Anda di halaman 1dari 24

CRITICAL JURNAL REPORT SEJARAH MUSIK

NAMA : Nikolas Teguh Ananda Tarigan

NIM : 2203142036

PRODI : Sejarah Musik

DOSEN PENGAMPU : Dra Theodora Sinaga, M.Pd

PROGRAM PENDIDIKAN SENI MUSIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
DESEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepadaTuhanYangMahaEsa,karenasayamasihdapat


membuat tugas Critical Jurnal Report (CJR) ini tepat pada waktunya. Makalah ini
 berisikan tentang kritikan jurnal. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang jurnal tersebut. Makalah ini tentu saja disusun dari berbagai sumber.

secara jujur saya mengakui bahwa terdapat sejumlah konsep yang dikutip dari
referensi lain dan sebagian materi merupakan kompilasi dari beberapa referensi yang terdapat
pada daftar pustaka.

Disini saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Dra Theodora Sinaga, M.Pd ,selaku dosen
pengampu matakuliah Sejarah Musik. Serta saya ucapkan terimakasih kepada keluarga dan
rekan  –  rekan saya yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga saya mampu
menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Dalam penyusunan tugas ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliuran, untuk itu saya
mohon kritik dan saran demi perbaikan makalah ini. Semoga penyusunan Critical Jurnal
Report ini memberikan manfaat bagipembaca dan dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

Kritik dan saran yang membangun diri pembaca sangat saya harapkan supaya makalah ini
menjadi lebih baik. Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih kepada pembaca atas
perhatiannya.

Desember 2020

Nikolas Teguh Ananda Tarigan


 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN
a.  Resionalisasi Pentingnya CJR
 b.  Tujuan Penulisan CJR
c.  Manfaat CJR

ANALISIS JURNAL

a.  Jurnal I
 

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN JURNAL
 PENDAHULUA

A.   LatarBelakang

Meringkas sebuah jurnal atau mereview sebuah jurnal ( Critical Jurnal Report)
merupakan sebuah hal untuk menemukan ide ataupun memberikan penilaian terhadap isi
sebuah jurnal untuk menguji ataupun menilai kebenaran isi, kemuktahiran sebuah isi jurnal,
dan melatih sebuah penulis untuk menjadi hal yang lebih baik lagi kedepannya apabila
penulis ingin menjadi seseorang yang ahli dalam menyusun sebuah jurnal.

Tujuan dalam melakukan sebuah Critial Jurnal Report, yaitu :

   Menemukan inti sari ataupun ide gagasan dari dalam sebuah jurnal tersebut.
   Meringkas isi buku untuk mempermudah pembaca untuk memahami inti sari
ilmu Yang disampaikan oleh penulis. Menemukan kelebihan dan memberi saran
kekurangan sebuah jurnal.

   Menyimpulkan isi pembahasan dalam jurnal tersebut.

Manfaat melakukan Critical Jurnal Report bagi mahasiswa, yaitu :

   Mahasiswa dapat melatih diri secara mandiri untuk memahami ringkasan


ilmuisi jurnal tersebut.
   Mahasiswa dapat menilai kelebihan ataupun kekurangan isi jurnal tersebut
agar menjadi penulis yang lebih baik lagi kedepannya.
  Mahasiswa secara mandiri dapat menyimpulkan dan memberisaran mengenai
kekurangan jurnaltersebut.
   Mahasiswa secara langsung dapat memahami cara menjadi penulis buku yang baik.

B.  Tujuan

Mengkritik Jurnal(critical journal review)ini dibuat sebaga isalah satu referensi


ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam
mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu jurnal,menjadi bahan pertimbangan,dan
 juga menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah Sejarah Musik di Universitas
Negeri Medan. 

C.  Manfaat

Adapun manfaat pembuatan Critical Jurnal Report mata kuliah Profesi


Pendidikan ini sendiri yaitu :

1.   Untuk memenuhi tugas mata kuliahtersebut.


2.   Memahami referensi dan wawasan mengenai mata kuliah SejarahMusik.
 REVIEW

JURNAL I

A. IdentitasJurnal

Judul Jurnal Seni Musik


Pengetahuan
Jurnal Download dan&Pemikiran Seni https://journal.unnes.ac.idVolume 1
Volume
 Nomor ISSN
 Nomor 2 2779-6093
2015 Reviewer
Tahun Penulis
Tanggal Hari Martopo Erwin Purba
30 november 2018

B. HasilReview

TujuanPenelitian Untuk memberikan pengetahuan musik kepada mahasiswa-mahasiswa


dibidang jurusanMusik
SubjekPenelitian Menambah wawasan ilmu pengetahuanmusik
MetodePenelitian MetodePenelitianyangdigunakanadalah: 
1. K ualitatif  ,dimanadatayangdidapatdarihasilpengamatan,
wawancara, serta catatan lapangan, yang disusun oleh peneliti.
“Sebenarnya sejarah musik menyajikan suatu informasi yang luas
tentang pertumbuhan musik-musik yang berakar pada masyarakat
kultur Eropa Barat. Hal itut ercermin dari keluasan reportase para
sejarawan yang menelusuri pertumbuhan musik hingga ke luar Eropa
Barat. Dipengaruhi oleh suatu pandangan yang mendasari bahwa musik
diatonik ternyata hidup dan berkembang pada masyarakatyang
 berbudaya Eropa sekalipun tempatnya berada jauh dari benua Eropa,
misalnya Amerika Serikat.” 
 2. Kuantitatif   , dimana didalamnya terdapat angka-angka yang
menunjukkan hasil dari penelitian tersebut
“Eropa abad ke-19 ditandai oleh adanya banyak penemuan dalam
 berbagai bidang, seperti: mesin, teropong, dan alat percetakan” 
 3. Survei  , penelitian ini menggunakan metode survey untuk
mendapatkan hasil dalam bentuk opini/pendapat orang lain untuk
mengetahui gambaran umum melalui sampel beberapa orang.
“Terdapat tiga kategori, misalnya: yang 
mengandung aspek pelukisan disebut musik program desktiptif ,
mengandung aspek penceritaan disebut program naratif,  dan yang
mengandung aspek pokok pikiran disebut musik program filosofis
(Sacher and Eversole, 1977: 16). Sedangkan absolutisme dianut
terutama oleh Johannes Brahms (1833-1897) dan Anton Bruckner
(1824-1896), lebih mengutamakan penggunaan aspek-aspek musikal
sebagai ptalform komposisi dan diyakini bahwa keindahan musikal
dapat dipresentasikan lewat bentuk musik yang klasik dalam
komposisi.” 
4. Deskriptif  , penelitian ini menjelaskan peristiwa yang terjadi di masa
lampau.
“Hingga era Romantik abad ke-19, berbagai bentuk musik instrumental
 berkembang sangat bervariasi. Terdapat 65 bentuk musik dasar mulai
dari AllemandehinggaWlatz(E wen ,1954:338-372).Bentukbentuk
musik instrumental tersebut berbasis tarian maupun mars. Dimulai
musik profan jaman Renesans (Reneissance), berkembang pada musik
instrumental kontrapungtis masa Barok, mencapai kesempurnaan
 bentuk maupun gaya pada periode Klasik Wina, dan mencapai puncak
 pada era Romantik.

