PENDAHULUAN
3[3] Muhammad Husain ad-Dhahabi, 2005. Tafsir wa Al-Mufassirun. Juz 1. Kairo. Darul
Hadis. Hlm.61
4[4] Khalid, Muhammad Khalid, Man Around the Messenger, terj. M. Arfi Hatim: Para
Sahabat yang akrab Dalam Kehidupan Rasulullah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada ,
2000, hlm.581
5[5] Muhammad Sa’id Mursi, Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah. Terj. Khoirul
Amru Harahap, Jakarta:Pustaka al-Kautsar, 2007,hlm.115
sebagai wujud dari doa Rsulullah Saw untuknya. Dalam sebuah riwaya
dijelaskan , nabi pertnah merangkulnya dan berdo’a, Ya Allah, ajarkanlah
kepadanya hikmah.6[6]
Manna al-Qathan juga menguraikan sebuah kisah Ibnu Abbas yang
mendapat do’a langsung dari Rasulullah, dia mengambil dari Mu’jam Al-Baghawi
dan lainya, dari Umar bin al-Khattab,”Beliau mendekati Ibnu Abbas dan berkata ,
sungguh saya telah melihat Rasululah Saw medoakanmu, lalu membelai
kepalamu, meludahi mulutmu, dan berdo’a ya Allah berilah dia pemahaman yang
hebat dalam urusan agama dan ajarkanlah kepadanya takwil.
Selain mendapat do’a khusus dari Rasulullah , Ibnu Abbas juga termasuk
salah satu diantara sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis Nabi. Urutan
sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis adalah , Abu Hurairah, Abdullah
bin Umar, Jabir, Abdullah bin Abbas, Anas bin Malik dan Aisyah. Tercatat 1660
hadis yang diriwayatkan dari Nabi.7[7]
Dimasa kanak-kanaknya, Ibnu Abbas memperoleh pendidikan di rumah
Nabi Saw . ia banyak menyertainya, memperoleh ilmu serta menyakskan berbagai
peristiwa turunya wahyu , setelah Nabi Saw wafat, ia melengkapi ilmunya dengan
bergaul dengan para sahabat besar, seperti Umar bin Khattab(561-644), Ali bin
Abi Thalib(603-661), Mu’adz bin Jabbal(20 SH/639 M), dan Abu Dzar al-
Ghiffari(w.32H). Dari mereka inilah ia memperoleh ia memperoleh pengetahuan
tentang aspek-aspek bahasa Arab. Karenanya, di dalam menjelaskan lafal Al-
Qur’an ia sering menyitir bait-bait sya’ir Arab. Karena beliau memiliki
pengertahuan yang mumpuni tentang seluk-beluk bahasa dan sastra Arab kuno.
Ia memiliki kemampuan yang tinggi dalam berijtihad, berani dalam
menjelaskan apa yang diyakininya benar, dan terbuka utuk menerima kritik dari
orang lain. Diantara sahabat yang banyak mengkritiknya adalah Abdullah bin
Umar (Ibnu Umar)
4. Penjelasan Hadis
Diantara kebiasaan masyarakat Arab adalah berdaganag ke negeri
tetangga. Dari Mekkah mereka membawa barang-barang hasil produk Mekkah
13[13] Adiwarman Karim, ekonomi mikro islam (Jakarta:IIIT Indonesia, 2000), hlm. 154
14[14] Al Muslim, Shahhih Muslim, Juz II (Beirut: Dar Ihya’ Turats al-‘Araby),hlm.756
Di antara hadits beliau yang tergolong bersanad hadits ali (hadits yang
jumlah perawinya dari sahabat sampai penulis hadits sedikit) adalah hadits yang
diriwayatkan Imam Muslim, yaitu hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu,
bahwa Nabi bersabda, “Tiga perkara, barangsiapa terdapat padanya maka dia
orang munafik, meskipun puasa, Sholat, dan menyangka dirinya muslim. Yaitu
orang yang apabila berkata berbohong, apabila berjanji mengingkari, dan jika
dipercaya berkianat.”
