Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mukhtar Habibi Nasution

NIM : 0309182071

KLS : P.IPS 1

Semester :V

Matkul : pembelajaran berbasis masalah

PENYALAHGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP MASYARAKAT

A. Media Sosial

Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan
dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa
dibatasi ruang dan waktu

Sosial media memiliki dampak besar pada kehidupan kita saat ini. Seseorang yang
asalnya “kecil” bisa seketika menjadi besar dengan Media sosial, begitupun sebaliknya
orang “besar” dalam sedetik bisa menjadi “kecil” dengan Media sosial.

Sosial media meghapus batasan-batasan manusia untuk bersosialisasi, batasan


ruang maupun waktu, dengan media sosial ini manusia dimungkinkan untuk
berkomunikasi satu sama lain dimanapun mereka bereda dan kapanpun, tidak peduli
seberapa jauh jarak mereka, dan ttidak peduli siang atau pun malam.

B. Penyalahgunaan media sosial

Lebih buruk, 31 persen responden mengungkapkan bahwa mereka telah berbagi


informasi pribadi dengan orang asing di media sosial, informasi pribadi yang dapat
membantu penjahat siber melakukan pencurian identitas atau melakukan social
engineering yang ditargetkan untuk orang-orang terdekat korban.

Hal ini tidak hanya memengaruhi pengguna yang terlibat, tetapi juga teman dekat
dan keluarga mereka. Jika sebanyak 31 persen responden telah berbagi informasi pribadi
dengan orang asing, berarti ada banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk
mendidik masyarakat tentang bahaya berbagi informasi secara berlebihan di media
sosial serta sejauh mana dampak kerusakan yang ditimbulkannya.

"Dengan peningkatan akses internet, orang menghabiskan lebih banyak


waktu online. Tapi sangat mengkhawatirkan melihat banyak pengguna internet di wilayah
APAC masih ada yang berbagi informasi secara sukarela pada orang asing
Isu kekerasan seksual belakangan ini menjadi topik pembahasan di media sosial
hingga menjadi viral. Selain itu juga terdapat kasus kekerasan seksual lain yang
menggunakan penelitian sebagai alasan. Pada media sosial Facebook seorang penyintas
menceritakan pelecehan seksual berkedok riset swinger. Seperti diberitakan, seorang pria
berinisial BA melakukan pelecehan dengan mengaku sebagai dosen yang melakukan
penelitian tentang swinger. Ia bahkan mencatut nama dua universitas

C. Kasus Media Sosial


Media sosial membuat orang “masuk” ke dalam jaringan lingkungan yang
salah dengan cara yang sangat mudah dan cakupan yang lebih luas. Salah satu
perbedaan terbesar antara jaringan sosial tradisional dengan media sosial adalah
batasan-batasan antara ruang privat dengan publik, antara sekolah dengan rumah atau
pekerjaan dengan rumah, menjadi kabur.
Hubungan antarmanusia yang kian mendekat kendati jarak dipisahkan hingga
ribuan kilometer antara satu dengan yang lainnya juga memiliki efek negatif. Seperti
kasus penganiayaan yang baru-baru ini terjadi terhadap siswi SMP bernama Audrey
di Pontianak, Kalimantan Barat. Audrey dikeroyok dan mengalami penganiayaan oleh
sejumlah siswi SMA yang diduga dipicu masalah asmara dan saling balas komentar di
media sosial.
Bahkan Presiden Joko Widodo merasa khawatir dengan kasus perundungan
yang terjadi karena media sosial ini.
"Yang pasti adalah, kita sedang menghadapi masalah perubahan pola interaksi
sosial antarmasyarakat melalui media sosial. Kita sedang dalam masa transisi pola
interaksi sosial itu, hendaknya lebih berhati-hati," kata Jokowi dalam akun Instagram,
@jokowi, Rabu (10/4/2019).

D. Media sosial di indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki jumlah populasi
penduduk terbanyak sehingga setiap perubahan maupun inovasi yang terjadi akan
langsung masuk dan dirasakan oleh penduduknya termasuk dalam bidang teknologi.
Bahkan dengan jumlah penduduk yang berkisari pada jumlah 200 juta orang, maka tak
salah bila banyak orang menyebut Indonesia sebagai pasar yang sangat potensial untuk
dunia digital.

Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat aktif di internet dan media sosial
dari hasil survei APAC ESET diketahui bahwa 54% pengguna menggunakan kata sandi
unik di seluruh akun online dan platform, menunjukkan mereka menyadari bahaya
menggunakan kata sandi yang sama pada akun yang berbeda dapat menyebabkan mereka
mengalami kerugian.

Oleh karena itu, menurut penelitian yang dilakukan, ada sekitar 88,1 juta orang
yang menggunakan internet aktif di Indonesia sebagai media sosial mereka. Bisnis jasa
media sosial pun semakin meraup untung apalagi Indonesia penduduknya sangat rajin
mengakses internet. Jumlah itupun diperkirakan akan semakin bertambah setiap
tahunnya. Fakta menarik lainnya yang bisa diliihat dari data pertumbuhan pengguna
internet dan media sosial adalah penggunaan televisi kini semakin mengalami penurunan.

Penelitian menyebutkan rata-rata konsumsi masyarakat menonton televisi


menurun seiring dengan mereka lebih rajin untuk mengakses internet khususnya media
sosial sebagai alat komunikasi maupun media melihat kegiatan teman-teman lainnya yang
bergabung dengan media sosial tersebut. Seperti yang dilansir We Are Social, saat ini
baik tua, muda wanita, pria, anak-anak maupun orang dewasa lebih menyukai untuk
melihat media sosial dan internet dibandingkan menonton televisi. Seringnya acara
televisi yang tidak mendidik dan berkualitas serta padatnya jadwal pekerjaan maupun
aktivitas lainnya membuat mereka lebih suka melihat kondisi dunia melalui internet. Dari
media sosial, pengguna bisa langsung mengetahui berita yang terjadi di seluruh dunia,
peristiwa terkini pun lebih mudah diperoleh dan cepat diupdate melalui internet atau
media sosial. Bahkan hal ini lebih cepat daripada menunggu berita di televisi

E. Data dan kasus Media Sosial


1. Bila jumlah pengguna internet di Indonesia semakin bertambah, maka waktu untuk
akses internet juga akan semakin banyak dibandingkan dengan kegiatan lain termasuk
nonton televisi. Untuk bisa mengakses internet dan media sosial melalui PC, ponsel
maupun tablet dalam satu harinya, dibutuhkan waktu sekitar 4 jam 42 menit. Hasil ini
semakin menggusur posisi televisi yang pada awalnya juga memiliki konsumsi lebih
lama. Kini dalam satu harinya, penggunaan televisi hanya sekitar 2 jam 22 menit
setiap harinya. Jumlah ini tentu tidak ada apa-apanya dengan internet yang mampu
menguras waktu para pengguna. Apalagi semakin banyaknya jumlah aplikasi media
sosial baru yang dikembangkan beserta keunikannya masing-masing, tak heran jika
nantinya jumlah waktu ini akan semakin meningkat. Pengguna internet aktif memang
berjumlah 88,1 juta orang dan 79 juta diantarannya menggunakan internet untuk
media sosial.

2. Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2020 menyatakan bahwa dalam kurun waktu 12
tahun kekerasan terhadap perempuan meningkat sebanyak 792%. Artinya, kekerasan
terhadap perempuan di Indonesia selama 12 tahun meningkat hampir 8 kali lipat
(komnasperempuan.go.id). Komnas perempuan mencatat peningkatan ini sebagai
kondisi perempuan Indonesia yang mengalami kehidupan yang tidak aman. Selain itu,
Komnas Perempuan juga membaca data tersebut sebagai adanya peningkatan
keberanian korban untuk melapor

3. Kekerasan seksual berbasis daring selama masa pandemi virus corona menjadi
sorotan lantaran meningkat secara signifikan. Berdasarkan data Lembaga Advokasi
Perempuan dan Anak, Damar Lampung, jumlah kekerasan seksual pornografi dan ITE
selama rentang masa tanggap darurat virus corona tercatat sebanyak empat kasus
4. Hasil penelitian dari UNESCO menyimpulkan bahwa 4 dari 10 orang Indonesia aktif
di media sosial seperti Facebook yang memiliki 3,3 juta pengguna, kemudian
WhatsApp dengan jumlah 2,9 juta pengguna dan lain lain,” ujar Direktur Jenderal
Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika,
Rosarita Niken Widiastuti dalam kegiatan Bimbingan Teknis SDM Penyiaran
angkatan ke 30 yang digelar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), di Jakarta

Anda mungkin juga menyukai