Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN

LINGKUNGAN INDSUTRI DAN GLOBAL


(Untuk memenuhi tugas kelompok)

Mata Kuliah : Manajemen Strategi

Oleh :
Kelompok 2
ZULKARNAIN (02220150063)
MUHAMMAD YUSUF (02220150140)
ANDI BASO ADITYA SAPANING (02220150200)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
LINGKUNGAN INDUSTRI DAN GLOBAL

A. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor-ancaman dari pelaku bisnis
baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para
pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan dan tanggapan
kompetitifnya. Semakin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan
industri, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan laba di atas rata-
rata.

B. Analisis Lingkungan Industri


Kekuatan- kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut:
a. Ancaman dari Pendatang Baru
Pendatang baru dalam suatu industri akan membawa kapasitas baru, keinginan
untuk merebut pangsa pasar, dan sering kali sumber daya yang substansial.
Terdapat enam sumber utama hambatan terhadap masuknya pendatang baru:
1. Skala Ekonomi
Skala ekonomi menghalangi masuknya pendatang baru dengan memaksa calon
pendatang baru untuk masuk dengan skala yang besar atau menerima kerugian dari
segi biaya.
2. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk atau identifikasi merek dapat menciptakan hambatan
dengan memaksa pendatang baru untuk menghabiskan biaya yang besar guna
memenangkan loyalitas konsumen.
3. Persyaratan Modal
Modal diperlukan bukan hanya untuk fasilitas tetap melainkan juga untuk
memberikan kredit kepada pelanggan, membeli persedian, dan menyerap kerugian
selama tahun-tahun pertama.
4. Kerugian Biaya yang Tidak Dipengaruhi oleh Ukuran Perusahaan
Perusahaan yang sudah masuk mungkin memiliki keunggulan biaya yang tidak
dimiliki oleh calon pesaingnya, tanpa melihat ukuran dan skala ekonominya.
5. Akses terhadap Saluran Distribusi
Semakin terbatasnya saluran distribusi grosir atau ritel dan semakin terikatnya
saluran-saluran ini dengan pesaing yang ada, tentu saja akan semakin sulit untuk
masuk ke industri ini.
6. Kebijakan Pemerintah
Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya pendatang baru
ke industri, dengan pengendalian-pengendalian seperti persyaratan lisensi,
pembatasan akses ke bahan baku, dan insentif pajak.
b. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Kelompok pemasok memiliki kekuatan jika:
1. Didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan dan lebih terkonsentrasi
dibandingkan industri kepada siapa mereka menjual.
2. Produknya unik atau paling tidak terdeferensiasi.
3. Pemasok tidak perlu bersaing dengan produk lain untuk menjual ke industri
tersebut.
4. Pemasok merupakan ancaman kuat karena dapat melakukan integrasi ke hilir
sampai ke bisnis industri tersebut. Hal ini membatasi kemampuan industri
untuk memperbaiki syarat-syarat dalam perjanjian pembeliannya.
5. Industri itu bukan merupakan pelanggan penting bagi kelompok pemasok
tersebut.
c. Kekuatan Tawar - menawar Pembeli
Kelompok pembeli akan berkuasa jika:
1. Kelompok ini terkonsentrasi atau membeli dalam volume besar.
2. Produk yang dibeli oleh kelompok ini dari industri tersebut adalah produk
standar atau produk yang tidak terdeferensiasi.
3. Produk yang dibeli oleh kelompok ini dari industri tersebut merupakan salah
satu komponen dari produk yang dihasilkannya dan biaya komponen itu
merupakan bagian yang signifikan dari total biaya produk tersebut.
4. Pembeli hanya memperoleh laba yang kecil, sehingga memiliki insentif yang
tinggi untuk menurunkan biaya pembeliannya.
5. Produk industri tersebut tidak terlalu penting bagi kualitas dari produk atau jasa
si pembeli.
6. Produk industry tersebut tidak dapat menghemat biaya pembeli.
7. Pembeli merupakan ancaman kuat karena dapat melakukan integrasi ke hulu
untuk membuat produk industry tersebut.
d. Produk Substitusi
Produk-produk substitusi yang perlu diperhatikan secara strategis adalah produk-
produk substitusi yang :
1. Memiliki tren membaiknya kinerja harga dibandingkan dengan produk industry
tersebut.
2. Diproduksi oleh industri yang memperoleh laba tinggi. Produk substitusi sering
kali timbul capat ketika suatu perkembangan meningkatkan persaingan di
industri mereka dan menyebabkan penurunan harga atau perbaikan kinerja.
e. Persaingan Di Dalam Industri
Bentuk persaingan ketat ini berkaitan dengan adanya sejumlah faktor:
1. Ada banyak pesaing atau pesaing yang ada memiliki ukuran dan kekuatan yang
hampir sama.
2. Pertumbuhan industri lambat, sehingga mempercepat perebutan pangsa pasar
yang melibatkan anggota-anggota yang ingin melakukan ekspansi.
3. Produk atau jasa yang ditawarkan kurang memiliki diferensiasi (perbedaan).
4. Biaya tetap tinggi atau produknya tidak tahan lama, sehingga menimbulkan
dorongan yang kuat untuk memotong harga.
5. Kapasitas biasanya ditambah dalam jumlah jumlah besar.
6. Hambatan untuk keluar sangat tinggi, seperti adanya aset khusus atau loyalitas
manajemen terhadap bisnis tertentu, membuat perusahaan tetap berkompetisi
meskipun memperoleh tingkat pengembalian yang rendah.
7. Para pesaing memiliki strategi, asal, dan kepribadian yang beragam.
8. Meskipun harus menghadapi banyak dari faktor-faktor ini, suatu perusahaan
mungkin memiliki ruang gerak untuk memperbaiki beberapa masalah melalui
pergeseran strategi. Misalnya, perusahaan dapat mencoba untuk meningkatkan
biaya tukar dari pembeli atau meningkatkan diferensiasi produk.

