PENDAHULUAN
Semen yang di gunakan pada beton ada bermacam – macam yaitu antaranya semen
OPC(Ordinary Portland Cement) dan PCC(Portland Composite Cement). Perbedaan
dari semen tersebut yaitu:
I-1
batu bata, plesteran, selokan, pembuatan elemen bangunan khusus seperti
beton pracetak, beton pratekan, dan paving block.
Salah satu cara perawatan beton yaitu dengan cara menyirami permukaan
beton secara berkelanjutan. Namun, cara tersebut membutuhkan perawatan yang
lebih banyak ,dari pada beton yang hanya di abaikan perawatan nya.
I-2
Swiss Hammer merupakan salah satu non destructive testing apparatus
yang mudah digunakan secara langsung di lapangan, namum
penggunaannya tidak bisa secara langsung menggantikan compression
test dan juga tidak bisa digunakan untuk mengukur kuat tekan
beton secara akurat. (Fintel, 1985) Hammer test biasa digunakan untuk
memeriksa keseragaman dari sebuah struktur beton, untuk menentukkan
lokasi dimana dimungkinkan terdapat beton yang berkualitas rendah
sehingga bisa diputuskan apakah perlu dilakukan core drill atau tidak, dan
juga untuk memperkirakan kekuatan beton di lapangan sesuai dengan
umurnya sehingga bisa diketahui apakah beton tersebut sudah layak
untuk diberi beban atau tidak. (ASTM Standards, 2002).Prinsip kerja
Swiss Hammer akan menghasilkan sebuah nilai rebound sesaat
setelah tangkai baja (plunger) masuk kedalam hammer karena ada gaya
dorong ke arah permukaan beton. Nilai rebound ini dihasilkan dari
gaya reaksi hantaman beban di dalam hammer melalui plunger ke
permukaan beton, gaya reaksi tadi memberikan tolakan
berlawanan kepada beban yang kemudian menggerakkan sebuah
pointer sampai ke titik tertentu yang kuat tekan beton setelah
dikonversi melalui bisa terbaca pada skala ukur. Nilai rebound grafik
atau tabel yang ada pada hammer inilah yang kemudian akan
menunjukkan beton sesuai sudut penembakan.
I-4
4. SNI-03-2847-2002-Beton
5. ASTM (American Society for Testing and Matherial)
6. Petunjuk Pelaksanaan Uji Bahan untuk Beton (UBH)
Setiap nilai kuat tekan beton untuk keperluan perhitungan dan pemeriksaan mutu
beton, biasanya perbandingan nilai kekuatan tekan beton ditentukan pada beton umur 28 hari.
Tabel 1.1 Perbandingan Kekuatan Tekan Beton Pada Berbagai Umur
3 7 14 21 28 90 365
Umur Beton
Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
Semen Portland Biasa 0,46 0,70 0,88 0,96 1,00 1,20 1,30
I-5
1.5. Sistematika Penulisan
Secara umum tulisan ini terbagi dalam enam bab yaitu: Pendahuluan, Tinjauan
Pustaka, Metodologi Penelitian, Hasil Pengujian dan Pembahasan dan diakhiri oleh
Kesimpulan dan Saran.
Berikut ini merupakan rincian secara umum mengenai kandungan dari kelima
bab tersebut di atas:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang hal-hal yang berhubungan dengan penelitian beton seperti latar
belakang penelitian, maksud dan tujuan penelitian, hipotesa awal, batasan
masalah, metoda penelitian serta sistematika penulisan.
I-6
Berisikan tentang pembahasan dari hasil pengukuran berat beton dan analisa data
pengujian kuat tekan beton dari berbagai umur rencana berdasarkan pengujian
terhadap beton.
I-7