Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH

MEDIA PEMBELEJARAN

DISUSUN
OLEH:

ADILA MAWADDAH (4173331001)

JURUSAN : KIMIA
KELAS : KIMIA DIK B 2017
PROGRAM : S-1 PENDIDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan.......................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian media pembelajaran................................................................... 3
B. Jenis dan Karakteristik media pembelajaran................................................ 3
C. Masalah penggunaan media pembelajaran.................................................. 8

BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 10

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah
dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah kami ini, tak lupa pula shalawat
berangkaikan salam kami hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah Nabi
besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan semoga
kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari
peran dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam
kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan sedalam-
dalamnyakepada semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah
ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini bermanfaat. Amin.

Medan, 17 Desember 2020

Penyusun

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai
interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif
dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar
melakukan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala
sesuatunya guna kepentingan pengajaran.
Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan
pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secara tuntas. Ini merupakan
masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik
bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai
makhluk sosial dengan latar belakang yang berbeda. Paling sedikit ada tiga aspek yang
membedakan anak didik satu dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis,
dan biologis.
Ketiga aspek tersebut diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan
bervariasinya sikap dan tingkah laku anak didik di sekolah. Hal itu pula yang
menjadikan berat tugas guru dalam mengelola kelas dengan baik. Keluhan-keluhan guru
sering terlontar hanya karena masalah sukarnya mengelola kelas. Hal ini kiranya tidak
perlu terjadi, karena usaha yang dapat dilakukan masih terbuka lebar. Salah satu caranya
adalah dengan meminimalkan jumlah anak didik di kelas. Mengaplikasikan beberapa
prinsip pengelolaan kelas. Kelas adalah upaya lain yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Pendekatan terpilih mutlak dilakukan guna mendukung pengelolaan kelas. Disamping itu
juga, perlu memanfatkan beberapa media pendidikan yang telah ada dan mengupayakan
pengadaan media pendidikan baru demi terwujudnya tujuan bersama.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian media pembelajaran ?
2. Apa saja macam-macam media pembelajaran menurut para ahli ?
3. Apa saja jenis dan karakteristik media pembelajaran ?
4. Apa saja masalah penggunaan media pebelajaran ?

1
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dari media pembelajaran.
2. Macam-macam media pembelajaran menurut para ahli
3. Untuk mengetahui jenis- jenis dan karakteristik media pembelajaran
4. Untuk mengetahui masalah-masalah dalam penggunaan media pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN

Media pendidikan merupakan suatu benda yang dapat di indera, khususnya


penglihatan dan pendengaran, baik terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang
digunakan sebagai penghubung (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar
mengajar untuk menigkatkan efektivitas hasil belajar siswa.

B. MACAM-MACAM MEDIA PEMBELAJARAN MENURUT PARA AHLI

Klasifikasi dan pengelompokan media pembelajaran ini sangat beragam dan berbeda-
beda antar ahli. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut.

1. Menurut (Djamarah, 2002)


 Media visual, yaitu; media yang hanya mengandalkan indera penglihatan karena
hanya menampilkan gambar diam (film, bingkai, foto, gambar, atau lukisan).
 Media audio-visual, yaitu; media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
 Media auditif, yaitu; media yang mengandalkan kemampuan suara saja (radio, kaset
recorder)

2. Menurut Sadiman, (2008)


 Media grafis, (media visual seperti gambar/ foto, sketsa, diagram, bagan/ chart, grafik,
kartun, poster, peta, dan globe.
 Media audio, yang berkaitan dengan indera pendengaran (radio, alat perekam piata
magnetik, piringan laboratorium bahasa).
 Media proyeksi diam, (film bingkai (slide), film rangkai (film strip), media
transparan, film, televisi, video).

3. Menurut Heinich (dalam Widyastuti dan Nurhidayati, 2010)


 Media pameran/ display.
 Media berbasis web/ internet
 Media audio.
 Gambar bergerak/ motion pictures.
3
 Multimedia.

4. Menurut Rudy Bretz (1971)


 Media audio.
 Media visual diam.
 Media visual gerak.
 Media audio semi gerak.
 Media visual semi gerak.
 Media audio visual diam.
 Media audio visual gerak.

5. Menurut Kemp dan Dayton dalam Kemendikbud (2013)


 Media cetak.
 Media yang dipamerkan (displayed media).
 Overhead transparency (OHP).
 Rekaman suara.
 Slide suara dan film strip.
 Presentasi multi gambar.
 Video dan film.
 Pembelajaran berbasis komputer (computer based instruction).

C. JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN

1. Media Audio

Media audio adalah media yang mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio,
casset recorder, atau tape recorder dimana pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada
tape magnetik sehingga hasil rekaman itu dapat diputar kembali pada saat diinginkan.
Pesan dan isi pelajaran itu dimaksudkan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan kemauan siswa sebagai upaya mendukung terjadinya proses belajar.

Materi rekaman audio tape adalah cara ekonomis menyiapkan isi pelajaran atau jenis
informasi tertentu. Rekaman dapat disiapkan untuk sekelompok  siswa, dan sekarang ini
sudah lumrah rekaman dipersiapkan untuk penggunaan perorangan. Sudjana dan Rivai
(1991) mengemukakan hubungan media audio dengan pengembangan keterampilan yang

4
berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Keterampilan yang dapat
dicapai dengan penggunaan media audio meliputi :

a. Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian. Misalnya siswa dapat


mengindentifikasi kejadian tertentu dari rekaman yang didengarkannya.
b. Mengikuti pengarahan. Misalnya sambil mendengarkan pernyataan atau kalimat
singkat, siswa menandai salah satu pilihan pernyataan yang mengadung arti yang
sama.
c. Melatih daya analisis, misalnya siswa menentukan urutan kejadian atau suatu
peristiwa, atau menentukan ungkapan mana yang menjadi sebab dan yang mana
akibat dari pernyataan-pernyataan atau kalimat-kalimat rekaman yang
didengarkannya.
d. Merangkum, mengemukakan kembali atau mengingatkan kembali informasi.
Misalnya setelah mendengarkan rekaman suatu peristiwa atau cerita, siswa di minta
untuk mengungkapkan kembali dengan kalimat-kalimat mereka sendiri, dan lain
sebagainya.

Hal ini tentu sangat menguntungkan para siswa karena alat-alat yang terdapat pada
media audio. Ini umumnya mudah untuk didapatkan dengan harga cendrung terjangkau
seperti walkman. Selain itu rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan
sehingga pesan dan isi perlajaran dapat berada dibeberapa tempat pada waktu yang
bersamaan. Dan rekaman juga memberikan kesempatan bagi para siswa untuk
mendengarkan diri sendiri sebagai alat diagnosis guna membantu meningkatkan
keterampilan mengucapkan, membaca mengkaji atau berpidato. Keuntungan lainnya
adalah pengoperasian media audio ini seperti tape recorder atau radio tape relatif mudah.

Meskipun banyak terdapat keuntungannya, media audio ini juga memiliki keterbatasan
seperti dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi. Jika
pesan atau informasi berada ditengah-tengah pita, maka akan memakan waktu lama untuk
menemukannya, apa lagi jika radio tape tidak memiliki angka-angka penuntun putaran
pitanya.

Karakteristik Media Audio

Beberapa jenis media yang dapat digolongkan ke dalam media audio adalah sebagai
berikut:

5
a. Radio

Media ini dapat merangsang partisipasi aktif dari pendengar. Siaran radio sangat
cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa. Bahkan radio juga dapat digunakan sebagai
pemberi petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan oleh guru atau siswa dalam
pembelajaran.

b. Alat perekam magnetik

Alat perekam magnetik atau tape recorder adalah salah satu media yang memiliki
peranan yang sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Melalui
media ini kita dapat merekam audio, mengulangnya dan menghapusnya. Selain itu pita
rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpamempengaruhi volume, sehingga dapat
menimbulkan berbagai kegiatan diskusi atau dramatisasi.

Ciri utama dari media audio adalah pesan dituangkan dalam lambing auditif baik verbal
(bahasa lisan/ kata-kata) maupun nonverbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti
gerutuan, gumam, musik, dll). Kelebihan media audio adalah sebagai berikut:

1. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan memungkinkan menjangkau


sasaran yang luas.
2. Mampu mengembangkan daya imajinatif pendengar.
3. Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata, bunyi, dan arti dari
kata/bunyi tersebut.
4. Sangat tepat/cocok untuk mengajarkan music dan bahasa; laboratorium bahasa tidak
lepas dari media ini terutama untuk melatih listening.
5. Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui music latar (back sound)
dan efek suara (sound effect)
6. Dapat menyajikan program pendalaman materi yang dibawakan oleh guru-guru atau
orang-orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu sehingga tema yang dibahas
memiliki mutu yang baik dilihat dari segi ilmiah karena selalu dilengkapi hasil-hasil
observasi dan penelitian
7. Dapat menyajikan hal-hal tertentu yang sulit dikerjakan oleh guru, yakni menyajikan
pengalaman-pengalaman dunia luar ke dalam kelas; sehingga media audio
memungkinkan untuk menghadirkan hal-hal actual dan dengan demikian dapat
memberikan suasana kesegaran (immediciacy) pada sebagian besar topik yang
dibahas.

