KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Pemasaran
Kata pemasaran berasal dari kata market yang berarti pasar sebagai mekanisme untuk
mempertemukan permintaan dan penawaran. Pada dasarnya pasar adalah daerah atau tempat
(area) yang di dalamnya terdapat kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran yang saling
bertemu untuk membentuk suatu harga. Pengertian marketing bukan saja meliputi dunia jual
beli atau dunia pasar, tetapi membahas secara sistematis segala masalah yang ada di dalam
masyarakat.
Menurut Kotler (2012:17) memberikan definisi konsep pemasaran sebagai berikut :
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi
efektif daripada pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
Menurut Kotler (2012:146) pengertian manajemen pemasaran adalah sebagai berikut:
Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, pelaksanaan, dan pengawasan, program-
program yang ditujukan utuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan
maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran
organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga,
mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong serta
melayani pasar.
Menurut Kotler dan Keller (2012), pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan manusia dan sosial, bahwa pemasaran itu memenuhi kebutuhan dengan cara
menguntungkan. Pengertian sosial dengan manajerial dari pemasaran itu berbeda, yang mana
sosial ini menunjukkan peran yang dimainkan pemasaran dalam masyarakat.
Menurut Hasan (2013) Pemasaran adalah proses mengidentifikasi, menciptakan dan
mengkomunikasikan nilai, serta memelihara hubungan yang memuaskan pelanggan untuk
memaksimalkan keuntungan perusahaan.
(sumber: Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. (2012). Marketing Management. 14th
Edition.NewJersey, Prentice Hall International,Inc.
http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-manajemen-pemasaran-menurut-para-ahli/, dan
http://andripurnama.com/pengertian-pemasaran/)
Strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat, konsisten, dan layak
dilaksanakan oleh para perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju (target market)
dalam jangka panjang dan tujuan perusahaan jangka panjang (objective), dalam situasi
persaingan tertentu. Dalam strategi pemasaran ini, terdapat strategi acuan/bauran pemasaran
(marketing mix), yang menetapkan komposisi terbaik dari keempat komponen atau variabel
pemasaran, untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
Sumarmi dan Soeprihanto (2010:274) menjelaskan, “Marketing mix adalah kombinasi
dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga,
promosi, dan distribusi. Dengan kata lain marketing mix adalah kumpulan dari variabel yang
dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan konsumen”.
Menurut Lupiyoadi (2013) bauran pemasaran merupakan perangkat/alat bagi pemasar
yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar
implementasi strategi pemasaran dan penentuan posisi yang ditetapkan dapat berjalan sukses.
Bauran pemasaran pada produk barang yang kita kenal selama ini berbeda dengan bauran
pemasaran produk jasa, hal ini terkait perbedaan karakteristik jasa dengan barang. Bauran
pemasaran produk barang mencakup 4P, yaitu produk, harga, tempat, dan promosi.
Sementara untuk produk jasa, keempat faktor tersebut masih dirasa kurang
mencukupi. Para ahli pemasaran menambahkan tiga unsur lagi, yaitu orang, sarana fisik, dan
proses. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa di mana tahapan operasi hingga konsumsi
merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan serta mengikutsertakan konsumen
dan pemberi jasa secara langsung. Dengan kata lain, terjadi interaksi langsung di antara
keduanya (meski tidak untuk semua jenis jasa). Sebagai suatu bauran, unsur-unsur tersebut
saling memengaruhi satu sama lain. Dengan demikian, apabila salah satu tidak tepat
pengorganisasiannya maka akan memengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan.
Berikut ini terdapat 7 bauran pemasaran jasa.
Marketing mix adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat dikontrol
oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan tamu dan untuk memuaskan tamu
(Zeithaml dan Bitner, 2008:48).
Dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsur yang paling penting,
karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pemilihan jenis produk yang akan
dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan serta
penentuan harga dan cara penyalurannya. Ketika dalam kondisi persaingan sangat berbahaya
bagi suatu perusahaan bila hanya mengandalkan produk yang ada tanpa adanya usaha tertentu
untuk pengembangannya, oleh karena itu ketika perusahaan dalam sebuah persaingan harus
terus melakukan inovasi atau menciptakan produk baru untuk meningkatkan atau
mempertahankan volume penjualan atas produk yang di tawarkan kepada konsumen.
