Anda di halaman 1dari 4

Nama : Anis Fadilah

NIM : P3.73.34.1.19.049
D-III Teknologi Laboratorium Medis
Reguler Sore

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL, TEKNIK SAMPLING, TEKNIK APUSAN


DARAH DAN PAP SMEAR

Bahan Yang Dapat Diperiksa Secara Sitologi:


1. Vaginal smear/ Pap test / Cervical smear Untuk menentukan adanya :
 Peradangan dan penyebabnya
 Perubahan praganas
 Perubahan keganasan
 Status hormonal
2. Sputum atau dahak, untuk menentukan keganasan serta jenis peradangan.
3. Bronchial washing dan brushing :
 Untuk menentukan keganasan
 Untuk menentukan peradangan
4. Urine, untuk menentukan adanya :
 Tumor ginjal, tumor kandung kemih
 Batu, infeksi saluran kemih
5. Cairan lambung, untuk menentukan adanya :
 Gastritis acuta atau kronik
 Metaplasi dari mukosa lambung, yang selalu mendahului perubahan keganasan.
6. Cairan tubuh lain, (untuk menentukan adanya Tumor primer atau metastatik peradangan) :
 Cairan pleura
 Cairan pericardium
 Cairan ascites
 Cairan cerebro spinal
 Cairan sendi
7. Apirasi jaringan tumor, untuk menetukan adanya tumor dan peradangan
8. Imprint jaringan tumor untuk menentukan adanya tumor dan peradangan
9. Skraping untuk menentukan adanya :
 Seks kromatin, diambil dari mukosa rongga mulut
 Status hormonal wanita, diambil dari dinding lateral vagina
 Keganasan

Pemeriksaan Sitologi Diperoleh Dengan Cara :


1. Eksfoliasi : sel-sel yang terlepas secara fisiologis misalnya cairan ascites,kerokan kulit,
saliva.
2. Scruffing : kerokan pada lapisan mukosa tertentu sehingga menimbulkantraumatik yang
sedikit mungkin, misalnya pap smear, kerokan dinding hidung.
3. Brushing : berupa bilasan dari rongga tertentu. Misalnya bronchial brushing.
4. Biopsi jaringan biasa / Fine Niddle Aspiration Bioption (FNAB) : dengan menggunakan
jarum diameter 0,5 mm kemudian sel-sel diperiksa lebih lanjut.

Cara Pengambilan dan Pengiriman Bahan Pemeriksaan Sitologi :


1. Vagina smear / Pap test
 Isilah permintaan formulir dengan lengkap.
 Tuliskan nama penderita pada label yang ada.
 Sediakan botol atau tempat lain dengan bahan fiksasi ethyl alkohol 95%.
 Jangan melakukan vaginal lain sebelum mengambil smear.
 memakai bahan pelicin untuk speculum.
 Dengan speculum ambilah smear dengan mempergunakan “Ayre’s scraper”
 pulasan yang rata pada obyek glass.
 Masukkan segara obyek glass tersebut kedalam bahan fiksasi biarkan paling sedikit
selama 30 menit, kemudian keringkan diudara terbuka.
 Masukkan slide pada tempat slide yang tersedia, kirimkan dengan amplop yang
tersedia bersama dengan formulir permintaan.
 Untuk evaluasi status hurmonal, dikerjakan prosedur yang sama, hanya scraping
tidak di portio, melainkan pada dinding lateral vagina, dengan syarat tidak ada infeksi
serta bila ada pengobatan hormonal telah dihentikan 2 minggu sebelumnya.

2. Sputum atau dahak :


 Pemeriksaan sebaiknya dilakukan 3x berturut-turut dengan jarak 3 hari.
 Sputum adalah hasil dari batuk yang dalam, dan berisi bahan yang berasal dari
bronchioli dan alveoli.
 Penderita diminta untuk batuk yang dalam dan mengumpulkan sputumnya dalam
tempat (botol) yang telah disediakan yang berisi bahan fiksasi alcohol 70% kirim ke
laboratorium sitologi.
 Bila sputum terlampau sedikit,penderita dapat diberi expectoransia selama 3 hari dan
diadakan sputum koleksi selama 24 jam dengan fiksasi alcohol 70%.
 Untuk tempat-tempat yang jauh, pengiriman dapat dilakukan secara kering ialah
dengan jalan membuat sediaan apusan dari sputum yang telah terkumpul pada 3
object glass yang bersih.
 Untuk membuat apusan, pilihlah bagian yang mengandung garis darah atau bagian
yang padat. Kemudian masukkan dalam alcohol 95% selama 2 jam, keringkan
diudara dan dikirim ke laoboratorium Sitologi.

3. Urine
 Voided urine (Jika tidak mungkin segera → simpan pd suhu 4oC atau difiksasi dlm
alkohol dg vol yg sama atau boleh juga 2: 1)
 Urin kateter (Urin dikumpulkan dg menggunakan kateter saat sitoskopi dan dapat
berasal dari satu atau kedua kateter)
 Bilasan vesika urinaria (50 mL cairan garam fisiologis atau cairan Ringer diinjeksikan
ke dlm V.U. → diaspirasi → tampung dlm pot urin → kirim ke lab)
 Teknik-teknik khusus (Sikatan: sikatan ureter & pelvis renalis menggunakan sikat
kawat kecil atau nilon saat sitoskopi dg pedoman sinar X → spesimen yg melekat pd
bulu sikat kemudian dihapuskan di atas kaca benda)
4. Cairan dari tubuh lain :
 Pleural effusion = cairan pleura
 Cairan pericardium
 Cairan ascites
 Cairan cerebrospinal
 Cairan sendi
Cairan diatas difiksasi dalam ethyl alcohol 50% dan dikrim ke laboratorium Sitologi.
Untuk memperoleh bahan yang representative, sebaiknya posisi penderita diubah-ubah
sebelum dilakukan fungsi.

5. Apusan darah
 Sediaan apus darah adalah salah satu teknis pemeriksaan sel-sel darah menggunakan
mikroskop. Ada dua sedian apusan darah yaitu sediaan apus darah tipis dan tebal.
 Ciri-ciri apusan sediaan darah tipis: lebih sedikit membutuhkan darah, morfologinya
lebih jelas dan lebih mudah dalam menentukan parasit darah
 Ciri-ciri apusan sediaan darah tebal yaitu membutuhkan darah lebihbanyak untuk
pemeriksaan dibanding dengan apusan darah tipis, jumlah parasit yang ditemukan
lebih banyak dalam satu lapang pandang, Sediaan ini mempunyai bentuk parasit yang
kurangutuh dan kurang begitu lengkap morfologinya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi :


1. Cara pengambilan cairan yang tepat
2. Petugas Laboratorium
3. Waktu pengambilan yang tepat

Anda mungkin juga menyukai