Anda di halaman 1dari 4

Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences 2014; 4: 1-4 Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia

http://ojs.unud.ac.id/index.php/ijlfs

STUDI TINGKAT PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA PADA PELAJAR SLTA


(SMA/SMK) DI KOTA DENPASAR
L.P.Mirah Kusuma Dewi a, A.A.Diah Widya Lestari a, I M.A.Gelgel Wirasuta a*
a
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam-Universitas Udayana
*
Email: *gelgel.wirasuta@unud.ac.id
ABSTRACT
The level of drug knowledge and drug abuse among senior high school students in Denpasar City has been assessed
between January to Mei 2010. A simple random sampling method was used to select the students. Under 90%
confidence level was obtained 273 students, who involved in this study. The students were asked to answer the
questionnaire to find out their knowledge of drug abuse effects. They also followed a urine screen test using rapid
EMIT-test for the amphetamine, methamphetamine, opiate, cocaine, cannabis, and benzodiazepine.
More than 95% of students had a not qualified level knowledge of drug abuse effects. We found out a positive
correlation between the interest of the students to access drug information online or mass media to their knowledge.
Based on screen test result of urine sample has shown that the abuse level on senior high school’s students in Denpasar
City was estimated 0.73% benzodiazepine class abuse.
Key words: drugs; knowledge; drug abuse; student; Denpasar

PENDAHULUAN sehingga dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan


narkotika dan psikotropika tersebut, pengguna dapat
Pada periode tahun 2003 sampai 2006, kasus narkotika di
menghalalkan segala cara demi memperoleh narkotika
Indonesia naik rata-rata 30,39% per tahun, kecuali tahun
dan psikotropika, hal tersebut mendorong pengguna untuk
2008 turun 12,27%. Sedangkan untuk kasus psikotropika
berperilaku menyimpang yang merugikan masyarakat [4].
mengalami kenaikan 55,52% per tahun [1]. Pada periode
Dampak yang paling besar sebagai akibat peningkatan
tahun 2004-2008 Propinsi Bali selalu masuk ke peringkat
penyalahgunaan narkotika dan psikotropika adalah
10 besar jumlah kasus penyalahgunaan narkotika dan
terjadinya kehancuran bangsa akibat rusaknya moral para
psikotropika di Indonesia dan Kota Denpasar selalu
remaja yang sebenarnya menjadi tunas harapan masa
menduduki peringkat pertama jumlah kasus
depan bangsa [5].
penyalahgunaan narkotika dan psikotropika di Propinsi
Bali [1]. Penelitian ini akan mengukur hubungan tingkat
pengetahuan dengan kencendrungan penyalah gunaan
Denpasar adalah pusat pemerintahan, perekonomian,
narkotika dan psikotropika di kalangan remaja di Kota
perdagangan, pendidikan sehingga akan ditemui
Denpasar. Pengukuran hubungan ini didasarkan atas
kemudahan akses mulai dari sarana transportasi, sarana
pengukuran menggunakan kusioner sebelum dan setelah
komunikasi, sarana informasi dan sarana penunjang
diberikan pengetahuan bahaya penyalahgunaan narkotika
lainnya. Kemudahan akses dan luasnya interaksi /
dan psikotropika, serta bukti penggunaan narkotika dan
hubungan dengan pihak luar di daerah perkotaan ini
psikotropika dengan menguji menggunakan immono
diduga menjadi faktor penyebab kemudahan
kimia.
mendapatkan informasi tentang narkotika dan
psikotropika serta memperlancar peredaran gelap dan BAHAN DAN ALAT
mempermudah penyalahgunaan narkotika dan
Bahan penelitian yang digunakan berupa sampel urin
psikotropika sehingga berdampak pada tingkat
pelajar. Alat yang digunakan untuk uji skrining pada
pengetahuan dan tingkat penyalahgunaan narkotika dan
penelitian ini yaitu seperangkat pot penampung urin yang
psikotropika para penduduknya [2,3].
dilengkapi alat strip test (Multidrugs) yang spesifik
Penyalahgunaan narkotika dan psikotropika di usia terhadap amfetamin, metamfetamin, kokain, THC,
remaja pada umumnya disebabkan karena zat-zat tersebut benzodiazepin, dan opiat. Alat yang digunakan untuk uji
menjanjikan sesuatu yang dapat memberikan rasa tingkat pengetahuan pelajar adalah kuisioner yang telah
kenikmatan, kenyamanan, kesenangan dan ketenangan, divalidasi sebelumnya dengan metode validasi analisis
walaupun hal itu sebenarnya hanya dirasakan secara semu butir.