Abu Bakar bin Dawud menuturkan, bahwa putri Sa'id Ibnul Musayyib
dilamar oleh Abdul Malik untuk putranya al-Walid, akan tetapi Sa'id enggan
menerimanya, hingga Said terus didesak bahkan dihukum dengan 100 cambukan
pada hari yang dingin, disiram dengan air dan dipakaikan jubah dari kulit.
Ali bin Zaid menceritakan dari Said ibnul Musayyib, bahwasanya Said bekata,
“Tidaklah setan berputus asa dari sesuatu perkara melainkan dia akan datang dari
arah kaum perempuan.” Kemudian Said berkata –waktu itu beliau telah berusia 84
tahun dan telah buta sebelah matanya– “Tidak ada sesuatu yang lebih aku
takutkan daripada kaum perempuan.”
15[15] Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam,(Op. Cit ),hlm. 157
b. Mazhab Hanaf i secara umum berpendapat, ihtikr hukumnya makruh tahrim.
Makruh tahrim ialah istilah hukum haram dari kalangan usul fiqih Mazhab Hanafi
yang didasarkan pada dalil zhanni(bersifat relatif). Dalam persoalan ihtikar,
menurut mazhab ini, larangan secara tegas hanya muncul dari hadis-hadis yang
bersifat ahad(hadis yang diriwayatkan satu, dua, tiga, orang dan tidak sampai pada
tingkat mutawatir).
Ulama Mazhab Hanafi tidak secara tegas mengatakan haram dalam
menetapkan hukum ihtikar karena dalam masalah ini terdapat dua dalil yang
bertentangan , yaitu berdasarkan hak milik yang dimiliki pedagang, mereka bebas
melakukan jual beli sesuai dengan kehendaknya dan adanya larangan berbuat
mudharat kepada orang lain dalam bentuk apapun.
c. Menurut Ulama Syafi’ie ihtikar hukumnya haram, berdasarkan hadis nabi Saw
dan ayat al-qur’an yang melarang ihtikar.
d. Ulama Mazhab Hanbali juga mengatakan ihtikar diharam syari’at karena
membawa mudharat yang besar terhadap masyarakat dan negara. Karena nabi
Saw telah melarang melakukan ihtikar terhadap kebutuhan manusia.
Adapun barang barang yang haram ditimbun antara lain terjadi perbedaan
pendapat yaitu:
· KeLompok yang pertama mendefinisikan ihtikar sebagai penimbunan yang
hanya terbatas pada bahan makanan pokok atau primer saja.
· Kelompok yang kedua mendefinisikan ihtikar yaitu menimbun segala barang-
barang keperluan manusia baik primer maupun sekunder.
Kelompok yang mendefinisak ihtikar terbartas pada makanan pokok antara
lain Imam Al-Ghazali, sebagian Mazhab Hanbali, diaman beliau berpendapat
bahwa yang dimaksud al-ihtikar ahanyalah terbatas pada bahan makanan pokok
saja sedangkan selain bahan makanan pokok seperti obat-obatan , jamu-jamuan,
dan sebagainya tidak termasuk objek larangan karena yang dilarang dalam nash
hanyalah dalam bentuk makanan saja. Menurut beliau ihtikar adalah menyangkut
kebebasan pemilik barang untuk menjualnya. Maka laragan itu harus terbatas pada
apa yang ditunjuk oleh nash.
Sedangkan kelompok ulama yang mendefinisakan ihtikar secra luas dan
umum diantaranya adalah Imam Abu Yusuf ( ahli fiqih mazhab Hanfi). Mazhab
Maliki berpendapat bahwa larangan ihtikar tidak hanya terbatas pada makanan,
pakaian dan hewan, tetapi meliputi seluruh produk yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Menurutnya, yang menjadi illat (motivasi hukum) dalam larangan
melakukan ihtikar tersebut adalah kemudharatan yang menimpa orang banyak.