Menurut Situmorang (2011:170) Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
keinginan ataupun kebutuhan. Produk dapat mencakup benda fisik, jasa, prestise, tempat,
organisasi, maupun ide. Produk yang berwujud biasa disebut sebagai barang sedangkan yang
tidak berwujud disebut jasa.
Menurut Lupiyoadi (2013) Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses
yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk
adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk saja, tetapi membeli manfaat dan
nilai dari produk tersebut yang disebut “the offer”. Utamanya, pada produk jasa, tidak dikenal
munculnya peralihan kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen.
Berdasarkan pengertian diatas maka terdapat tiga aspek dalam sebuah produk yang
perlu diperhatikan antara lain :
1. Produk inti (core product)
Produk inti merupakan manfaat inti yang ditampilkan oleh suatu produk kepada
konsumen didalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
2. Produk yang diperluaskan (augment product)
Produk yang diperluaskan mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat
dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya.
3. Produk formal
Produk formal adalah produk yang merupakan “penampilan atau perwujudan” dari
produk inti maupun perluasan produknya. Produk formal inilah yang lebih dikenal
oleh kebanyakan konsumen sebagai daya tarik yang tampak langsung atau tangible
offer dimata konsumen. Dalam hal ini ada lima komponen yang melekat dalam produk
formal, yaitu :
a. Desain/bentuk/coraknya
b. Daya tahan/mutunya
c. Daya tarik/keistimewaannya
d. Pengemasan/bungkus
e. Merek
Menurut Hasan (2013:494) konsep produk merupakan bentuk tawaran produsen baik
tangible (barang) maupun intangible (jasa) untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan, atau di konsumsi untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Menurut
Tjiptono Unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan pembelian merupakan atribut dari produk dimana atribut produk
tersebut yaitu:
1. Merek
Merek memegang peranan penting dalam pemasaran, ada perbedaan yang cukup besar
antara produk dan merek yaitu produk hanyalah sesuatu yang dihasilkan pabrik dan mudah
ditiru pesaing. Sedangkan merek merupakan sesuatu yang dibeli konsumen dan memiliki
keunikan yang relatif sukar dijiplak, merek berkaitan dengan persepsi sehingga persaingan
yang terjadi antar perusahaan adalah pertarungan persepsi dan bukan sekedar pertarungan
produk.
2. Kemasan
Kemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan
wadah/pembungkus untuk suatu produk. Manfaat dari pemberian kemasan pada suatu produk
yaitu :
a. Manfaat Komunikasi; media informasi yang berupa penggunaan, simbol, komposisi,
dan informasi khusus lain.
b. Manfaat Fungsional; memastikan peranan fungsional seperti mamberikan kemudahan,
perlindungan dan penyimpanan suatu produk.
c. Manfaat Perseptual; menanamkan persepsi seperti efek warna dan simbol pada
kemasan produk.
3. Jaminan (garansi)
Jaminan bisa meliputi kualitas produk, reparasi, ganti rugi, dan sebagainya. Jaminan
terkadang dapat pula dijadikan sebagai aspek promosi pada produk tahan lama.
2.2.2 Harga (Price)
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu
produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product,
price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar
dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga
menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan
produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun
jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi
perusahaan. Harini 2008: harga merupakan nilai uang yang seseorang butuhkan untuk
memperoleh sejumlah produk dan pelayanan
Salah satu unsur marketing mix adalah saluran pemasaran (place) atau yang umumnya
dimaknai dengan distribusi dan juga digunakan perusahaan sebagai salah satu strategi dalam
memasarkan produknya baik dari kemudahan akses konsumen untuk mendapatkan atau
melakukan transaksi atas produk yang dimiliki perusahaan. Menurut Hasan (2013:577)
definisi saluran pemasaran dapat dilihat dari tiga makna sebagai berikut :
1. Saluran pemasaran merupakan suatu sistem jaringan organisasional dan perantara
(agen, pedagang, retailer) yang terorganisir untuk melakukan semua aktivitas
pemasaran yang diperlukan dalam menghubungkan produsen dengan konsumen atau
pengguna atau pembeli.
2. Saluran pemasaran merupakan kontraktual organisasi eksternal yang manajemennya
beroperasi untuk membuat pergerakan fisik dan pemindahan pemilikan produk dari
produsen ke konsumen mencapai tujuan pemasaran.
3. E-channel marketing adalah bentuk kombinasi elektronik dan perantara tradisional
untuk menghantarkan kepemilikan produk pada waktu, tempat, format, dan kegunaan
kepada para pembeli.
