Anda di halaman 1dari 83

Kota Aministrasi Jakarta Utara Laporan Magang Pada

PM dan PTSP di Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan

Unit Pengelola Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Unit Pengelolaan

Oleh :

Nama : Farhan

NPM : 120.2017.087

Program Studi : S-1 Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Yarsi

2020
i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

kemudahan dan kelancaran kepada penulis dalam menyusun laporan kegiatan

magang. Laporan ini sebagai hasil pertanggung jawaban penulis selama

melaksanakan kegiatan magang di Unit Pengelola Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kota Aministrasi Jakarta Utara Unit Pengelolaan PM dan PTSP di

Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan yang beralamat di Jl. Yos Sudarso No.

27-28, Kebon Bawang, Tangjung Priok Rt. 19/5, Jakarta Utara 14320, yang

dilaksanakan mulai tanggal 11 Agustus – 10 September 2020.

Tidak sedikit hambatan yang dihadapi penulis dalam menyusun laporan

ini. Tetapi, berkat kerja keras, dukunan, dan dorongan yang diberikan penulis dan

semua pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan

hasil yang semaksimal mungkin.

Untuk itu penulis ingin mengukapkan terima kasih yang sebesar –

besarnya bagi semua yang terlibat dalam proses pembuatan laporan ini sehingga

penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan magang ini kepada :

1. Dr. Ir. Verni Yuliaty, MM. M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Yarsi.

ii
2. Rini Hidayati, SE. MM . Selaku Kaprodi Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Yarsi. Dan selaku Dosen Pembimbing Magang

penulis yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam proses

penyusunan laporan ini.

3. Meidiati Sekarsari S.Psi. MScBA. MBA. Selaku Sekprodi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Yarsi.

4. Pak Sutan selaku instruktur magang penulis yang telah banyak

memberikan arahan dan bimbingan selama penulis melaksankaan kegiatan

magang di Unit Pengelolaan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kota Administrasi Jakarta Utara.

5. Seluruh karyawan Unit Pengelolaan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kota Administrasi Jakarta Utara.

6. Orang tua penulis yaitu, Thalib Muhamad dan Evi Faizah yang selalu

mendo’akan, serta memberikan dukungan kepada penulis selama proses

pembuatan laporan kegiatan magang ini.

7. Para saudara dan saudari penulis yang memberikan dukungan kepada

penulis selama proses pembuatan laporan kegiatan magang ini.

8. Felix, dan Rafi selaku teman dekat penulis yang selalu memberikan

banyak dukungan dan semagat kepada penulis selama proses pelaksanaan

kegiatan magang sampai selesainya laporan ini.

9. Semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak

langsung pada saat melaksanakan kegiatan magang sampai selesainya

laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih.

iii
Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan magang ini jauh dari kata

sempurna, baik dari isi maupun penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang bersifat membangun sangat diperlukan oleh penulis untuk menyempurnakan

laporan kegiatan magang ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis,

pembaca, dan pihak lainnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang terlibat dan membantu dalam pembuatan laporan

kegiatan magang ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 20 November 2020

Farhan

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
66DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii


BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1............................................................................................................... Lata
r Belakang ............................................................................................ 1
1.2............................................................................................................... Tuju
an Magang ........................................................................................... 2
1.3............................................................................................................... Man
faat Magang ......................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... 6
2.1............................................................................................................... Sejar
ah Perusahaan ………………………………………………… 6

2.1.1. Masa Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo……………..6

2.1.2. Tujuan Awal PTSP………………………………………………………………………. 6

2.2...............................................................................................................Struk
tur Organisasi …………………………………………………..6

2.1.1. Masa Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo……………. 6

2.2. Struktur Organisasi ………………………………………………………………………. 6

2.2.1. Tugas dan Fungsi Jabatan ………………………………………………………… 6

2.3. Sumber Daya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu


Satu
Pintu (DPMPTSP) ………………………………………………… 30

2.3.1. Sumber Daya Manusia (SDM) DPMPTSP ……………………. 30

2.3.2. Aset atau Modal DPMPTSP……………………………………. 32


2.3.3. Kinerja Pelayanan Dinas Penanama Modal dan Pelayanan Terpadu

v
(DPMPTSP) ………………………………………………………………………………… 33

2.3.4. Kinerja Program DPMPTSP Berdasarkan Rencana Strategi Dina Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) ………………….41

2.3.5. Program Pendukung Penyelesaian Perizinan dan Non Prizinan Tepat


Waktu ……………………………………………………………….. 50
2.3.6. Pencapaian Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta …………………….. 53
2.3.7. Penghargaan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta ……………………….. 55

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG ..................................57


