Anda di halaman 1dari 3

Mondate #5 Beauty and the Mu'min (QS.

At-Tiin : 5)

              
              
           

1. demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun[1587],


2. dan demi bukit Sinai[1588],
3. dan demi kota (Mekah) ini yang aman,
4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
5. kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-
putusnya.
7. Maka Apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-
keterangan) itu?
8. Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya?
[1587] Yang dimaksud dengan Tin oleh sebagian ahli tafsir ialah tempat tinggal Nabi Nuh, Yaitu Damaskus yang
banyak pohon Tin; dan zaitun ialah Baitul Maqdis yang banyak tumbuh Zaitun.

[1588] Bukit Sinai Yaitu tempat Nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Tuhannya.

 Ayat 1-3  polanya sama, mengandung sumpahnya Allah (2 makanan dan 2 lokasi)  Kode dr Allah
 (buah) Tin dan (buah) Zaitun  Tiin : bukit Judi  tempatnya nabi Nuh, Zaitun : Palestina 
tempatnya nabi Isa
 bukit Sinai  tempatnya nabi Musa, kota (Mekah)  tempatnya nabi Ibrahim dan Muhammad
Keempatnya merupakan Ulul Azmi (para Rasul di tingkat paling tinggi).
 Ayat 4
 kalau mau melihat sebaik-baiknya makhluk maka lihatlah ulul azmi.

Urutan ayat : (buah) Tin > (buah) Zaitun* > bukit Sinai > kota (Mekah)  tingkatan keberkahan.
*An-Nuur ayat 35

                
              
                   
    
35. Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah
lubang yang tak tembus[1039], yang di dalamnya ada pelita besar. pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu
seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang
berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah
barat(nya)[1040], yang minyaknya (saja) Hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. cahaya di
atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah
memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
[1039] Yang dimaksud lubang yang tidak tembus (misykat) ialah suatu lobang di dinding rumah yang tidak
tembus sampai kesebelahnya, biasanya digunakan untuk tempat lampu, atau barang-barang lain.
[1040] Maksudnya: pohon zaitun itu tumbuh di puncak bukit ia dapat sinar matahari baik di waktu matahari
terbit maupun di waktu matahari akan terbenam, sehingga pohonnya subur dan buahnya menghasilkan
minyak yang baik.

Review dari segi Linguistik


   bukit
 Ayat 3  kenapa Allah tidak langsung menyebut Makkah, tapi menyebut Baladil Amiin?
Lihat Ibrahim : 35
           
 
35. dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang
aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.

Kemudian Allah menjawab doa nabi Ibrahim di Surat At-Tiin ayat 3

Review dari segi Grammer


 Ayat 1-3  ada wau qosim (sumpah) yang artinya demi. Bersumpah karena ada yang ragu dengan
argumen kita.
 4 struktur sumpah
- Muqosim  org yg bersumpah
- Huruf qosam  huruf yg digunakan ketika bersumpah (wau  wallahi, ba  billahi, ta  tallahi)
semuanya adalah huruf jar (kasroh)
- Muqsam bih  Objek untuk bersumpah, sesuatu yg berharga/berkah ex. Aku bersumpah demi
buah Tiin dan Zaitun (Muqsambih)
- Muqsam alaih / jawabil qosam  alasan karena kita bersumpah. Ex. Demi masa, manusia dlm
kerugian
Fungsi qosam  mendapatkan perhatian. Ex. Sumpah sih, ….. Poin pentingnya adalah di jawabil
qosam, kata setelah sumpah.
 Ayat 4  Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya  Allah
bersumpah bahwa hambaNya adalah makhluk yg sempurna. Kalo kita dipuji orang pasti akan
mengapresiasi. Allah sudah lama memuji kita tapi kita gak sadar dan kurang mengapresiasi. 
semakin baca al quran, semakin tau cintanya Allah pada kita.
 Laa
- sebagai huruf jar  bisa bermakna untuk/bagi. Ex. lillah
- sebagai amr (perintah)  bisa bermakna hendaklah. Ex. Liyungfiqu
- sebagai jawabul kalimah  bisa bermakna maka. Ex. La aziidannakum
- Ibtida/taukid  bisa bermakna sungguh. Ex. Laqod
 Ahsan  better (sebaik-baik), inner dan outer beauty
 Taqwim  asalnya dari qoma (berdiri). Allah menciptakan setiap bagian-bagian bentuk dari kita
menjadi seimbang, sehingga akan berdiri dengan kokoh dan baik.
- Saat ada kekuatan yang besar, pasti akan muncul tanggungjawab yg besar  kita punya
kemampuan yg lebih dibanding makhluk-makhluk Allah yang lain. Sehingga kita juga dituntut
tanggungjawab yg lebih besar dibanding mereka. Misalnya syukur, ibadah, iman (hewan punya
iman yang sangat kuat, karena dia tidak pernah takut kekurangan rezeki dari Allah). Masa kita
kalah sama makhluk yang tidak disebut ahsani taqwim?
- Semua yang ada di langit dan bumi, bertasbih kepada Allah dengan caranya masing-masing (surat
As-Shaff). Sedangkan kita? Padahal kita manusia yang ahsani taqwin, harusnya kita gunakan
potensi ini dengan baik. Jika kita tidak bisa menggunakan potensi ini dengan baik apa yang
terjadi? Lihat ayat 5
- Ayat 5  kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)
- Rodda  kembali sebab tidak diterima, memalingkan sesuatu
- Rojaa a  kembali keasalnya
- Al Baqaroh ayat 29  Allah menciptakan segala yang ada di Bumi untuk makhluk-Nya
sebagai fasilitas.

Jadilah makhluk yang Allah mau, selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki, Karena kita adalah karya terbaik
Allah. Ahsani taqwim, tidak hanya tubuh kita yang seimbang, tapi hidup kita juga. Semua yang Allah ciptakan pada
diri kita adalah yang terbaik dari-Nya, agar kita mendapat keseimbangan dunia dan akhirat. Mungkin jika kita
cantik, itu akan membuat kita menjadi sombong.

Anda mungkin juga menyukai