan dengan presentase kelayakannya yaitu sebesar 83.33%.

Kegiatan penilaian siswa merupakan komponen penting dan integral di dalam kegiatan
belajar mengajar di sekolah. Untuk memperoleh informasi tentang pencapaian hasil dari proses
pembelajaran peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka dibutuhkan
penilaian hasil belajar. Menurut (Wahidmurni, Mustikawan, & Ridho, 2010) fungsi penting bagi
pendidik dalam mengevaluasi belajar peserta didik adalah memberikan umpan balik kepada
siswa dalam mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi dari proses pembelajaran yang
dilakukan. (Miller, Linn, & Gronlund, 2012) mendefinisikan penilaian belajar siswa sebagai
berbagai prosedur untuk memperoleh informasi belajar siswa dan menentukan keputusan
berkaitan dengan kinerja atau hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar siswa merupakan
kegiatan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi
atau hasil belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
Data penilaian siswa yang dikumpulkan guru melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai
dengan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa atau indikator-indikator yang telah ditentukan
untuk dinilai. Alat penilaian hasil belajar dapat memanfaatkan teknologi yang berkembang saat
ini dimana penilaian hasil belajar siswa akan lebih cepat menggunakan mesin (komputasi),
menjangkau segala pekerjaan rutin (otomatisasi), dan komunikasi dilakukan dari mana saja dan
kapan saja.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki manfaat yang begitu luas terhadap
pencapaian tujuan pendidikan. Melalui TIK, guru dan siswa dapat mengoptimalkan potensi
pendidikan yang ada sehingga tujuan pendidikan yang telah direncanakan bisa segera tercapai.
TIK memberikan kontribusi positif terhadap pembelajaran di sekolah dan supaya efektif
diperlukan usaha sadar untuk saling bekerja sama antara kepala sekolah, guru, orang tua, siswa
serta seluruh komponen pendukungnya termasuk infrastruktur sarana dan prasarana yang
memadai.
1. Tujuan Penelitian
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah produk instrumen
penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK pada mata pelajaran Dasar Listrik Elektronika (DLE)
di jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri 5 Padang.

2. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif yaitu dengan
mendeskripsikan validitas dan praktikalitas instrumen penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK.