Oleh karena itu kemudharatan yang menimpaorang banyak tidak hanya terbatas
pada makanan, pakaian dan hewan, tetapi mencakup seluruh produk yang
dibutuhkan masayarakat.16[16]
5. Hubungan hadis dengan ayat Al-Qur’an
a. Qs. Al-Hasyr ayat 7
يل َك ْي اَل ِ ا ِك5 ا َم ٰى َو ْال َم َس55َرْ بَ ٰى َو ْاليَت55ُُول َولِ ِذي ْالق
َّ ين َوا ْب ِن
ِ ِب5 الس ِ َما أَفَا َء هَّللا ُ َعلَ ٰى َرسُولِ ِه ِم ْن أَ ْه ِل ْالقُ َر ٰى فَلِلَّ ِه َولِل َّرس
ِ يَ ُكونَ دُولَةً بَ ْينَ اأْل َ ْغنِيَا ِء ِم ْن ُك ْم ۚ َو َما آتَا ُك ُم ال َّرسُو ُل فَ ُخ ُذوهُ َو َما نَهَا ُك ْم َع ْنهُ فَا ْنتَهُوا ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ ۖ إِ َّن هَّللا َ َش ِدي ُد ْال ِعقَا
ب
“Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari
harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah,
untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang
yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya
saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan
apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.”
b. QS Al-Maidah ayat 2
َون55 َرا َم يَ ْبتَ ُغ5ي َواَل ْالقَاَل ئِ َد َواَل آ ِّمينَ ْالبَيْتَ ْال َح
َ يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اَل تُ ِحلُّوا َش َعائِ َر هَّللا ِ َواَل ال َّش ْه َر ْال َح َرا َم َواَل ْالهَ ْد
َر ِام أَ ْن5 ِج ِد ْال َح5 ص ُّدو ُك ْم َع ِن ْال َم ْس
َ فَضْ اًل ِم ْن َربِّ ِه ْم َو ِرضْ َوانًا ۚ َوإِ َذا َحلَ ْلتُ ْم فَاصْ طَادُوا ۚ َواَل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم َشنَآنُ قَوْ ٍم أَ ْن
ِ تَ ْعتَدُوا ۘ َوتَ َعا َونُوا َعلَى ْالبِ ِّر َوالتَّ ْق َو ٰى ۖ َواَل تَ َعا َونُوا َعلَى اإْل ِ ْث ِم َو ْال ُع ْد َوا ِن ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ ۖ إِ َّن هَّللا َ َش ِدي ُد ْال ِعقَا
ب
16[16] Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam (Jakarta:PT. Ikhtiar Baru, 1996),
hlm.655
kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari
Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”
c. QS Al-Hajj ayat 78
َ 5ُ َرا ِهي َم ۚ ه5ج ۚ ِملَّةَ أَبِي ُك ْم إِ ْب
َّما ُك ُم5و َس5 َّ َو َجا ِهدُوا فِي هَّللا ِ َح
ٍ َر5دِّي ِن ِم ْن َح5ق ِجهَا ِد ِه ۚ هُ َو اجْ تَبَا ُك ْم َو َما َج َع َل َعلَ ْي ُك ْم فِي ال
َّ أَقِي ُموا55َاس ۚ ف
وا55ُاَل ةَ َوآت5الص ِ َّهَدَا َء َعلَى الن5وا ُش55ُ ِهيدًا َعلَ ْي ُك ْم َوتَ ُكون5و ُل َش5َّس ُ ْال ُم ْسلِ ِمينَ ِم ْن قَ ْب ُل َوفِي ٰهَ َذا لِيَ ُكونَ الر
ِ َّص ُموا بِاهَّلل ِ هُ َو َموْ اَل ُك ْم ۖ فَنِ ْع َم ْال َموْ لَ ٰى َونِ ْع َم الن
صي ُر ِ َال َّز َكاةَ َوا ْعت
“Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia
telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam
agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah
menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam
(Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu
semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.”
d. QS Al-Maidah ayat 6
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka
mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,
maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya
kamu bersyukur.”
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tengkulak berarti pedagang perantara (yang membeli hasil bumi dan
sebagainya dari petani atau pemilik pertama); peraih: harga beli para tengkulak
umumnya lebih rendah daripada harga pasar.
