Anda di halaman 1dari 9

Kegiatan 2

Program Linear : Metode Grafik

Program linear merupakan bagian dari Operation Research yang mempelajari masalah
optimum. Penarapan program linear dalam masalah nyata diantaranya dalam bidang ekonomi,
kesehatan, pendidikan, perdagangan, transportasi, industri, sosial, dan lain-lain. Berikut beberapa
masalah program linear. Bentuk baku model matematika suatu program linear untuk masalah
maksimum adalah sebagai berikut.
Memaksimumkan/meminimumkan

( )

Terhadap kendala

( )

( )

( )

, ,…, ,

Keterangan:

(1) Disebut dengan fungsi tujuan / fungsi sasaran.

(2) Disebut dengan kendala utama.

(3) Disebut dengan kendala non negatif / kendala tanda.

Bila fungsi kendala dinyatakan dalam matriks AX=B dengan

[ ]

Maka formula program linear dapat dinyatakan dengan :

Memaksimumkan/meminimumkan

( ̅) ̅ ̅
Terhadap kendala ̅( ) ̅, ̅

Menurut Winston (1993), masalah program linear adalah masalah optimasi dalam hal sebagai
berikut:

1. Usaha untuk memaksimalkan (atau meminimalkan) fungsi linear dari sejumlah variabel
keputusan. Fungsi yang dimaksimalkan atau diminimalkan disebut fungsi tujuan/fungsi
objektif.
2. Nilai variabel keputusan harus memenuhi sejumlah pembatas/kendala. Setiap
pembatas/kendala harus dalam bentuk persamaan linear atau pertidaksamaan linear.
3. Nilai pada setiap variabel dibatasi. Untuk setiap variabel , tanda batasnya nonnegatif atau
boleh tidak dibatasi tandanya.

Kendala/pembatas masalah disebut sebagai fungsi kendala/pembatas (constraints function),


Variabel keputusan pada masalah program linear harus bernilai nonnegatif. Himpunan titiktitik
yang memenuhi fungsi kendala dan persyaratan variabel keputusan (nonnegatif) disebut sebagai
daerah penyelesaian fisibel (feasible region). Sebarang titik pada daerah penyelesaian fisibel
yang menghasilkan nilai optimum (maksimum atau minimum) fungsi tujuan disebut sebagai
penyelesaian optimum.
Langkah-langkah untuk membuat model matematika adalah sebagai berikut:
1. Menentukan tipe masalah (maksimum atau minimum).
2. Mendefinisikan variabel keputusan.
3. Merumuskan fungsi tujuan.
4. Merumuskan fungsi kendala.
5. Menentukan persyaratan nonnegative
Himpunan titik-titik yang memenuhi semua fungsi kendala disebut dengan penyelesaian fisible(the
feasible region) atau disingkat DPF (Dantzig & Thapa, 1997). Sedangkan Winston (1993) menyatakan
daerah penyelesaian fisibel suatu program linear adalah himpunan semua titik yang memenuhi semua
pembatas dan semua tanda batas program linear. Untuk masalah maksimum, penyelesaian optimalnya
merupakan titik pada daerah penyelesaian fisibel yang menyebabkan nilai fungsi tujuan terbesar.
Demikian pula untuk masalah minimum, penyelesaian optimalnya adalah titik pada daerah penyelesaian
fisibel yang menyebabkan nilai fungsi tujuan terkecil.
Definisi 3.1 himpunan konveks
S merupakan himpunan titik-titik. S disebut himpunan konveks jika ruas garis yang
menghubungkan sebarang titik di S berada di dalam S.
Perhatikan ilustrasi gambar berikut,

Contoh himpunan konveks


Definisi 3.2 Definisi titik ekstrim
Pada sebarang himpunan konveks S, titik P di S disebut sebagai titik ekstrim jika setiap ruas
garis yang berada di dalam S dan memuat titik P maka P merupakan titik akhir (ujung) dari ruas
garis tersebut.

Teorema 3.1 Teorema Fundamental Program Linear


a. Jika nilai optimal fungsi tujuan masalah program linear ada maka nilai tersebut dihasilkan
oleh satu atau lebih titik pojok pada daerah penyelesaian fisibel.
b. Jika masalah program linear mempunyai penyelesaian tidak tunggal, sedikitnya satu dari
penyelesaiannya berada pada titik pojok daerah penyelesaian fisibel.