[4]. Tingkat pengetahuan mengenai bahaya narkotika dan
METODE
psikotropika sangat mempengaruhi tingkat
penyalahgunaannya. Pengetahuan ini diharapkan Penelitian ini merupakan studi tingkat pengetahuan
Pengetahuan ini diharapkan dapat menghindari atau pelajar tentang narkotika dan psikotropika dan tingkat
meniadakan kesempatan terjadinya penyalahgunaan penyalahgunaannya di kalangan pelajar SLTA
narkotika dan psikotropika [1]. Narkotika dan (SMA/SMK) di Kota Denpasar pada semester ke pertama
psikotropika dilaporkan dapat merusak susunan saraf tahun 2012. Penelitian ini dilakukan melalui penyebaran
pusat atau merusak organ tubuh serta menimbulkan kuisioner kepada sampel pelajar yang dipilih secara acak
penyakit dalam tubuh [1, 4]. Narkotika/psikotropika terwakilkan yaitu sebanyak 273 pelajar yang tersebar
menimbulkan ketergantung-an bagi para penggunanya pada 7 sekolah di Kota Denpasar untuk mengetahui

1
L.P.M. K. Dewi , A.A.D. W. Lestari , I M.A.G. Wirasuta
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences 2014; 4: 1-4 Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia
http://ojs.unud.ac.id/index.php/ijlfs

tingkat pengetahuan pelajar tentang narkotika dan Namun hasil kuisioner menyatakan pelajar lebih sering
psikotropika, kemudian dilakukan pemberian penyuluhan membaca berita melalui media on-line. Dari sekian ragam
mengenai penyalahgunaan narkotika dan psikotropika informasi yang tersedia di internet dan media massa,
kepada pelajar di sekolah terpilih oleh tim peneliti. ternyata informasi tentang narkotika dan psikotropika
Setelah penyuluhan semua peserta mengikuti uji skrining. cukup menarik minat pelajar. Terbukti berdasarkan hasil
Urin peserta dikumpulkan kemudian menggunakan strip- penyebaran kuisioner diketahui bahwa mayoritas pelajar
test terhadap amfetamin, metamfetamin, kokain, (73,99% dari 273 orang responden) pernah mengakses
benzodiazepin, opiat, dan THC. informasi tentang narkotika dan psikotropika melalui
internet atau media massa. Informasi narkotika,
Hubungan tingkat pengetahuan pelajar tentang narkotika
psikotropika beserta bahayanya merupakan informasi
dan psikotropika dengan pengaruh aktivitas pariwisata,
yang cukup menarik bagi kalangan pelajar kota Denpasar.
akses informasi tentang narkotika dan psikotropika,
aktivitas mengunjung klub-klub malam dan aktivitas
mengikuti penyuluhan menggunakan analisis regresi.
Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan hubungan
linear dan arah hubunganya. Penggolongan kekuatan
suatu hubungan regresi berdasarkan nilai koefisien
korelasi [6].
.Tabel 1. Pelajar yang terlibat dalam penelitian.
Jumlah Jumlah
No Kecamatan
Pelajar peserta
1 Denpasar Selatan 8.924 78 Gambar 1. Tema pembicaraan antar pelajar Denpasar
2 Denpasar Timur 6.299 78 dengan wisatawan asing.
3 Denpasar Utara 11.666 78
Mayoritas pelajar kota Denpasar (sekitar 94,8%)
4 Denpasar Barat 5.235 39
menyatakan pernah mengikuti penyuluhan
Total 13.124 273
penyalahgunaan narkotika dan psikotropika baik di
HASIL DAN PEMBAHASAN sekolah maupun dilingkungan tempat tinggalnya.
