Anda di halaman 1dari 15

KRIDA TPTKP

(Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara)

A. Pengertian
• Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan terjadi atau akibat yang ditimbulkan
• Tempat – tempat lain yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut dimana barang –
barang bukti korban atau bagian tubuh korban ditemukan

B. Prosedur tindakan pertama di TKP yang dilakukan


1. Tindakan terhadap korban
a. Amankan data saksi/korban yang masih hidup
1) Ciri – ciri gejala masih hidup
• Dapat bicara
• Tidak dapat bicara tetapi hihup ada tanda – tanda lain bahwa yang bersangkutan masih hidup

2) Tanda – tanda masih hidup


• Raba pergelangan tangannya apakah masih ada tanda–tanda lain bahwa yang bersangkutan
masih ada denyut nadinya
• Apakh masih ada pernafasan ( Chek dengan kaca dimuka mulutnya )
• Akomodasi mata masih bekerja bila disenter dengan lampu

3) Bila masih ada tanda – tanda kehidupan maka xsegera lakukan hal – hal sebagai berikut :
• Beri tanda letak korban ssebelum yang bersangkutan diangkut dengan cara menggaris dengan
kapur, arang atau apa saja yang tersedia.
• Angkut segera kerumah sakit atau dokter terdekat untuk pertolomngan pertama
• Usahakan dapat menanyakan identitas korban serta hal – hal yang diketahui sebanyak –
banyaknya kecuali bila dilarang oleh dokter

4) Bila korban kebetulan dicurigai pula sebagai pelaku atau sebagai saksi penting usahakan
selama dirumah sakit/dokter menjaga korban agar tidak kontak dengan siapapun kecuali
penyidik yang menangani/pejabat berwenang yang lainnya.

5) Bila dirumah sakit kemudian dijaga petugas polri, hendaknya dalam buku mutasinya
diberikan pengarahan agar korban tidak kontak dengan orang lain dan mencatat semua pejabat
– pejabat yang dijinkan mengunjungi koraban.

b. Korban mati suri/diragukan kematiannya


Beri pertolongan pertama segera perlakuan seperti korban hidup, bila korban selamat
merupakan saksi penting.
c. Korban jelas – jelas mati
1) Tanda – tanda kematian
• Tidak ada gerakan tubuh secara spontan
• Gerakan pernafasan dan denyut nadi berhenti
• Reflek kelopak dan bola mata tidak ada
• Bola mata mengering dan cahaya mata menghilang
• Suhu tubuh mulai dingin
• Lebam mayat mulai terlihat
• Tubuh mayat kaku
• Tanda – tanda pembusukan

BILA KORBAN JELAS – JELAS SUDAH MATI

2) Tutup dan amankan TKP sebaik – baiknya dengan tahap menjutup pintu atau buat brekade
dengan benda – benda lain dari luar TKP.

3) Cata jam berapa tiba di TKP, alamat jelas, identitas korban, jam berapa diketemukan, dalam
keadaan bagaimana, siapa saja yang berada di TKP ( dekat korban ), apakah korban atau benda
– benda lain, dipindahkan,dan hal - hal lain yang berhubungan tindakan yang telah dilakukan.

4) Sambil menunggu peyidik, jangan menambah atau mengurangi sesuatu di TKP ( membuang
putung rokok, meludah, memebuang sobekan kertas, cuci tangan, kencing dan lain sebagainya )

2. Tindakan terhadap pelaku


a. Tangkap pelaku bila masih berda di TKP dan sekitarnyadan segera lakukan penggeledahan
sebagaimana mestinya.
b. Ambil kartu identitas atau bila tidak ada maka catat nama, umur, pekerjaan, alamat dan
hubungan dengan pihak korban.
c. Selamatkan pelaku – pelaku yang luka karena dia akan menjadi sumber informasi untuk
mengungkap lebih lanjut.
d. Cegah jangan samoai pelaku atau teman – temannya menghapus/menghilangkan,
mengambil, menambah bukti –bukti yang ada di TKP
e. Agar pelaku/tersangka diborgol serta diselamatkan dari amukan massa yang akan
menghakimi sendiri.

3. Tindakan terhadap saksi – saksi


a. Geledah terlebih dahulu badan para saksi yang dicurigai jika dianggap perlu dan diselamatkan
bila terjadi luka.
b. Catat saksi – saksi sesuai dengan kartu identitasnya.
c. Perintahkan siapapun yang berada di TKP (yang dicurigai) untuk tidak meninggalkan lokasi
( TKP ).
d. Catat keterangan saksi – saksi yang mengetahui dan jaga jangan sampai berhubungan satu
dengan yang lainnya.
e. Tahan saksi ditempat kejadian sambil menunggu datangnya petugas Pamapta/pihak yang
berwenang ( Pasal 111 ayat 3 KUHP ).
f. Catat nama, pekerjaan dan alamt para saksi yang suatu hal terpaksa meninggalkan.

4. Tindakan terhadap barang bukti


a. Jaga jangan sampai rusak/hapus dan letakkan jangan sampai berubah.
b. Catat barang – barang bukti waktu diketemukan dan diberi tanda dimana barang tersebut
diketemukan.
c. Kumpulkan dan catat semua barang bukti yng terpaksa dipindah/diadakan perubahan –
perubahan karena suatu keadaan mendesak atau akibat cuaca dan lain – lain.
d. Catat semua barang yang dikumpulkan dengan sebaik – baiknya.
e. Bungkus sebaik – baiknya menurut barang bukti yang diketemukan.

5. Tindakan terhadaptempat kejadian perkara


a. Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang yang tidak berkepentingan.
b. Pertahankan keaslian TKP bila pamapta penyidik belum tiba serta cagah agar bekas – bekas
barangg bukti jangan sampai hilang atau rusak.
c. Sambil menutup dan mengamankan TKP agar dilakukan pula hubungan dengan Kesatuan
polisi terdekat atau yang sesuai dengan yuridikasi TKP disamping juga kepada keluarga korban
melalui telpon atau yang lainnya.
d. Setibanya pamapta penyidik di TKP agar petugas yang pertama kali yang menemukan TKP
melaksanakan tindakan sebagai berikut :
• Membuat laporan singkat urut – urutan tindakan yang telah dilakukan dan menguraikan
tentang nama korban, saksi dan pelaku yang dicurigai serta hasil pengamatan - pengamatannya
sebelum petugas penyidik datang.
• Serah terima tugas kepada pamapta penyidik yang kemudian tiba, diman pamapta panyidik
menyatakan secara resmi penutupan TKP di buka kembali.

Dalam hal ini diperlukan pengolahan lebih lanjut maka, pembukaan pembebasan TKP
dinyatakan oleh tim Reserse yang mengolah.

PENGOLAHAN TEMPAT KEJADIAN PERKARA


1. Penyidik reserse setelah mengetahui hasi dari monitoring atau menerima laporan
pemberitahuan. Pamapta segera mempersiapkan peralatan beserta komponen – komponennya
menurut keperluan ( labkrim, identifikasi, dokter dan lain – lain ) untuk mencari dan melakukan
tugas pengolahan TKP lebih lanjut.

2. Alat –alat yang wajib disiapkan serta secara minimal adala sebagai berikut :
a. Crime Kit ( bila diperlukan )
b. Kotak P3K
c. Alat – alat daktiloskopi yang berupa bubuk putih hitam, kuas halus selotip bening dan lain –
lain
d. Film dan foto tustel
e. Alat ukur, alat tulis menulis dan ta;i pembatas statusquo, buku gambar.
f. Spiritus fortior, alkohol 96%, saline ( NaCI 0,9% )untuk pengaewt dan lilin paraphin
g. Dan lain sebagainya yang dianggap perlu.