C. Lingkungan Global
Globalisasi diartikan sebagai strategi mendekati pasar dunia dengan produk
standar. Globalisasi mengacu pada pada strategi untuk mengejar peluang di mana pun di
duniayang memungkinkan suatu perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi
bisnisnya di negaratempatnya beroprasi.
Memahami liku-liku persaingan di pasar global dan menghadapi korporasi global
dengan cepat telah menjadi kompetensi yang dituntut dari para manajer strategik.
Penilaian intern dan ekstern meliputi identifikasi kekuatan-kekuatan pokok
operasi perusahan. Kekuatan ini khususnya penting dalam operasi global, karena
mereka seringkali merupakan karakteristik perusahan yang di hargai Negara tuan rumah
dan, karenanya, memberikan kekuatan tawar menawar yang penting. Kekuatan sumber
daya dan kapabilitas global perusahaan harus dianalisis. Perusahaan yang secara serius
melakukan penilitian intern dan ekstern adalah Business International Corporation, yang
menyarankan untuk mempertimbangkan tujuh kategori umum faktor. Seperti
diperhatikan pada strategi Global, kategori ini meliputi faktor ekonomi, politik,
geografi, tenaga kerja, pajak, sumber modal, dan bisnis.
a. Pengembangan Koorporasi Global
Evolusi suatu korporasi global seringkali melibatkan tingkat strategi yang
semakin tinggi yakni :
1. Tingkat pertama, yang seringkali melibatkan kegiatan ekspor-impor, kurang
terasa dampaknya atas orientasi manajemen yang ada atau atas lini produk
yang sudah ada.
2. Tingkat kedua, yang dapat berupa lisensi asing dan alih teknologi, memerlukan
sedikit perubahan pada manajemen atau operasi.
3. Tingkat ketiga biasanya ditandai oleh investasi langsung dalam operasi
seberang lautan, termasuk pabrik.
b. Orientasi Strategi Perusahaan Global
Perusahaan2 Multinasional pada dasarnya memperlihatkan satu dari empat
orientasi mereka dalam aktivitasnya. Mereka punya keyakinan mengenai cara
mengendalikan operasi asing dengan 4 macam orientasi strategi perusahan global yakni:
1. Perusahaan yang ethnocentric orientation percaya bahwa nilai dan prioritas
organisasi induk sebenarnya menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan
stratejik dalam semua operasinya.
2. Perusahaan mempunyai polycentric orientation jika kemudian budaya negara
tempat diterapkannya strategi tersebut memungkinkan untuk mendominasi
proses pengambilan keputusan.
3. Kebalikannya, regiocentric orientation tejadi ketika perusahaan induk
berusaha mencampur nilai dan prioritas mereka dengan peraturan/nilai
setempat.
4. Akhirnya, perusahaan dengan geocentric orientation mengadopsi pendekatan
system global untuk pembuatan keputusan strategi, sehingga penekanan pada
integrasi global.
Perencanaan srategik global lebih rumit daripada perencanaan sejenis untuk
domestik. Sedikitnya ada lima faktor yang menyebabkan kompleksitas ini :
1. Operasi global menghadapi lingkungan politik, ekonomi, legal, social, dan
budaya yang beragam di samping juga laju perubahan yang berlain-lainan pada
masing-masing faktor ini.
2. Interaksi antara nasional dan asing bersifat kompleks, karena masalah
kedaulatan nasional dan sangat berbedanyakondisi ekonomi dan sosial.
3. Keterpisahan geografis, perbedaan budaya dan kebangsaan, serta perbedaan
cara berbisnis kesemuanya cenderung menyulitkan komunikasi dan upaya
pengendalian antara kantor pusat dan afiliasi seberang lautan.
4. Operasi global menghadapi persaingan yang ekstrim, karena perbedaan dalam
hal struktur industri.
5. Operasi global terbatas dalam hal pilihan strtegi bersaing yang ada karena
beragamnya blok-blok ekonomi, seperti Masyarakat Ekonomi Eropa, Kawasan
perdaganganbebes eropa, dan kawasan perdagangan bebas amerikalatin.

