Anda di halaman 1dari 8

AIK IV

“Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah”

KELOMPOK 4

Dosen Pembimbing : Pipin Herawati, S.Pd, M.Pd

Anggota Kelompok :
Dhea Sinci Opia Ningrum 702018021
Liani Khoirunnisa 702018034
Indah Rahmayani 702018088

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) merupakan
seperangkat nilai penting dan strategis yang akan membantu dalam
menentukan  arah gerakan serta perjuangan para kader Muhammadiyah di
berbagai bidang kehidupan. Pergerakan dan perjuangan yang akan
mengantarkan setiap kader Muhammadiyah dalam rangka mewujudkan
dirinya menjadi kader persyarikatan, kader umat sekaligus kader bangsa.
Berbagai bidang kehidupan baik yang terkait dengan internal persyarikatan,
keumatan dan kebangsaan menuntut  adanya peran dan kontribusi dari setiap
kader dalam rangka mencari solusi dari setiap persoalan yang muncul (Amini,
Nur Rahma, 2014).
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah merupakan
pedoman untuk menjalani kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga,
bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal usaha, berbisnis,
mengembangkan profesi, berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan,
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mengembangkan seni
dan budaya yang menunjukkan perilaku uswah hasanah (teladan yang baik)
(Abdurrahman, Asymuni, dkk, 2008).
Dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal 6 disebutkan bahwa
maksud dan tujuan didirikannya Muhammadiyah adalah “menegakkan dan
menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya“. Oleh karenanya apapun yang menjadi latar belakang
maupun profesi setiap kader Muhammadiyah maka perlu diupayakan dalam
rangka mewujudkan tujuan tersebut. Keberadaan PHIWM menjadi penting
dan strategis sebagai pedoman dalam setiap aktivitas perjuangan serta
pengabdian kader persyarakatan sesuai dengan profesi dan lingkungannya
masing – masing (Amini, Nur Rahma, 2014).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah Dalam
Mengembangkan IPTEK ?
2. Bagaimana Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah Dalam Seni
dan Budaya ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Memahami Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah Dalam
Mengembangkan IPTEK.
2. Mengetahui Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah Dalam
Seni dan Budaya.

1.4 Manfaat
Manfaat laporan ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan pembaca
tentang Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah Dalam
Mengembangkan IPTEK dan Dalam Seni Budaya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah


Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai
dan norma Islami yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah untuk menjadi
pola bagi tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan
sehari-hari sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya (Hidayat, Samsul, 2011)
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah merupakan pedoman
untuk menjalani kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat,
berorganisasi, mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan profesi,
berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan mengembangkan seni dan budaya yang
menunjukkan perilaku uswah hasanah (teladan yang baik) (Abdurrahman,
Asymuni, dkk, 2008).
Landasan dan sumber Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
ialah Al- Quran dan Sunnah Nabi yang merupakan pengembangan dan
pengayaan dari pemikiran-pemikiran formal (baku) dalam Muhammadiyah
seperti Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Muqaddimah
Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan Kepribadian Muhammadiyah,
Khittah Perjuangan Muhammadiyah, serta hasil-hasil Keputusan Majelis
Tarjih (Baidhawy, Zakiyuddin, 2001).

2.2 Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah Dalam Mengembangkan


IPTEK
Berikut adalah pedoman hidup Islami warga Muhammdiyah dalam
mengembangkan IPTEK :
1. Setiap warga Muhammadiyah wajib untuk menguasai dan memiliki
keunggulan dalam kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai
sarana kehidupan yang penting untuk mencapai kebahagiaan hidup didunia
dan akhirat.
2. Setiap warga Muhammadiyah harus memiliki sifat-sifat ilmuwan, yaitu:
kritis, terbuka menerima kebenaran dari manapun datangnya, serta
senantiasa menggunakan daya nalar.
3. Kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
bagian tidak terpisahkan dengan iman dan amal shalih yang menunjukkan
derajat kaum muslimin dan membentuk pribadi ulil albab.
4. Setiap warga Muhammadiyah dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki
mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kepada masyarakat,
memberikan
peringatan, memanfaatkan untuk kemaslahatan dan mencerahkan
kehidupan sebagai wujud ibadah, jihad, dan da'wah.
5. Menggairahkan dan menggembirakan gerakan mencari ilmu pengetahuan
dan penguasaan teknologi baik melalui pendidikan maupun kegiatan-
kegiatan di lingkungan keluarga dan masyarakat sebagai sarana penting
untuk membangun peradaban Islam. Dalam kegiatan ini termasuk
menyemarakkan tradisi membaca di seluruh lingkungan warga
Muhammadiyah.
(Amini, Nur Rahma, 2014)

