Anda di halaman 1dari 3

Teorema 5.

6
Misalkan G adalah sebuah graf sederhana dan G – e dan G/e adalah graf-graf yang didapatkan
dari G dengan menghilangkan dan mengkontradiksikan sebuah rusuk e. Maka
PG ( k ) =PG−e ( k )−PG / e ( k ) .

Sebagai contoh, misalkan G adalah graf seperti pada gambar 5.14. Graf G-e dan G/e yang
bersesuaian ditunjukkan pada gambar 5.15 dan teorema menyatakan bahwa

K ( k −1 )( k −2 ) ( k−3 )={ k ( k−1 ) ( k −2 )2 }− { k ( k−1 ) ( k −2 ) } .

Bukti.
Misalkan e=vw. Jumlah pewarnaan k dari G-e dimana v dan w, sehingga dengan demikian setara
dengan PG ( k ) . Begitu juga dengan jumlah pewarnaan-k dari G-e dimana v dan w berwarna sama
tidak berubah jika v dan w diidentifikasikan, sehingga setara dengan PG / e ( k ) . Maka, jumlah total
PG−e ( k ) dari pewarnaan-k dari G-e adalah PG ( k ) + PG / e ( k ) , sebagaimana dipersyaratkan.
Menggunakan hasil ini kita dapat membuktikan bahwa fungsi kromatik dari sembarang graf
sederhana adalah polinomial.

Konsekuensi 5.7
Fungsi kromatik dari sebuah graf sederhana adalah sebuah polinomial.
Bukti.
Pilih rusuk dari G-e dan sebuah rusuk dari G/e dan menghilangkan serta mengkontradiksikannya.
Kemudian mengulang prosedur ini kepada keempat graf baru yang dihasilkan, dan seterusnya.
Proses berakhir ketika tidak ada rusuk yang tersisa, dengan kata lain ketika setiap graf yang
tersisa adalah graf nol. Karena fungsi kromatik dari graf nol adalah polinomial (=k’, dimana r
adalah jumlah simpul), selanjutnya melalui penerapan berulang-ulang dari Teorema 5.6
didapatkan bahwa fungsi kromatik dari graf G pasti merupakan jumlah polinomial, sehingga
fungsi kromatiknya sendiri pasti merupakan polinomial.
Contoh yang mengilustrasikan prosedur ini akan diberikan di subbab selanjutnya. Dalam
praktiknya, tidak perlu mereduksi setiap graf menjadi graf nol. Cukup mereduksi setiap graf
menjadi graf-graf yang polinomial kromatiknya sudah diketahui, misalkan sebuah pohon.
Setelah mengetahui konsekuensi 5.7, dapat menyebut PG ( k ) sebagai polinomial kromatik dari G.
Perhatikan dari bukti diatas bahwa, jika G memiliki n simpul maka PG ( k ) berderajat n karena
tidak ada simpul baru yang diperkenalkan pada tahap manapun. Karena kontradiksinya hanya
menghasilkan satu graf nol pada n simpul, koefisien dari k n−1 adalah –m, dimana m adalah
jumlah rusuk G. Karena tidak dapat mewarnai sebuah graf jika tidak ada warna yang tersedia,
maka suku konstanta dari sembarang polinomial kromatik adalah 0.
Contoh ilustrasi konsep diatas. Menggunakan Teorema 5.6 untuk menemukan polinomial
kromatik dari graf G pada gambar 5.16 dan kemudian membuktikan bahwa polinomial ini
memiliki bentuk

k 5−7 k 4 + ak 3−b k 2+ ck

Dimana a,b,c adalah konstanta positif sebagaimana diprediksi pada paragraf sebelumnya. Akan
memudahkan jika kita menggambar graf pada setiap tahap, daripada menuliskan polinomial
kromatiknya. Contohnya, daripada menulis PG ( k ) =PG−e ( k )−PG / e ( k ) dimana G, G-e dan G/e
adalah graf dari gambar 5.14 dan 5.15, lebih baik menuliskan persamaan pada gambar 5.17

Dengan konvensi ini, dan mengabaikan rusuk-rusuk berganda selam proses berjalan, kita
dapatkan
c
Maka,

PG ( k ) =k (k−1)4 −3 k ( k−1)3+ 2 k (k −1)2 +k (k−1)(k −2)

¿ k 5 −7 k 4 +18 k 3 −20 k 2 +8 k
Perhatikan bahwa hasil ini memiliki format k 5−7 k 4 + 4 k 3 + ck dimana a,b,c adalah konstanta
positif.

Anda mungkin juga menyukai