3. Metode
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development (R and D) dan
model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation and
Evaluation). Jenis data yang diperoleh berupa data primer.
Tahap pertama yang dilakukan adalah analisis. Dalam tahap ini ada empat yang
dianalisis, yaitu analisis kebutuhan (needs assessment), analisis kurikulum, studi literatur, dan
analisis siswa. Analisis tersebut dijadikan landasan untuk mengembangkan produk berupa
instrumen penilaian siswa. Tahap kedua adalah tahap perancangan (design) yang terdiri dari
beberapa langkah yaitu penyusunan spesifikasi produk, menulis instrumen soal tes dan
menentukan skala instrumen, menelaah soal dan menentukan pedoman penskoran, merancang
bentuk awal (prototype) produk, dan pengembangan produk instrumen hasil belajar siswa
berbasis TIK berdasarkan hasil rancangan prototype produk yang telah dibuat sebelumnya.
Tahap ketiga adalah pengembangan (development) yang berisikan validasi produk yang
merupakan tahap untuk menghasilkan produk pengembangan yang dilakukan melalui dua
langkah, yakni penilaian ahli (expert appraisal) yang diikuti dengan revisi produk, uji coba
pengembangan (developmental testing). Tahap keempat yaitu implementasi (implementation)
yang merupakan langkah nyata untuk menerapkan produk yang telah dibuat. Tahap kelima yaitu
evaluasi (evaluation) yang dilakukan untuk mengevaluasi secara menyeluruh (komprehensif)
terhadap produk instrumen penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK yang telah dihasilkan dan
diimplementasikan.
4. Hasil Penelitian
Rata-rata nilai validitas isi/materi produk instrumen penilaian hasil belajar siswa berbasis
TIK adalah 91,25% dengan kategori sangat valid. Uji validitas desain produk instrumen
penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK dilakukan oleh dua validator desain produk. Ratarata
nilai validitas desain produk instrumen penilaian siswa berbasis TIK sebesar 88,61% dengan
kategori sangat valid.
Data uji praktikalitas produk instrumen penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK
diperoleh dari tanggapan atau respon tiga guru dan 30 siswa terhadap kepraktisan produkyang
dikumpulkan menggunakan angket. Data hasil uji praktikalitas instrumen penilaian hasil belajar
siswa berbasis TIK dari respon guru di atas menunjukkan total nilai praktikalitas berdasarkan
kualitas isi dan tujuan dan kualitas teknik. Rata-rata dari nilai praktikalitas di atas menyatakan
bahwa praktikalitas instrumen penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK dikategorikan sangat
praktis dengan nilai rata-rata 85,70%.
Data hasil uji praktikalitas instrumen penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK dari
respon siswa di atas menunjukkan total nilai praktikalitas berdasarkan kualitas isi dan tujuan,
kualitas teknik, dan kemudahan pelaksanaan tes. Rata-rata dari nilai praktikalitas di atas
menyatakan bahwa praktikalitas instrumen penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK
dikategorikan sangat praktis dengan nilai rata-rata 81%
Instrumen penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK ini merupakan alat evaluasi yang
dapat digunakan oleh guru untuk melakukan kegiatan penilaian hasil belajar siswa pada ranah
kognitif. Instrumen penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK menggunakan Quiz Creator ini
dapat menggantikan penilaian hasil belajar siswa berupa tes secara konvensional yang
menggunakan kertas dengan tes secara komputerisasi sehingga dapat mengatasi kelemahan tes
konvensional berbasis kertas. Tes ini dilakukan setelah seluruh proses pembelajaran selesai.
Soal-soal yang terdapat pada instrumen penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK yang
digunakan sudah disesuaikan dengan materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru pada saat
proses kegiatan belajar mengajar berlangsung sehingga instrumen penilaian ini
mampumengungkap kemampuan siswa yang sesungguhnya pada ranah kognitif.
Berdasarkan uji validasi yang telah dilakukan, didapatkan produk instrumen penilaian
hasil belajar siswa berbasis TIK yang valid. Nilai validasi isi/materi secara keseluruhan sebesar
89,72 dengan kategori sangat valid dan validasi desain sebesar 88,61%, sehingga dari segi isi
atau konten materi produk dan desain sudah layak untuk digunakan sebagai alat penilaian hasil
belajar siswa pada mata pelajaran DLE kelas X. Berdasarkan uji praktikalitas yang telah
dilakukan, dihasilkan presentase kepraktisan produk berdasarkan respon guru sebesar 82,73%
dengan kategori sangat praktis dan presentase kepraktisan produk berdasarkan respon siswa
sebesar 80,69% dengan kategori praktis. Produk instrumen penilaian hasil belajar siswa berbasis
TIK yang telah dikembangkan ini praktis untuk digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian
hasil belajar siswa pada mata pelajaran DLE secara komputerisasi.

BAB IV

KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Bentuk instrumen penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK pada pembelajaran DLE
yang dihasilkan adalah sebuah sistem penilaian hasil belajar siswa secara komputerisasi
menggunakan software Wondershare Quiz Creator. Penelitian pengembangan ini menghasilkan
instrumen penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK pada pembelajaran DLE yang valid dan
praktis sehingga dapat digunakan sebagai alat evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar siswa
yang akurat pada aspek kognitif.
Disarankan kepada guru untuk menerapkan produk instrumen penilaian hasil belajar
siswa berbasis TIK ini dalam setiap proses penilaian, seperti saat mid semester maupun ujian
semester dan ujian-ujian lainnya secara periodik. Siswa disarankan menggunakan instrumen
penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK pada saat ujian agar dapat dijadikan sebagai sarana
dalam membelajarkan sikap jujur dan sportif dalam melakukan tes, selain itu juga dapat
mengukur kompetensi dan kemampuan pribadi yang sesungguhnya. Sekolah disarankan untuk
meningkatkan fasilitas laboratorium komputer dengan menambah unit komputer, memberikan
pelatihan atau workshop kepada guru mengenai pemanfaatan TIK untuk proses evaluasi
danpembelajaran serta mendukung untuk mengimplementasikan produk instrumen penilaian
hasil belajar siswa berbasis TIK ini sebagai alat evaluasi hasil belajar siswa atau sarana
pelaksanaan tes. Disarankan kepada peneliti lain agar mengembangkan produk instrumen
penilaian hasil belajar siswa berbasis TIK lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa,
serta mengikuti perkembangan teknologi yang semakin pesat. Selain itu, disarankan untuk
mengembangkan pada pembelajaran lainnya dan menambah aspek yang dinilai seperti aspek
afektif dan psikomotor.

Anda mungkin juga menyukai