6
2. Media Visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan, media ini
memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Media visual
dapat memperlancar pemahaman dan memperlancar ingatan. Visual dapat pula
menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran
dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks
yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk meyakinkan
terjadinya proses informasi.

Bentuk visual bisa (a) gambar representasi seperti gambar, lukisan, foto yang
menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda; (b) diagram yang melukiskan
hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur ini materi; (c) peta yang
menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi; (d) grafik
seperti tabel, dan bagan yang menyajikan gambaran atau kecenderungan data atau antar
hubungan seperangkat gambar atau angka-angka.

Keberhasilan penggunaan media visual ditentukan oleh kualitas dan efektivitas bahan-
bahan visual itu sendiri. Hal ini hanya dapat dicapai dengan mengatur dan
mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan seksama,
dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi objek, konsep, informasi atau situasi.
Oleh sebab itu hendaklah seorang guru harus dapat menampilkan visual yang dapat
dimengerti, tentang atau dapat dibaca, dan dapat menarik perhatian sehingga ia mampu
menyampaikan pesan yang diinginkan oleh penggunanya.

Karakteristik Media Visual

Beberapa media yang termasuk media visual adalah:

a. Gambar atau foto

Kita sering menggunakan gambar atau foto sebagai media pembelajaran karena
gambar merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana saja
oleh siapa saja. Manfaat atau kelebihan gambar atau foto sebagai media pembelajaran
adalah:

 Memberikan tampilan yang sifatnya konkrit.

7
 Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
 Gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
 Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia
berapa saja.
 Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan
khusus.
b. Sketsa

Sketsa merupakan gambar yang merupakan draft kasar yang menyajikan bagian-
bagian pokoknya saja tanpa detail. Sketsa selain dapat menarik perhatian peserta atau
siswa juga dapat menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan.

c. Diagram

Berfungsi sebagai penyederhana sesuatu yang kompleks sehingga dapat memperjelas


penyajian pesan. Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk. Sebagai suatu
gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol, diagram menggambarkan
struktur dari objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar
komponennya atau sifat-sifat proses yang ada.

Ciri-ciri dari sebuah diagram yang baik adalah:

 benar, digambar rapi, diberi judul, label dan penjelasan penjelasan yang perlu.
 cukup besar dan ditempatkan strategis penyusunannya disesuaikan dengan pola
membaca yang umum, dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
d. Bagan/Chart

Terdapat dua jenis chart yaitu chart yang menyajikan pesannya secara bertahap dan
chart yang menyajikan pesannya sekaligus. Chart yang menyajikan pesannya secara
bertahap misalnya adalah flipchart atau hidden chart, sementara bagan atau chart yang
menyajikan pesannya secara langsung misalnya bagan pohon (tree chart), bagan alir (flow
chart), atau bagan garis waktu (time line chart). Bagan atau chart berfungsi untuk
menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit jika hanya disampaikan secara tertulis
atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting
dari suatu presentasi. Dalam bagan biasanya kita menjumpai jenis media visual lain
seperti gambar, diagram, atau lambang-lambang verbal.

Ciri-ciri bagan sebagai media yang baik adalah:

8
 dapat dimengerti oleh pembaca.
 sederhana dan lugas tidak rumit atau berbelit-belit.
 diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap mengikuti. perkembangan jaman
juga tidak kehilangan daya tarik.
e. Grafik

Disusun berdasarkan prinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif,


grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau simbol-
simbol verbal yang berfungsi untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti,
menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling
berhubungan secara singkat dan jelas. Dengan menggunakan grafik kita dapat melakukan
analisis dengan cepat, interpretasi dan perbandingan data-data yang disajikan baik dalam
hal ukuran, jumlah, pertumbuhan dan arah. Terdapat beberapa macam grafik diantaranya
adalah grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar.

f. Kartun

Suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan


suatu pesan secara cepat dan ringkas atau suatu sikap terhadap orang, situasi atau
kejadian-kejadian tertentu. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus
disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana dengan menggunakan
simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan diingat serta dimengerti dengan
cepat.

g. Poster

Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng dan sebagainya. Poster
tidak saja penting untuk menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan tetapi mampu pula
untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Ciri-ciri
poster yang baik adalah:

 Sederhana.
 Menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok.
 Berwarna.
 Slogan yang ringkas dan jitu.
 Ulasannya jelas.
 Motif dan desain bervariasi.