Untuk menyalurkan, menyebarkan, dan menyampaikan produk secara cepat dan tepat
tentulah harus diketahui dimana tempat konsumen itu berada. Tanpa mengetahui tempat
konsumen yang ditargetkan tentu akan sulit penyaluran produk tersebut. Untuk itu ada
beberapa jenis saluran distribusi antara lain:
1. Distribusi intensif
Merupakan cara distribusi dimana barang yang dipasarkan itu diusahakan agar dapat
menyebar seluas mungkin sehingga dapat secara intensif menjangkau semua lokasi
dimana calon konsumen itu berada. Karena letak wilayah maupun geografis
konsumen berada begitu luas untuk menjangkaunya maka dibutuhkan tempat
pendistribusian yang merata yang dapat dijangkau konsumen.
2. Distribusi selektif
Merupakan cara distribusi dimana produk hanya disalurkan oleh beberapa penyalur
saja yang terpilih atau selektif. Jadi dalam hal ini jumlah penyalur sangat terbatas dan
biasanya dengan melakukan seleksi terhadap skala prioritas dalam penyaluran produk
kepada konsumen.
3. Distrubusi eksklusif
Merupakan bentuk penyaluran yang hanya menggunakan penyalur yang sangat
terbatas jumlahnya, bahkan pada umumnya hanya ada satu penyalur tunggal untuk
satu daerah tertentu.
Dari berbagai penjelasan teoritis dari salah satu unsur marketing mix yaitu saluran
pemasaran (place) pada dasarnya bertujuan untuk menyampaikan produk ke tangan
konsumen dengan harapan terus adanya peningkatan volume penjualan dengan adanya
saluran pemasaran yang memadai.
Untuk mencapai kualitas yang terbaik, pegawai harus dilatih untuk menyadari
pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen kepuasan dalam memenuhi
kebutuhannya. Pentingnya SDM dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan pemasaran
internal (internal marketing). Pemasaran internal adalah interaksi atau hubungan antara setiap
karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan, yang dalam hal ini dapat diposisikan
sebagai pelanggan internal dn pemasok internal. Tujuan dari adanya hubungan tersebut
adalah untuk mendorong kinerja SDM dalam memberikan kepuasan kepada konsumen.
Ada empat kriteria peranan atau pengaruh dari aspek SDM yang memengaruhi
konsumen, sebagai berikut.
1. Contractors, mereka berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang
cukup sering dan sangat memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.
2. Modifier, mereka tidak secara langsung memengaruhi konsumen, tetapi cukup sering
berhubungan dengan konsumen. Misalnya, resepsionis.
3. Influencers, mereka memengaruhi konsumen dalam keputusan utuk membeli tetapi
tidak secara langsung melakukan kontak dengan konsumen.
4. Isolateds, mereka tidak secara langsung ikut serta dalam bauran pemasaran dan juga
tidak sering bertemu dengan konsumen. Misalnya, karyawan bagian administrasi
penjualan, SDM, dan pemrosesan data.
Proses merupakan gabungan semua aktivitas, yang umumnya terdiri atas prosedur,
jadwal pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin lainnya, di mana jasa dihasilkan dan
disampaikan kepada konsumen. Proses dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu:
1. Kompleksitas, berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap dalam proses.
2. Keragaman, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah atau tahapan
proses.
Sehubungan dengan dua cara tersebut, berikut ini adalah empat pilihan yang dapat
dipilih oleh pemasar.
1. Mengurangi keragaman. Dalam proses ini, terjadi pengurangan biaya, peningkatan
produktivitas, dan kemudahan distribusi.
2. Meningkatkan keragaman. Memperbanyak kustomisasi dn fleksibilitas dalam
produksi yang dapat menimbulkan naiknya harga.
3. Mengurangi kompleksitas. Cenderung lebih terspesialisasi.
4. Meningkatkan kompleksitas. Cenderung melakukan penetrasi pasar dengan cara
menambah jasa yang diberikan.
Proses terjadi di luar pandangan konsumen. Konsumen tidak mengetahui bagaimana
proses yang terjadi, yang penting jasa yang dia terima harus memuaskan. Proses terjadi berkat
dukungan karyawan dan tim manajemen yang mengatur semua proses agar berjalan dengan
lancar. Proses penyampaian jasa sangat signifikan dalam menunjang keberhasilan pemasaran
jasa pendidikan dan juga memberikan kepuasan kepada peserta pelatihan.