Sebagian besar pelajar kota Denpasar (95,6%)
Nilai validitas dari 20 pertanyaan dalam kuisioner menyatakan tidak pernah berkunjung ke club malam.
terhadap 20 responden berkisar antara 0,45 -0,91. Semua Informasi ini sangat merata diperoleh dari seluruh
nilai validitas tersebut memiliki nilai di atas nilai validitas
kecamatan di Denpasar. Narkotika/psikotropika disinyalir
yang dipersyaratkan yaitu 0,44, dengan demikian semua
beredar dengan mudah di club-club malam. Penyuluhan
kuisioner dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk
bahaya narkotika dan psikotropika dapat menghabat
melakukan penelitian. Tabel 1 menampilkan jumlah
keinginan pelajar untuk berkunjung ke club malam. Hal
pelajar dan peserta yang terlibat dalam penelitian. Jumlah ini mengindikasikan rendah atau sangat sedikit pelajar
sampel pelajar peserta uji telah memenuhi kreteria jumlah kota Denpasar yang kemungkinan terpapar oleh
minimal sampel untuk memerikan tingkat kepercayaan
penyalahgunaan narkotika dan psikotropika.
data di atas 90%.
Pengetahuan narkotika dan psikotropika dalam kuisioner
Pelajar kota Denpasar mengaku relativ jarang bertemu
dikelompokkan ke dalam tiga katagori, yaitu. a) tingkat
dengan wisatawan asing dengan reratan skor tiap
pengetahuan tentang jenis-jenis narkotika dan
kecamatan berkisat antara 0.88 – 1,36. Pelajar bertemu psikotropika dalam bahasa gaul, b) tingkat pengetahuan
dengan wisatawan asing hampir tidak pernah melakukan
tentang efek-efek narkotika dan psikotropika yang sering
komunikasi dengan rerataan skor tiap kecamatan berkisar
disalahgunakan, dan c) tingkat pengetahuan tentang
0,18 – 0,45. Dari 273 penelis hanya 85 yang menyatakan
bahaya narkotika dan psikotropika. Sebanyak 98% dari
pernah berkominikasi dengan wisatawan asing. Distribusi
total responden memiliki informasi yang sangat rendah
topik pembicaraan antar pelajar dan wisatawan asing
mengenai nama-nama gaul dari jenis-jenis narkotika /
ditampilkan pada gambar 1. Adapun hal-hal yang psikotropika yang sering disalah gunakan. Tingkat
dibicarakan dalam komunikasi tersebut berkisar tetang
pengetahuan atas nama gaul seperti putao untuk heroin,
tempat wisata (52,9%), bertanya alamat (23,5%),
speedy atau shabu untuk metamfetamin dan lain, lainnya
membicarakan studi (9,41%), dan hal-hal lainnya
adalah diseluruh kecamatan berkisar 31-32% dari seluruh
(14.12%). Pelajar sama sekali tidak tertarik membicaakan
nama yang ditanyakan. Tingkat pemahaman bahaya yang
tetang drug dengan mereka. ditimbulkan oleh narkotika dan psikotropika berkisar
Sebagian besar responden pelajar kota Denpasar sangat antara 23-28%. Tingkat ini tergolong rendah, dengan
sering mengkases internet dengan rerataan skor tiap distribusi 95,24% pelajar memiliki tingkat pengetahuan
kecamatan berkisar dari 2,2 – 3,0 (dari frekuensi sedang yang rendah, 4,03% memiliki tingkat pengetahuan sedang
hingga sereing). Adapun rerataan skor tiap kecamatan dan 0,73% memiliki tingkat pengetahuan tinggi.
mengkases media on-line adalah berkisar 2,18 – 2,28. Hal
Dari hasil penelitian terlihat bahwa tingkat pengetahuan
ini menggambarkan, pelajar sering mengakses internet, pelajar SLTA (SMA/SMK) di Kota Denpasar tentang
namun relativ sedang mengakses media masa on-line. narkotika dan psikotropika tergolong rendah, padahal
2
L.P.M. K. Dewi , A.A.D. W. Lestari , I M.A.G. Wirasuta
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences 2014; 4: 1-4 Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia
http://ojs.unud.ac.id/index.php/ijlfs

hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mayoritas narkotika/psikotropika dengan aktivitas tersebut di atas.
pelajar pernah mengakses informasi narkotika dan Hubungan negativ ini dapat dimaknai, siswa tidak tertarik
psikotropika melalui internet atau media massa dan akan materi yang diberikan. Hal ini dapat dikaitkan
pernah mengikuti penyuluhan narkotika dan psikotropika. dengan materi komonikasi siswa dengan wisatawan asing,
Hal ini kemungkinan disebabkan karena format informasi yang sama sekali menyatakan tidak tertarik dengan
yang diperoleh pelajar dari internet, media massa maupun masalah drugs.