D. Persaingan Industri Global


Industri global adalah industri yang persaingannya melintasi batas-batas Negara
persaingan terjadi dalam skala dunia. Banyaknya pakar percaya bahwa hampir semua
industri yang berorientasi kepada produk akan menjadi global. Tujuannya adalah :
1. Meningkatkan globalisasi perusahaan.
2. Ledakan informasi
3. Meningkatkan persaingan global
4. Perkembangan teknologi yang cepatMakin luasnya cakupan tugas manejemen
global.
5. Perencanaan manajemen strategic menumbuhkan rasa pecaya diri manajerial.
a. Tantangan Global
Meskipun bidang industri saat ini dapat dikatakan berkarakteristik global atau
multidomestik, beberapa “kasus murni” masih tetap ada. Sebuah perusahaan industri
global yang berkompetisi di industri global harus bias bersifat responsive, mulai dari
level bawah sampai mengetahui kondisi pasar lokal. Demikian juga dengan kompetisi di
industri multidomestik, tidak dapat mengabaikan kesempatan untuk selalu
menggunakan semua sumber daya yang ada untuk selalu ikut dalam berkompetisi. Jadi,
setiap perusahaan global harus dapat memutuskan fungsi perusahaan itu sendiri, mana
yang yang harus dikerjakan, dimana, dan sampai level mana tingkat koordinasi dapat
bertahan diantara mereka.
1. Lokasi Dan Koordinasi Aktivitas
Tipe fungsional aktivitas harus mempunyai bagian pembelian, bagian operasi,
riset dan development, penjualan, dan pelayanan. Sebuah perusahaan multinasional
harus mempunyai batasan beberapa pilihan lokasi untuk setiap kegiatan dan oleh
karena itu maka harus memutuskan bentuk, jumlah dan lokasi aktivitas tersebut.

