1, misalkan di dalam
suatu perekonomian terdapat 3 sektor, yaitu sektor 1, sektor 2, dan
sektor 3. Dalam perekonomian, misalnya seluruh barang yang ada di
pasar domestik berasal dari output domestik dari sektor-sektor
produksi domestik (X).
Interpretasi tiap angka di setiap sel bersifat ganda. Artinya dapat
dibaca baik secara kolom maupun baris. Tiap angka jika dilihat secara
horizontal menunjukkan distribusi output, sedangkan secara vertikal
merupakan input suatu sektor yang diperoleh dari sektor lainnya.
Untuk Sektor l.
Interpretasi secara baris. Terdapat sejumlah XI output pada sektor
1, yang dari jumlah tersebut, sebesar:
- XII digunakan sebagai input sektor 1 sendiri,
- XI2 digunakan sebagai input sektor 2,
- XI3 digunakan sebagai input sektor 3, dan
Interpret asi secara kolom. Untuk menghasilkan output X3
diperlukan input:
sebesar XI3 merupakan input berasal dari sektor I,
- sebesar X23 merupakan input berasal dari sektor 2,
- sebesar X33 merupakan input berasal dari sektor 3,
- sebesar V) merupakan input primer, yang terdiri dari upah dan
gaji, surplus usaha, penyusutan, dan pajak tak langsung neto.
Secara maternatis, Tabel 1-0 di atas diekspresikan sebagai sistem
persamaan seperti berikut:
Dari persamaan (2.11) dapat diuraikan tahapan perhitungan
pada suatu tabel I-a, yaitu:
1. Mendapatkan matriks A dari suatu matriks transaksi Tabel 1-
O. Misalnya matriks A dengan orde 3 x 3 berikut:
Matriks kofaktor adalah suatu matriks yang elemen-elemennya disusun
dari kofaktor masing-masing elemen suatu matriks. Sedangkan matriks
ajoin adalah transpose dari matriks kofaktornya.
Matriks ajoin (ajoin suatu matriks) ditulis atau dinyatakan dengan Aj, dan
dirumuskan sebagai :
Untuk mencari nilai kofaktor terlebih dahulu kita harus mencari nilai
minor dari setiap elemen matrik. Untuk memudahkan, selanjutnya minor
kita beri simbol dengan huruf M dan minor untuk setiap elemen matrik
akan kita beri simbol dengan Mij dimana i adalah letak baris dan j adalah
letak kolom dari setiap elemen matrik.
contoh:
diketahui matrik A sebagai berikut:
Untuk nilai M13, M21, M22, M23, M31, M32 dan M33 didapatkan hasil
sebagai berikut:
B. Kofaktor
Setelah mendapatkan harga minor dari masing-masing elemen matriks
kita dapat menentukan nilai atau harga dari kofaktor. Cara mencarinya
adalah dengan mengalikan masing-masing nilai minor di atas dengan
tanda tempat masing-masing elemen. Adapun tanda tempatnya dapat
dilihat pada gambar berikut:
Jadi berdasarkan tanda tempat di atas kita dapat mencari nilai kofakto
dari masing-masing elemen matriks. Untuk selanjutnya kita akan berikan
simbol untuk nilai kofaktor masing-masing elemen dengan Cij, dimana i
menandakan baris dan j menandakan kolom. jadi untuk setiap elemen di
atas kita dapatkan harga kofaktornya sebagai berikut:
Jadi berdasarkan tanda tempat di atas kita dapat mencari nilai kofakto
dari masing-masing elemen matriks. Untuk selanjutnya kita akan berikan
simbol untuk nilai kofaktor masing-masing elemen dengan Cij, dimana i
menandakan baris dan j menandakan kolom. jadi untuk setiap elemen di
atas kita dapatkan harga kofaktornya sebagai berikut:
C. Matrik Kofaktor
Setelah kita mendapatkan harga atau nilai kofaktor dari masing-masing
elemen matrik di atas, maka kita sekarang akan menyusun setiap nilai
kofator tersebut sesuai dengan alamat tempatnya masing-masing.
Susunan masing-masing elemen dari nilai kofaktor ini akan
menghasilkan sebuah matrik baru yang kita namakan dengan matrik
kofaktor. Untuk selanjutnya matrik kofaktor akan kita beri simbol dengan
huruf C. Jadi matrik kofaktor (C) dari matrik di atas adalah:
Maka matrik transpose dari matrik kofaktor dinamakan dengan matrik adjoin
dari matrik A.
Jadi untuk memperoleh adjoin dari suatu matrik bujur sangkar A kita harus
- Membentuk matrik kofaktor C
- Menuliskan transpose dari matrik C yaitu CT
Untuk menghitung nilai tambah masing-masing sektor, tabel tersebut
dilengkapi terlebih dahulu, sebagai berikut:
Contoh 2