2.3 Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah Dalam Seni dan Budaya
Berikut adalah pedoman hidup islam warga muhammadiyah dalam bidang
seni dan budaya :
1. Islam adalah agama ftrah, yaitu agama yang berisi ajaran yang tidak
bertentangan dengan fitrah manusia 115 , Islam bahkan menyalurkan,
mengatur, dan mengarahkan fitrah manusia itu untuk kemuliaan dan
kehormatan manusia sebagai makhluq Allah.
2. Rasa seni sebagai penjelmaan rasa keindahan dalam diri manusia
merupakan salah satu fitrah yang dianugerahkan Allah SWT yang harus
dipelihara dan disalurkan dengan baik dan benar sesuai dengan jiwa ajaran
Islam.
3. Berdasarkan keputusan Munas Tarjih ke-22 tahun 1995 bahwa karya seni
hukumnya mubah (boleh) selama tidak mengarah atau mengakibatkan
fasad (kerusakan), dlarar (bahaya), isyyan (kedurhakaan), dan ba'id
`anillah (terjauhkan dari Allah); maka pengembangan kehidupan seni dan
budaya di kalangan Muhammadiyah harus sejalan dengan etika atau
norma-norma Islam sebagaimana dituntunkan Tarjih tersebut.
4. Seni rupa yang objeknya makhluq bemyawa seperti patung hukumnya
mubah bila untuk kepentingan sarana pengajaran, ilmu pengetahuan, dan
sejarah; serta menjadi haram bila mengandung unsur yang membawa
`isyyan (kedurhakaan) dan kemusyrikan.
5. Seni suara baik seni vokal maupun instrumental, seni sastra, dan seni
pertunjukan pada dasarnya mubah (boleh) serta menjadi terlarang
manakala seni dan ekspresinya baik dalam wujud penandaan tekstual
maupun visual tersebut menjurus pada pelanggaran norma-norma agama.
6. Setiap warga Muhammadiyah baik dalam menciptakan maupun menikmati
seni dan budaya selain dapat menumbuhkan perasaan halus dan keindahan
juga menjadikan seni dan budaya sebagai sarana mendekatkan diri kepada
Allah dan sebagai media atau sarana da'wah untuk membangun kehidupan
yang berkeadaban.
7. Menghidupkan sastra Islam sebagai bagian dari strategi membangun
peradaban dan kebudayaan muslim.
(Amini, Nur Rahma, 2014)
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah adalah seperangkat
nilai dan norma Islami yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah untuk
menjadi pola bagi tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani
kehidupan sehari-hari sehingga tercermin kepribadian Islami menuju
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Tujuan dari Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah ialah
Terbentuknya perilaku individu dan kolektif seluruh anggota Muhammadiyah
yang menunjukkan keteladanan yang baik (uswah hasanah) menuju
terwujudnya Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Konsep Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (dalam
mengembangkan IPTEKS dan dalam Seni dan Budaya) akan terlaksana dan
dapat mencapai keberhasilan jika benar - benar menjadi tekad dan
kesungguhan sepenuh hati segenap warga dan pimpinan Muhammadiyah
dengan menggunakan seluruh ikhtiar yang optimal yang didukung oleh
berbagai faktor yang positif menuju tujuannya.
DAFTAR PUSTAKA

Amini, Nur Rahma, dkk. 2014. Kemuhammadiyaan. Medan : UMSU Press. Hal.
23.
Baidhawy, Zakiyuddin. 2001. Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis,
Ideologi, dan Organisasi. Surakarta : LSI. Hal. 67
Hidayat, Syamsul. 2011. Studi Kemuhammadiyahan. Surakarta : LPID. Hal 90.
Abdurrahman, Asymuni. dkk. 2008. Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah. Yogyakarta : Suara Muhammadiyah. Hal 6.

Anda mungkin juga menyukai