Tujuan utama pendidikan nasional diarahkan pada pengembangan dan peningkatan sumber daya
manusia (SDM), yaitu pengembangan manusiaIndonesia seutuhnya, yang meliputi wawasan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi(IPTEK), memiliki keterampilan dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha
Esa.Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilaksanakan suatu program pendidikan dan penelitian
secara berkesinambungan. Hal ini dimaksudkan agar terjadi keterkaitan yang baik antara dunia
pendidikan dengan dunia industridalam hubungan yang saling membutuhkan, saling melengkapi
danmendukung dalam pencapaian tujuan pembangunan.Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
(FT-UNP) sebagai salah satulembaga pendidikan yang bertugas menghasilkan tenaga kerja yang
professional dalam bidang pendidikan dan supervise, berupaya melaksanakan program-program
pendidikan yang bertujuan menghasilkan lulusan yang tidak hanya memahami Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi secara konseptual danteoritis di perkuliahan, tetapi juga mampu mengaplikasikan
danmengembangkan ilmu tersebut di lingkungan industri dan dunia kerja secara praktis.Salah satu
upaya pencapaian tujuan tersebut maka Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (FT-UNP)
mengirimkan mahasiswa yang telah1
1.Sejarah Singkat PLTA Batang AgamPembangunan PLTA Batang Agam merupakan salah satu
pemanfaatan potensi air Batang Agam. Daerah pengaliran sungai Batang Agammerupakan daerah
yang subur, bergunung-gunung dan dianugerahi
curahhujan yang cukup tinggi, sungai Batang Agam tidak pernah keringsepanjang tahun dan airnya
digunakan penduduk untuk berbagai keperluanseperti untuk pengairan pertanian, pengairan
perikanan dan keperluan rumahtangga dan lain
sebagainya.Pembangunan PLTA Batang Agam yang terletak diperbatasanKabupaten Agam dan Kabu
paten Lima Puluh kota, akhirnya rampungsekaligus dengan distribusi jaringannya. Daerah-daerah ya
ng mendapat bagian adalah daerah disekitar Payakumbuh, Bukittinggi, Padang Panjang,Batusangkar,
dan meliputi daerah pedesaaan Kabupaten Lima Puluh kota,Kabupaten Agam, dan Kabupaten Tanah
Datar.Proyek ini merupakan proyek besar di Sumatera Barat selama Pelita Idan Pelita II. Kapasitas
tenaga listrik yang dibangkitkan diproyek ini sekitar 10.500 kW. Pembangunan proyek PLTA Batang
Agam sebenarnya sudahlama direncanakan sejak tahun 1927.Pemerintah Belanda dalam hal ini
Departemen Van Veerkeer
enWaterstaat Agdeling Electricitiet telah melakukan survei, penyelidikan, pengukuran debit air,
curah hujan dan topografi rampung dilakukan hingga
6tahun 1938, tetapi karena pecahnya Perang Dunia II, maka rencana proyek tersebut tertunda
pelaksanaannya.Pemerintah RI dalam hal ini Depatemen PUTL tahun 1957
melakukan penelitian kembali tentang kemungkinan dibangunnya kembali proyek PLTA Batang Aga
m ini. Direncanakan waktu itu proyek tersebut akanrampung tahun 1966 dengan kapasitas 10.500
kW, tetapi karena terjadinya pergolakan daerah, rencana itu kembali mengalami hambatan.Dalam
keadaan yang tidak menentu itu, Ir. Januar Muin (Sarjanatamatan ITB) dikirim ke Bukittinggi untuk
mengurus proyek yang belumtentu ujung kepastiannya. Pada bulan April 1965 ia meninggalkan
Jakarta,tidak adanya perencanaan yang matang proyek ini dari pemerintah pusat,menjadikan ia
kebingungan tentang apa yang harus dilakukannya, ia hanyadibekali dengan sebuah mobil sedan tua
“consul”. Terus dengan delapan pegawai yang menggunakan belsuit dan 15 orang pegawai harian.
Kerjasehari-hari hanya melihat-lihat tempat yang akan dijadikan
PLTA.Proyek yang masih dalam bentuk bukit tandus dan padang pengembalaan, tidak ada tanda-
tanda bahwa tempat ini akan menjadi proyek besar untuk ukuran Sumatera
Barat. Namun demikian setiap hari iamencoba mengumpulkan data-data tentang kelistrikan di
Sumatera Baratakan pentingnya proyek itu, karena masih sangat minimnya tenaga listrik yang ada di
daerah ini.Setelah pemerintahan orde baru, Ir. Januar Muin bersama denganGubernur Sumbar Drs.
Harun Zain pada waktu itu melakukan pendekatan-
7 pendekatan, baik resmi maupun tidak resmi kepada pejabat pemerintah pusat di Jakarta.Barulah
pada tahun 1959 mulai dikerjakan aktif, karena proyek ini sudahresmi dimasukkan dalam Pelita I.
Namun kelanjutannya diperlukan biayayang cukup besar untuk pembelian alat-
alat elektromekaniknya. Pada suatusidang kabinet, proyek PLTA Batang Agam dibicarakan. Menurut
MenteriSutami pembicaraan tersebut berlangsung dalam situasi yang tidak menguntungkan. Proyek
ini hampir dihapuskan dari Pelita I. Sidang itumeninjau dua kemungkinan karena kekurangan keuang
an pemerintahan,Menteri Pertambangan Ir. Sumantri Brojonegoro menyarankan agar tambang batu
bara Ombilin yang harus diselamatkan terlebih dahulu, karenaditambang tersebut ada Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU), lebih baik ini yang diperbaiki, sedangkan PLTA Batang Agam ditunda dulu.
Dalamsidang tersebut, Menteri Sutami meminta kesempatan untuk meninjau proyek PLTA Batang A
gam terlebih dahulu, sebelum diputuskan untuk dihapuskan dari Pelita I. Pada bulan April 1970,
Menteri Sutami datang keSumatera Barat, ia mengadakan diskusi-diskusi dengan pemerintah
daerah,mengumpulkan data-data serta mendengarkan pendapat banyak pihak tentang PLTA Batang
Agam. Selain kurangnya tenaga listrik di SumateraBarat pada hal potensi tenaga listrik didaerah itu
cukup besar.Akhirnya Menteri Sutami berkesimpulan untuk melanjutkan proyek ini,walaupun harus
dikerjakan dengan alat-alat yang tradisional, agar proyek initerus dikerjakan. Melihat adanya tanda-
tanda lampu hijau ini, Ir. Januar
c.
Turbin / Generator 3 tanggal 15 September 1981PLTA Batang Agam membangkitkan tenaga listrik
sebesar 10,5 MWyang disalurkan dalam 4 feeder, yaitu :
a.
Feeder
b.
Feeder
c.
Feeder
III Line Payaumbuh I ( Ekpress feeder) interkoneksi sistemSumbar Riau
d.
Feeder
a.
Intake Weir
(Pintu Air)
Intake weir
berfungsi sebagai pemasukan air dari Sungai BatangAgam yang berhulu dikaki Gunung Merapi
dengan debit air maksimum13 m
/s, Walaupun debit air sungai lebih dari maksimum yangdibutuhkan,
Intake Weir
b.
Tunnel
I (Terowongan I)
Dari
intake weir
sand trap
c.
Sand Trap
Sand trap
d.
Tunnel
II (Terowongan II)
daily pondage
(kolam tando).
e.
Daily Pondage
(Kolam tando)
Daily pondage
berfungsi untuk menampung air dari terowongan II yangkemudian disalurkan ke terowongan III.
f.
Tunnel
Tunnel
III berfungsi untuk menyalurkan air dari outlet kolam tandomenuju
surge tank
g.
Surge Tank
(Kolam Peredam)
Surge tank
berfungsi untuk meredam pukulan air yang dapatmenimbulkan tekanan balik bila debit air berubah s
ecara mendadak.
Surge tank
juga berfungsi untuk menghilangkan gelembung-gelembungudara yang ada pada tekanan sebelum
masuk kedalam pipa pesat.
h.
Valve Chamber
(Bangunan katup utama)
Valve chamber
tunnel
III. Fungsi
valve chamber
antara lain : ntuk menutup aliran air yangmasuk kedalam turbin di saat pemeliharaan
main valve
penstock
i.
Penstock
(Pipa pesat)
Penstock
berfungsi untuk mengalirkan air dari saluran penghantar keturbin. Posisi kemiringan yang tajam
dimaksudkan untuk merubah energi
11 potensial air (tekanan air) menjadi energi kinetik sehingga memutar turbin air.
j.
Power House
(Rumah Pembangkit)
power house
. Dalamgedung ini ditempatkan 3 unit turbin / generator untuk masing-masing berkapasitas 3,5 MW.
k.
Tail Race
Tail race
tail race
a.
Turbin yang digunakan PLTA Batang Agam merupakan turbin hidrolik dengan kecepatan putar (rpm)
750 rpm b.Generator Dalam pengoperasian unit PLTA Batang Agam, sebelum melakukanstarting
maka pada papan kontrol harus diperhatikan sistem pelumasan
13Gambar 1. Letak geografis PLTA Batang AgamKet.Dari Payakumbuh ke Simp. Batu Hampa kira –
kira 8 km. DariBukittinggi ke Simp. Batu Hampa kira-kira 23 km. Dari Batu Hampa kePLTA Batang
Agam kira-kira 1,5 km. Dari Barulak ke PLTA BatangAgam kira-kira 1 km dari Simp. Batu Hampa ke
PLTA Batang Agam kira-kira 1 km. Jumlah karyawan PLTA Batang Agam yaitu 21 orang tenagakerja
dan 5 orang pegawai koperasi. (Lampiran 1. Struktur OrganisasiPLTA).
1.Hari pertama berupa perkenalan dengan staf dan pimpinan PT. PLN(Persero) Pembangkitan Sumba
gsel Sektor Bukittinggi PLTA BatangAgam.2.Penetapan judul laporan.
3.
D.Pelaksanaan Kegiatan
14