Teorema 3.2 Teorema Eksistensi Penyelesaian Masalah Program Linear


a. Jika daerah penyelesaian fisibel masalah program linear tertutup maka nilai maksimum dan
nilai minium fungsi tujuan ada.
b. Jika daerah penyelesaian fisibel masalah program linear tidak tertutup dan koefisien fungsi
tujuan bernilai positif maka nilai minimum fungsi tujuan ada tetapi nilai maksimumnya tidak
ada.
c. Jika daerah penyelesaian fisibel masalah program linear kosong (artinya tidak ada titik yang
memenuhi semua fungsi kendala) maka nilai maksimum dan nilai minimum fungsi tujuan
tidak ada.
I. Penyelesaian Program Linear dengan Metode Grafik
Program linear yang melibatkan 2 variabel dan 2 atau lebih pertidaksamaan dapat diselesaikan
denga menggunakan metode grafik. Metode grafik ini dibedakan 2 yaitu metode titik ekstrim (titik pojok)
dan metode garis selidik..
A. Metode Titik Ekstrim
Contoh:
1. Luas daerah parkir 1.760 m2. Luas rata-rata untuk mobil kecil 4 m2 dan mobil besar 20 m2.
Daya tampung maksimum hanya 200 kendaraan. Biaya parkir mobil kecil Rp 2.000,00/jam
dan mobil besar Rp 3.000,00/jam. Jika dalam satu jam terisi penuh dan tidak ada kendaraan
pergi dan datang, maka hasil maksimum tempat parkir itu adalah….
Jawab.
i) Model matematika
Misal mobil kecil sebagai x, mobil besar sebagai y
Mobil kecil Mobil besar Total
(x) (y)
Luas daerah parker 4 20 1.760
Kapasitas 1 1 200

,
Fungsi objektifnya adalah hasil parkiran:
z (x, y) = 2000 x + 3000 y
Menggambar garis yang persamaannya =200 and
ii) Mengarsir daerah yang memenuhi
iii) Daerah Penyelesaian Fisibel (DPF) nya adalah daerah yang dibatasi segiempat ABCD
dengan titik ektrim A, B, E, dan D, dengan A = (0,0), B = (0,88), E = (140,60), dan D =
(200,0). mobil kecil sebagai x, mobil besar sebagai y.
iv) Membandingkan nilai Z dari titik ekstrim untuk menentukan penyelesaian optimal.
Perhatikan Tabel berikut ini
Titik Z (x,y) = 2000 x + 3000 y

A (0,0) Z= 2000.0 + 3000.0 = 0

B (0,88) Z= 2000.0 + 3000.88 = 264.000

E (140,60) Z= 2000.140 + 3000.60 = 460.000

D (200,0) Z= 2000.200 + 3000.0 = 400.000

v) Jadi penyelesaian optimalnya adalah x= 140 dan y =60 dengan z = 460.000


B. Metode Garis Selidik
Metode grafik yang kedua adalah metode garis selidik. Daerah penyelesaian fisibel sudah
digambarkan, mencari nilai optimal (maks atau min) dapat pula dicari tanpa harus
membandingkan nilai fungsi tujuan dari titik-titik ekstrim (pojok). Metode ini adalah metode
yang berusaha mencari nilai z f (x, y) sedemikian sehingga garis ax  by  z menyentuh
titik-titik terluar daerah layaknya, dan memberikan nilai optimal. Jika garis ax  by  z
memotong daerah terluar daerah layak tepat pada satu titik maka penyelesaian tunggal.
Namun jika ax  by  z menghimpit suatu sisi terluar daerah layak maka masalah PL
mempunyai banyak solusi.
Garis selidik adalah garis-garis yang sejajar dengan garis pada fungsi tujuan. Untuk masalah
maksimum, garis selidik itu disebut isoprofit lines, sedangkan untuk masalah minimum
disebut isocost lines. Langkah-langkah menentukan nilai optimal dari fungsi tujuan
menggunakan metode garis selidik adalah sebagai berikut.
i) Menggambar DPF.
ii) Menggambar garis yang persamaannya ax+by = 0.
iii) Menggambar garis-garis yang sejajar dengan ax+by = 0 dan melalui titik ekstrim,
misalnya . Garisgaris ini disebut garis selidik.
iv) Karena masalahnya maksimum, maka titik ekstrim terakhir yang dilalui garis selidik
berkaitan dengan penyelesaian optimal. Titik ekstrim terakhirnya adalah sehingga
berkaitan dengan penyelesaian optimal.