penyuluhan kurang menarik sehingga sulit dipahami oleh
Dalam tabel 2 digambarkan hasil uji skrining narkotika
pelajar. Selain itu kurang rutinnya frekuensi pelajar
dan psikotropika pelajar di Denpasar. Hasil menunjuukan
mengikuti penyuluhan dan mengakses informasi melalui
tidak ada siswa yang telah mengkonsumsi golonan
internet atau media massa kemungkinan menyebabkan
ampetamin, cannabinoid, opiat dan kokain. Hanya dua
informasi yang didapatkan akan dengan mudah
orang siswa di Denpasar Timur memberikan hasil positiv
terlupakan.
pada uji golongan benzodiazepin. Benzodiazepin
Asumsi bahasa istilah remaja tentang jenis-jenis merupakan psikotropika golongan III dan IV yang
narkotika/psikotropika yang sering disalah gunakan memiliki potensi sedang dan ringan mengakibatkan
berasal dari wisatawan asing atau kunjungan ke clum ketergantungan. Golongan ini masih diperbolehkan
malam tidak dapat dibuktikan. Hal ini terlihat dari digunakan untuk pengobatan.
rendahnya komunikasi pelajar dengan wisatawan asing
Pada tabel 3 menampilkan jenis obat-obatan yang sedang
khususnya dalam membahas drugs dan jarangnya pelajar
dikonsumsi oleh siswa saat mengikuti pemeriksaan urin.
kota Denpasar berkunjung ke club malam.
Hasil penelitian ini hanya sebatas uji skrining dengan
Hubungan antara aktivitas pelajar mengkases internet menggunakan strip test yang masih memerlukan uji
dengan tingkat pengetahuan tentang konfirmasi untuk mendapatkan data yang lebih valid
narkotika/psikotropika dapat dilihat dari nilai korelasinya, mengenai jenis zat yang sebenarnya terkandung di dalam
yaitu hubungan aktivitas mengakses internet dengan sampel urin tersebut.Seluruh sampel urin pelajar yang
tingkat penguasaan pengetahuan istilah gaul jenis diambil secara acak pada saat penelitian diikutsertakan
narokitka/psikotropika diperoleh nilai korelasi sebesar dalam uji skrining karena dari sekian jenis obat yang
0,459, sedangkan dengan tingkat pengusaan efek-efek sedang dikonsumsi oleh para pelajar, setelah diteliti
farmakologi yang timbulkan oleh narkotika/psikotropika komposisinya tidak ada pelajar yang sedang dalam terapi
diperoleh nilai korelasi sebesar 0,844, dan nilai korelasi obat golongan narkotika dan psikotropika serta tidak ada
sebesar 0,371 diberikan oleh hubungan antara aktivitas pelajar yang mengkonsumsi obat yang dapat
mengakses internet dengan tingkat pengetahuan tentang menimbulkan reaksi silang dalam uji skrining untuk
bahaya narkotika. Korelasi ini menggambarkan hubungan golongan/jenis narkotika dan psikotropika yang diujikan
cukup positiv dengan tingkat aktivitas pelajar mengakses dalam penelitian ini (lihat tabel 3).
internet dengan tingkat pengetahuan
Tabel 2 Hasil uji skrining narkotika dan psikotropika
narkotika/psikotropika pelajar. Namun pada kenyataanya
dengan menggunakan strip test pada pelajar SLTA
secara menyeluruh tingkat pengetahuan siswa akan
(SMA/SMK) di Kota Denpasar
narkotika/psikotropika dikatakan masih relativ rendah.