Sumber hukum larangan terhadap tegkulak terdapat pada al-qur’an surah
an-nisa ayat 29-30 dan hadis yang Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas r.ayang
merupakan anak paman Rasullah Saw, dia berkata: Rasulullah Saw melarang
penghadangan barang-barang perdagangan (untuk dimonopoli) sebelum tiba
dipasar, juga melarang orang kota memonopoli perdagangan terhadap orang desa.
Kata thawus: aku menanyakan kepada Ibnu Abbas, ‘apa maksud sabda Rasulullah
Saw,’orang kota terhadap orang desa? Ibnu Abbas menjawab, ‘maksudnya
dilarang menjadi tengkulak yang memonopoli.hadis ini mengandung dua arti yaitu
dilarang mencegat para kafilh dan tempat yang dilarang mencegat barang adalah
diluar tempat menjual barang.
Ihtikar secara etimologi adalah perbuatan menimbun, pengumpulan
barang-barang atau tempat untuk menimbun. Sedangkan menurut Imam Fairuz
Abadi mengartikan ihtikar secara bahasa adalah mengumpulkan, menahan barang
dengan harapan untuk mendapatkan harga yang mahal.
Sedangkan ihtikar secara terminologis adalah menahan(menimbun)
barang-barang pokok manusia untuk dapat meraih keuntungan dengan menaikkan
harganya serta menunggu melonjaknya harga dipasaran.
Larangan terhadap ihtikar ini terdapat dalam Al-Qu’an surah Qs. Al-
Hasyr ayat 7, QS Al-Maidah ayat 2, QS Al-Hajj ayat 78, QS Al-Maidah ayat 6
dan hadis yang diriwayatkan oleh Sa’id bin Musayyab yang merupakan seorang
imam besar, ulama kota Madinah, penghulu para tabi'in. Dia berkata bahwa
Ma’mar, ia berkata,”Rasulullah Saw bersabda,:”Barang siapa menimbun barang,
maka ia berdosa”
Menimbun yang diharamkan oleh Islam ialah, menumpuk kebutuhan-
kebutuhan pokok manusia, dan tidak menjualnya sambil menunggu sampai harga
barang di pasaran menjadi naik.
B. SARAN
Alhamdulillah makalah ini telah selesai kami buat, namun makalah ini
mungkin masih memilki banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari
saudara-saudara sangat kami butuhkan untuk melengkapi makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi saudara-saudara
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Achmad Zaidun. 2002.Ringkasan Hadis Shahih Bukhari.Jakarta:Pustaka
Amani
Manna’Al-Qathan,Mabahist fi Ulumul Qur’an, terjemahan ,Ainur Rafiq El-
Mazni. 2006
Pengantar Studi Ilmu Ulum Al-Qur’an.Jakarta:Pustaka Al-Kautsar
Husain ad-Dhahabi, Muhammad.2005. Tafsir wa Al-Mufassirun. Juz 1. Kairo:
Darul Hadis
Khalid, Muhammad Khalid, Man Around the Messenger, terj. M. Arfi
Hatim.2000.Para
Sahabat yang akrab Dalam Kehidupan Rasulullah. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Sa’id Mursi ,Muhammad. Terj. Khoirul Amru Harahap. 2007. Tokoh-tokoh Besar
Islam
Sepanjang Sejarah. Jakarta:Pustaka al-Kautsar
Rachmat,Syafe’i. 2000. Al-Hadits Aqidah,Akhlak,Sosial,Dan
Hukum.Bandung:Pustaka Setia
Ali Yunus, Mudhour. 1993.Terjemah misyakatul mashaabi.
(Semarang:CV.Assyfa’
Sabiq, As-Sayyid. 1981. fiqh as-Sunnah.Libanon: Dar al- fikr
Karim, Adiwarman. 2000. ekonomi mikro islam.Jakarta:IIIT Indonesia
Aziz Dahlan ,Abdul. 1996.Ensiklopedia Hukum Islam.Jakarta:PT. Ikhtiar Baru