Contoh
Suatu perusahaan tembikar memerlukan 60 unsur A dan 30 unsur B per hari. Untuk membuat
barang jenis I dibutuhkan 4 unsur A dan 2 unsur B, sedangkan untuk membuat barang jenis II
dibutuhkan 5 unsur A dan 2 unsur B. Jika barang jenis I dijual seharga Rp 250.000,00 per unit
dan barang jenis II dijual seharga Rp 400.000,00 per unit, maka agar penjualannya mencapai
maksimum, berapa banyak masing-masing barang harus dibuat?
Jawab
i) Model matematika
Misal jenis tembikar I sebagai x, jenis tembikar II sebagai y
Jenis I (x) Jenis II (y) Total
Unsur A 4 5 60
Unsur B 2 2 30

,
Fungsi objektifnya adalah hasil parkiran:
z (x, y) = 300.000 x + 200.000 y
ii) Menggambar garis yang persamaannya =60 and 5
iii) Mengarsir daerah yang memenuhi
iv) Menggambar garis-garis yang sejajar dengan 300.000 x+200.000 y=0 dan melalui titik
ekstrim, misalnya 3x+2 y= 10; 300.000 x+200.000 y=15, dst. Garis-garis ini disebut
garis selidik.
v) Karena masalahnya maksimum, maka titik ekstrim terakhir yang dilalui garis selidik
berkaitan dengan penyelesaian optimal. Titik ekstrim terakhirnya adalah (15,0) sehingga
(15,0) berkaitan dengan penyelesaian optimal.
vi) Z = 300.000 (15) + 200.000 (0) = 4.500.000. Penyelesaian optimalnya adalah (150,0)
dengan nilai maksimum 4.500.000.
Latihan Soal
1. Suatu perusahaan meubel memerlukan 18 unsur A dan 24 unsur B per hari. Untuk membuat
barang jenis I dibutuhkan 1 unsur A dan 2 unsur B, sedangkan untuk membuat barang jenis II
dibutuhkan 3 unsur A dan 2 unsur B. Jika barang jenis I dijual seharga Rp 250.000,00 per unit
dan barang jenis II dijual seharga Rp 400.000,00 per unit, maka agar penjualannya mencapai
maksimum, berapa banyak masing-masing barang harus dibuat?
2. Seorang pedagang sepeda ingin membeli 25 sepeda untuk persediaan. Ia ingin membeli sepeda
gunung dengan harga Rp1.500.000,00 per buah dan sepeda balap dengan harga
Rp2.000.000,00 per buah. Ia merencanakan tidak akan mengeluarkan uang lebih dari
Rp42.000.000,00. Jika keuntungan sebuah sepeda gunung Rp500.000,00 dan sebuah sepeda
balap Rp600.000,00, berapa keuntungan maksimum yang diterima pedagang?
3. Sebuah pesawat udara berkapasitas tempat duduk tidak lebih dari 48 penumpang. Setiap
penumpang kelas utama boleh membawa bagasi 60 kg dan kelas ekonomi hanya 20 kg.
Pesawat hanya dapat menampung bagasi 1.440 kg. Jika harga tiket kelas utama Rp600.000,00
dan kelas ekonomi Rp400.000,00, pendapatan maksimum yang diperoleh adalah….
4. Suatu perusahaan kayu menghasilkan dua produk, meja dan kursi yang diproses melalui dua
bagian yaitu perakitan dan pemolesan. Pada bagian perakitan tersedia 60 jam kerja, sedangkan
pada bagian pemolesannya hanya 42 jam kerja. untuk menghasilkan 1 meja diperlukan 4 jam
kerja perakitan dan 2 jam kerja pemolesan, sedangkan untuk menghasilkan 1 kursi diperlukan
2 jam kerja perakitan dan 4 jam kerja pemolesan. Keuntungan untuk setiap meja adalah Rp.
75.000,- dan kursi adalah Rp. 40.000,- berapa jumlah meja dan kursi yang optimal dihasilkan
5. Sebuah adonan roti A dibuat dengan 2 kg tepung dan 2 kg gula. Sedangkan sebuah adonan roti
B dibuat menggunakan 1 kg tepung dan 2 kg gula. Ibu memiliki persediaan tepung sebanyak
6 kg dan gula sebanyak 10 kg. Setiap satu adonan kue basah dapat memberikan untung
Rp50.000,00 dan setiap adonan kue kering dapat memberikan untung Rp65.000,00. Tentukan
keuntungan maksimal yang diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai