Anda di halaman 1dari 10

BAB IPENDAHULUANA.

Latar Belakang Pelaksanaan PLI

Tujuan utama pendidikan nasional diarahkan pada pengembangan dan peningkatan sumber daya
manusia (SDM), yaitu pengembangan manusiaIndonesia seutuhnya, yang meliputi wawasan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi(IPTEK), memiliki keterampilan dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha
Esa.Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilaksanakan suatu program pendidikan dan penelitian
secara berkesinambungan. Hal ini dimaksudkan agar terjadi keterkaitan yang baik antara dunia
pendidikan dengan dunia industridalam hubungan yang saling membutuhkan, saling melengkapi
danmendukung dalam pencapaian tujuan pembangunan.Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
(FT-UNP) sebagai salah satulembaga pendidikan yang bertugas menghasilkan tenaga kerja yang
professional dalam bidang pendidikan dan supervise, berupaya melaksanakan program-program
pendidikan yang bertujuan menghasilkan lulusan yang tidak hanya memahami Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi secara konseptual danteoritis di perkuliahan, tetapi juga mampu mengaplikasikan
danmengembangkan ilmu tersebut di lingkungan industri dan dunia kerja secara praktis.Salah satu
upaya pencapaian tujuan tersebut maka Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (FT-UNP)
mengirimkan mahasiswa yang telah1

2memenuhi persyaratan akademik untuk melaksanakan Pengalaman LapanganIndustri (PLI). PLI


merupakan suatu perwujudan pendidikan sistem ganda.Yang dimaksud pendidikan sistem ganda
adalah pendidikan yangdilaksanakan pada dua lingkungan, yaitu lingkungan akademik
dandiaplikasikan di lingkungan industri, dunia usaha, dunia kerja, dengan tujuanagar ilmu yang
didapat selama perkuliahan dapat di aplikasikan dandikembangkan di dunia industri setelah
menyelesaikan studi dibangku perkuliahan. Lama waktu pelaksanaan PLI dilaksanakan sesuai dengan
bebanSatuan Kredit Semester (SKS) yang diambil dan jumlah jam kerja perminggudari industri
tempat pelaksanaan PLI biasanya selama 45 hari sesuai denganstandar jam kerja di Indonesia.Dalam
pelaksanaannya PLI ini selain memberikan kesempatan kepadamahasiswa untuk melatih
keterampilan yang dimiliki sesuai dengan bidangIlmu Pengetahuan dan Teknologi yang diajarkan,
juga sebagai sarana latihan bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja. Melalui PLI ini
mahasiswadiharapkan mampu memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dan teknologiyang tidak
diperoleh pada Perguruan Tinggi. Sekaligus juga sebagai pedoman bagi Perguruan Tinggi untuk
memperoleh informasi mengenai kelayakanaplikasi ilmu pengetahuan serta mengetahui kebutuhan
dunia kerja mengenaiteknologi yang akan di kembangkan oleh Perguruan Tinggi, khususnya
padaFakultas Teknik Universitas Negeri Padang.Dengan pelaksanaan kegiatan PLI tersebut,
diharapkan mahasisawa mampumenyempurnakan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama
perkuliahan dengan pengetahuan dan pengalaman kerja selama didunia industri.
Dengandemikian terjadi sinkronisasi perkembangan dunia industri dengan perkembangan kurikulum 
pendidikan diperkuliahan, sehingga lulusan yangdihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan standar
industri.PLI juga dimaksudkan untuk memberikan wawasan yang lebih luas
kepadamahasiswa mengenai perkembangan aktual di dunia industri. PLI dapatmemberikan dampak
positif bagi perusahaan, untuk menilai secara
langsungkemampuan yang dimiliki mahasiswa, dengan tujuan mencari tenaga kerjayang sesuai atau 
dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.PT.
PLN (Persero) sebagai salah satu
Perusahaan Negara yang telahmemanfaatkan teknologi elektronika, instrumentasi dan kontrol serta
komputerisasi dalam proses produksi sehari-hari, sangat diharapkankontribusinya dalam proses peni
ngkatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi(IPTEK) sekaligus berbagi pengalaman kerja dan mampu
memberikan contohaplikasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang sedang
berkembangkepada mahasiswa untuk kemajuan dunia pendidikan demi terwujudnyamasyarakat Ind
onesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berpendidikan, berilmu, produktif, adaptif dan
kreatif.Setelah pelaksanaan PLI ini diharapkan mahasiswa akan memiliki etos
kerjayang baik untuk mendukung kemampuan serta keterampilan yang dimilikiterkait dengan
kegiatan PLI yang dilaksanakan.1.Tujuan Pengalaman Lapangan Industri

4Tujuan dari Pengalaman Lapangan Industri sebenarnya adalahmempraktekkan langsung dilapangan


teori-teori yang telah didapat selama perkuliahan. Alasan-
alasan lainnya yaitu untuk mempersiapkan dirimemasuki dunia kerja serta sebagai salah satu
program perkulian yang harusdiikuti oleh setiap mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri
Padang.2.Tempat Pelaksanaan Pengalaman Lapangan IndustriTempat mahasiswa melaksanakan PLI
ditentukan oleh koordinator
PLIatau dipilih oleh mahasiswa yang bersangkutan dan penulis mencobamenghubungi dan
mengajukan permohonan PLI pada PT. PLN
(Persero)Pembangkitan Sumbagsel Sektor Bukittinggi PLTA Batang Agam. Danhasilnya
diperkenankan untuk melaksanakan PLI ditempat tersebut.3.Tahap-tahap Pelaksanaan Pengalaman
Lapangan IndustriPertama-tama penulis mengurus surat izin untuk melaksanakan
PLIkepada unit hubungan industri FT-UNP, kemudian menghubungikoordinator PLI untuk menentuka
n dosen pembimbing selamamelaksanakan PLI. Kemudian penulis menghubungi pihak perusahaan
danmenyampaikan surat untuk melaksanakan PLI diperusahaan tersebut.Setelah semuanya selesai
dan disetujui kemudian penulis melaksanakan PLIdi PLTA Batang Agam, Kabupaten Lima Puluh
Kota. Adapun pelaksanaanPLI di PLTA Batang Agam, Kabupaten Lima Puluh Kota dilaksanakanselama
45 hari yang dimulai dari 4 Juli s/d 19 Agustus 2011. Pelaksanaandisesuaikan dengan jadwal
kegiatan.

B.Deskripsi Tentang PLTA Batang Agam

1.Sejarah Singkat PLTA Batang AgamPembangunan PLTA Batang Agam merupakan salah satu
pemanfaatan potensi air Batang Agam. Daerah pengaliran sungai Batang Agammerupakan daerah
yang subur, bergunung-gunung dan dianugerahi
curahhujan yang cukup tinggi, sungai Batang Agam tidak pernah keringsepanjang tahun dan airnya
digunakan penduduk untuk berbagai keperluanseperti untuk pengairan pertanian, pengairan
perikanan dan keperluan rumahtangga dan lain
sebagainya.Pembangunan PLTA Batang Agam yang terletak diperbatasanKabupaten Agam dan Kabu
paten Lima Puluh kota, akhirnya rampungsekaligus dengan distribusi jaringannya. Daerah-daerah ya
ng mendapat bagian adalah daerah disekitar Payakumbuh, Bukittinggi, Padang Panjang,Batusangkar,
dan meliputi daerah pedesaaan Kabupaten Lima Puluh kota,Kabupaten Agam, dan Kabupaten Tanah
Datar.Proyek ini merupakan proyek besar di Sumatera Barat selama Pelita Idan Pelita II. Kapasitas
tenaga listrik yang dibangkitkan diproyek ini sekitar 10.500 kW. Pembangunan proyek PLTA Batang
Agam sebenarnya sudahlama direncanakan sejak tahun 1927.Pemerintah Belanda dalam hal ini
Departemen Van Veerkeer
enWaterstaat Agdeling Electricitiet telah melakukan survei, penyelidikan, pengukuran debit air,
curah hujan dan topografi rampung dilakukan hingga

6tahun 1938, tetapi karena pecahnya Perang Dunia II, maka rencana proyek tersebut tertunda
pelaksanaannya.Pemerintah RI dalam hal ini Depatemen PUTL tahun 1957
melakukan penelitian kembali tentang kemungkinan dibangunnya kembali proyek PLTA Batang Aga
m ini. Direncanakan waktu itu proyek tersebut akanrampung tahun 1966 dengan kapasitas 10.500
kW, tetapi karena terjadinya pergolakan daerah, rencana itu kembali mengalami hambatan.Dalam
keadaan yang tidak menentu itu, Ir. Januar Muin (Sarjanatamatan ITB) dikirim ke Bukittinggi untuk
mengurus proyek yang belumtentu ujung kepastiannya. Pada bulan April 1965 ia meninggalkan
Jakarta,tidak adanya perencanaan yang matang proyek ini dari pemerintah pusat,menjadikan ia
kebingungan tentang apa yang harus dilakukannya, ia hanyadibekali dengan sebuah mobil sedan tua
“consul”. Terus dengan delapan pegawai yang menggunakan belsuit dan 15 orang pegawai harian.
Kerjasehari-hari hanya melihat-lihat tempat yang akan dijadikan
PLTA.Proyek yang masih dalam bentuk bukit tandus dan padang pengembalaan, tidak ada tanda-
tanda bahwa tempat ini akan menjadi proyek  besar untuk ukuran Sumatera
Barat. Namun demikian setiap hari iamencoba mengumpulkan data-data tentang kelistrikan di
Sumatera Baratakan pentingnya proyek itu, karena masih sangat minimnya tenaga listrik yang ada di
daerah ini.Setelah pemerintahan orde baru, Ir. Januar Muin bersama denganGubernur Sumbar Drs.
Harun Zain pada waktu itu melakukan pendekatan-

7 pendekatan, baik resmi maupun tidak resmi kepada pejabat pemerintah pusat di Jakarta.Barulah
pada tahun 1959 mulai dikerjakan aktif, karena proyek ini sudahresmi dimasukkan dalam Pelita I.
Namun kelanjutannya diperlukan biayayang cukup besar untuk pembelian alat-
alat elektromekaniknya. Pada suatusidang kabinet, proyek PLTA Batang Agam dibicarakan. Menurut
MenteriSutami pembicaraan tersebut berlangsung dalam situasi yang tidak menguntungkan. Proyek 
ini hampir dihapuskan dari Pelita I. Sidang itumeninjau dua kemungkinan karena kekurangan keuang
an pemerintahan,Menteri Pertambangan Ir. Sumantri Brojonegoro menyarankan agar tambang batu
bara Ombilin yang harus diselamatkan terlebih dahulu, karenaditambang tersebut ada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU), lebih baik ini yang diperbaiki, sedangkan PLTA Batang Agam ditunda dulu.
Dalamsidang tersebut, Menteri Sutami meminta kesempatan untuk meninjau proyek PLTA Batang A
gam terlebih dahulu, sebelum diputuskan untuk dihapuskan dari Pelita I. Pada bulan April 1970,
Menteri Sutami datang keSumatera Barat, ia mengadakan diskusi-diskusi dengan pemerintah
daerah,mengumpulkan data-data serta mendengarkan pendapat banyak pihak tentang PLTA Batang
Agam. Selain kurangnya tenaga listrik di SumateraBarat pada hal potensi tenaga listrik didaerah itu
cukup besar.Akhirnya Menteri Sutami berkesimpulan untuk melanjutkan proyek ini,walaupun harus
dikerjakan dengan alat-alat yang tradisional, agar proyek initerus dikerjakan. Melihat adanya tanda-
tanda lampu hijau ini, Ir. Januar 

Muin merasa harga dirinya pulih. Kini ia akan dapat memimpin


sebuah proyek besar dalam ukuran besar Sumatera Barat waktu itu. Untuk keperluan itulah pada
tahun 1970 sengaja didatangkan tim dari Lahmeyer International Consultant dari Jerman Barat. Tim
tersebut meneliti kembalistudi kemungkinan yang dibuat oleh tenaga-
tenaga proyek ini danUniversitas Andalas
Padang.Dari hasil penelitian, ternyata proyek tersebut secara tertulis danekonomis adalah
memungkinkan dan dengan dasar itulah proyek PLTABatang Agam diteruskan pelaksanaannya
dengan bantuan pinjaman AsianDevelopment Bank (ADB Manila) sebesar U$ 7,1 Juta.Pembangunan
proyek PLTA Batang Agam diteruskan, walaupun
baruakan dibangkitkan tenaga sebesar 10,5 MW, akan tetapi telahmemperlihatkan titik terang bagi 
daerah Sumbar secara keseluruhan.Sehingga pada tanggal 28 Februari 1976 proyek tersebut
dikerjakan danmulai dioperasikan pada :a.Turbin / Generator 1 tanggal 1 Maret 1976 b.Turbin /
Generator 2 tanggal 8 Maret 1976

c.

Turbin / Generator 3 tanggal 15 September 1981PLTA Batang Agam membangkitkan tenaga listrik
sebesar 10,5 MWyang disalurkan dalam 4 feeder, yaitu :

a.

  Feeder 

I Bukittinggi sampai GH Tanjung Alam

b.

  Feeder 

II Batusangkar sampai GH Dobok 

c.

  Feeder 

III Line Payaumbuh I ( Ekpress feeder) interkoneksi sistemSumbar Riau

d.

  Feeder 

IV Line Payakumbuh II sampai GH Kota.2.Bangunan yang ada di PLTA Batang AgamPada


PLTA Batang Agam terdapat beberapa bangunan denganfungsinya masing-
masing. Bangunan ini merupakan satu kesatuan yangsaling terkait antara satu dengan yang lainnya.
Berikut ini adalah bangunanyang ada pada PLTA Batang Agam beserta fungsinya.

a.

  Intake Weir 

(Pintu Air)
 

  Intake  weir 

berfungsi sebagai pemasukan air dari Sungai BatangAgam yang berhulu dikaki Gunung Merapi
dengan debit air maksimum13 m

/s, Walaupun debit air sungai lebih dari maksimum yangdibutuhkan,

  Intake Weir 

secara otomatis tetap mengambil maksimum 13m

/s dengan luas penampang 5,4 m

b.

Tunnel 

I (Terowongan I)

Dari

intake weir 

, air disalurkan melalui terowongan I menuju

  sand trap

(kolam pasir). Terowongan ini bentuknya kira-kira seperti ladam kuda.

c.

  Sand Trap

(Kolam penampungan pasir)

Sand trap

atau kolam penampungan pasir berfungsi sebagai


penangkap pasir yang terbawa oleh air sungai Batang Agam, karena air yangdiperlukan untuk
memutar turbin harus bersih, bebas dari segala sampah, pasir dan kotoran lainnya.

d.

Tunnel 
II (Terowongan II)

Terowongan II berfungsi untuk mengalirkan air dari kolam penampungan pasir menuju

daily pondage

(kolam tando).

e.

  Daily Pondage

(Kolam tando)

  Daily pondage

berfungsi untuk menampung air dari terowongan II yangkemudian disalurkan ke terowongan III.

f.

Tunnel 

III (Terowongan III)

Tunnel 

III berfungsi untuk menyalurkan air dari outlet kolam tandomenuju

  surge tank 

(kolam peredam). Terowongan ini menembus bukitsepanjang 1.150 meter.

g.

  Surge Tank 

(Kolam Peredam)

Surge  tank 

berfungsi untuk meredam pukulan air yang dapatmenimbulkan tekanan balik bila debit air berubah s
ecara mendadak.

Surge tank 

juga berfungsi untuk menghilangkan gelembung-gelembungudara yang ada pada tekanan sebelum
masuk kedalam pipa pesat.

h.

Valve Chamber 
(Bangunan katup utama)

Valve chamber 

ini dipasang antara ujung-ujung pipa pesat dengan

tunnel 

III. Fungsi

valve chamber 

antara lain : ntuk menutup aliran air yangmasuk kedalam turbin di saat pemeliharaan

main valve

(katup utama) dansebagai pengaman apabila ada kebocoran pada

  penstock 

i.

  Penstock 

(Pipa pesat)

  Penstock 

berfungsi untuk mengalirkan air dari saluran penghantar keturbin. Posisi kemiringan yang tajam
dimaksudkan untuk merubah energi

11 potensial air (tekanan air) menjadi energi kinetik sehingga memutar turbin air.

 j.

  Power House

(Rumah Pembangkit)

Setelah melalui proses dari pintu air, kolam penampungan pasir,


kolamtando, kemudian air melalui terowongan meluncur lewat pipa pesatmemutar turbin
generator. Tempat turbin ini merupakan gedung yangsangat kokoh dan ini lah yang disebut sentral
atau

  power house
. Dalamgedung ini ditempatkan 3 unit turbin / generator untuk masing-masing berkapasitas 3,5 MW.

k.

Tail Race

(Saluran air buang)

Tail race

adalah bagian akhir atau yang paling ujung dari sistem


aliranair suatu PLTA. Air yang di alirkan dari tempat penampungan air memasuki sebuah terowongan
terus kepipa pesat yang memiliki tekananyang amat besar, sehingga mampu memutar turbin, maka
air yang tidak ada kekuatan itu dibuang melalui draft tube dan seterusnya dialirkan
kesaluran pembuangan (

tail  race

). Di PLTA Batang Agam saluran pembuangan airnya berakhir di Sungai Batang Agam.3.Peralatan


Mekanis dan Listrik di PLTA Batang Agam

a.

Turbin yang digunakan PLTA Batang Agam merupakan turbin hidrolik dengan kecepatan putar (rpm)
750 rpm b.Generator Dalam pengoperasian unit PLTA Batang Agam, sebelum melakukanstarting
maka pada papan kontrol harus diperhatikan sistem pelumasan

dari unit seperti OPP, Turbin auto, AVR dalam keadaan lampu


indikator menyala. Kemudian dilakukan start dengan pembukaan inlet valve berserta guide vane dan
sekaligus pensuplaian pertama arus DC 110 Vkerotor generator untuk menimbulkan medan magnet.
Setelah putaran80% ± 3 menit dari kontak 41 lepas / off eksitasi timbul. Generator
yangdigunakan di PLTA Batang Agam merupakan generator AC 3 fasadengan kapasitas tegangan 6,3
kV.c.Transformator Pada PLTA Batang Agam menggunakan trafo daya, dimana trafo
inidigunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari tegangan 6,3 kVdinaikkan menjadi 20 kV.
Transformator yang digunakan PLTA BatangAgam ada dua tipe yaitu : Unit 1 dan unit 2 , type TTUB
21 / 6500 danUnit 3, type MGA 53. Transformator unit 3 masih merupakantransformator yang lama
belum pernah ditukar, sementara unit 1 dan 2sudah ditukar, tetapi ratingnya masih
sama.4.Letak Geografis PLTA Batang Agam
 

13Gambar 1. Letak geografis PLTA Batang AgamKet.Dari Payakumbuh ke Simp. Batu Hampa kira –
kira 8 km. DariBukittinggi ke Simp. Batu Hampa kira-kira 23 km. Dari Batu Hampa kePLTA Batang
Agam kira-kira 1,5 km. Dari Barulak ke PLTA BatangAgam kira-kira 1 km dari Simp. Batu Hampa ke
PLTA Batang Agam kira-kira 1 km. Jumlah karyawan PLTA Batang Agam yaitu 21 orang tenagakerja
dan 5 orang pegawai koperasi. (Lampiran 1. Struktur OrganisasiPLTA).

C.Rencana Kegiatan PLI di PLTA Batang Agam

1.Hari pertama berupa perkenalan dengan staf dan pimpinan PT. PLN(Persero) Pembangkitan Sumba
gsel Sektor Bukittinggi PLTA BatangAgam.2.Penetapan judul laporan.

3.

Pengambilan data dilaksanakan selama dua minggu, yaitu


mengumpulkansemua informasi tentang topik yang diamati mengenai relay proteksigenerator yang
digunakan PLTA Batang Agam.4.Konsultasi laporan.5.Menyusun laporan.

D.Pelaksanaan Kegiatan

14

Kegiatan PLI yang telah direncanakan pada minggu pertama


berjalandengan lancar tetapi sedikit terhambat pada saat konsultasi laporan karena pegawai PLTA B
atang Agam sedang melaksanakan annual dan generalinspection test pada peralatan-
peralatan yang ada di PLTA Batang Agam.Sehingga pada akhirnya konsultasi diadakan ketika hampir
menyelesaikan PLI.Saya juga terkendala mengenai masalah penulisan Laporan ini. Karena diPLTA
Batang Agam meminta dengan format yang mereka tentukan, sementaradi FT UNP juga menentukan
format sendiri. Pada akhirnya saya membuat duaformat, sesuai dengan permintaan tempat PLI dan
sesua dengan permintaandari FT
UNP.Permasalahan lain yang saya temui adalah masalah pembahasan- pembahasan dari isi laporan
saya, karena saya harus bekerja secara mandiridalam penyelesaian laporan ini. Diskusi dengan
pegawai PLTA Batang Agamtidak bisa dilakukan secara intensif karena kesibukan pada saat annual
dangeneral inspection. Materi yang saya dapat mengenai peralatan proteksiumumnya dari bahan
yang diberikan oleh dosen proteksi sistem tenaga listrik di jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang dan dari bahan yang diberikan supervisor di PLTA Batang Agam. Kekurang
pahamanmengenai pembahasan saya juga sedikit menjadi kendala dalam
penyelesaianlaporan ini. Tetapi bimbingan dari supervisor sangat membantu untuk memahami
sedikit demi sedikit mengenai judul yang saya ambil.

Anda mungkin juga menyukai