Anda di halaman 1dari 3

RESUME SITOHISTOTEKNOLOGI

MATERI 7

Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Sitohistoteknologi Praktikum

Dosen Pengampu:
1. Purwanto, S.Si
2. Ahmad Fahrurrozi, S.Si, M.Sc

Ditulis oleh:
Nama : Anis Fadilah
NIM : P3.73.34.1.19.049

Poltekkes Kemenkes Jakarta III


Jurusan Teknologi Laboratorium Medis
2020
PENANGANAN JARINGAN BASAH DAN FIKSASI

Pengertian Fiksasi

Proses pengawetan protoplasma sehinggan struktur jaringan tetap stabil dan tidak mengalami
perubahan paska mati.

Fiksasi adalah faktor kunci pertama untuk memastikan kualitas sedian histopatologi.
Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan secara hati-hati agar didapatkan hasil sedian yang secara
larakteristik kimia maupun struktur yang baik sehingga memungkinkan pengamatan
menghasilkan nilai yang maksimal.”

Efek Fiksasi

 Menghambat proses pembusukan dan autolisis


 Pengawetan
 Pengerasan dan pemadatan
 Diferensiasi optik
 Pengaruh terhadap pewarnaan

Prinsip dasar fiksasi

KOAGULASI

 Mengakitifkan enzim yang ada di dalam sel, sehingga aktivitas metabolism sel
tidak terjadi dan menghentikan proses autolysis
 Mempermudah proses parafinisasi sediaan histologic dan pewarnaan menjadi
lebih baik

PRESIPITASI

 Pengendapan protein, dimana protein inilah yang menjadi salah satu factor utama
pembusukan.

Faktor yang mempengaruhi fiksasi

 pH
 Suhu/ temperatur
 Kemampuan penetrasi dan ketebalan pemotongan
 Konsentrasi larutan fiksatif
 Rasio volume
 Durasi fiksasi

Prosedur

 Potong spesimen jaringan/organ dengan ukuran kurang lebih 4 mm


 Rendam dengan larutan fiksasi sesuai dengan tujuan pewarnaa atau komponen target
 Tnggu hingga tahap fiksasi selesai sempurna
 Cuci dengan air mengalir atau aquades (jika diperlukan)
 Lakukan tahap selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai