Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rahmiel Sya’diatul Jannati

Kelas : 3C

NIM : 344070180087

Resume KGD Triage

A. Definisi
Triase adalah suatu sistem pembagian/klasifikasi prioritas klien berdasarkan berat
ringannya kondisi klien atau kegawatanya yang memerlukan tindakan segera.
B. Klasifikasi Triage
1. Multiple Casualty Triage Simple Triage and Rapid Treatment (START)
Ideal untuk Incident korban massal tetapi tidak terjadi functional collapse rumah
sakit (Hospital Preparedness for Emergencies & Disasters, 2016). Memungkinkan
memilah pasien mana yang perlu dievakuasi lebih dulu ke rumah sakit. Prinsip
dari START adalah untuk mengatasi ancaman nyawa, jalan nafas yang tersumbat
dan perdarahan masif arteri. ( tidak boleh lebih dari 60 detik per pasien ).
a. Klasifikasi triage START :
1. Prioritas Pertama ( MERAH ), Gangguan ABC
2. Prioritas Sedang ( KUNING ), Tanpa gangguan AB tapi bisa memburuk
perlahan ( patah tulang paha )
3. Prioritas Rendah ( HIJAU ), Luka ringan/histeris
4. Bukan Prioritas ( HITAM ), MENINGGAL
b. Metode triage START
(Simple, Triage, And, Rapid, Treatment)
1. 0-> Awal
Panggil semua korban yang dapat berjalan, dan perintahkan pergi kesuatu
tempat.Semua korban ditempat ini dapat kartu hijau
2. 1 -> Air Way
 Penderita terdekat ->Masih bernafas
 Tidak bernafas buka airway
 Tetap tidak bernafas : hitam
 Kembali bernafas : merah
 Bernafas spontan kembali ketahap selanjutnya
3. 2 -> Breathing
 Nafas spontan
 Nafas >30 x/mnt : merah
 Nafas < 30 x/mnt : tahap berikut
4. 3 -> Sirkulasi
 Capillary refill > 2dtk : merah
 Capillary refill < 2dtk : tahap berikut
5. 4 -> Kesadaran
 Kesadaran dapat menikuti perintah : kuning
 Kesadaran tidak dapat mengikuti perintah : merah

2. Triage in hospital
Sistem triase IGD memiliki banyak variasi dan modifikasi yang sesuai dengan
kondisi masing-masing rumah sakit.
a. Emergency severity index (ESI)
Emergency severity index (ESI) sangat mudah untuk diaplikasikan
dalam dunia pelayanan kesehatan. Didalamnya terdapat lima level kategori
kegawat-daruratan dengan mempertimbangkan tingkat keakutan kondisi
pasien dan jumlah penolong. Berikut alogaritma dari sistem ESI :
 Mempertimbangkan aspek penting yang meliputi :
 Apakah pasien membutuhkan tindakan life saving sesegera mungkin?
 Berapa lama pasien dapat menunggu?
 Berapa estimasi jumlah penolong yang dibutuhkan?
 Bagaimana kondisi tanda-tanda vital pasien?
Berikut tipe-tipe pasien dari triage Emergency severity index (ESI) ;
1. Prioritas 1
Merupakan pasien-pasien dengan kondisi yang mengancam jiwa atau
kerusakan organ (Impending Life/Limb Threatening Problem) sehingga
membutuhkan tindakan penyelematan jiwa yang segera. Contoh : Cardiac
arrest (henti jantung), Respiratory Arrest (henti nafas), Distress
pernafasan yang berat, Sp.O2 < 90%, Pasien trauma dengan penurunan
kesadaran, Overdosis dengan frekuensi nafas 6 x/menit, Pasien dengan
pernafasan Agonal / gasping, Dll.
2. Prioritas 2
Kondisi yang BERPOTENSI mengancam jiwa atau organ dan
Membutuhkan pertolongan yang sifatnya segera dan tidak dapat ditunda.
Parameter prioritas 2 : ABCD stabil dengan penurunan kesadaran tapi
tidak sampai koma (GCS 8-12). Contoh : Serangan asma, Abdomen akut,
Luka sengatan listrik, Dll.
3. Prioritas 3
Merupakan pasien-pasien yang membutuhkan evaluasi yang mendalam
dan pemeriksaan klinis yang menyeluruh (perlu kolaborasi dengan
beberapa SDM lintas profesi ). Sebelum menetapkan pasien untuk ESI
tingkat 3, perawat perlu melihat tanda-tanda vital pasien dan memutuskan
apakah pasien berada pada kriteria usia yang sesuai. Jika tanda-tanda
vital berada di luar kriteria, perawat triase harus mempertimbangkan
upgrade tingkat triase untuk ESI tingkat 2. Contoh : Sepsis yang
memerlukan pemeriksaan laboratorium, radiologis dan EKG, demam
tifoid dengan komplikasi dan lain-lain.
4. Prioritas 4
Merupakan pasien-pasien yang memerlukan satu macam sumber daya
perawatan IGD. Contoh prioritas 4 antara lain : Pasien BPH yang
memerlukan kateter urine, vulnus laceratum yang membutuhkan hecting
sederhana dan lain-lain.
5. Prioritas 5
Merupakan pasien-pasien yang tidak memerlukan sumber daya yang lain.
Pasien ini hanya memerlukan pemeriksaan fisik dan anamnesis tanpa
pemeriksaan penunjangPengobatan pada pasien dengan prioritas 5
umumnya per oral atau rawat luka sederhana. Contoh prioritas 5 antara
lain, common cold, acne, eksoriasi, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai