Anda di halaman 1dari 1

TUGAS RUTIN 2

1.Prosedur yang harus dilakukan untuk mendirikan sebuah PT


1.Mempersiapkan Data Pendirian PT
a.Menentukan nama PT
b.Tempat dan Kedudukan PT
c.Maksud dan Tujuan PT
d.Struktur Permodalan PT
e.Pengurus PT
2.Membuat akta pendirian di Notaris
3.Pengesahan SK Menteri Pendirian PT
4.Mengurus Domisili Kelurahan
5.Mengurus NPWP di kantor pajak
6.Mengurus Izin Usaha
7.Mengurus TDP(Tanda Daftar Perusahaan)

2. Di Dalam Pasal 7 Ayat (6) UUPT Ditentukan Bahwa Perseroan Terbatas


Memperoleh Status Badan Hukum Setelah Akta Pendirian Sebagaimana Dimaksud
Dalam Ayat (1) yang Disahkan Oleh Menteri.
3.Berikut beberapa peristiwa yang mengakibatkan Direksi memiliki tanggung jawab
tidak terbatas :
 Pasal 37 ayat (3) UUPT yang menyatakan bahwa direksi secara tanggung
renteng bertanggung. jawab atas kerugian yang diderita pemegang saham
yang beritikad baik, yang timbul akibat pembelian kembali saham oleh
perseroan yang batal karena hukum.
 Pasal 69 ayat (3) UUPT menyatakan dalam hal laporan keuangan yang
disediakan ternyata tidak benar dan atau menyesatkan, anggota direksi (dan
anggota dewan komisaris) secara tanggung renteng bertanggung jawab
terhadap pihak yang dirugikan.
 Pasal 97 ayat (3) UUPT menyatakan bahwa setiap anggota direksi
bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian perseroan apabila
yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya.

Seorang Direksi dalam suatu perusahaan merupakan seseorang yang dipercaya


dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan baik untuk dan atas nama perseroan.
Berdasarkan prinsip ini, seorang anggota Direksi memiliki tanggung jawab yang
sangat tinggi. Tidak hanya dia bertanggung jawab atas ketidakjujuran yang
disengaja, tetapi dia bertanggung juga secara hukum terhadap
tindakan mismanagement, kelalaian atau gagal atau tidak melakukan sesuatu yang
penting bagi perusahaan.

4. Pemberhentian Direksi oleh pemegang saham melalui RUPS diatur dalam UU No.
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) Pasal 105 ayat (1) serta Pasal
106 ayat (1) dan (4).
Pasal 105 pada undang-undang ini menjadi landasan hukum yang menyatakan
bahwa RUPS dapat melakukan pemberhentian jika Direksi tidak lagi memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan, melakukan tindakan yang bisa merugikan
perusahaan, atau karena alasan lain yang dinilai sesuai oleh RUPS

Anda mungkin juga menyukai