Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fevia Makharani

Nim : 1915471042
Kelas : Tingkat 2 Reguler 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TENTANG BENDUNGAN ASI PADA IBU MENYUSUI
DI DESA BINAWARA KECAMATAN KUSAN HULU KAB. TANAH BUMBU

Tema : Infeksi Masa Nifas


Subtema : Bendungan ASI
Hari/ Tanggal : Rabu / 19 Agustus 2020
Jam : 11.00 WITA
Alokasi Waktu : 35 Menit
Tempat : Posyandu Desa binawara
Sasaran : Ibu menyusui

A. Tujuan Umum
Setelah di lakukan penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengerti dan
memahami tentang bendungan asi.
B. Tujuan Khusus
1) Ibu-ibu dapat menjelaskan pengertian bendungan asi dengan bahasa sendiri.
2) Ibu-ibu dapat mengetahui tanda dan genjala bendungan asi
3) Ibu-ibu dapat mengetahui penanganan tentang bagai mana cara mengatasi
bendungan asi.
4) Ibu-ibu dapat mengetahui pencegahan tentang terjadinya bendungan asi.

C. Rincian Kegiatan
Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience Media

3 menit Pembukaan Duduk mendengarkan dan


penuh perhatian
12 menit Penyampaian materi Duduk mendengarkan dan Leafleat
penuh perhatian

8 menit Diskusi dan Tanya jawab Aktif bertanya

4 menit Kesimpulan Duduk mendengarkan dan


penuh perhatian

3 menit Penutup Duduk mendengarkan

D. Metode
Metode yang digunakan berupa penyuluhan secara ceramah dan Tanya jawab

MATERI PENYULUHAN
BENDUNGAN ASI
1. PENGERTIAN
Bendungan ASI adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus
laktiferus atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak dikosongkan dengan sempurna atau
kelainan pada putting susu (Rukiyah, A, Y. 2010).

2. ETIOLOGI
Setelah plasenta lahir, hormon estrogen dan progesteron menurun, sedangkan
sekresi hormon prolaktin meningkat. ASI dibentuk oleh hormon prolaktin dan dibantu
oleh rrefleks pengeluaran ASI yaitu let down refleks. Hormon prolaktin menyebabkan
alveolus-alveolus kelenjar mammae terisi dengan air susu, tetapi untuk
mengeluarkannya dibantu oleh let down refleks. Yang menyebabkan kontraksi mioepitel
yang mengelilingi alveolus dan duktus kecil kelenjar-kelenjar tersebut (Rukiyah, A, Y.
2010).

3. TANDA DAN GEJALA


Pada permulaan nifas apabila bayi tidak menyusui dengan baik atau apabila
kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna terjadi bendungan ASI, gejalanya
antara lain :
a. Mammae panas serta keras
b. Mammae bengkak
c. Nyeri pada perabaan
d. Suhu badan meningkat
(Rukiyah, A, Y. 2010).
4. PENANGANAN
a. Menyokong mammae dengan bra dan berikan analgetik
b. Sebelum menyusui kosongkan ASI dengan pijatan ringan
c. Kadang-kadang diberi estradiol 3x1 mg selama 2-3 hari
d. Kompres dingin payudara untuk mengurangi bengkak dan nyeri
e. Kompres hangat payudara sebelum menyusui
(Prawirohardjo, S. 2013).

5. PENCEGAHAN
Bidan sebagai tenaga kesehatan ditengah masyarakat dapat meningkatkan usaha
promotif dan preventif dengan jalan :
a. Mengajarkan pemeliharaan/perawatan payduara semenjak hamil untuk mencegah
masalah umum yang timbul.
b. Cara menyusui yang benar yaitu posisi menyusui serta dalam memberikan ASI jangan
pilih kasih kanan dan kiri harus sama frekuensinya.
c. Menyusukan bayinya sesering mungkin
d. Hanya memberikan kolostrum dan ASI saja
e. Hindari susu botol dan dot “empeng” yang dapat membuat bayi bingung dan
menolak putting ibunya (tidak menghisap dengan baik)
(Prawirohardjo, S. 2013).

DAFTAR PUSTAKA

Prawiroharjo, Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Jakarta : YPB-SP


Rukiyah, Ai Yeyeh. 2010. Asuhan Kebidanan IV (Patologis Kebidanan). Jakarta : TIM

Anda mungkin juga menyukai