Sumber Data
Sumber data yang terdapatpadajurnaliniadalah dengan menggunakan
data sekunder

Metode Pengumpulan Data :


Jurnal penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dalam
menggunakan data. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu, yang bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang.

Metode Analisis Data :


Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis isi (content
analysis).
LangkahPenelitian 1. Persipanpenelitian
2.Melakukanstudi
3. Melakukan dokumentasi dalam mengumpulkan data
4. Menganalisisdata
5.Membuatartikel/jurnalhasilpenelitiHa
silPenelitian 1. DefinisiProramatisme
Definisi musik program adalah musik-musik yang memuat makna
lain selain aspek musikal. Terdapat tiga kategori, misalnya: yang
mengandung aspek pelukisan disebut musik program desktiptif ,
mengandung aspek penceritaan disebut program naratif,  dan yang
mengandung aspek pokok pikiran disebut musik program filosofis
(Sacherand Eversole, 1977: 16).

2. Komposisi-Komposisi Programatisme

Dari sekian banyak komposisi instrumental pada era Romantik


agaknyaperludiambilsedikitsajacontohyangpentingsekaligustela
h
menggambarkan betapa musik instrumental dapat mewakili semangat
 jaman yang maju. Sonata, konserto, overtur, dan simfoni, adalah
komposisi-komposisi yang sangat dominan, populer, dan standar. Hal
itu telah terbukti dari banyak komposer yang mencapai puncak
ketenarannya secara hidtoris dari komposisi-komposisi tersebut.
Beethoven, Schubert, Rossini, Berlioz, Mendelssohn, Brahms,
Wwagner, Liszt, Chopin, adalah pencipta-pencipta komposisi
instrumental yang handal. Beethoven dan Schubert acapkali disebut
sebagai tokoh peralihan dari tradisi Klasik ke Romantik, sebab mereka
masih mengutamakan unsur betuk daripada unsur ekspresivitas dalam
komposisi. Simfoni No. 1 dan NO. 2 Beethoven yang masih absolutis
lebih dominan disebut Klasik daripada Romantik. Menggunakan orkes
standar yangt erdiri dari susunan gesek lengkap, tiup kayu dan logam,
masing-masing sepasang instrumen, dan timpani.
Kekuatan Pada bagian penulisan hasil penelitian dan pembahasan, menurutsaya
Penelitian penulis menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami.
Selainitu,materiyangdisampaikanolehpenulissesuaidengantujuan
 jurnal tersebut.
Kelemahan Pada bagian penulisan hasil penelitian dan pembahasan, menurut saya
Penelitian terdapat beberapa typo karena ada beberapa kalimat yang sama
digunakan berulang oleh penulis dan menurut saya hal itu akan
mengurangi kekuatan jurnal penelitiani

Kesimpulan Pertama. Pola Gamelan Bali Dalam Komposisi MusikCooperland


Cooperland adalah kelompok perkusi yang memiliki keunikan
tersendiri. Cooperland sering menggabungkan dua hal yang berbeda
 yakni antara sampah dengan alat musik. Cara mereka untuk membuat
karya pun berbeda dengan kelompok perkusi lain, dimana dalam karya
mereka alat sampah menjadi sebuah pemeran penting dari pada
instrumen musik yang sebenarnya. Permainan mereka juga sangat
 sederhana, hanya memainkan pola-pola pukulan dasarbermain
 perkusi, seperti single stroke, double stroke, triola, dan paradidle, dan
hal itu yang membuat Cooperland menjadi sebuah 
K edua. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan
 penulis pada kelompok musik Perkusi Cooperland tentang pola imbal
 gamelan Bali dalam permainan perkusi, dapat disimpulkan bahwa
dalam permainan perkusi kita bisa menikmati permainan yangkreatif
 yang dapat menambah wawasan kita pada musik perkusi. Penggunaan
alat-alat bekas seperti ember cat dan kaleng bekas. 
Ketiga. Cooperland menggunakan salah satu pola permainan karawitan,
yakni pola imbal. Pola imbal sendiri memiliki arti permainan yang
 bersahut-sahutan antara Bonang dan Saron dalam karawitan Jawa dan
Sunda. Cooperland juga mengadopsi gerak tubuh tari Saman dari Aceh.
Pada penggunaan gerakan ini, Cooperland mengambil salah satu inti
dari tari Saman, yakni pola gerak tangan yang bergantian dan bersahut-
sahutan. Cooperland juga mengadopsi pola permainan danposisi
 bermain dari Marching Band.
 

DAFTAR PUSTAKA

A. Spectrum book, 1965, The Encyclopedia of the Classic World, New Jersey: Englewood
Cliffs N.J., Prentice-Hall, Inc.

Brouwer, M.A.W., 1984, Studi Budaya Dasar, Bandung: Alumni

Ewen, David, 1954, The book of musical Knowledge, New Jersey: Engliwood Clifft, N.J.,
Prentice-Halll, Inc

McNeill, Rhoderic J., 1998, Sejarah Musik Jilid I, Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Abdullah, Irwan. 2010. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogya-karta: Pustaka

Pelajar. Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik.  Yog-yakarta: Kanisius. Brindle, Reginald Smith.
1986. Musical Composition. New York: Oxford University Press.

Fux, Johann Josep. 1971. The Study of Counterpoint . New York-Lon-don:

W.W. Norton & Company. Hardjana, Suka. 2001. Musik Seriosa Riwayatmu Doeloe. Jakarta:
Ragam Gatra Nomor 34, 9 Juli 2001.

Kaplan, David & Robert A. Manner. 2002. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kennedy, Michael. 1994. The Oxford Dictionary of Music. Oxford, New York: Oxford

University Press. Kostka, Stefan. 2006. Material and Techniques of Twentied Century-Music.

 New Jersey: Pearson Prentice Hall. Mack, Dieter. 1999. Sejarah Musik 4. Yogyakarta: Pusat

Musik Liturgi. Malaka, Tan. 1951. Madilog.  Jakarta: Widjaya.


MINI RESEACH SEJARAH MUSIK

NAMA : Nikolas Teguh Ananda Tarigan

NIM : 2203142036

PRODI : Sejarah Musik

DOSEN PENGAMPU : Dra Theodora Sinaga, M.Pd

PROGRAM PENDIDIKAN SENI MUSIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
DESEMBER 2020

Wolfgang Amadeus Mozart


Biografi

Wolfgang Amadeus Mozart yang bernama asli Johannes Chrysostomus Wolfgangus Gottlieb Mozart (lahir di Salzburg,
27 Januari 1756 – meninggal di Wina, Austria, 5 Desember 1791 pada umur 35 tahun) merupakan seorang komponis
besar yang sangat penting berpengaruh pada era Classical. Mozart telah membuat lebih dari 600 karya sepanjang
hidupnya, yang terdiri dari karya musik symphonic, concertante, chamber, operatic, and choral music.
Mozart mengenal musik sejak lahir. Ayahnya, Johann Georg Leopold Mozart adalah komponis penting pada jamannya,
salah satu karyanya yang paling penting adalah Kindersinfonie (Simfoni Anak-Anak). Sewaktu berumur empat tahun,
Mozart sudah mampu memainkan harpsichord dan melakukan improvisasi pada karya-karya musik pendahulunya. Dia
bahkan menulis komposisinya yang pertama saat berumur lima tahun. Karya-karyanya antara lain adalah Violin Sonata,
dan beberapa Minuet. Leopold mengumpulkan semua komposisi ini tanpa sepengetahuan anaknya. Demikian halnya
dengan Maria Anna Mozart (Nannerl), kakaknya, dia juga adalah pemain piano yang sangat handal. Sebelum kembali
dari Italia, Mozart tinggal bersama ayahnya selama sepuluh minggu di Wina, Leopold tidak ingin Mozart kembali dan
bekerja menjadi “tukang” musik yang tak terlalu dihargai di Salzburg. Leopold berusaha mendapatkan jabatan untuk
anaknya di Wina, namun tak berhasil. Sebenarnya, perbuatan Leopold memamerkan anak-anaknya ke seluruh Eropa tak
terlalu disukai oleh Kaisar Austria.

Sekembalinya dari Italia pada 13 March 1773, Mozart dipekerjakan sebagai pemusik kerajaan di Salzburg oleh Prince-
Archbishop Hieronymus Colloredo. Di Wina, Mozart mendengar karya-karya Joseph Haydn yang terbaru dan dia
berteman dengan Michael Haydn (1737-1806), adik dari Joseph Haydn. Salah satu karya yang penting pada pada masa
ini adalah K.183, Simfoni No. 25 in G Minor (1773) dan K. 201, Simfoni in A Major (1774).

Pada ulang tahunnya yang ke-21, jumlah komposisinya sudah mencapai tiga ratus buah. Meskipun kemampuan menulis
lagunya berhasil, Mozart tidak puas dengan Salzburg dan berupaya untuk menemukan posisi tempat lain. Salah satu
alasan adalah gaji yang rendah yaitu 150 florin tahun. Mozart juga ingin menulis lagu opera, namun Salzburg jarang
menyelenggarakannya. Situasi makin buruk pada 1775 ketika teater istana ditutup. Dua ekspedisi panjang Mozart
sedikit menghambatnya untuk mencari pekerjaan. Mozart dan ayahnya mengunjungi Wina dari 14 Juli – 26 September
1773 dan Munich dari 6 Desember 1774 sampai Maret 1775. Kunjungan tidak berhasil, meskipun perjalanan Munich
menghasilkan keberhasilan populer dengan pemutaran perdana opera Mozart La finta giardiniera

Pada Agustus 1777 Mozart mengundurkan diri dari jabatannya di Salzburg. Pada tanggal 23 September memberanikan
diri sekali lagi untuk mencari pekerjaan, dengan pergi ke Augsburg, Mannheim, Paris, dan Munich. Di antara karya
yang diciptakan Mozart selama perjalanannya di Paris yang terkenal adalah A minor piano sonata K. 310/300d dan the
“Paris” Symphony (no. 31); Keduanya ditampilkan di Paris pada 12 dan 18 June 1778. Pada bulan Januari 1781, opera
Idomeneo Mozart ditampilkan dan menuai kesuksesan besar di Munich.

Karir baru Mozart di Wina pun dimulai. Dia sering tampil sebagai pianis, terutama dalam kompetisi sebelum Kekaisaran
dengan Muzio Clementi pada tanggal 24 Desember 1781, dan ia telah membuktikan dirinya sebagai pemain keyboard
terbaik di Wina. Ia juga sejahtera sebagai komposer. Pada tahun 1782 Mozart menyelesaikan opera Die Entführung aus
dem Serail (The Abduction dari Seraglio) yang perdana pada tanggal 16 Juli 1782 dan meraih sukses besar.

Mozart menikah dengan Constanze pada 4 Agustus 1782 di Katedral St Stephen dan memiliki 6 anak. Selama 1782-
1783, Mozart menjadi akrab dengan karya Johann Sebastian Bach dan George Frideric Handel karena pengaruh
Gottfried van Swieten yang sering berkunjung ke rumahnya dan memiliki banyak manuskrip dari master Baroque.
Mozart mempelajari partitur lagu-lagu tersebut dan menginspirasinya untuk menulis karya dalam gaya Baroque, dan
kemudian mempengaruhi musikalitas dirinya, misalnya di bagian fugal dalam Die Zauberflöte (The Magic Flute) dan
The finale of Symphony No.41.

Pada tahun 1783, Mozrt dan istrinya mengunjungi keluarga Mozart di Salzburg. Ayah dan kakaknya menyambut
Constanze dengan sopan. Namun dalam kunjungan ini, Mozart diminta untuk membuat salah satu dari komposisi liturgi
Mozart yang terkenal “The Mass in C minor”. Walaupun belum selesai, karya tersebut ditampilkan di Salzburg dengan
Constanze yang menyanyi di bagian solo.

Pada tahun 1784, Mozart bergabung menjadi anggota Freemason, suatu serikat yang mendukung ide persaudaraan di
bawah Tuhan. Puncak karier Mozart terdapat pada masa 1784-1786. Mozart sangat rajin menggubah. Dia membuat 12
Concerto dan para musikolog menganggapnya sebagai karya Mozart yang paling penting. Walau Kaisar Joseph II ikut

mendengar konser Mozart, hal itu sama sekali tak membantu keuangannya. Mozart diberi jabatan sebagai pemusik
istana dengan gaji yang tak terlalu besar.

Le Nozze di Figaro (“Pernikahan Figaro”) dipentaskan pertama kali di Wina pada tahun 1786 dan meraih sukses
sehingga Mozart membawanya ke Praha (ibukota Ceko) dengan kesuksesan lebih besar lagi.

Mozart menggubah beberapa karya lagi antara lain K. 505, Simfoni No. 38 in D Major ‘Prague’. Berkat kesuksean Le
Nozze di Figaro, Mozart bersemangat untuk membuat opera baru antara lain Don Giovanni, sebuah komik opera.
Mozart untuk pertama kali memakai trombon pada operanya, hal inilah yang mengakibatkan munculnya efek yang
cukup dramatis. Pada tahun 1787, Leopold meninggal dunia dan cukup memengaruhi karya Mozart.

Menjelang akhir dekade, keadaan Mozart memburuk. Sekitar 1786 ia tak lagi sering muncul dalam konser publik dan
penghasilannya menyusut. Waktu itu adalah waktu yang sulit bagi musisi di Wina karena Austria sedang berperang.
Pada pertengahan 1788, Mozart dan keluarganya telah pindah dari pusat Wina untuk pinggiran Alsergrund. Namun hal
ini tidak menyelesaikan masalah keuangan Mozart. Mozart pun mulai meminjam uang, paling sering dari temannya dan
sesama Mason Michael Puchberg. Maynard Solomon dan lain-lain telah berpendapat bahwa Mozart menderita depresi.
Karya utama dari periode ini termasuk tiga simfoni terakhir (No 39, 40, dan 41 , semua dari 1788), dan yang terakhir
dari tiga Ponte opera Da, Cosi fan Tutte, yang ditampilkan pada tahun 1790.

Pada musim semi 1789 Mozart membuat perjalanan panjang ke Leipzig, Dresden, dan Berlin berharap dapat
meningkatkan nasibnya, dan ke Frankfurt, Mannheim, dan kota-kota Jerman lainnya pada tahun 1790. Namun
perjalanan tersebut kurang berhasil dan tidak meringankan kesulitan keuangan keluarganya.

