Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

“MEMBANGUN PRIBADI YANG TANGGUH DALAM MEMBERANTAS KORUPSI


DILINGKUNGAN TERDEKAT”

Dosen Pengampu : Bagus Abimanyu, S.Si.M.Pd

Disusun Oleh:
Dwi Rakhmad Handika

Kelas : Alih Jenjang D4 Radiodiagnostik Dan Radioterapi

POLTEKES KEMENKES SEMARANG


PROGRAM ALIH JENJANG D4 RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
KELAS KERJA SAMA PARI JATIM DAN POLKESMAR 2020/2021
Kebiasaan Buruk Pegawai Datang Terlambat Kerja (Korupsi Waktu)

Sangat tidak mudah untuk menemukan siapa diri kita yang sebenarnya. Kita hanya
bisa mengenal secara tertulis saja, tanpa tahu yang tersirat di dalamnya . Prihal
Etitude,pribadi dan karakter yang sudah melekat dari seorang yang sedang menempuh kuliah
alih jenjang D4 radiodiagnostik dan radioterapi, dengan saya sendiri Dwi Rakhmad Handika
ingin menceritakan bagaimana membangun pribadi yang tangguh dalam memberantas
korupsi dilingkungan terdekat, Korupsi adalah tindakan yang dilakukan oleh setiap orang
yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi yang dapat merugikan negara atau perekonomian Negara.Dalam
penjelasan umum UU Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Korupsi dinyatakan, bahwa Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas
dalam masyarakat. Perkembangannya terus meningkat dari tahun ke tahun, baik dari jumlah
kasus yang terjadi dan jumlah kerugian keuangan negara maupun dari segi kualitas tindak
pidana yang dilakukan semakin sistematis serta lingkupnya yang memasuki seluruh aspek
kehidupan masyarakat. Meningkatnya tindak pidana korupsi yang tidak terkendali akan
membawa bencana tidak saja terhadap kehidupan perekonomian nasional tetapi juga pada
kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya. Disini saya ingin berbagi cerita prihal
korupsi dalam lingkungan kerja.Saya menilai lingkungan kerja saya sedang ada pada budaya
kerja yang tidak baik, singkat cerita saya akan memulainya. Saya lulus dari bangku kuliah
DIII Radiologi ditahun 2017 dan mulai meniti karier menjadi seorang yang berprofesi
sebagai radiografer disalah satu rumah sakit, menjadi awal mula saya masuk dalam dunia
kerja, ilmu yang saya peroleh dibangku kuliah cukup mumpuni menjadi bekal saya dibidang
foto roentgen, awalnya saya juga tidak pernah menyangka bahwa saya akan memiliki profesi
yang dipandang orang lain adalah profesi yang punya resiko pekerjaan yang tinggi namun
pekerjaan ini saya jalani dengan semangat dan tanpa beban dalam menjalani setiap
penjadwalan sift disetiap ketika akan berangkat kerja, rutinitas pekerjaan radiografer disetiap
harinya cukup menyenangkan namun juga harus safety karena adanya bahaya radiasi setiap
melakukan pemeriksaan, diusia yang masih produktif dengan kebanggaan tersendiri bisa
menolong orang yang kesakitan dalam menegakan diagnosa dan juga menghasilkan
pemasukan dari ilmu yang saya pelajari ditiga tahun lalu, tidak cukup itu saja rasa syukur
yang berlebih adalah saya bisa membantu kedua orang tua saya dalam menunjang ekonomi
keluarga, dalam pribadi saya sebagai radiografer yang masih minim pengalaman dibidang
kerja selalu menanamkan prinsip untuk selalu menjunjung profesionalitas kerja untuk
menjadi radiografer yang melayani masyarakat dengan tulus hati dan selalu berusaha
meningkatkan profesionalitas sebagai motivasi kerja,tidak mudah memang untuk mencapai
dititik tersebut akan tetapi kedisiplinan menjadi keyakinan yang saya tanamkan dalam
bekerja agar segala tatanan pola kerja yang rapih baik dan berjalan sebagai mana mestinya
terlebih bisa memberikan pelayanan yang lebih excelent kepada masyarakat.