Bilamana alat – alat daktiloskopi tersebut tidak tersedia sedangkan kasus tersebut bersifat
canggih dan komplek, maka diperlukan back-up dan satuan Reserse beserta komponen –
komponen (labkrim/ident )kesatuan diatasnya secara berjenjang.

3. Urut – urutan tindakan dalam pengolahan TKP


a. Pengamatan umum ( General Observation )
Pengamatan secara umum wajib dilakukan sebelum pengolahan TKP lebih lajut. Pengamatan
umum terhadap objek–objek , hal – hal sebagai berikut:
• Kemungkina pelaku masih disekitar TKP dan mencari siapa–siapa yang dapat dijadikan saksi
• Keadaan korban pada waktu kejadian.
• Jalan keluar/masuk pelaku
• Cuaca wakyu kejadian
• Alat/sarana yang mungkin digunakan serta tertinggal.
• Bekas – bekas/tanda kekerasan lain yang dapat ditemukan
• Kejanggalan – kejanggalan lainya.

b. Pemotretan dan Pembuatan sketsa


• Pemotretan :
Pemotretan wajib dilakukan secara menyeluruh sebelum pengolahan TKP lebih lanjut.

SIDIK - SITA DAN PEMERIKSAAN

A. Pengertian
1. Penyidikan
Adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari dan mengumpulkan barang bukti yang
dengan bukti itu membuuat terang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan
tersangkanya dalam hal dan menurut cara yang telah diatur dalah KUHP.

2. Tindak Pidana
Adalah setiap perbuatan yang diancam hukuman sebagai kejahatan atau pelanggaran baik yang
disebut didalam KUHP maupun Peraturan Perundang – undangan.

3. Penyidik
Adalah pejabat polisi Negara Republik Indonesia atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang
diberi wewenang khusus oleh undang – undang untuk melakukan penyidikan.

4. Penyidik pembantu
Adalah pejabat kepolisian Negara Republik Indonesia yang karena diberi wewenang tertentu
oleh KUHAP untuk melakukan penyidikan.

5. Penyelidik
Adalah pejabat polisi Negara Republik Indonesia yang diberi wewenang tertentu oleh KUHAP
untuk melakukan penyidikan. Macam – macam penyidikan :
1) Penyelidikan :
Adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan sesuatu peristiwa yang
diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya penyelidikan menurut cara
yang telah diatur dalam undang – undang KUHP.

2) Penyelidikan reserse :
• Mencari dan menyimpulkan informasi berkenaan dengan laporaan atau pengaduan tentang
atau benar tidaknya telah terjadi suatu tindak pidana.
• Mendapatkan keterangan, kejelasan tentang tersangka dan atau bukti dan atau saksi secara
lengkap supaya diadakan penindakan dan pemeriksaan.

6. Tersangka
Adalah seseorang yang karena perbuatan atau berdasarkan bukti permulaan, patut diduga
sebagai pelaku tindak pidana

7. Saksi
Adalah seorang yang dapat memberi keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntut dan
peeradilan tentang suatu perkara pidana yang dia dengar sendiri, dan alami sendiri

8. Laporan
Adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang karena hak atau kewajiban
berdasarkan undang – undang kepada pejabat yang berwenang tentang telah atau sedang akan
terjadinya peristiwa pidana.

9. Pengaduan
Adalah pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang berkepentingan kepada pejabat
yang berwenang guna menindak menurut hukum seorang yang telah melakukan tindak pidana

10. Tertangkaap tangan


Adalah tertangkapnya seseorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana atau dengan
segera sesudah beberapa saat tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan
padanya oleh kalayak ramai sebagai yang melakukannya. atau apabila sesaat kemudian
padanya ditemukan benda yang diduga telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana. Itu
yang menunjukan bahwa dia adaalah pelakunya atau menurut dan atau membantu melakukan
tindak pidana.

11. Tempat kejadian perkara


Adalah tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan atau terjadi dan tempat – tempat lain
dimana tersangka dan suatu barang bukti yang berhubungan dengan tidak pidana tersebut
dapat ditemukan.

PENGENALAN TULISAN TANGAN

Menurut Asosiasi Analis Tulisan Tangan Amerika (A.A.H.A - American Association of


Handwriting Analysts), pada tulisan tangan terdapat 300 aspek sebagai bahan analis. Berikut 9
petunjuk bagaimana tulisan tangan mengungkapkan kepribadian.

1. Zona Huruf.

Tarik tiga garis lurus, dari situ terbentuk 3 zona imajiner/hayal : zona atas, zona tengah, zona
bawah. Zona atas berisi huruf-huruf tinggi, seperti ; b, l, k, t, dsb. Zona tengah berisi huruf-huruf
kecil seperti ; a, c, e, m, n, dsb. Zona bawah berisi huruf-huruf yang memiliki ujung yang
menggantung, seperti ; g, j, p. Hanya huruf “f” yang menempati semua zona.

Zona atas mewakili daya Abstraksi, Idealisme, Pemikiran, Imajinasi, dan Ambisi (lambang dari
Surga, Pikiran, Kepala). Zona tengah mewakili Ego, Adaptasi, Hubungan Sosial, perasaan dan
Emosi (lambang dari Dunia, Jiwa, Dada). Zona bawah mewakili Kualitas Materi dan Fisik,
Dorongan Seksual, kegemaran, dan Penyimpangan (lambang dari Neraka, Tubuh, Perut).
2. Arah Tulisan.

Arah tulisan (dari kiri ke kanan) menunjukkan bagaimana anda berkomunikasi. Tulisan yang
miring ke kanan menunjukan sikap yang terus mengacu ke masa depan, kecintaan pada Ayah,
dan kecendrungan diri yang ekstrovert. Tulisan yang miring ke kiri menunjukan sikap yang
reflektif, kecintaan pada Ibu, dan kecendrungan diri yang intovert. Tulisan yang tegak lurus
menunjukan sikap yang tegar, suka mengamati lingkungan, banyak perintah, dan mampu
mengendalikan emosi, juga mencirikan tulisan seorang pengusaha, pemimpin militer, dan
penulis terkenal.

3. Ukuran Huruf.

Besar kecilnya tulisan, ditentukan oleh huruf-huruf di zona tengah. Tinggi huruf 3 mm dianggap
sebagai ukuran rata-rata. Bila ukuran lebih dari 3 mm, menunjukan kepribadian yang Merdeka,
membutuhkan ruang untuk bahagia. Huruf yang menjorok ke atas maupun ke bawah
menunjukan kemampuan mental atau fisik yang istimewa. Tulisan yang kecil menunjukan
ekspresi kerendahan hati, meskipun juga cendrung menunjukan rasa rendah diri atau menarik
diri.

4. Kemiringn Huruf.

Kemiringan rata-rata adalah 45 derajat, jika tulisan cendrung ke kanan menunjukan Pribadi
yang ramah tamah, sedangkan tulisan yang miring ke kiri menunjukan Pribadi yang Introvert/
manutup diri. Tulisan miring ke kiri banyak ditemui pada tulisan wanita yang pada masa
kecilnya mengalami kesulitan hidup atau wanita yang kaku dan keras kepala namun pemalu.

5. Bentuk Sambungan

Ada 4 dasar sambungan, yang berdiri sendiri atau sambungan.

-Tulisan dengan tarikan lengkungan kebawah kemudian disambung bagian terbuka pada
atasnya.
-Tulisan ARCADE, adanya lengkungan-lengkungan yang menaungi dasar tulisan.
-Tulisan dengan SUDUT yang membentuk perubahan arah pada bagian dasar tulisan.
-Tulisan yang seakan berbentuk BENANG berkesinambungan.

Arcade menunjukkan sifat agresif, Sudut mewakili sifat sensitif, Benang menunjukkan
ketergesaan atau suatu keinginan untuk beradaptasi dengan individu lain (Tulisan ini sering
nampak pada tulisan seorang psikolog, politikus, diplomat, serta mereka yang menghindari
sikap pasti terhadap suatu persoalan.

6. Hubungan Antar Huruf.

Sambungan huruf yang normal adalah empat sampai lima huruf yang tersambung satu sama
lainnya, jika lebih dari itu berarti mencerminkan sifat orang yang keras hati, bahkan keras
kepala - terutama jika dikombinasikan dengan tekanan yang ringan pada saat menulis, juga
menunjukkan sifat yang malas karena tidak mengangkat penanya dari permukaan kertas.

Tulisan yang sambungannya sedang menunjukkan kemampuan intuisi, meski bisa juga
menunjukkan kekurang mampuan sosialisasi si penulis.

Jika setiap huruf dalam tulisan masing-masing berdiri sendiri,menurut para ahli...dimungkinkan
secara mental : sedang kacau.

7. Keteraturan Tulisan.

Di definisikan sebagai penulisan tinggi huruf di wilayah tengah, kemiringan dan besarnya huruf
dari tulisan yang relatif tetap / sama. Tulisan yang teratur mencerminkan pribadi penulis yang
kaku, cenderung meredam gejolak hati sampai taraf memaksa.

Sedangkan ketidak teraturan mencerminkan kondisi emosi yang tidak stabil, daya kreatifitas
yang tinggi. Contohnya adalah ulisan tangan Heyden, Mozart, dan Picasso yang miring dan jarak
antaranya tidak teratur.

8. Lebar Tulisan

Lebar tulisan dianggap normal jika panjang tarikan kebawah tulisan dan jarak di antaranya
sama, menunjukkan sifat orang yang ramah. Jika jaraknya lebar, hal ini menunjukkan sifat orang
yang memiliki imajinasi yang hidup dan biasanya suka berbicara didepan umum, seperti
bercerita dan berpidato.

Kalau tarikan ke atas dan ke bawah saling berdekatan, cenderung menunjukkan sifat
menyembunyikan segala sesuatu, sikap tidak tulus hati.

9. Arah Tulisan.
Lebih dari penampilan tulisan itu sendiri, arah tulisan pun menyatakan sesuatu. Emos, ambisi,
ditunjukkan oleh kurva yang naik. Depresi, sakit, dan kelelahan ditunjukkan oleh tulisan yang
membentk cekungan, cedangkan cembung menunjukkan ambisi awal yang cenderung bimbang.
(WCM)

PSIKOTROPIKA

A. Pengertian Psikotropika
Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan
menimbulkan kelainan perilaku, kadang-kadang disertai dengan timbulnya halusinasi (gangguan
persepsi visual dan pendengaran), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan.

Pengertian Narkotika
B. Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi penggunanya

Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi
atau timbulnya khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.

Macam-macam Narkotika

1. Opioid.
Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium.
Opium disaripatikan dari opium poppy (papaver somniferum) & disuling untuk membuat
morfin, kodein & heroin (1847).
Opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk kenikmatan
(mencegah batuk, diare, dsb.)

Termasuk dalam golongan Opioid adalah :

Heroin.
Heroin adalah obat bius yang sangat mudah membuat seseorang kecanduan karna efeknya
sangat kuat. Obat ini bisa di temukan dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam cairan.

Heroin memberikan efek yang sangat cepat terhadap si pengguna, dan itu bisa secara fisik
maupun mental. Dan jika orang itu berhenti mengkonsumsi heroin, dia akan mengalami rasa
sakit yang berkesinambungan/sakaw/ gejala putus obat.
Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin(sering digunakan untuk
medikasi) dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia
pada akhir - akhir ini.

Cara penggunaan heroin yang disuntikkan dapat memicu terjadinya penularan HIV/AIDS dan
hepatitis C. Biasanya disebabkan oleh penggunaan jarum suntik dan peralatan lainnya secara
bersamaan.

Codein.
Codein termasuk garam / turunan dari opium / candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin,
dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil
atau cairan jernih.Codein sering juga digunakan sebagai obat batuk untuk batuk yang kronis.
Pembeliannya pun harus dengan resep dokter.

Domerol
Nama lainnya adro Domerol adalah pethidina. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak
berwarna. Demerol sering juga digunakan untuk pengobatan.

2. Kokain.
Kokain adalah salah satu zat adiktif yang sering disalahgunakan. Kokain merupakan alkaloid
yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan,
dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat
untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan, stamina,
mengurangi kelelahan, rasa lapar dan untuk memberikan efek eforia.

Dampak jangka pendek lain penggunaan kokain adalah depresi, paranoid, serangan jantung,
kejang, stroke dan psikosis

3. Cannabis/ganja/cimenk.
Semua bagian dari tanaman ini mengandung kanabinoid psikoaktif. Tanaman ganja biasanya
dipotong, dikeringkan, dipotong kecil - kecil dan digulung menjadi rokok disebut joints (di
Indonesia disebut pocong). Akan mengikat pikiran dan dapat membuatmu menjadi ketagihan.

Bentuk yang paling poten berasal dari sari tanaman ganja yang dikeringkan dan berwarna
coklat-hitam yang disebut hashish atau hash.

Ganja dikenal dapat memicu psikosis, terutama bagi mereka yang memiliki latar belakang (gen)
schizophrenia. Ganja juga bisa memicu dan mencampuradukkan antara kecemasan dan depresi.
Asap ganja mengandung tar 3 kali lebih banyak dan karbonmonoksida 5 kali lebih banyak
daripada rokok biasa.
THC(delta-9-tetrahydrocannabinol) disimpan di dalam lemak pada tubuh dan dapat dideteksi
sampai enam minggu setelah memakai.

B. Jenis-jenis
Jenis-jenis yang termasuk psikotropika
1. Ecstasy/Ineks
Ecstasy (methylen dioxy methamphetamine)/MDMA adalah salah satu jenis narkoba yang di
buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet.

Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum
dari kekuatan tubuh itu sendiri. Kekurangan cairan tubuh dapat terjadi sebagai akibat dari
pengerahan tenaga yang tinggi dan lama, yang sering menyebabkan kematian. Zat-zat kimia
yang berbahaya sering dicampur dalam tablet atau kapsul ecstasy. Zat-zat ini justru seringkali
lebih berbahaya dibandingkan kandungan ecstasy yang ada. Ecstasy ini mempengaruhi reseptor
dopamin di otak sehingga bila efek zat ini habis dapat menimbulkan depresi dan paranoid.

2. Shabu-shabu
Nama kimianya adalah methamphetamine. Berbentuk kristal seperti gula atau bumbu
penyedap masakan. Obat ini berbentuk kristal maupun tablet, tidak mempunyai warna maupun
bau

Obat ini mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf diantaranya :


a. Merasa nikmat, eforia, waspada, enerjik, sosial & percaya diri (bila digunakan lebih dari
biasanya).
b. Agitasi(mengamuk), agresi(menyerang), cemas, panik.
c. Mual, berkeringat, geraham lengket, gigi terus mengunyah.
d. Kehilangan nafsu makan.
e. Susah tidur.
f. Gangguan jiwa berat.
g. Paranoid dan depresi.

3. Opioid
Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium.
Opium disaripatikan dari opium poppy (papaver somniferum) & disuling untuk membuat
morfin, kodein & heroin (1847). Opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang
rasa sakit dan untuk kenikmatan (mencegah batuk, diare, dsb.)
Termasuk dalam golongan Opioid adalah :
a. Heroin
Heroin adalah obat bius yang sangat mudah membuat seseorang kecanduan karna efeknya
sangat kuat. Obat ini bisa di temukan dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam cairan.

Heroin memberikan efek yang sangat cepat terhadap sipengguna, dan itu bisa secara fisik
maupun mental. Dan jika orang itu berhenti mengkonsumsi heroin, dia akan mengalami rasa
sakit yang berkesinambungan/ sakaw/gejala putus obat.

Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin(sering digunakan untuk
medikasi) dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia
pada akhir – akhir ini.

Cara penggunaan heroin yang disuntikkan dapat memicu terjadinya penularan HIV/AIDS dan
hepatitis C. Biasanya disebabkan oleh penggunaan jarum suntik dan peralatan lainnya secara
bersamaan.
• Codein.
Codein termasuk garam / turunan dari opium / candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin,
dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil
atau cairan jernih.Codein sering juga digunakan sebagai obat batuk untuk batuk yang kronis.
Pembeliannya pun harus dengan resep dokter.

• Domerol
Nama lainnya adro Domerol adalah pethidina. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak
berwarna. Demerol sering juga digunakan untuk pengobatan.

b) Kokain.
Kokain adalah salah satu zat adiktif yang sering disalahgunakan. Kokain merupakan alkaloid
yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan,
dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat
untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan, stamina,
mengurangi kelelahan, rasa lapar dan untuk memberikan efek eforia.

Dampak jangka pendek lain penggunaan kokain adalah depresi, paranoid, serangan jantung,
kejang, stroke dan psikosis
4. Cannabis/ganja/cimenk.
semua bagian dari tanaman ini mengandung kanabinoid psikoaktif. Tanaman ganja biasanya
dipotong, dikeringkan, dipotong kecil – kecil dan digulung menjadi rokok disebut joints (di
Indonesia disebut pocong). Akan mengikat pikiran dan dapat membuatmu menjadi ketagihan.

Bentuk yang paling poten berasal dari sari tanaman ganja yang dikeringkan dan berwarna
coklat-hitam yang disebut hashish atau hash.

Ganja dikenal dapat memicu psikosis, terutama bagi mereka yang memiliki latar belakang (gen)
schizophrenia. Ganja juga bisa memicu dan mencampuradukkan antara kecemasan dan depresi.

Asap ganja mengandung tar 3 kali lebih banyak dan karbonmonoksida 5 kali lebih banyak
daripada rokok biasa.
THC(delta-9-tetrahydrocannabinol) disimpan di dalam lemak pada tubuh dan dapat dideteksi
sampai enam minggu setelah memakai

C. Faktor Pendorong Penggunaan Narkoba


Beberapa faktor yang mendorong seseorang untuk mencoba menggunakan narkoba yang pada
akhirnya menyebabkan ketergantungan.
1. Faktor Kepribadian.
• Kurangnya pengendalian diri.
• Konflik Individu.
• Terbiasa hidup senang/mewah.