Unsur-unsur kualitas pelayanan dalam Saleh (2010:106) antara lain adalah sebagai berikut:
a. Penampilan. Personal dan fisik sebagaimana layanan kantor depan (resepsionis)
memerlukan persyaratan seperti berpenampilan menarik, badan harus tegap/tidak
cacat, tutur bahasa menarik, familiar dalam berperilaku, penampilan penuh
percaya diri.
b. Tepat Waktu dan Janji. Secara utuh dan prima petugas pelayanan dalam
menyampaikan perlu diperhitungkan janji yang disampaikan kepada pelanggan
bukan sebaliknya selalu ingkar janji. Demikian juga waktu jika mengutarakan 2
hari selesai harus betul-betul dapat memenuhinya.
c. Kesediaan Melayani. Sebagiamana fungsi dan wewenang harus melayani kepada
para pelanggan, konsekuensi logis petugas harus benar-benar bersedia melayani
kepada para pelanggan.
d. Pengetahuan dan Keahlian. Sebagai syarat untuk melayani dengan baik, petugas
harus mempunyai pengetahuan dan keahlian. Di sini petugas pelayanan harus
memiliki tingkat pendidikan tertentu dan pelatihan tertentu yang diisyaratkan
dalam jabatan serta memiliki pengalaman yang luas dibidangnya.
e. Kesopanan dan Ramah Tamah. Masyarakat pengguna jasa pelayanan itu sendiri
dan lapisan masyarakat baik tingkat status ekonomi dan sosial rendah maupun
tinggi terdapat perbedaan karakternya maka petugas pelayanan masyarakat
dituntut adanya keramahtamahan yang standar dalam melayani, sabar, tidak egois
dan santun dalam bertutur kepada pelanggan.
f. Kejujuran dan Kepercayaan. Pelayanan ini oleh pengguna jasa dapat dipergunakan
berbagai aspek, maka dalam penyelenggaraannya harus transparan dari aspek
kejujuran, jujur dalam bentuk aturan, jujur dalam pembiayaan dan jujur dalam
penyelesaian waktunya. Dari aspek kejujuran ini petugas pelayanan tersebut dapat
dikategorikan sebagai pelayan yang dipercaya dari segi sikapnya, dapat dipercaya
dari tutur katanya, dapat dipercayakan dalam menyelesaikan akhir pelayanan
sehingga otomatis pelanggan merasa puas. Unsur pelayanan prima dapat ditambah
unsur yang lain.
g. Kepastian Hukum. Secara sadar bahwa hasil pelayanan terhadap masyarakat yang
berupa surat keputusan, harus mempunyai legitimasi atau mempunyai kepastian
hukum. Bila setiap hasil yang tidak mempunyai kepastian hukum jelas akan
mempengaruhi sikap masyarakat, misalnya pengurusan KTP, KK dan lain-lain
bila ditemukan cacat hukum akan mempengaruhi kredibilitas instansi yang
mengeluarkan surat legitimasi tersebut.
h. Keterbukaan. Secara pasti bahwa setiap urusan/kegiatan yang memperlakukan ijin,
maka ketentuan keterbukaan perlu ditegakkan. Keterbukaan itu akan
mempengaruhi unsur-unsur kesederhanaan, kejelasan informasi kepada
masyarakat.
i. Efisien. Dari setiap pelayanan dalam berbagai urusan, tuntutan masyarakat adalah
efisiensi dan efektifitas dari berbagai aspek sumber daya sehingga menghasilkan
biaya yang murah, waktu yang singkat dan tepat serta kualitas yang tinggi.
Dengan demikian efisiensi dan efektifitas merupakan tuntutan yang harus
diwujudkan dan perlu diperhatikan secara serius.
j. Biaya. Pemantapan pengurusan dalam pelayanan diperlukan kewajaran dalam
penentuan pembiayaan, pembiayaan harus disesuaikan dengan daya beli
masyarakat dan pengeluaran biaya harus transparan dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
k. Tidak Rasial. Pengurusan pelayanan dilarang membeda-bedakan kesukuan,
agama, aliran dan politik dengan demikian segala urusan harus memenuhi
jangkauan yang luas dan merata.
l. Kesederhanaan. Prosedur dan tata cara pelayanan kepada masyarakat untuk
diperhatikan kemudahan, tidak berbelit-belit dalam pelaksanaan.