Untuk menjadi radiografer yang menjunjung profesionalitas kerja dan menjadi tenaga
kerja yang loyal terhadap rumah sakit selain memiliki skill yang cukup mumpuni
dibidangnya menurut paham saya adalah kedisiplinan kerja karena hal itu adalah hal yang
sangat penting dalam budaya lingkungan kerja yang sehat, jika kedisiplinan kerja tidak
diterapkan dilingkungan kerja hal ini sangat berpotensi menjadi prilaku dan budaya yang
tidak sehat dilingkungan pekerjaan dari setiap individu maupun jamak ,fenomena ini juga
menjadi pintu awal hal-hal yang dipandang sepeleh hingga berpotensi keranah tingkatan
prilaku menyimpang yang melanggar etika ataupun moral sebagai radiografer yang
menjunjung profesionalitas kerja ataupun tindakan yang dapat melanggar hukum,salah satu
contoh tindakan ketidakdisiplinan itu adalah datang kerja tidak sesuai jam dinas atau biasa
disebut datang terlambat hal tersebut sudah menjadi budaya yang mencitrakan pribadi yang
tidakdisiplin yang awalnya bersifat individu kemudian menularkan kerekan –rekan teman
seprofesi yang lain, memang terlihat sepeleh akan tetapi hal ini lambat laun bisa membentuk
budaya lingkungan kerja yang buruk terhadap pelayanan di radiologi mulai dari sistem
keteraturan pelayanan dan semrawutnya administrasi yang berefek dari tatanan pengelolaan
unit radiologi dan pekerjaan-pekerjaan yang tidak tertangani dengan baik dan benar sehingga
juga akan memberikan dampak lebih luas menimbulakan ketidak transparansi segala apapun
yang menjadi tanggung jawab pribadi maupun secara kelompok, dalam arti ini adalah
ketidakefektifan pengelolaan waktu yang mengakibatkan keterkaitan segala aspek pelayanan
di dalam unit radiologi mulai dari adanya lingkungan kerja yang buruk perindividu yang suka
datang terlambat yang berakibat ditiru oleh teman seprofesi yang lain, prilaku yang tidak
patut diterapkan diranah kerja yang memberikan pelayanan kepada masyarakat berkesan
tidak baik.

Sikap yang harus kita amalkan dalam dunia kerja tentang profesionalitas kerja yang
paling utama adalah pada diri sendiri telebih dahulu bagaimana kita dalam menanam prinsip
kedisipilinan dan kemandirian dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan didunia kerja atau
dirumah sakit tempat kita bekerja sehingga kita dalam bekerja tidak ada suatu hal yang
terbengkalai akibat prilaku individu yang juga sangat berefek terhadap pelayanan dan citra
tidak baik nama instansi rumah sakit terhadap masyarakat, akan tetapi akan memberikan
pengaruh dan keterkaitan yang baik anatara profesionalitas kerja dan citra rumah sakit apabila
setiap individu dalam menunjukan tugas dan amanah dalam bekerja bila bekerja datang
secara tepat waktu dan menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu bekerja atau sesuai ketepatan
waktu dalam menyelesaikan tugas dirumah sakit karena kemandirian dan kedisiplinan sangat
penting kita tanamkan perlu juga kita menegur teman seprofesi dengan memberikan edukasi
pemahaman agar sinergritas pekerjaan dalam menjalankan alur pelayanan secara sistematis
dan ringkas terlebih kita juga memberikan contoh-contoh kecil yang baik dalam
menecerminkan profesionalitas kerja dalam kedisiplinan dan kemandirian dalam bekerja
sehingga temen yang ditegur juga akan merasa sadar diri atau sengan untuk mengulangi
perilaku kebiasaan buruk,penting juga kita pribadi memberikan semangat dan dorongan
kepada teman rekan kerja tidak hanya dalam edukasi namun juga bisa dengan meberikan
suasana kerja yang menyenangkan serta kekompakan saling bekerja sama tanpa ada pamrih
dalam memberikan pelayanan dirumah sakit, karenanya hal-hal tersebut secara tidak
langsung akan mampu membentuk budaya kerja dilingkungan kerja yang sehat dan secara
pribadi saya sendiri berprinsip untuk tidak terpengaruh untuk ikut-ikutan datang terlambat
meskipun terkadang ada pembicaraan yang sedikit agak mempengaruhi untuk ikut-ikutan
datang terlambat namun saya harus pandai juga dalam menyikapi dengan tenggapan dibuat
dengan suasana bercandaan agar tidak ada perasaan yang saling melukai atau berimbas
terhadap sesama teman sejawat dilingkungan saya bekrja,dengan membangun prinsip yang
sudah saya tanamkan membuat saya berkeyakinan dalam bekerja sesuai jalur atau sesuai
batas wajar melakukan pekerjaan yang baik dan benar dan semakin lama kebiasaan tersebut
menjadi pribadi yang berkarakter dilingkungan manapun dan tidak menjadi orang yang dapat
merugikan oranglain karena suatu kebiasaan datang dengan terlambat secara sengaja ataupun
tidak disengaja karena hal tersebut sama dengan artinya korupsi terhadap waktu dan tidak
menjadi pribadi yang amanah dalam melakukan suatu hal pekerjaan ditempat bekerja
ataupun seminimalisir menjauhi tindakan yang merugikan tersebut, serta menjadi pribadi
yang loyalitas kerjanya baik dan disukai banyak teman rekan kerja di rumah sakit sehingga
citra pribadi yang saya bangun berkesan tidak membuat citra yang kurang baik karena dari
prinsip saya dalam menjunjung profesionalitas bekerja terhadap prinsip saya yang menjadi
pribadi yang disiplin dan mandiri.
Adanya peraturan yang sudah disepakati bersama secara tertulis maupun lisan sebagai
tenaga yang terikat dalam perjanjian kerja wajibnya kita mengikuti dan taat terhadap
peraturan yang ada agar terhindar dari prilaku yang merusak tatanan moral yaitu korupsi
terhadap waktu, dengan tujuan dan maksut agar tata tertib yang ada bisa berlaku dan
ditaati,dan cara jitu sebagai strategi memberantasnya dengan memberikan sanksi hukuman
kepada pegawai yang biasa datang terlambat agar tidak mengulangi tindakan buruk tersebut
dilingkungan kerja serta tidak menjadikan budaya buruk dilingkungan tempat bekerja demi
sinergritas individu kelompok maupun instansi rumah sakit, dalam mencegah tindak korupsi
waktu juga perlu adanya introspeksi diri masing-masing supaya dalam pencegahan korupsi
waktu tersebut dapat diharapkan yang lebih baik, dimana pribadi-pribadi kita sendiri harus
menyadari bahwa korupsi ini dapat merusak kepribadian diri sendiri maupun juga orang
banyak. Dalam mencegah tindak pidana korupsi harus bermula dari diri sendiri dan kemudian
secara bersama-sama untuk mencegahnya. Dalam pencegahan (Preventif) tindak pidana
korupsi tentu perlu adanya suatu upaya-upaya yang harus dilakukan antara lain,menanamkan
semangat nasional yang positif dengan mengutamakan pengabdian pada bangsa dan Negara
melalui pendidikan formal, informal dan agama Melakukan penerimaan pegawai berdasarkan
prinsip keterampilan teknis Para pejabat dihimbau untuk mematuhi pola hidup sederhana dan
memiliki tanggung jawab yang tinggi Parapegawai selalu diusahakan keslahanaan yang
memadai dan ada jaminan masatua Menciptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan
disiplin kerja yang tinggi.