Tahun-tahun terakhir dalam hidup Mozart sampai ia terserang penyakit merupakan waktu produktif Mozart. Ia
membuat banyak karya hebat, termasuk beberapa karyanya yang paling dikagumi seperti : the opera The Magic Flute;
the final piano concerto (K. 595 in B-flat), the Clarinet Concerto K. 622, karya terakhir string quintets Mozart (K. 614 in
E-flat),the motet Ave verum corpus K. 618, dan Requiem K. 626 yang tidak selesai.

Kondisi keuangan Mozart yang menjadi sumber kecemasannya pada tahun 1790 akhirnya membaik. Walaupun tidak
ada bukti nyata, namun Mozart dikabarkan memiliki pelanggan yang kaya di Hungaria dan Amsterdam yang
memberikan imbalan kepada Mozart untuk komposisi yang dipesan sesekali. Dia mungkin juga mendapatkan imbalan
dari karyanya untuk musik dansa. Mozart tidak lagi meminjam uang dalam jumlah besar kepada Puchberg dan mulai
melunasi hutang-hutangnya.

Ia sangat puas dengan karya-karyanya yang dipentaskan dan sangat berhasil, terutama The Magic Flute (sering
ditampilkan dalam periode yang singkat antara pertunjukan pertamanya dan kematian Mozart) dan The Little Masonic
Cantata K. 623, yang ditampilkan perdana pada 15 November 1791.

Kematian Mozart Mozart jatuh sakit ketika berada di Praha untuk pemutaran perdana opera La Clemenza pada 6
September 1791 di Tito, yang ditulis pada tahun yang sama untuk perayaan penobatan Kaisar. Dia mampu melanjutkan
pekerjaannya dengan profesional untuk beberapa waktu, dan melaksanakan pertunjukan perdana The Magic Flute pada
30 September 1791. Penyakitnya mulai memburuk pada 20 November 1791, di mana Mozart menderita pembengkakan,
nyeri, dan muntah.

Mozart dirawat oleh istri dan adik bungsu istrinya, dan dirawat oleh dokter keluarga, Thomas Franz Closset. Walaupun
dalam keadaan sakit, ia masih terbeban untuk menyelesaikan karya Requiem. Buktinya, ia mendidiktekan beberapa
bagian ke Süssmayr, muridnya.

Mozart meninggal pada tanggal 5 Desember 1791 jam 1 pagi dalam usia 35 tahun. The New Grove menunjukkan fakta-
fakta dari pemakaman Mozart : Mozart dimakamkan di pemakaman umum, sesuai dengan adat Wina kontemporer, di St
Marx Cemetery di luar kota pada tanggal 7 Desember. Jika, seperti yang laporan katakan, tidak ada pelayat menghadiri,
itu juga konsisten dengan adat penguburan Wina pada saat itu. Di kemudian hari, Jahn (1856) menulis bahwa Salieri,
Süssmayr, van Swieten dan dua musisi lain menghadiri pemakaman Mozart. Kisah yang mengatakan bahwa saat itu
badai dan salju adalah palsu karena pada hari itu cuaca tenang dan sejuk.

Penyebab kematian Mozart tidak dapat diketahui dengan pasti. Catatan resmi mengatakan sebagai “hitziges Frieselfieber”
(“demam miliaria parah”, mengacu pada ruam yang terlihat seperti biji millet), penjelasan yang tidak cukup untuk
mengidentifikasi penyebabnya. Para peneliti telah mengemukakan setidaknya 118 penyebab kematian, termasuk
trichinosis, influenza, keracunan merkuri, dan penyakit ginjal langka. Hipotesis yang paling banyak diterima adalah
bahwa Mozart meninggal karena demam rematik akut.

Lagu mozart yang saya pilih adalah lagu yang berjudul Eline Klein Nachtmusik

kleine Nachtmusik (SimfoniNo. 13 untuk dawai in G major), K. 525, adalah komposisi harmoni orkestra
pada tahun 1787 dengan Musik Kamar oleh Wolfgang Amadeus Mozart. Dalama jerman berarti "sebuah simfoni
kecil,"yang berarti mengacu pada artian kalimat "sebuah musik kecil pada malam hari."[1] Komposisinya dibuat
untuk musik ansambel dua buah violin, viola, and cello dan kadang memakai double bass, dan biasanya
dengan alat musik dawai lainnya [2]

Mozart menggubah banyak serenade. Dan, serenade ketigabelasnya diberi tajuk Eine Kleine Nachtmusik,
sebuah nukilan musik malam nan mungil. Ia juga mencatatnya sebagai “Serenade Nomor 13 dalam dawai G
mayor, K 525.”Orkestrasi serenade ini berbeda dengan serenade karya Mozart lainnya. Ia menggubahnya
sedemikan rupa sebagai serenade untuk dua biola, viola, cello, dan bass ganda. Karya itu digubah di Wina, dan
selesai pada 10 Agustus 1787, namun baru diterbitkan setelah sang komponis wafat. Eine Kleine Nachtmusik
juga misterius. “Menuet dan Trio” yang pertama dari karya ini telah hilang! Entah karena keteledoran Mozart
atau orang lain. Lembaran partitur pada bagian ini tidak diketahui lagi di mana juntrungannya. Pentas orkestra
bertajuk “Serenade” diawali dengan karya Mozart ‘Eine Kleine Nachtmusik’. Kendati lazim dipentaskan hanya
dalam empat bagian, untuk pertama kalinya warga dan langit Jakarta menyimak karya orkestra ini secara utuh
dalam lima bagian. Ini adalah sejarah baru bagi pengalaman warga dan lintasan seni musik di metropolitan ini.
Serenade mengacu pada terminologi latin “serenus” atau dalam bahasa Inggris “serene” yang berarti anggun
dan hening. Pada akhir abad ke-18, istilah serenade cenderung menggambarkan karya musik kamar yang
ditujukan untuk hiburan ringan pada acara sosial. Kendati demikian, awalnya jenis musik ini melambangkan
lagu-lagu malam untuk orang yang kasmaran.
REKAYASA IDE SEJARAH MUSIK

NAMA : Nikolas Teguh Ananda Tarigan

NIM : 2203142036

PRODI : Sejarah Musik

DOSEN PENGAMPU : Dra Theodora Sinaga, M.Pd

PROGRAM PENDIDIKAN SENI MUSIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
DESEMBER 2020
Frédéric Chopin
Biografi
Frédéric François Chopin (/ˈʃoʊpæn/; pengucapan bahasa Prancis: [fʁe.de.ʁik fʁɑ̃.swa ʃɔ.pɛ]̃ ; 1 Maret
1810 – 17 Oktober 1849), nama lahir Fryderyk Franciszek Chopin,[1][n 1] adalah seorang komposer dan
pemain piano virtuoso dari Polandia.[2][3] Ia dikenal sebagai salah satu musisi Romantik terbesar.