2. Faktor Lingkungan
• Masyarakat yang indvidualis.
• Pengaruh teman sebaya.
• Hukuman yang terlalu ringan

3. Faktor Keluarga
• Kurangnya kontrol keluarga.
• Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab

4. Faktor Pendidkan
• Kampanye kurang.
• Pendidikan di sekolah

KRIDA PENGENALAN TEMPAT KEJADIAN PERKARA


PTKP :
PENGERTIAN
Yaitu tindakan yang pertama kali dilakukan apabila kita mendatangi atau menemukan suatu
tempat kejadian atau tindak pidna yang terjadi sebelum TKP tersebut rusak oleh alam maupun
manusia guna mempermudah penyelidikan dan terungkapnya kasus atau peristiwa yang terjadi.
Tempat dimana suatu tindak pidana terjadi atau akibat yang ditimbulkan
Tempat-tempat lain yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut dimana barang bukti
atau tubuh korban ditemukan
Cara yang pertama kali dilakukan apabila kita menemukan suatu kejadian atau tindak pidana
yaitu :
Amankan data atau korban yang masih hidup
Beri tanda korban sebelum yang bersangkutan diangkut dengan cara menggaris dengan
kapur,dsb
Beri pertolongan pertama
Tanyakan identitas korban sebanyak-banyaknya
Jika korban dicurigai sebagai pelaku atau sebagai saksi penting,usahakan selama di rumah sakit
agar tidak kontak dengan siapapun
Bila di rumah sakit kemudian dijaga oleh petugas polri,hendaknya dalam buku mutasinya
diberikan pengarahan agar korban tidak kontak dengan orang lain dan mencatat semua
pejabat-pejabat yang diizinkan menjenguk korban
Bagi korban yang diragukan
Beri pertolongan pertama
Bagi korban yang mati
Tutup dan amankan TKP sebaik-baiknya dengan tahap menutup pintu atau membuat brikade
dengan benda-benda lain diluar TKP
Catat berapa jam tiba di TKP,alamat jelas,identitas korban,jam berapa ditemukan,dalam
keadaan yang bagaimana,siapa saja yang berada di TKP,apakah korban atau benda-benda lain
telah dipindahkan,dan berbagai hal lain yang telah dilakukan sebelum petugas datang
Sambil meunggu penyidik,jangan menambah atau mengurangi sesuatu di TKP
Mengamankan barang bukti yang ada di TKP,diperhatikan beberapa hal :
Mengetahui letak barang bukti tersebut
Hindari menyentuh barang bukti tersebut secara langsung
Menghimpun keterangan dari para saksi yang melihat kejadian atau tindak pidana yang terjadi
Mengamankan tersangka,(apabila tersangka masi berada di TKP)
Menolong korban dari suatu tindak kejadian atau tindak pidana
Menghubungi rumah sakit terdekat
Melapor kepada pihak yang berwenang (kepolisian)
Ada 2 cara mendapatkan informasi dalam hal suatu tindak pidana yang terjadi,apabila kita
menemukan ataupun mengetahui baik secara langsung maupun tidak langsung:
Secara terbuka
Menanyakan pada masyarakat sekitar TKP
Melalui media
Secara tertutup
Digunakan oleh pihak yang berwenang.
Tindakan terhadap pelaku
Tangkap pelaku jika masih berada di sekitar TKP,dan lakukan penggeledahan sebagaimana
mestinya
Ambil kartu identitas ,jika tidak ada maka catat nama,umur,pekerjaan,alamat dan hubungan
pelaku dengan korban
Selamatkan pelaku-pelaku yang luka,karena dia akan menjadi sumber informasi lebih lanjut
Jagalah barang di sekitar TKP
Pelaku diselamatkan dari amukan massa
Tindakan terhadap saksi
Geledah terlebih dahulu baan para saki yang dicurigai jika dianggap perlu
Catat saksi sesuai dengan identitasnya
Perintahkan siapapun yang berada di TKP agar tidak meninggalkan lokasi
Catat keterangan saksi-saksi secara terpisah
Tahan saksi di tempat kejadian sambil menunggu datangnya petugas Pamapta/pihak yang
berwenang (pasal 111 ayat 3 KUHP)
Catat nama,pekerjaan dan alamat para saksi yang jika memang tidak bisa berada di TKP
Tindakan terhadap barang bukti
Jaga jangan sampai rusak dan posisinya berubah
Catat barang-barang bukti waktu diketetmukan dan beri tanda tempat barang bukti tersebut
Kumpulkan dan catat semua barng bukti yang terpaksa diambil
Tindakan terhadap tempat kejadian perkara
Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang yang tidak berkepentingan
Pertahankan keaslian TKP bila pamapta penyidik belum datang
Hubungi keluarga korban
Tindakan saat pamapta tiba di tempat :
Membuat laporan singkat urut-urutan tindakan yang telah dilakukan dan menguraikan identitas
saksi dan korban,pelaku yang dicurigai serta hasil pengamatannya sebelum penyidik datang
Serah terima tugas kepada pamapta penyidik yang tiba, dimana pamapta penyidik menyatakn
secara resmi penutupan TKP dibuka kembali

Anda mungkin juga menyukai