Upaya Memberantas Tindak Pidana Korupsi Semulanya dalam hal memberantas


tindak pidana korupsi sudah dilakukan upaya dalam memberantas tindak pidana korupsi yaitu
sejak orde lama pada tahun 1960 yaitu dibentuknya team pemberantasan tindak pidana
korupsi yang memiliki dasar sesuai dengan keputusan Presiden Republik Indonesia nomor
228 tahun 1967 saat yang memimpin team tersebut adalah Jaksa Agung tetapi sangat
disayangkan karena pada masa tersebut belum terlihat hasil yang memuaskan dalam
memberantas tindak pidana tersebut. Kemudian berkembang pada masa orde baru dimana
masa ini dibuat undang-undang nomor 31 tahun 1971, dalam undang-undang ini juga
melakukan upaya memberantas tindak pidana korupsi tetapi menemukan suatu kegagalan
disebabkan karena kemajuan iptek yang sangat pesat dengan modus operandinya lebih
canggih dan modern. Undang-undang telah dibuat gagal dalam pelaksanaannya. Dalam arti
luas untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi agar dapat kiranya membuat
suatu terobosan baru yang dapat mendidik masyarakat untuk bersikap jujur baik dalam
pergaulan sehari-hari maupun dalam pekerjaan. Negara ini kaya raya akan tetapi rakyatnya
miskin karena korupsi tak berkesudahan dan terjadi pada semua aspek kehidupan masyarakat
sehingga sangat sulit utuk di berantas.Banyak strategi dan upaya dilakukan untuk
memberantas korupsi tetapi perlu di ingat bahwa strategi tersebut harus disesuaikan dengan
kontek smasyarakat maupun organisasi yang dituju. Dengan kata lain setiap Negara
masyarakat maupun organisasi harus mencari strategi yang tepat untuk mencari
pemecahannya untuk melakukan pemberantasan korupsi yang sangat penting sekali diingat
adalah karakteristik dari berbagai pihak yang terlibat serta lingkungan dimana mereka
bekerja.

Anda mungkin juga menyukai