9
h. Peta dan Globe

Berfungsi untuk menyajikan data-data yang berhubungan dengan lokasi suatu daerah
baik berupa keadaan alam, hasil bumi, hasil tambang atau lain sebagainya. Secara khusus
petadan globe dapat memberikan informasi tentang:

 Keadaan permukaan bumi, daratan, sungai, gunung, lautan dan bentuk daratan serta
perairan lainnya.
 Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain.
 Data-data budaya dan kemasyarakatan.
 Data-data ekonomi, hasil pertanian, industri dan perdagangan.
i. Papan planel

Papan berlapis kain planel ini dapat berisi gambar atau huruf yang dapat ditempel dan
dilepas sesuai kebutuhan, gambar atau huruf tadi dapat melekat pada kain planel karena di
bagian bawahnya dilapisi kertas amplas. Papan planel merupakan media visual yang
efektif dan mudah untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu
pula.

j. Papan Buletin.

Papan ini tidak dilapisi oleh kain planel, tetapi langsung ditempeli gambar atau
tulisan. Papan ini berfungsi untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu. Media
visual lainnya seperti gambar, poster, sketsa atau diagram dapat dipakai sebagai bahan
pembuatan papan buletin.

Secara garis besar, unsur-unsur yang terdapat pada media visual terdiri dari garis,
bentuk, warna, dan tekstur (Arsyad, 1997). Untuk memberi kesan penekanan, juga untuk
membangun kemenarikan dan keterpaduan, bahkan dapat mempertinggi realisme dan
menciptakan respon emosional diperlukan warna. Sementara, tekstur digunakan untuk
menimbulkan kesan kasar dan halus, juga untuk menambah penekanan sebagaimana
halnya warna.

Dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran, perlu diperhatikan beberapa


prinsip agar media tersebut memberikan pengaruh efektif dalam pencapaian tujuan
pembelajaran. Meyer (2009) menyebutkan sepuluh prinsip,yang secara rinci tercantum
dalam bukunya "Multimedia Learning". Selanjutnya, Arsyad (1997) menyatakan simbol
pesan visual hendaknya memiliki prinsip kesederhanaan, keterpaduan dan penekanan.

10
Kesederhanaan secara umum mengacu kepada sejumlah elemen yang terkandung
dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan peserta didik
menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi yang
panjang dan rumit harus dibagi ke dalam beberapa bahan visual yang mudah dipahami.
Kata-kata harus memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca
dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan atau serangkaian tampilan visual.

Penekanan. Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali


konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan
menjadi pusat perhatian peserta didik. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-
hubungan, perspektif, warna atau ruang penerangan dapat diberikan unsur penting.

Keterpaduan. la mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen


visual yang ketika diamati akan berfungsi bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling
terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan yang dapat dikenal dan dapat membantu
pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya. Misalnya, jika kita
menginformasikan tentang guru yang sedang mengajar di kelas, maka elemen-elemen
yang terkandung dalam informasi itu harus ada, seperti guru itu sendiri, siswa, bangku,
papan tulis, media, dll.

3. Media Audio Visual

Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis
media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi ke dalam :

a. Audio visual diam, yaitu audio yang menampilkan suara dan gambar dram seperti
film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak suara.
b. Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar
yang bergerak seperti film suara dan video-cossette.

Pembagian lain dari media ini adalah :

a) Audio visual murni, yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu
sumber seperti film video cassete, dan
b) Audio visual tidak murni, yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber
yang berbeda, misalnya film gambar bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber
dari slides projektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder.

11
Selain dari pada itu juga para ahli pendidikan berpendapat berbeda seperti yang dikatakan
oleh Zakiah Daradjat :

”Menurutnya jenis media pendidikan itu adalah, pertama: media tulis, seperti al-Qur'an,
hadits, tauhid, fiqh, sejarah. Kedua: benda-benda alam seperti hewan, manusia, tumbuh-
tumbuhan, dan sebagainya. Ketiga: gambar-gambar yang dirancang seperti grafik.
Keempat: gambar yang diproyeksikan seperti video. Kelima: Audio Recording (alat untuk
didengar) seperti kaset, tape recorder.”

Karakteristik media audio visual

Karakteristik media audio-visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Alat-alat
audio visual merupakan alat-alat “audible” artinya dapat didengar dan alat-alat yang
“visible” artinya dapat dilihat. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik,
karena meliputi dua jenis media yaitu media audio dan visual.

Karakteristik atau ciri-ciri utama teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut:

a. Media Audio Visual mampu menghadirkan informasi atau pesan dalam wujud
gambar/visual dan suara secara riil, nyata.
b. Media Audio Visual lebih mengutamakan visual dari pada suara, meskipun tidak bisa
lepas dengan suara yang berperan melengkapi informasi atau pesan visual. 
c. Informasi yang disampaikan dapat berupa gambar/visual fakta, kejadian nyata, ataupun
sebuah fiksi/gagasan kreatif. 
d. Melalui Media Televisi, program audio visual dalam setiap kali siar atau tayang dapat
ditonton oleh berjuta-juta orang dalam waktu yang sama. 
e. Media Audio Visual sementara ini masih dianggap sebagai media komunikasi dan
informasi yang paling efektif dibanding dengan media komunikasi dan informasi yang
lain (Media Cetak, Radio, dll).
f. Informasi atau pesan yang dikemas dalam Program Audio Visual teknik penyebarannya
dapat melalui media Televisi, Internet, VCD, DVD. 
g. Program yang dikemas dalam format VCD atau DVD dapat ditonton berulang-ulang dan
mudah digandakan.
h. Setiap program audio visual selalu dibatasi oleh waktu/durasi. 
i. Dampak/impact program audio visual cukup tinggi, sehingga sebelum diedarkan atau
disiarkan harus benar-benar tidak ada kesalahan informasi. Jika terjadi kesalahan dan
terlanjur disebarkan atau disiarkan akan sulit untuk meralatnya.

12
j. Biaya untuk memproduksi program audio visual relatif mahal. Dalam memproduksi
program audio visual dilakukan dengan tahapan-tahapan yang sistimatis (Pra Produksi-
Produksi-Pasca Produksi).

D. MASALAH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN

Dalam penggunaan jenis-jenis media pembelajaran terdapat beberapa permasalahan yang


sering dijumpai, yaitu :

1. Masalah dalam media Audio biasanya kurangnya suatu pemutusan pengertian pada
suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat
dengan cara belajar yang khusus. Media audio yang menampilkan simbol digit dan
analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu
memerlukan bantuan pengalaman visual.
2. Masalah yang terdapat dalam media Visual adalah Lambat dan kurang praktis. Tidak
adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar.
Sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan. Visual yang terbatas, media ini
hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi berita.
3. Selanjutnya media Audio visual biasanya mengalami masalah Pelaksanaanya perlu
waktu yang cukup lama. Pelaksanaanya memerlukan tempat yang luas . Biayanya
relatif lebih mahal. Media audio visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan
saja, karena media    audio visual cenderung tetap di tempat.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Media pendidikan merupakan suatu benda yang dapat di indera, khususnya
penglihatan dan pendengaran, baik terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang
digunakan sebagai penghubung (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar
mengajar untuk menigkatkan efektivitas hasil belajar siswa. Oleh karena itu, media
pembelajaran di bagi menjadi tiga yaitu media audio, media visual, dan media
audiovisual.

Masalah dalam media Audio biasanya kurangnya suatu pemutusan pengertian pada
suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan
cara belajar yang khusus. Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam
bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan
pengalaman visual. Masalah yang terdapat dalam media Visual adalah Lambat dan
kurang praktis. Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak
dapat didengar. Sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan. Visual yang
terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi
berita. Selanjutnya media Audio visual biasanya mengalami masalah Pelaksanaanya perlu
waktu yang cukup lama. Pelaksanaanya memerlukan tempat yang luas . Biayanya relatif
lebih mahal. Media audio visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja,
karena media    audio visual cenderung tetap di tempat

B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak terdapat
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
sumbangsi pikiran dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Asnawir dan Usman, B. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT.Intermasa

Dawis A. Sulaiman. 1979. Pengantar Kepada Teori dan Praktek Pengajaran. Semarang : IKIP.

Munadi, Y. 2008. Media Pembelajaran, sebuah pendekatan baru. Jakarta : Gaung Persada


Press.

Sadiman, Arif S. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. 1996

Sudjana, Nana. Media Pengajaran. Surabaya: Pustaka Dua. 1978

15

Anda mungkin juga menyukai