Resume Materi 4 Sitohistoteknologi (Anis Fadilah)
Resume Materi 4 Sitohistoteknologi (Anis Fadilah)
MATERI 4
Dosen Pengampu:
1. Purwanto, S.Si
2. Ahmad Fahrurrozi, S.Si, M.Sc
Ditulis oleh:
Nama : Anis Fadilah
NIM : P3.73.34.1.19.049
Pewarnaan (stainning)
Pewarnaan (stainning) merupakan pemberian warna pada jaringan/ sel/ komponennya supaya
mudah diamati di bawah mikroskop cahaya. Zat warna yang digunakan harus memiliki syarat
sebagai berikut: senyawa organik kompleks punya pembawaan khusus (warna), dapat
dipertahankan dalam jaringan, terdiri dari gugus chromophore.
Berdasarkan sifatnya :
Berdasarkan asalnya:
• Zat warna alam, yaitu zat warna yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan,
misalnya hematoxylin (dari tumbuhan), carmin dan kokineal (dari hewan).
• Zat warna sintetis, yaitu zat warna yg dibuat di pabrik, misalnya basic fuchsin
Hematoxylin berasal dari bahasa Yunani, yaitu haimatodec (darah) dan xylon (kayu).
Macam-Macam Hematoxylin
Hematoxylin Erhlich Hematoxylin ini dibuat dengan cara pematangan yang alami yaitu
pematangan selama 2 bulan.
Hematoxylin Mayer Hematoxylin ini matang dengan senyawa kimia yaitu sodium iodat.
Hematoxylin Harris Hematoxylin ini matang secara kimiawi dengan oksidas merkuri.
Hematoxylin akan mengikat inti sel secara lemah, kecuali bila ditambahkan senyawaan lainnya
seperti alumunium, besi, krom dan tembaga.
Hematoxylin Cole ,adalah salah satu pewarnaan alum (tawas), pewarnaan ini matang dengan
larutan iodium beralkohol.
Hematoxylin Carazzi adalah Hematoxylin alum (tawas) yang matang secara kimiawi dengan
kalium iodat.
Hematoxylin Delafield Hematoxylin alum yang matang secara alami, memiliki masa simpan
panjang seperti Hematoxylin Ehrlich.
Jenis eosin :