Anda di halaman 1dari 7

REVIEW ARTICLE

“FOSFOR”
BLOK XIX

OBAT TRADISIONAL INDONESIA

Pembimbing : dr. Nyayu Fitriani, M.Biomed


Nama : Rahmi Nurbadriyah N
NIM : 702017062

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mineral dalam tubuh manusia mempunyai peranan penting guna
pemeliharaan fungsi tubuh secara keseluruhan, baik tingkat sel, jaringan, maupun
organ. Pentingnya mineral fosfor sebagai zat gizi mikro menempati urutan kedua
setelah kalsium dalam total kandungan tubuh. Fosfor yaitu mineral penyusun
utama dari tulang dan gigi, yang memberikan kekuatan kepada jaringan. Seluruh
sel-sel yang ada di dalam tubuh mengandung fosfor. Sekitar 66% fosfor di dalam
tubuh terdapat pada tulang-tulang sebagai ikatan dengan garam kapur serta 33%
terdapat di dalam jaringan lunak sebagai ikatan organik dan anorganik (Komang,
2015). Fungsi utama fosfor sebagai pemberi energidan kekuatan untuk
metabolisme lemak sebagai penunjang kesehatan gigi dangusi, untuk sintesis
DNA serta penyerapan dan pemakaian kalsium (Emilia, 2009). Hal ini
menandakan bahwa fungsi fosfor sangat penting dalam membentuk kesehatan
fisik manusia, terutama anak usia dini yang sedang dalam masa pertumbuhan
fisik.
Manfaat Fosfor terbesar bagi kesehatan tubuh yaitu untuk membantuproses
pembentukan tulang dan gigi yangsehat, selain itu fosfor juga berfungsi
untukmeningkatkan kinerja proses pencernaan makanan serta membantu
pengaturan proses pembuangan sisa metabolisme dan zat-zat yang tidak berguna
bagi tubuh (Emilia, 2009). Sumber mineral fosfor dalam bahan pangan yang
umum dikonsumsi oleh masyarakat seperti daging, biji-bijian, susu dan
olahannya (Prameswari, 2015).

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Nama
Berdasarkan kebutuhan di dalam tubuh manusia, mineral dapat digolongkan
menjadi dua kelompok utama yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral
makro adalah mineral yang menyusun hampir 1% dari total berat badan manusia
dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 1000 mg/hari, sedangkan mineral mikro
(Trace) merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah kurang dari 100 mg
/hari dan menyusun lebih kurang dari 0,01% dari total berat badan. Mineral yang
termasuk di dalam kategori mineral makro utama adalah kalsium (Ca), fosfor (P),
magnesium (Mg), sulfur (S), kalium (K), klorida (Cl), dan natrium (Na). (Mejaya,
2011). Hal ini sejalan dengan pendapat Komang (2015) yang menyebutkan jika
Fosfor termasuk unsur makro yang esensial dan merupakan salah satu anion utama
yang terdapat dalam tubuh.

2.2 Kandungan Aktif


Fosfor merupakan salah satu mineral terbanyak dalam tubuh yang jumlahnya
hanya dilampaui oleh kalsium. Mineral di golongkan kedalam mineral makro dan
mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang di butuhkan tubuh dalam
jumlah lebih dari 100 mg sehari (>0,05% berat badan) sedangkan mineral mikro di
butuhkan kurang dari 100 mg sehari (<0,05 % berat badan) (Ritonga, 2012). Hal ini
sejalan dengan pendapat dari Mejaya (2011) yang menyebutkan bahwa fosfor
termasuk kedalam golongan mineral makro. Fosfor terdapat di alam dalam dua
bentuk yaitu senyawa fosfat organik dan senyawa fosfat anorganik. Senyawa fosfat
organik terdapat pada tumbuhan dan hewan, sedangkan senyawa fosfat anorganik
terdapat pada air dan tanah dimana fosfat ini terlarut dia air tanah maupun air laut
yang terkikis dan mengendap di sedimen.
Emawati (2017) dan Ritongan (2012) menyebutkan bahwa Fosfor yang terdapat
didalam tubuh manusia Kurang lebih 85% fosfor terdapat sebagai garam kalsium
fosfat di dalam tulang dan gigi yang tidak dapat larut. Fosfor selebihnya terdapat di
dalam semua sel tubuh, separuhnya di dalam otot dan di dalam cairan

2
ekstraselular.Sebagai fosfat organik, fosfor memegang peranan penting dalam
reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk
Adenin Trifosfat (ATP).

2.3 Metode Pengolahan


Pada dua artikel mengenai uji analisis identifikasi kandungan fosfor pada
tubuhan sebagai sumber fosfor, didapatkan metode pengolahan pada artikel yang
pertama adalah dengan menggunakan proses dekstruksi, lalu Uji akurasi dan
presisi memggunakan metode adisi, Absorbannya diukur dengan menggunakan
alat Spektrofotometri (Emawati,2017). Sedangkan pada artikel kedua dilakukan
analisis uji fosfor dengan metode Pembuatan Pereaksi molibdat vanadat,
Pembuatan Larutan Standart Fosfor, lalu melakukan Preparasi sample berupa
Kacang Hijau kemudian diukur dengan menggunakan alat Spektrofotometri
(Ritonga, 2012).
Dari kedua artikel tersebut didapatkan bahwa metode pengolahan pada uji
analisis kandungan fosfor adalah dengan menggunakan alat Spektrofotometri.

2.4 Pemanfaatan
a) Secara Medis
Fosfor memainkan banyak peranan yang sangat vital dalam proses faali
tubuh. Peranan fosfat sangat penting sebagai unsur pokok dari asam nukleat
dan membran sel, serta sebagai faktor yang esensial pada seluruh reaksi
pembentukan energi di dalam sel dan juga sebagai komponen pembentuk
kristal dari tulang rangka (Ritonga, 2012). Selain itu, Komang (2015) juga
menyebutkan bahwa Fosfor sebagai penyusun utama dari tulang dan gigi, yang
memberikan kekuatan kepada jaringan. Seluruh sel-sel yang ada di dalam
tubuh mengandung fosfor. Sekitar 66% fosfor di dalam tubuh terdapat pada
tulang-tulang sebagai ikatan dengan garam kapur serta 33% terdapat di dalam
jaringan lunak sebagai ikatan organik dan anorganik. Pada aspek lain, fosfor
juga memiliki peran yang sangat besar dalam pembentukan protein, menjaga
keseimbangan produksi dan fungsi hormon, serta meningkatkan proses
pemisahan suatu zat yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi. Fosfor juga

3
berfungsi dalam mengoptimalkan reaksi kimia dalam tubuh serta membantu
tubuh memanfaatkan nutrisi secara tepat (Ani, 2011)

b) Secara Empiris
Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Prameswari (2015) bahwa Fosfor
banyak terkandung di dalam bahan makanan sepeti daging, biji-bijian, susu
dan olahannya.hal ini sejalan pendapat dari Ritonga (2012) yaitu konsumsi
kacang hijau dalam jumlah banyak karena didalam kacang hijau terdapat
kandungan fosfor yang tinggi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk awal
pembentukan tulang dan gigi. Selain itu, juga kubis putih dapat dijadikan
sebagai alternatif bahan makanan kaya serat yang mengandung fosfor karena
kadar fosfor didalamnya cukup tinggi (Emawati, 2017) .

4
BAB III
KESIMPULAN

Fosfor termasuk unsur makro yang esensial dan merupakan salah satu anion
utama yang terdapat dalam tubuh. Fosfor yang terdapat didalam tubuh manusia
Kurang lebih 85% fosfor terdapat sebagai garam kalsium fosfat di dalam tulang
dan gigi yang tidak dapat larut. Pada uji analisis kandungan fosfor adalah dengan
menggunakan alat Spektrofotometri. Salah satu Fungsi utama Fosfor terkait
dengan reaksi pembentukan energi di dalam sel dan juga sebagai komponen
pembentuk kristal dari tulang rangka yaitu gigi dan tulang.

5
DAFTAR PUSTAKA

Emilia, E. (2009). Pendidikan Gizi Sebagai Salah Satu Sarana Perubahan


Perilaku Gizi Pada Remaja. Jurnal Tabularasa Pps Unimed, 6(2), 161–17.

Emawati, E., Yani, N.S., & Idar, I. (2017). Analisis Kandungan Fosfor (P)
Dalam Dua Varietas Kubis (Brassica oleracea) Di Daerah Lembang
Bandung. Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology,
1(1), 8-14. Doi.org/10.24198/ijpst.v1i1.10426

Mejaya,M.J, Gunarsih. C, Indrasari., S. (2011). Kandungan Mineral Beberapa


Galur Harapan Padi Sawah. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan,
30(2), 107-113.

Ritonga, P. S., Sukindro. (2012). Analisis Kandungan Fosfor Menggunakan


Spectrofotometer UvVis Pada Kacang Hijau Yang Diambil Dari Pasar
Kota Pekanbaru. Photon Journal, 2(2), 45-51.

Prameswari, N., Fitrianti, D., Y. (2015). Hubungan Asupan Fosfor Dengan


Kalsium Urin Pada Wanita Dewasa Awal. Journal Of Nutrition College.
4(2), 520-525.

Anda mungkin juga menyukai