Sampel Hasil Uji Strip Test Positif
Tingginya aktivitas online siswa di Denpasar dapat No Kecamatan Pelajar
dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman siswa AMP THC OPI BZO COC
(orang)
akan narkotika/psikotopika guna meningkatkan Denpasar
kesadaran siswa akan bahaya penggunaan 1 78 0 0 0 0 0
Selatan
narkotika/psikotropika. Peningkatan situs-situs internet Denpasar
2 78 0 0 0 2 0
yang memberikan informasi narkotika/psikotropika, serta Timur
kandungan materi yang menarik dapat meningkatkan Denpasar
3 78 0 0 0 0 0
daya tarik siswa untuk mengenal dan memahami bahaya Utara
narkotika/psikotropika. Pada akhirnya diharapkan dapat Denpasar
4 39 0 0 0 0 0
memagari siswa dari penyalahgunaan Barat
narkotika/psukotropika. Total (orang) 273 0 0 0 2 0
Persentase (%) 0 0 0 0,73 0
Jika dipelajari hubungan tingkat penguasaan istilah gaul
narkotika/psikotropika dengan frekuensi siswa Keterangan : AMP = derivat amfetamin, THC = ganja,
OPI = opiat, BZO = benzodiazepin, COC
mengakses internet diperoleh nilai korelasi -0,979,
dengan tingkat rekuensi membaca media massa sebesar - = kokain.
0,343, dan dengan frekuensi keikutsertaan dalam Menurut data Badan Narkotika Propinsi Bali, periode
penyuluhan dan seminar narkotika/psikotropika memberi tahun 2004-2008 kalangan remaja usia 16-19 tahun
korelasi sebesar-0,740. Nilai korelasi negativ juga diamati (termasuk rentang usia pelajar SLTA (SMA/SMK)) yang
pada hubungan antara tingkat pengetahuan efek-efek terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkotika dan
narkotika/psikotropika dengan frekuensi siswa psikotropika di Kota Denpasar adalah yang tertinggi
mengakses internet, membaca media massa, dan untuk wilayah Propinsi Bali dengan berturut-turut 68,
keikutsertaannya pada penyuluhan. Hal yang sama 130, 100, 78 dan 87 jumlah kasus. Bila dibandingkan
diamati pada hubungan tingkat penguasaan bahaya dengan data tersebut, hasil penelitian ini menemukan
3
L.P.M. K. Dewi , A.A.D. W. Lestari , I M.A.G. Wirasuta
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences 2014; 4: 1-4 Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia
http://ojs.unud.ac.id/index.php/ijlfs

jumlah dugaan kasus yang sangat berbeda. Hal ini pengarahan kepada remaja, diharapkan mampu
kemungkinan karena penyalahguna lebih besar berasal meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya
dari remaja usia 16-19 tahun yang tidak terikat status narkotika dan psikotropika, sehingga remaja mampu
sebagai seorang pelajar. Remaja yang berstatus sebagai membentengi diri dan tidak mudah terjerumus dalam
seorang pelajar cenderung disibukkan oleh aktifitas tindakan penyalahgunaan narkotika dan psikotropika.
belajar dan mengerjakan berbagai tugas sekolah, berbeda Kegiatan penyuluhan hendaknya diadakan dengan
dengan remaja yang tidak berstatus sebagai seorang metode yang lebih menarik (melibatkan pelajar dalam
pelajar yang memiliki waktu luang jauh lebih banyak, diskusi serta dilengkapi dengan pemutaran film) dan
sehingga bila tidak disertai dengan pengawasan orangtua, frekuensi yang lebih rutin sehingga informasi tentang
iman yang kuat dan pemahaman yang cukup tentang bahaya narkotika dan psikotropika yang ingin
narkotika dan psikotropika, para remaja yang tidak sedang disampaikan kepada pelajar dapat terserap secara
mengenyam bangku pendidikan tersebut berpeluang lebih maksimal.
besar terjerumus dalam tindakan penyalahgunaan
SIMPULAN
narkotika dan psikotropika akibat salah pergaulan [2].
Lebih dari 95% pelajar di Kota Denpasar tergolong
Tabel 3. Pengobatan yang dijalani pelajar SLTA
memiliki pengetahuan rendah mengenai narkotika dan
(SMA/SMK) di Kota Denpasar
psikotropika. Terdapat korelasi positif antara tingkat
Jenis Obat yang Sedang Dikonsumsi
No Kecamatan pengetahuan pelajar dengan ketertarikan pelajar
Pelajar
Denpasar mengakses informasi narkotika dan psikotropika melalui
1 Bodrex®, Paramex®, Obat Batuk internet atau media massa.
Selatan
Denpasar Hasil uji skrining menggunakan striptest terhadap sampel
2 Multivitamin Tianshi, Obat Batuk
Timur
pelajar menunjukkan tingkat penyalahgunaan narkotika
Denpasar Parasetamol, Promag®, Amoxicillin,
3 dan psikotropika pada pelajar SLTA (SMA/SMK) di Kota
Utara Livron B-Plex®,
Denpasar Neozep Forte®, Ventoline®, Sangobion®, Denpasar diduga sebesar 0,73% penyalahgunaan
4 golongan benzodiazepin.
Barat Durol®, Nourish Skin®
Walaupun tingkat penyalahgunaan narkotika dan DAFTAR PUSTAKA
psikotropika pada pelajar SLTA (SMA/SMK) di Kota [1] Budiartha. 2009. Data Kasus Narkoba Tahun 2004
Denpasar tergolong kecil, namun hal ini tetap harus s/d 2008. Bali : Pelaksana Harian Badan Narkotika
diwaspadai karena dari hasil penelitian diketahui bahwa Provinsi Bali. hal 1-9.
umumnya pelajar SLTA (SMA/SMK) di Kota Denpasar
lebih mengetahui efek-efek narkotika dan psikotropika [2] Hawari, Dadang. 2006. Penyalahgunaan dan
yang sering disalahgunakan dibandingkan dengan bahaya Ketergantungan Naza (Narkotika, Alkohol dan
narkotika dan psikotropika. Ditambah lagi, pelajar SLTA Zat Aditif) Edisi Kedua. Jakarta : Fakultas
(SMA/SMK) tergolong remaja (rentang usia 16-19 tahun) Kedokteran Universitas Indonesia. hal 9-35.
yang berada pada peralihan dari masa kanak-kanak [3] BNN dan Puslitkes UI. 2007. Survei Nasional
menjadi masa dewasa awal, dimana sering ditandai Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
dengan konflik dan stres sehingga sering menimbulkan pada Kelompok Rumah Tangga di Indoensia 2005.
situasi yang penuh tekanan. Untuk mengatasi hal tersebut Jakarta : BNN dan Puslitkes UI. hal 1.
banyak diantara mereka akan dengan mudah lari
menggunakan narkotika dan psikotropika sebagai simbol [4] Polda Metro Jaya. 2001. Faktor yang Mempengaruhi
pemberontakan terhadap situasi yang mereka hadapi. Hal Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan
ini biasanya dilakukan sebagai upaya mencoba perilaku Bahan Berbahaya. Jakarta : Yayasan Metro Polda
dan ide baru untuk mendapatkan pengakuan [2]. Sehingga Metro Jaya, (serial online). Agustus (cited 8 Agustus
dengan pengetahuan tentang bahaya narkotika dan 2009). hal 1-63. Available from : URL:
psikotropika yang rendah dan didorong oleh rasa ingin http://www.narkoba-
tahu yang tinggi, maka tidak menutup kemungkinan metro.org/infonarkoba/data_akibatnarkoba0.html.
pelajar SLTA (SMA/SMK) di Kota Denpasar akan mudah [5] Badan Narkotika Nasional. 2003. Permasalahan
terjerumus dalam tindakan penyalahgunaan narkotika dan Narkoba di Indonesia dan Penanggulangannya.
psikotropika [7]. Jakarta : Badan Narkotika Nasional. hal 8.
Untuk itu diperlukan upaya-upaya dari berbagai pihak [6] Sarwono J. 2006. Analisis Data Penelitian
dalam mengatasi semakin maraknya penyalahgunaan Menggunakan SPSS 13. Yogyakarta: Penerbit Andi.
narkotika dan psikotropika di Indonesia khususnya di hal 68-71.
kalangan remaja di Propinsi Bali. Salah satunya melalui
penyuluhan tentang narkotika dan psikotropika. [7] Sugitha N.P.C.A., Wirajana I N., Wirasuta I M.A.G.,
Peningkatan kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya (2012), Studi tingkat penyalahgunaan narkoba pada
narkotika dan psikotropika dapat dilakukan melalui mahasiswa di Denpasar dan Badung, Indonesian
program-program penyampaian informasi. Oleh karena Journal of Legal and Forensic Sciences (IJLFS) 2(2):
itu dengan adanya penyuluhan tentang narkotika dan 24-26.
psikotropika sebagai ajang pemberian informasi serta
4
L.P.M. K. Dewi , A.A.D. W. Lestari , I M.A.G. Wirasuta
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Anda mungkin juga menyukai