Fryderyk Franciszek Chopin lahir di Zelazowa Wola,[4] dekat Warsawa, Polandia tanggal 1 Maret 1810.
Ayahnya, Nicolas Chopin berasal dari Marainville, Prancis. Sedangkan ibunya, Tekla-Justyna
Kryzanowka adalah orang Polandia. Ayahnya seorang Guru Bahasa Prancis di Warschauer Lyzeum, yang
juga memainkan alat musik yaitu Biola dan Flute. Sedangkan Ibunya seorang pianis hebat. Chopin
mempunyai tiga saudara kandung. Ludwika Marianna Chopin (1807-1855) adalah kakak kandung Chopin
yang pertama. Justyna Izabela Chopin (1811-1881) adalah anak ke-3 dari keluarga Chopin. Dan saudari
bungsunya bernama Emilia Chopin (1812-1827). Untuk menghindari wajib militer, pada tahun 1787
Nicolas Chopin meninggalkan Prancis dan menetap di Polandia. Chopin lahir tak lama setelah kedua
orangtuanya pindah ke Polandia. Chopin memiliki bakat alamiah dalam bermain piano, hal ini terlihat
dalam improvisasi-imporivasinya untuk piano. Komposisi pertama yang dia buat adalah Polonaisen g-
Minor dan Bes-Mayor. Pada umur delapan, dia tampil di depan publik dengan memainkan piano konserto
milik Gywortez. Chopin mendapatkan pendidikan musik pertamanya oleh pianis Bohemia Adalbert
Żiwny.
Awal karier
Pada tahun 1829, Chopin berangkat ke Berlin dan Wina. Di Wina, ia memainkan dua konser yang dinilai
sukses. Dia membuat variasi dari La Ci darem La Mano (Op. 2) milik Mozart. Alter ego Robert
Schumann, Eusibius, komponis jerman, editor majalah musik Allgemeine Musikalische Zeitung juga
mengungkapkan bahwa Chopin adalah seorang jenius pada sebuah artikel di majalah tersebut. Chopin
berteman baik dengan Liszt dan memberikan pengaruh cukup kuat dalam musik-musik yang digubah
Liszt. Mereka berdua menjadi pianis favorit di salon-salon Paris sehingga dia dipanggil sebagai Ariel of
The Piano. Pada 17 Maret 1830, Chopin pergi ke Warsawa dan mementaskan dua piano concertonya
yang paling terkenal, Piano Concerto in E Minor (Op. 11) dan Piano Concerto in F Minor (Op. 21).
Tadinya, Chopin ingin mebuat program tur panjang di Warsawa, tetapi karena situasi politik yang panas,
Chopin menetap di Paris pada tahun 1831. Di sana ia banyak bertemu dengan komponis-komponis
ternama seperti Rossini, Cherubini, Paer, Bellini, Meyerbeer, Berlioz, Alkan, Hugo, Heine, dan Liszt.
Pada tahun 1834, dia pergi ke Jerman bersama Hiller dan bertemu dengan Mendelssohn, Clara Wieck dan
Robert Schumann. Pada tahun 1837, dia pergi ke London bersama Camille Pleyel.
Komposisi-komposisi Chopin
•Etudes
Etudes Op. 10 & 25
Masing-masing terdiri dari 12 komposisi yang ditujukan untuk melatih tangan. Para musikolog menilai
bahwa etude-etude ini dapat disejajarkan dengan lagu. Terdapat beberapa etude yang diberi judul bukan
dari Chopin sendiri, antara lain: Etude in Gb, Op.
10, No. 5 diberi judul 'Black Keys' karena melatih kemampuan jari dalam berpindah tangan menggunakan
tuts-tuts piano yang hitam. Etude in E Major, Op. 10, No. 3 diberi judul ‘Tristesse’ karena dinilai
menggambarkan sebuah kesedihan. Etude in C Minor, Op. 10, No. 12 diberi judul ‘Revolutionary’,
menggambarkan harapan Chopin pada waktu Polandia jatuh ke tangan Rusia. Etude in Gb, Op 25, No. 9
diberi judul ‘Butterfly’ karena jika bentuk jari saat memainkan lagu ini berpindah-pindah tempat seperti
kupu-kupu. Godowsky, seorang komponis Polandia menggubah suatu etude yang merupakan gabungan
dari etude ‘Black Keys’ dan ‘Butterfly’ yang diberi judul ‘Badinage’.
•Mazurka
Terdiri dari Op. 6, 7, 17, 24, 30, 33, 41, 50, 56, 59, 63, 67, 68. Umumnya, masing-masing opus memiliki
3 atau 4 nomor mazurka. Total mazurka Chopin ada 55 buah.
•Polonaise
Terdiri dari Op. 3, 22, 26, 40, 44, 53, 61, 71 dan Op. Posthumous. Khusus untuk Op. 22, Polonaise ini
didahului oleh sebuah ‘Andante Spianato’ dan memiliki judul Grand Polonaise Brillante karena rentang
waktu dan struktur komposisinya dapat diseterakan dengan sebuah piano concerto.
•Impromptu
Terdapat 2 impromptu dalam katalog Chopin, Impromptu in Gb, op. 51 dan Impromptu in C# Minor
(Fantaisie-Impromptu), Op. 66.
•Ballade
Terdapat 4 ballade dalam katalog Chopin.
1.Ballade no. 1 in G Minor, Op.23
2.Ballade no. 2 in F Major, Op. 38
3.Ballade no.3 in Ab, Op. 47
4.Ballade no. 4 in F Minor, Op. 52.
Dan masih banyak lagi karya-karya yang sudah dibuat oleh Chopin
Peran Chopin pada masa Romantik
Musik-musik Chopin, seperti yang disebutkan, sebagian besarnya ditujukan untuk piano. Chopin pada
semasa hidupnya dikenal sebagai seorang pianis virtuoso. Musik Chopin memiliki bentuk dan warna nada
yang orisinal, Chopin memadukan musik rakyat dan irama Polandia ke dalam komposisi-komposisi
miliknya. Contohnya adalah Grand Polonaise Brillante, Op. 22. Melodi dari lagu ini menggambarkan
kebanggaan Chopin sebagai seorang Polandia. Chopin juga dinilai sangat luar biasa dalam membuat
komposisi.
Gaya komposisi Chopin juga merupakan gebrakan besar dalam dunia musik. Jika karya komponis-
komponis Romantik sebagian besarnya masih mengikuti aturan dalam gaya Klasik yang mengharuskan
timing antara tangan kanan dan kiri sejajar (Contoh: Schubert, Liszt, Brahms), Chopin malah tidak
memperdulikan aturan itu. Dia bebas menggunakan berbagai bentuk tempo dan banyaknya grace note
dalam komposisi-komposisi Chopin. Banyak dari lagu Chopin sering memakai figurasi apreggio dan
broken chord yang kompleks. Contoh yang bisa diambil adalah Barcarolle, Op. 60 dan Ballade, Op.
23.Banyak karya-karya milik Chopin yang memengaruhi komponis lain, khususnya Liszt yang juga
seorang pianis virtuoso. Untuk menghormati Chopin, negara Polandia mengadakan lomba piano
internasional di Warsawa setiap lima tahun. Semua lagu yang dimainkan di kompetisi ini adalah karya-
karya Chopin. Pada tahun 2005 diadakan kompetisi yang ke-14.
TUGAS RUTIN SEJARAH MUSIK

NAMA : Nikolas Teguh Ananda Tarigan

NIM : 2203142036

PRODI : Sejarah Musik

DOSEN PENGAMPU : Dra Theodora Sinaga, M.Pd

PROGRAM PENDIDIKAN SENI MUSIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
DESEMBER 2020
KLASIK PADA UMUMNYA
A. Istilah klasik
Klasisme (gaya klasik)
Menurut ensiklopedia indonesia > suatu karya (umumnya berupa karya cipta dari zaman lampau) yang bernilai seni serta
ilmiah tinggi, berkadar keindahan dan tidak akan luntur sepanjang masa.
Menurut friedrich blume, musik klasik adalah karya seni musik, yang sempat mengintikan daya ekspresi dan bentuk
bersejarah sedemikian hingga terciptalah suatu ekspresi yang meyakinkan dan dapat bertahan terus.
B. Batas Waktu Zaman
Klasik Pra Klasik (1730-1760)
Klasik Awal (1760-1780)
Klasik Tinggi (1780-1820)
C. Klasik-Suatu Reaksi Terhadap Barok
1. Gaya Galan (Perancis, 1730)
Tehnik komposisi musik, bersifat lebih bebas, lebih mudah untuk dimengerti (bentuknya jelas, misalnya tari) dengan
melodi enak, dengan ornamentik halus, dll.
2. Gaya Sensitif (Inggris, 1742) Gaya yang pada dasarnya menentang gaya barok yang terlalu pateis dan kaku, terlalu
emosional (afek)
D. Perubahan Zaman
Sejak atau awal pertengahan abad 18 berkembanglah filsafat Aufkidrung/ Pencerahan, dimana manusia lewat daya pikirnya
mencapai suatu pengertian diri baru yang makin dewasa dan bebas. Maka hancurlah keterikatan lama. Hal ini nampak
dalam deklarasi hak asasi manusia di AS tahun 1776 dalam Revolusi Perancis 1789 dalam berakhirnya sistem budak.
Kebudayaan yang tadi sedikit banyak diperkembangkan sebagai seni untuk golongan elite terutama di istana, gedung opera
dan di gereja katedral.
E. Estetika Musik Baru
Perubahan zaman mendatangkan musik baru: kalau dalam barok emosi manusia memasuki musik, maka dalam klasik
perasaan dan sikap manusia diungkapkan, namun selalu diangkat ke tingkat objektif, diimbangi dalam pandangan yang
lebih menyeluruh. Hal ini nampak misalnya dalam opera cosi fan tutte karangan Mozart.
F. Bentuk Musik Baru
Sebenarnya tidak ada bentuk sonata klasik, karena setiap sonata dan karya musik klasik mewujudkan “ide” sonata secara
sendiri-sendiri. Meskipun demikian dari karya-karya musik beethoven, belakangan dapat disimpulkan suatu model tentang
bentuk maupunmaksud yang terjadi dalam bagian sonata yang umumnya disebut bentuk sonata.
Bentuk sonata adalah suatu ide yang dapat ditemukan sebagai suatu garis perkembagan pada umumnya dalam bagian
pertama dari sonata piano, simfoni atau karya musik keimar, seperti misalnya kuartet gesek

OPERA KLASIK
A.Opera Seria
1. Opera seria sangat berkembang di Napoli Italia, namun di negara-negara Eropa lainnya.
2. Pengarang Opera Didone dan Solimano adalah tokoh yang bernama lahir di Hambang dan pelajar di Napoli (1733),
sedangkan komponis Napoli bernama N. Jommel memakai unsur-unsur musik klasik dan opera
3. Komponis poera seria masa pra klasik: Leo, Porpora, Pergolesi, dan Handel. Klasik Awal: Hasse, Jomelli, Gluck, Treta.
Klasik Tinggi: Gallupi, Plocinni, Paisello, Mozart.

B. Opera Buffa
1. Opera buffa atau jenaka berasal dari Napoli dan berkembang sejak pertengahan abad 18 menjadi opera utama zaman
klasik. Puncaknya di capai dalam opera Mozart dengan Dinizti masa pera buffa klasik dan berakhir 1830
2. Opera seri umumnya ditulis untuk 6 pemain umumnya dengan suara tinggi atau kastrat
3. Komponis opera buffa ialah Leornado Vinci pada tahun 1960 hingga 1730 di Napoli. Giovanni Battista Pergolesi (1690-
1736)

C. Opera di Perancis
1. Opera Besar (Grand Opera)
-Memiliki skala yang megah
-Subjek Heroik dan Sejarah
-Pemainnya Banyak
-Orkestra luas
-Set yang sangat detail
-Melodramatis = sering kali melibatkan kebetulan yang ekstrim
2. Opera Comique (Opera Komik) Awal Abad 18
-Tempat= Tetaer Pameran Tahun di Paris
-Vaudevilles = merupakan lagu-lagu populer yang sudah dilengkapi dengan kata-kata baru
-Berisi mengenai jenaka, namun lama kelamaan berkembang menjadi beberapa genre, misalnya opera serius
3. Pertengkaran Buffo (1752-1754)
-Nama lain Guerre de Buoffons atau War of The Comic Actors
-Kontroversi ini menyangkut manfaat filosofi musik
(ITALIA VS PERANCIS)
4. Pembaruan Opera oleh Gluck

Musik harus mengabdi pada syair, harus mengekspresikan cerita secara batin maupun secara lahiriah;
Musik harus melukiskan ciri khasnya pemain serta situasi; ia tidak mandiri seperti halnya bea dalam Belcanto;
Aria da-capo diganti dengan lied, karena sebuah nyanyian/ lied lebih alamiah dan wajar dari pada sebuah aria (yang mudah
disalahgunakan oleh solis untuk menonjolkan diri dan dibawakan secara patetis);
Resitatif yang diiringi secara dramatis oleh orkes gesek menggantikan resitatif secco d (hanya dengan iringan cembalo);
Kor diikutsertakan dalam urutan cerita (seperti dalam drama Yunani klasik), tidak baru tampil pada Finale;
Kelompok penari Balet ambil bagian aktif sebagai kor, sebagai pantomime atau sebagai penari;
Overture berfungsi sebagai pengantar pada cerita opera dan tidak lagi mandiri sebagai pembukaan netral;
Hendaknya dihindari gaya opera nasional; musik adalah internasional, maka bendakaya diikutsertakan unsur lokal seperti
resitatif ac- compagnato dan Arioso dari Venetia, Balet dan Pantomime dari Perancis, lied dari Inggris dan Jerman,
Chanson dan Vaudeville dari prancis bukan sebagai suatu gado gado tetapi sebagai suatu kesatuan baru.
D. Opera Jerman dan Singspel
Pada abad 18 Jerman dikuasi oleh Opera Italia, maka banyak terdapat gedung” opera yang ditutup diantara tahun (1720-
1780). Opera Italia dipentaskan di istana saat ada acara besar
1. Singspel
Rombongan para pemain opera yang berkeliling di Jerman dan diseluruh eropa memperkenalkan di Jerman Ballad opera
dari Inggris dan opera comique dari Perancis
2. Beethoven
Ludwig we Beethoven (1770-1827). Sejak 1792 tinggal di Wina. Pada tahun 1805 beliau mengarang opera
CRITICAL BOOK REPORT

SEJARAH MUSIK

OLEH :

Nama : Bayu Sianturi (2203342023)


Dame Lingga (2203142032)
Dohar Habeahan (2203142035)
Niko Tarigan (2203142036)
Novita Sembiring (2203142042)
Mata Kuliah : Sejarah Musik
Dosen Pengampu : Dra.Theodora Sinaga,S.Pd,M.Pd

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


PENDIDIKAN SENI MUSIK
2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang MahaEsa yang telah senantiasa memberkati dalam menyelesaikan Critical Book
Report (CBR), adapun tugas ini dikerjakan untuk memenuhi mata kuliah Kepemimpinan. Saya telah menyusun CBR
ini dengan sebaik-baiknya tetapi mungkin masih ada kekurangan-kekurangan untuk mencapai kesempurnaan. Saya
selaku penulis menerima berbagai kritik yang sifatnya membangun agar CBR ini menjadi lebih baik lagi.

Selanjutnya, saya berharap semoga CBR ini bisa memberikan manfaat serta menambah wawasan bagi para
pembaca. Semoga CBR ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan.

Medan, 15 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………..
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………
B.Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………
C.Tujuan………………………………………………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A.Ringkasan Buku………………………………………………………………………………………………….
B.Kelebihan dan Kelemahan Buku………………………………………………………………………….
C.Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………
BAB III PENUTUP
A.Saran…………………………………………………………………………………………………………………..
B.Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………..

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pada dasarnya semua buku yang telah ditulis oleh para penulis memiliki keunikan masing-masing, namun ada juga
diantara mereka yang masih memiliki kekurangan, hingga buku tersebut belum begitu sempurna untuk dipelajari, sehingga
dibutuhkan buku lain untuk melengkapi kekurangan buku yang satu tadi. Tapi seharusnya, kita harus sangat berterimakasih
kepada para penulis buku, karena mereka telah memberikan ilmu mereka untuk kita sehingga kita dapat belajar dari buku-
buku mereka.
Oleh karena itu, saya membuat Critical Book ini, untuk melihat perbedaan dan persamaan dari kedua buku yang
berbeda penulisnya tentang suatu materi pembelajaran dan juga untuk memenuhi salah satu tugas Matematika Umum I.

B.Rumusan Masalah

- Apa kekurangan dan kelebihan dari kedua buku tersebut ?

C. Tujuan Critical Book Report

1. Mencari dan mengetahui informasi mengenai topik yang terkadung dalam buku.
2. Mencari tahu kesamaan dan perbedaan isi topik dari buku tersebut.
3. Mencari tahu kekurangan dan kelebihan
BAB II
PEMBAHASAN

A.Ringkasan Buku

Musik Yunani (mulai tahun 1100)SM

Apa yang kita sebut bangsa Yunani dan bangsa yang menyebut dirinya Hellas, adalah bangsa yang sebagian
besar berasal daru Indo-German. Hellas adalah putra dari Raja Phityea di Thessalia yang jadi mitos nenek moyang
suku Hellas.

Masa Mistis (sebelum 110)SM

Seperti Bangsa-Bangsa Kuno yang lain, meyakini bahwa seni berasal langsung dari dewa-dewa. Dewa dan
Pelindung kesenian adalah ((Apollo, yang ketika lahir merobek kain kain lampin yang bersulakan emas dan
kemudian dibalutkan padanya oleh Dewa-Dewi kahyangan dan berteriak: "citara itu akan dipersembahkan padaku
dan saya akan mengumumkan kemauan yang tak terpatahkan dari Zeus".
Kepahlawanannya yang pertama adalah mengalahkan python yaitu seekor naga yang datang dari kegelapan.
karenanya madah Yunani terkait dengan kejadian itu, dan di kota delphi kesenian Pythis dirayakan dengan nyanyian
dan permainan musik dengan alat musik berdawai.

Fase kedua (1100-500)SM

Tangga Nada Plagal

plagal adalah kebalikan dari kadens subdominan. Dalam kadens ini, bandul berayun dari kiri, dari
subdominan (IV), kembali ke tengah, ke tonika (I). Suasana tegang subdominan sekarang menjadi
kendor, lega.

Meskipun menjadi kendor, progresi akord IV-I kurang meyakinkan dibanding kadens biasa (V-I). Baik
akord subdominan maupun tonika sama-sama punya not do (not tonika), not yang bukan baru bagi
tonika.

Karena kesamaan not do tadi, kadens plagal dihindari pemakaiannya sebagai perhentian sementara di
dalam dan di akhir suatu lagu. Kadens plagal boleh dipakai hanya dalam kasus khusus di dalam dan di
akhir lagu.

Contoh suatu kadens plagal di dalam suatu lagu."Hitung Berkat-Nya" adalah suatu potongan melodi dari
suatu gospel terkenal. Harmonisasi aslinya yang benar (birama kedua) sengaja dibuat salah di sini untuk
menjelaskan kadens plagal yang dihindari (birama pertama).

Dalam kasus khusus, kadens plagal diizinkan di akhir suatu lagu, seperti bagian akhir My Way, lagu pop
tenar itu. Kadens ini dipakai sebagai suatu kejutan. Akord F6 pada dasarnya adalah akord subdominan
dalam kunci C diatonik mayor.

Masa klasik dan Helenisme (500-30 SM)

Kurun waktu yang lebih mudah dari music Yunani diawali pada zaman Pitistratoslah.Pada Pitistratoslah sebagai
penguasa atas Athena,dibebankan tanggung jawab atas pementasan Panathenea.Pesta ini digunakan untuk menghormati dewi
perlindungan kota Pallos,Athene,selama 4 tahun secara besar-besaran.

Pada bab sebelumnya telah dibahas karakteristik periodisasisejarah musik dari mulai abad pertengahan hingga
kontemporer.Berkaitan dengan penjelasan tersebut maka sebagai kelengkapanhistoris pada bab ini diuraikan riwayat
hidup singkat para komposer yangjuga disusun secara kronologis berdasarkan periodisasi tersebut.

Dufay, Guillaume (ca. 1400-74): Komposisi Belanda yang pemimpin paduan suara pada KatedralCambrai, kemudian ia
belajar ke Italia dan memasuki paduan suarakepausan di Roma pada tahun 1428. Dufay berkarir dobel, sebagai
pastur maupun sebagai musisi.

Gregory I, ”The Great” (540-604): Gregory menjabat sebagai Paus pada selama tahun 590-604. Iabukan seorang
komposer tetapi dikenal karena memiliki perhatian besarmengembangkan dan menyatukan musik-musik untuk
keperluan misadan liturgi gereja-gereja Kristen. Banyak dari nyanyian berasal dari misagereja Katholik Roma yang
kemudian dikenal sebagai Gregorian chant(Lagu-lagu Gregorian).

Guido d’Arezzo (ca. 997-ca. 1050):


Seorang Italia yang dikenal dalam sejarah musik sebagai penemu sistem menyanyi solmisasi (ut, re, mi, fa, sol, la) dan
juga penyusunantata-aturan penulisan kunci nada.

Byrd, William (1543-1623):


Komposer Inggris pada akhir Era Renaisans yang dikenal karena karya-karyanya madrigal Inggris, lagu-lagu gereja, dan
musik untukinstrumen seperti virgin dan viol. Koleksi karyanya yang khusus telahdipublikasikan di bawah judul
Psalmes, Sonets, and Song of Sadnessand Pietie.

