Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PEMBELAJARAN MINGGU I

- PENGANTAR EMERGENCY DEPARTMENT


dan RESUSITASI -

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa memahami prinsip emergency departement.


2. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip kegawatdaruratan.
3. Mahasiswa memahami medical chief complaint dan penanganannya.
4. Mahasiswa memahami Basic Life Support dan Basic Cardiac Life Support.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai triage pasien dan penanganan awal di lokasi
kejadian serta di rumah sakit

SKENARIO 1

Sebuah tim dikirim ke Lombok sebagai tim respon cepat dalam penanganan bencana gempa
bumi. Setelah melapor ke dinas kesehatan provinsi, tim tersebut diminta untuk melakukan
penyisiran ke sebuah desa. Di desa tersebut masih belum terjangkau oleh bantuan apapun karena
letaknya yang terpencil
Setibanya di desa tersebut, tim melakukan penyisiran dan didapatkan sejumlah 105 orang
terdampak gempa bumi. Dari seluruh korban tersebut, ditentukan ada 5 orang korban yang harus
segera dievakuasi ke Rumah sakit terdekat.
Korban yang telah diidentifikasi adalah:
1. Ny. A. 28 tahun. Mengeluh sesak nafas dan mulai gelisah akibat tertimpa atap bangunan ketika
sedang memasak. Terdengar suara gurgling disertai pengembangan dada kiri yang tertinggal.
Terlihat JVP meningkat. VS: RR. 48x/min. Nadi 144 x/min. akral dingin. TD 60/40. GCS 225
2. Tn. B. 49 tahun. Mengeluh tidak dapat menggerakkan kaki kirinya setelah tertimpa tiang
bangunan tepat pada paha kiri. Jalan nafas paten. RR 20x/min. Nadi 128x/min. akral dingin. TD
100/80. GCS 456
3. Tn. C. 55 tahun. Mengeluh kedua kaki terasa nyeri dan sulit digerakkan setelah terjatuh saat
berlari dan terinjak injak oleh pengungsi lain saat gempa bumi terjadi. Jalan nafas paten. Akral
hangat. RR 16 x/min. Nadi 80 x/min. TD 140/90. GCS 456
4. Nn. D. 17 tahun. Mengalami luka robek luas di lengan kanan sehingga tulangnya terlihat.
Perdarahan sudah berhenti pada saat tim di tempat. Jalan nafas paten. Akral hangat. RR 14
x/min. Nadi 76 x/min. TD. 120/90. GCS 456
5. An. E, perempuan. 3 tahun. Terjatuh dari gendongan saat orang tua berlari dan setelahnya kaki
kanannya terlihat lebih pendek dan tidak dapat digerakkan. Jalan nafas paten. Akral hangat. RR
28 x/min. Nadi 100 x/min. TD tidak diukur, GCS 456
6. 71 orang dengan luka lecet ringan dan dapat ditangani di tempat.
7. 29 Korban lain tidak mengalami cidera apapun

Rumah sakit terdekat adalah 1 rumah sakit tipe C, 3 rumah sakit tipe D dan 2 PUSKESMAS
Ambulans yang tersedia: 5 ambulans transport, 3 ambulans emergency kelas I dan 1 ambulans
emergency kelas II

PERTANYAAN
1. Bagaimana langkah dan metode melakukan triage dan tagging kategori pada korban-korban
kasus tersebut di atas?
2. Kemanakah korban-korban tersebut akan dirujuk dan menggunakan ambulans tipe apa?
3. Jabarkan gangguan dan hubungan antara ABCD dan bagaimana penanganan awal pada korban-
korban kasus di atas?

Dalam perjalanan pasien A, 28 tahun, dengan berat badan 60kg, mendadak mengorok, saat
dilakukan pemeriksaan ulang didapatkan: Snorring pada saat inspirasi, SaO 2 88% dengan NRBM
terpasang. Nafas tidak simetris dengan dada kiri tertinggal, perkusi menunjukkan hipersonor pada
sisi kiri, suara nafas tidak terdengar di sisi kiri. Nadi 141x/menit, akral dingin, TD 60/40. GCS 111.

PERTANYAAN
4. Jabarkan gangguan dan hubungan antara ABCD pada kasus Ny. A?
5. Tentukan penanganan gangguan-gangguan tersebut yang berdasarkan pada primary survey
dan secondary survey
KATA SULIT
IDENTIFIKASI KATA SULIT
DAFTAR MASALAH

MAPPING KASUS
Alur kasus

MAPPING KONSEP
- Field Triage
- Primary Survey
- Secondary Survey

KONSEP TEORI YANG HARUS DIPELAJARI


1. Basic Life Support
2. Konsep ABCs, konsep Triage
3. Primary Survey dan Secondary Survey pada Trauma
4. Konsep kegawatdaruratan pada kondisi bencana

REFERENSI
1. Halpern P, Tintinalli JT, Stapeszynski J, et al. Tintinalli’s Emergency Medicine: A
Comprehensive Study Guide. Edition 9. New York : MacGraw-Hill Education; 2018.
2. Ooi, Shirley and Manning, Peter. Guide to the Essentials in Emergency Medicine. Second
Edition. MacGraw-Hill Education (Asia): 2014
3. Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM-RSUP Dr. Sardjito-Perdatin
Yogyakarta. Panduan Early Warning Scoring System dan Code Blue System. FK UGM: Nov
2018
4. Royal Brisbane & Woman’s Hospital Health Service District. Code Blue Manual.
Queensland: Feb 2007
5. Jones, Shirley A. ACLS, CPR, and PALS Clinical Pocket Guide. Philadelphia: 2014
6. European Resuscitation Council. Summary of the Main Changes in the Resuscitation
Guidelines (ERC Guidelines 2015). Belgium: 2015

Anda mungkin juga menyukai