2. Kebutuhan Pasar dan Karakteristik Global


Sebuah perusahaan harus dapat berpegang pada dua hal : “penerimaan
konsumen untuk produk mereka dan seberapa tinggi produk tersebut dapat diterima
oleh kalangan pasar”.
3. Strategi Internasional
Strategi dasar dari perusahaan multinasional sangat mempengaruhi dari
pertimbangan dimensi lokasi dan koordinasi.
b. Berbagi Strategi kompetitif perusahaan pada pasar luar negeri
Perusahaan yang memilih untuk mengikuti arus globalisasi harus memiliki
strategi. Dan hal tersebut dapat dikategorikan sesuai dengan tingkat kompleksitas
(kesulitan) dari tiap pasar luar negeri dan juga dari perbedaan produk perusahaan itu .
Kompleksitas akan menghubungkan sejumlah factor kesuksesan yang dibutuhkan
di arena yang semakin kompetitif. Perbedaan dan ragam produk sebagai variabel kedua
akan menghubungkan dengan luasnya jalur bisnis. Semakin banyak perusahaan tersebut
menawarkan suatu bisnis, maka semakin tinggi pula perbedaan tersebut.
1. Tempat tujuan ekspor
Tujuan utama pasar untuk suatu perusahaan yang menginginkan pasar ekspor
adalah untuk memodifikasi performance suatu produk tertentu atau ukuran
karakteristik untuk bertemu dengan pasar luar negeri.
2. Perizinan dan kontrak
Membuat persiapan kontrak adalah langkah selanjutnya yang dibutuhkan suatu
perusahaan untuk keperluan kerjasama ekspor. Perijinan juga termasuk membawa
beberapa produk dari pemegang ijin untuk dijadikan barang yang berguna.
Dua masalah utama yang berkaitan dengan perijinan. Pertama adalah
kemungkinan rekan bisnis luar negeri akan mendapat pelajaran dan pengalaman baru
dan besar kemungkinan akan menjadi competitor (pesaing) utama setelah masa
kontrak kerjasama berakhir. Masalah yang kedua sumber daya untuk produksi,
penjualan dan distribusi secara umum dari produknya. Dengan hilangnya control ini
dapat mengecilkan tingkat kebebasan dan menilai kembali tingkat perusahaan di
masa depan.
3. Hak monopoli
Bentuk yang sangat special dari perijinan adalah Franchising (hak monopoli)
dimana si penerima hak dapat menjual produk atau pelayanan dengan menggunakan
nama serta logo dan semua hal yang berkaitan dengan perusahaan pemberi ijin.
4. Kantor cabang luar negri
Kantor cabang adalah perluasan dari kantor pusat yang berada di luar wilayah
kantor pusat yang bertanggungjawab terhadap semua kegiatan kantor pusat termasuk
pengelolaan, operasional, penjualan, pelayanan terhadap konsumen dan juga
distribusi.
5. Investasi saham
Perusahaan kecil dan menengah dengan tingkat pertumbuhan yang pesat
biasanya membutuhkan dana tambahan untuk mendukung laju perusahaan tersebut
agar lebih maksimal. Perusahaan seperti ini seringkali mendapat bantuan dana dari
rekan kerja mereka atau mendapat bantuan dana dari investasi pribadi (investor) yang
menginvestasikan dana mereka sebagai pemegang saham.
6. Kantor cabang Pribadi
Kantor cabang yang dimiliki secara pribadi oleh satu orang biasanya memiliki
pertimbangan sendiri dari kantor pusat. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan
fungsi kontrol dan pengendalian peruasahaan agar lebih efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 2016. Makalah Lingkungan Industri dan Global.


https://id.scribd.com/document/319417323/Makalah-Lingkungan-Industri-Dan-Global

Anda mungkin juga menyukai