TINJAUAN PUSTAKA
A . Anemia
hemoglobin, atau hematokrit. Anemia merupakan kondisi yang sangat umum dan
berarti kurang darah. Fungsi sel darah merah sebenarnya dijalankan oleh
dari 13,5g/dl pada laki-laki dewasa dan kurang dari 11,5 g/dl pada wanita dewasa.
Umur 3 bulan sampai akil balik kurang dari 11,0 g/dl menunjukkan anemia. Bayi
yang baru lahir mempunyai kadar hemoglobin tinggi 15,0 g/dl dianggap sebagai
penurunan jumlah sel darah merah dan hematokrit. Pada sebagian pasien dengan
anemia yang betul-betul berat bisa tanpa gejala sedangkan orang lain dengan
atau 8 gr/dl. Berat ringannya gejala tergantung pada: beratnya penurunan kadar
kardiovaskuler (Bakta,2006).
Derajat anemia ditentukan oleh kadar hemoglobin. Klasifikasi derajat anemia
hemoglobin dalam jumlah yang normal (MCV dan MCHC normal atau
tulang (Muttaqin,2009).
Makrositik berarti ukuran sel darah merah lebih besar dari normal,
dalam jumlah yang kurang dari normal (MCV kurang; MCHC kurang). Hal
B . Hemoglobin
merah, yang memberi warna merah pada darah. Hemoglobin terdiri atas zat besi
yang merupakan pembawa oksigen. Jumlah sel darah merah dan hemoglobin tidak
kehidupan yang berbeda. Saat lahir, kadar hemoglobin lebih tinggi daripada
periode lain dan turun pada periode pascanatal dini. Angka 10,0 sampai 11,0 gr/dl
merupakan angka normal untuk bayi yang berusia 3 bulan (McPherson, 2004).
pada panjang gelombang 540 nm. Sel darah merah dalam konsentrasi tertentu
yang paling luas digunakan karena reagen dan instrument dapat dengan mudah
C . Indeks Eritrosit
Suatu batasan untuk ukuran dan isi dari hemoglobin eritrosit dinyatakan
dengan indeks eritrosit. Indeks eritrosit terdiri dari isi/volume dan ukuran eritrosit
secara langsung dan akurat oleh penghitung elektronik untuk memberikan hasil
mikrosit, dapat menjadi indikasi terjadinya anemia defisiensi zat besi dan
talasemia. Hasil MCV meningkat pada anemia pernisiosa dan anemia asam folat.
Kadar MCV dapat dihitung, jika hitung SDM dan hematokrit (Ht) diketahui
(Kee,2008).
MCV = Ht x 10
Hitung SDM
pada anemia hipokromik, nilainya menurun. Nilai MCH diperoleh dengan cara
SDM (Kee,2008).
MCH = HB x 10
Hitung SDM
hematokrit (Kee,2008).
MCV Ht
RDW adalah perbedaan ukuran atau luas dari SDM. RDW adalah
pengukuran luas kurva distribusi ukuran kurva pada histogram. Nilai RDW
berubah dan sebelum terjadi tanda dan gejala. Peningkatan nilai RDW
mengindikasikan anemia defisiensi zat besi, defisiensi asam folat, dan defisiensi
vitamin B12. Nilai RDW dan MCV digunakan untuk membedakan berbagai
juga dapat ditentukan apabila hemoglobin dan hitung sel darah merah diketahui.
MCH dapat dinyatakan dalam pikogram dan dapat dihitung dengan membagi
jumlah hemoglobin per liter darah dengan jumlah sel darah merah ( McPherson,
2004).
Kandungan hemoglobin normal dalam darah yaitu 16 g/dl pada pria dan 14
g/dl pada wanita yang semuanya berada di dalam sel darah merah (Ganong,
2008). Hemoglobin merupakan komponen utama dari sel darah merah. Seseorang
mengalami kekurangan darah atau tidak, dapat diketahui dengan mengukur kadar
Hb. Penurunan kadar Hb dari normal berarti kekurangan darah, suatu kondisi yang
dari normal dengan nilai MCH < 27 pg. Pada anemia normokromik dan
normositik, kadar hemoglobin normal dan nilai MCH > 26 pg. Pada anemia
makrositik, kadar hemoglobin dengan nilai MCH normal yaitu antara 27-32 pg
(Hoffbrand, 2005).
kurang dari normal (Muttaqin, 2009). Variasi warna normal dan warna abnormal
dengan anemia defisiensi besi. Perubahan pada warna eritrosit juga menunjukkan
untuk menilai kerja sistem sintesis hemoglobin dalam sel darah merah merupakan
(Bakta,2006).
Apusan darah tepi bisa menegakkan diagnosis penyakit hematologis primer dan
juga penyakit sistemik. Pemeriksaan apusan darah mutlak diperlukan pada semua
Pewarnaan lebih dalam di bagian perifer sel dan secara bertahap memudar ke
bagian tengah. Bagian luar sel terwarnai lebih gelap daripada bagian tengah
bagian tengah yang menggepeng, bagian tengah sel normal menempati sekitar
1 .Hipokrom
Eritrosit akan tampak pucat karena disebabkan daerah tepi yang terisi lebih
banyak hemoglobin (warna lebih merah) menjadi tipis daripada sel yang normal,
Haemoglobin) < 26 pg normal dengan nilai MCH normal yaitu antara 27- 32 pg
(Kosasih,2008).
Gambar1. Eritrosit Hipokrom pada sediaan darah tepi (anak panah).
2.Polikromasia
Mengikat zat warna asam dan lindi sehingga disamping warna merah ada
3 .Makrositik
Volume eritrosit lebih besar dari normal. Ditemukan pada penyakit anemia
megaliblastik karena kurang vitamin B12, asam folat, anemia setelah perdarahan
1. Kerangka Teori
Status Anemia
Nilai MCV
Klasifikasi
Nilai MCH Warna eritrosit
anemi
Nilai MCHC
2. Kerangka Konsep
G . Hipotesis