Makalah Sejarah Indonesia Proses Masukny
Makalah Sejarah Indonesia Proses Masukny
Disusun oleh:
Fanny Wijaya
Salman Alfarizi
Syahrul Aghniya
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
kepada Ibu Heny Yulianti M,S.Pd selaku guru pembimbing kami. Dalam makalah ini kami
Suatu kebahagiaan buat kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan dapat
menambanh pengetahuan buat kami untuk mendalami sejarah bangsa indonesia yang tercinta
ini.
Di sisi lain kami juga berfikir keras untuk menyelesaikan makalah ini dengan senang
hati dan punuh dengan kesabaran kami kerjakan makalan ini dengan sebaik mungkin sesuai
dengan kemampuan kami bersama. Kami berharap dengan membuat makalah ini bisa
bermanfaat untuk teman-teman kami untuk membantu dalam proses belajarnya dan agar
c. Refleksi
Agama memiliki ruang guna yang efektif jika agama itu dimengerti sebagai
produk kebudayaan masyarakat setempat, dan akan semakin efektif jika dibangun
dalam fondasi-fondasi kontekstual, suatu usaha menjadikan dirinya bagian yang
co-inside dengan masyarakat pemeluknya.
“Islam Maluku” kiranya dipahami sebagai suatu produk kebudayaan yang pernah
dihasilkan dalam sejarah agama di Maluku. Ia memiliki kaitan yang kuat dengan
latar budaya masyarakat. Suatu hal yang perlu didekonstruksi untuk mere-
rekonstruksi suatu tipikal Islam yang relevan bagi orang Maluku. Tipikal
kekristenan yang inklusif dan kultural.
“Islam Maluku” dalam sisi tertentu memperlihatkan perlunya usaha translasi
ajaran Islam ke dalam kehidupan masyarakat Maluku. Sebuah usaha hermeneutis
yang sedapat-dapatnya mendorong pemahaman dan pengertian bersama mengenai
hakekat ketuhanan dan hakekat kemanusiaan orang-orang Maluku.
Ketuhanan yang universal. Oleh sebab itu identitas-identitas budaya mengenai
Tuhan dalam pandangan budaya orang Ambon, seperti konsep Upu [Maluku
Tengah], Oplastalah [Buru], atau Duad [Maluku Tenggara-Kei], Up Ler dan Ratu
[Tanimbar], adalah media kebudayaan yang bisa digunakan untuk
mengkomunikasikan Tuhan itu sendiri. Selama ini konsep theistik ini
disalahpahamkan. Kita menuduh realitas ketuhanan itu sebagai yang dimengerti
dalam konsep “Nenek Moyang”. Suatu sikap prejudice yang muncul sebagai
kenaifan dalam memahami totalitas worldview orang Maluku.
2.4Kerajaan Tidore