Caccini, Giulio (1545-1618):


Komposer Italia, anggota dari grup Camerata di Florence yang melahirkan opera

Schütz, Heinrich (1585-1672): Komposer Jerman masa awal Barok, ia mencipta opera Jermanpertamakali (Dafne,
1627) berbasis pada model Italia danmengembangkannya pada karya-karya utamanya seperti ChristmasOratorio.
Dalam aktivitasnya mengajar dan mencipta komposisi ia sangatmengemukakan efek musik J.S. Bach yang bersifat
tradisi musik Jerman.Yang paling penting adalah musiknya memiliki kekuatan dan indahsehingga menempatkan
dirinya sebagai salah-seorang tokoh besar padaawal periode Barok. Karya-karyanya berupa kombinasi antara
musikvokal dan instrumental seperti Sacred Symphonies dan Sacred Concerto
.

Telemann, Georg (Philipp) (1681-1767):

Komposer Jerman pada akhir era Barok, dari segi daftarkomposisinya ia termasuk fantastik. Lebih dari 3.000 karyanya
untukgereja, antara lain musik solo organ atau dengan orkestra, lebih dari 600overture, dan banyak trio sonata,
maupun musik kamar. Teleman dikenalsebagai komposer yang musiknya merepresentasikan elemen-elementerbaik
dari gaya Empfindsamer Stil.

Sebagaimana halnya produk-produk manusia yang lain seperti kendaraan bermotor, gedung, senjata, dan
apapun yang terdapat di duniaini, bahkan termasuk manusia sendiri yang merupakan ciptaan Tuhan,maka musik pun
tersusun dari unsur-unsur yang membentukkeberadaannya. Jika dibandingkan dengan manusia hidup maka musikjuga
memiliki jiwa, jantung, pikiran, dan kerangka. Jiwa musik terdapatpada melodi, jantung atau denyut jantungnya
adalah ritme, pikiriannyaadakah harmoni dan kontrapung, dan kerangkanya ialah bentuk.Beberapa komponen
pendukung keberadaan musik tersebut tersusundari bahan-bahan pembentuk unsur-unsur tersebut yang akan
dibahasdalam bab ini.Bunyi dan nada dipelajari dalam mata pelajaran iImu akustika musik. Biasanya ilmu akustika
dipelajari sebagai landasan dalam memahami produksi bunyi berbagai instrumen musik. Secara akustik, bunyi
dihasilkan oleh getaran.
Sebagai contoh ialah fenomena produksisuara yang dihasilkan dengan jalan menggesekkan alat penggesek
(bow)pada dawai-dawai biola. Contoh lain ialah petikan pada dawai-dawaigitar. Perlu dicatat bahwa bunyi bukan
vibrasi melainkan efek yangdihasilkan vibrasi. Secara sederhana bunyi adalah sensasi otak. Bunyiyang diproduksi
alat musik maupun apa saja, menyebar ke segala arah.Beberapa di antaranya ditangkap oleh telinga kemudian dikirim
ke otak.Otak kemudian menerjemahkan pesan-pesan tersebut sebagai bunyi.

Butir-butir nada diletakan pada lima buah garis sejajar yang di Indonesia lazim disebut paranada (Inggris:
Staff). Sitem penulisan butirbutirnada para paranada dikenal dalam masyarakat kita dengan istikahnot balok. Pada
dasarnya prinsip membaca not balok adalah sangatsederhana seperti halnya membaca sebuah grafik yang logis.
Tingkatketinggian nada dapat terlihat dengan jelas sebagaimana apa adanyapada paranada. Butir nada yang terletak di
bawah menunjukkan nadayang rendah dan demikian pula halnya dengan nada yang tinggi tentunyaterletak di wilayah
atas. Pada garis paranada terdapat garis-garis vertikalpembatas iramam disebut garis birama. Di antara garis-garis
pembatas
terbentuk kolom-kolom yang disebut birama (Inggris: bar).

Dalam dunia pendidikan musik Indonesia “skala nada” lebih dikenal dengan istilah “tangga nada” sedangakan
secara internasionaldisebut scale (Inggris). Nada-nada yang berurutan secara alfabetisadalah susunan nada-nada
skala. Nada pertama pada sebuah skalamemiliki kedudukan sebagai Tonika yang sekaligus menjadi nama
dari90tangga nada tersebut. Dengan demikian rangkaian nada-nada skala yangberawal dari B disebut tangganada B
dan B adalah tonika dari tangganada tersebut.Rangkaian nada dalam melodi terdiri dari kombinasi berbagaisusunan
interval, yaitu jarak di antara sebuah nada dengan nadaberikutnya. Interval diukur dengan menghitung jumlah nada-
nada
berderet yang seharusnya ada di antara dua nada berurutan yang membentuk interval, termasuk nada pertama dan
terakhir. Oleh karenaitu interval di antara C dan E ialah Tiga karena sebenarnya ada D diantaranya sehingga jumlah
nada yang membentuk intervalnya ada tigayaitu C-D-E. Demikian pula interval di antara C dan G ialah
Limaberdasarkan penghitungan jumlah nadanya yaitu C-D-E-F-G

B.Kelebihan dan Kelemahan Buku

Kelebihan Buku

Penjelasan menggunakan gambar adalah hal yang bagus untuk buku ini, yang memudahkan
pembaca untuk lebih mudah memahami apa maksud dari tujuan penulis.Tampilan luar pada
buku cukup menarik, yang memungkinkan banyak pembaca memakai buku ini.Buku ini
memiliki suer referensi yang jelas yang membuat pembaca menjadi sangat yakin dengan
informasi dan materi yang disampaikan.

Kelemahan Buku

Penjelasan dari tiap materi yang dibahas dalam buku ini kurang jelas.Bahasa yang digunakan
dalam buku ini adalah bahasa yang tidak formal dan bertele tele dalam penyampain materi.
Hal ini berakibat pada pembaca yang tidak mengerti maksud dari si penulis.

C.Kesimpulan

Buku ini layak dibaca karena didalamnya memuat berbagai macam ilmu dalam pembelajaran
sejarah. Bukan hanya teori yang dibahas dalam buku ini, tetapi juga memuat contoh-contoh jika di
praktikkan yang membuat para pembaca lebih mudah mengerti dengan semua penjelasan yang ada.
Kajian tentang sejarah musik zaman dulu pada buku ini membantu memberikan informasi yang cukup
baik dan juga sangat inovatif pada bidang pembelajaran sejarah musik.

BAB III
PENUTUP

A.Saran
Adapun saran agar buku ini menjadi lebih baik adalah ketika dalam penyampaian materi dan
penulisannya. Penulisan yang kurang rapi dan bahasa yang kurang edukatif adalah dampak yang buruk
bagi pembaca, sehingga pembaca kesulitan dalam memahami isi dari buku ini. Buku ini sudah memiliki
atau sudah sangat bagus sebagai bahan ajaran yang diberikan kepada mahasiswa ataupun pelajar di
jenjang yang lain. Karena disetiap pokok bahasannya sudah sangat lengkap serta memiliki sumber
referensi yang jelas, sehingga pembaca percaya akan apa yang disampaikan oleh penulis dalam buku ini.

B.Daftar Pustaka

Mutaqin, Moh. 2018. Seni Musik Klasik. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan

Anda mungkin juga menyukai