Tugas Individu Komunikasi Bisnis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU

KOMUNIKASI BISNIS
“KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI”

DOSEN PENGAMPU
WIWIN SULTRAENI, S.E., M.M

DISUSUN OLEH :

NAMA : IRMAYANA
NIM : E1 18 001
SEMESTER : II (DUA)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULAWESI TENGGARA
2019
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari
suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian
yang sama.
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya
komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling
bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau
menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar
pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi
secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si
pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi
yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan
seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan
dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi
suatu organisasi.
PENGERTIAN KOMUNIKASI MENURUT PARA AHLI
Dalam suatu organisasi biasanya selalu menekankan bagaimana
pentingnya sebuah komunikasi antar anggota organisasi untuk menekan segala
kemungkinan kesalahpahaman yang bisa saja terjadi.
Berikut ini adalah beberapa definisi serta penjelasan mengenai komunikasi
menurut beberapa ahli:
 Himstreet & Baty
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu
melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak-
sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
 Theodorson & Thedorson
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau
emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.
 Charles H. Cooley
Komuniksi berarti suatu mekanisme hubungan antar manusia dilakukan
dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan
menyimpan dalam waktu.

B. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Unsur-unsur komunikasi:
1. Komunikator (communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini
adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang
memberitakan.
2. Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara
mengatakan, mengirim atau menyiarkan.
3. Berita-berita yang disampaikan (message), dapat dalam bentuk perintah,
laporan, atau saran.
4. Komunikan (communicate), yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau
para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita.
5. Tanggapan atau reaksi (response), dalam bentuk jawaban atau reaksi.
6. Kelima unsur komunikasi tersebut (Komuniakator, Menyampaikan berita,
Berita-berita yang disampaikan, Komunikan dan Tanggapan atau reaksi)
merupakan kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila satu unsur tidak
ada, maka komunikasi tidak akan terjadi. Dengan demikian masing-masing
unsur saling berhubungan dan ada saling ketergantungan. Jadi dengan
demikian keberhasilan suatu komunikasi ditentukan oleh semua unsur
tersebut.

C. CARA PENYALURAN IDE MELALUI KOMUNIKASI ORGANISASI


Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang
dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
gerak gerik badan seperti tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat
bahu.
Dalam menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan
si penerima (receiver). Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada
penyaringan dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk di
ambil dan dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan
bersama,serta visi dan misi suatu organisasi.
Tahap-Tahap Cara menyalurkan ide melalui komunikasi yaitu :
1. Ide (gagasan) oleh sender.
2. Perumusan, dalam perumusan ini ide si sender disampaikan oleh kata-kata.
3. Penyaluran (transmitting), penyaluran ini bisa lisan,tertulis,simbol maupun
isyarat dan lain-lain.
4. Tindakan yaitu tindakan ini sebagai contoh perintah-perintah dalam
organisasi dilaksanakan.
5. Pengertian yaitu kata-kata si sender dalam perumusan tadi dijadikan ide oleh
si penerima.
6. Penerimaan yaitu ide atau informasi ini diterima oleh penangkap berita
(receiver).

D. JENIS- JENIS KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


Jenis-jenis komunikasi dalam organisasi terdiri dari:
a. Komunikasi Internal
Adalah komunikasi yang terjadi dalam organisasi itu sendiri.
Misalnya, Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan
dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai
pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan,
sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan manajemen).
Dua dimensi komunikasi internal :
- Komunikasi Vertikal
Komunikasi dari pimpinan ke staff, dan dari staf ke pimpinan dengan
cara timbal balik (two way traffic communication).
Fungsi komunikasi ke bawah digunakan pimpinan untuk :
 Melaksanakan kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi,
mengenai pelaksanaan kerja bawahan.
 Menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi, teguran.
 Memberikan informasi mengenai tujuan organisasi, kebijaksanaan-
kebijaksaan organisasi, insentif.
Fungsi komunikasi ke atas digunakan untuk :
 Memberikan pengertian mengenai laporan prestasi kerja, saran, usulan,
opini, permohonan bantuan, dan keluhan.
 Memperoleh informasi dari bawahan mengenai kegiatan dan pelaksanaan
pekerjaan bawahan dari tingkat yang lebih rendah.
- Komunikasi Horizontal
Bentuk komunikasi secara mendatar, diantara sesama karyawan
dan sebagainya. Komunikasi horizontal sering kali berlangsung tidak
formal.
Fungsi komunikasi horizontal/ke samping digunakan oleh dua
pihak yang mempunyai level yang sama. Komunikasi ini berlangsung
dengan cara tatap muka, melalui media elektronik seperti telepon, atau
melalui pesan tertulis.
- Komunikasi Diagonal (Cross Communication)
Komunikasi antara pimpinan seksi/bagian dengan pegawai
seksi/bagian lain.
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan
khalayak umum di luar organisasi.
E. BENTUK KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi sebagai proses memiliki bentuk :
1. Bentuk Komunikasi berdasarkan kelangsungannya :
a. Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat, komunikasi
berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan
penggunaan isyarat ,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang
dihadapan kita.
b. Komunikasi tidak langsung
Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat
gandakan jumlah penerima penerima pesan (sasaran) ataupun untuk
menghadapi hambatan geografis, waktu misalnya menggunakan radio,
buku, dll.
2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :
a. Komunikasi massa
Yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam
jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.
Komunikasi massa yang baik harus :
- Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele
- Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami
- Bentuk gambar yang baik
- Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio).
b. Komunikasi kelompok
Adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang
umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi
langsung dan timbal balik.misalnya Perawat dengan pengunjung
puskesmas
c. Komunikasi perorangan
Adalah komunikasi dengan tatap muka atau bisa dapat juga melalui
telepon.contoh perawat dengan pasien.
3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :
a. Komunikasi satu arah
Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak
dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik
atau bertanya, misalnya radio.
b. Komunikasi timbal balik.
Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan
balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan
komunikasi timbal balik.

F. HAMBATAN-HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI


1. Hambatan dari Proses Komunikasi
- Hambatan dari pengirim pesan
- Hambatan dalam penyandian/symbol
- Hambatan media
- Hambatan dalam bahasa sandi.
- Hambatan dari penerima pesan
- Hambatan dalam memberikan balikan.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca
gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan
(cacat tubuh misalnya orang yang tuna wicara), gangguan alat komunikasi
dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Faktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-
kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti
mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan
dan penerima pesan. Misalnya : adanya perbedaan bahasa ( bahasa daerah,
nasional, maupun internasional), adanya istilah – istilah yang hanya berlaku
pada bidang-bidang tertentu saja, misalnya bidang bisnis, industri,
kedokteran, dll.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu
komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda
antara pengirim dan penerima pesan, sehingga menimbulkan emosi diatas
pemikiran-pemikiran dari sipengirim maupun si penerima pesan yang
hendak disampaikan.
5. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi,
kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat
pancaindera seseorang, dll.
CARA MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Gunakan umpan-balik
Beri kesempatan pada orang orang lain untuk menyampaikan ide atau
gagasannya, sehingga tercipta dua iklim komunikasi dua arah.
2. Kenali si penerima berita
- bagaimana latar belakang pendidikannya,
- bagaimana pengetahuan tentang subyek pembicaraan,
- sejauh mana minat dan perasaanya
3. Rencanakan secara teliti, pertimbangkan baik-baik apa, mengapa, siapa,
bagaimana, kapan.

G. KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di
tinjau dari beberapa segi :
1. Dari segi sifatnya :
a. Komunikasi Lisan, komunikasi yang berlangsung lisan/berbicara. Contoh:
presentasi
b. Komunukasi Tertulis, komunikasi melalui tulisan. Contoh: email
c. Komunikasi Verbal, komunikasi yang dibicarakan atau diungkapkan.
Contoh: curhat
d. Komunikasi Non Verbal, komunikasi yang tidak dibicarakan (tersirat).
Contoh: seseorang yang nerves (gemetar)
2. Dari segi arahnya :
a. Komunikasi Ke atas, komunikasi dari bawahan ke atasan
b. Komunikasi Ke bawah, komunikasi dari atasan ke bawahan
c. Komunikasi Horizontal, komunikasi ke sesama manusia / setingkat
d. Komunikasi Satu Arah, pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada
timbal balik)
e. Komunikasi Dua Arah, berbicara dengan adanya timbal balik/ saling
berkomunikasi
3. Menurut Lawannya :
a. Komunikasi Satu Lawan Satu, berbicara dengan lawan bicara yang sama
banyaknya.Contoh: berbicara melalui telepon
b. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok), berbicara antara satu orang
dengan suatu kelompok.Contoh: kelompok satpam menginterogasi maling
c. Kelompok Lawan Kelompok , berbicara antara suatu kelompok dengan
kelompok lain.contoh: debat partai politik
4. Menurut Keresmiannya :
a. Komunikasi Formal, komunikasi yang berlangsung resmi.Contoh: rapat
pemegang saham
b. Komunikasi Informal, komunikasi yang tidak resmi.contoh: berbicara
dengan teman

Anda mungkin juga menyukai