3.1............................................................................................................... Bida
ng Kerja ...............................................................................................57
3.2............................................................................................................... Kine
rja Layanan ..........................................................................................58
3.3. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan magang …………………………. 58
BAB IV ANALISA SWOT DAN PEMBAHASAN .....................................60
4.1............................................................................................................... Anal
isa SWOT .............................................................................................60
4.1.1. Analisa Kekuatan (Strenght) ......................................................62
4.1.2. Analisa Kelemahan (Weakness) ................................................62
4.1.3. Analisa Peluang (Opportunity) ..................................................63
4.1.4. Analisa Ancaman (Threat) .........................................................63
BAB V PENUTUP .........................................................................................64
5.1............................................................................................................... Kesi
mpulan .................................................................................................64
5.2............................................................................................................... Sara
n ...........................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................66
LAMPIRAN ...................................................................................................67

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pengantar Magang

Lampiran 2. Surat Balasan Perusahaan

Lampiran 3. Berita Acara Serah Terima Magang dari Fakultas Kepada PT. SKF

Indonesia

Lampiran 4. Berita Acara Serah Terima Magang dari PT. SKF Indonesia Kepada

Fakultas

Lampiran 5. Daftar Hadir Magang

132Lampiran 6. Penilaian Magang Mahasiswa

Lampiran 7. Surat Tugas Pembimbing Magang

Lampiran 8. Tabel Kegiatan Magang

Lampiran 9. Foto Bersama Unit Pengelolaan PM dan PTSP di Kelurahan Pluit

Kecamatan Penjaringan

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah
dengan signifikan, banyak merubah pola pikir pendidik dan peserta didik, dari
pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat
berpengaruh dalam kemajuan pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Dalam melaksanakan prinsip penyelenggaraan pendidikan harus sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah menciptakan
seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang
luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu
beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan.
Perguruan tinggi merupakan salah satu sebagai institusi pendidikan yang
memiliki peran sangat besar dalam upaya pengembangan sumber daya manusia
(SDM) dan peningkatan daya saing bangsa. Peran yang strategis dan besar
tersebut dapat dijalankan dengan baik, jika lulusan perguruan tinggi memiliki
kualitas yang unggul. Dalam masa ini seorang mahasiswa bukan hanya dituntut
berkompeten dalam bidang kajian ilmunya tetapi juga dituntut untuk memiliki
kompetensi yang holistic seperti mandiri, mampu berkomunikasi memiliki
jejaring yang luas, mampu mengambil keputusan, peka terhadap perubahan dan
perkembangan yang terjadi di dunia luar.
Fakta yang terjadi menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kualifikasi
tersebut sulit ditemukan. Oleh karena itu, program Praktik Kerja Lapangan
dibutuhkan sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk memperoleh
berbagai kompetensi holistic yang dibutuhkan setelah menyelesaikan pendidikan.

1
Praktek Kerja Lapangan adalah kegiatan pemagangan bagi mahasiswa di
dunia kerja baik di bidang industri maupun pemerintahan dan merupakan mata
kuliah yang wajib untuk ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas YARSI.
Kegiatan ini memiliki maksud agar mahasiswa mendapatkan pengalaman sebelum
mereka memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga mahasiswa akan
mendapatkan bekal dari Praktek Kerja Lapangan yang sudah dilaksanakan.
Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan, praktikan dapat memilih Badan
Pusat Statistik sebagai tempat magang di karenakan praktikan bisa mengetahui
keterampilan dan pengetahuan yang perlu di pertahankan dan di
kembangkan.Badan Pusat Statistik juga merupakan instansi pengolah data besar di
Indonesia. Instansi ini memiliki sekolah tinggi di bawah koordinator langsung dari
Badan Pusat Statistik. Dengan melakukan kegiatan magang di instansi ini,
praktikan dapat mengetahui hal hal baru tentang kegiatan dunia kerja yang akan di
arahkan dan dibimbing oleh tenaga kerja ahli yang telah menempuh pendidikan di
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) untuk melakukan pengolahan data.

1.2 Maksud dan Tujuan PKL


Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun maksud dari pelaksanaan
program Praktik Kerja Lapangan adalah :
a) Melakukan tugas Praktik Kerja Lapangan sesuai dengan latar belakang
bidang pendidikan yaitu bidang manajemen.
b) Menjadikan sarana untuk mengembangkan segala potensi dan
kemampuan yang dimiliki dalam diri mahasiswa.
c) Mempelajari secara langsung penerapan ilmu manajemen khususnya di
dunia kerja.
d) Menambah wawasan berpikir dan pengetahuan yang dapat digunakan
untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.
e) Menerapkan dan membandingkan pengetahuan yang didapat di bangku
kuliah dalam dunia kerja yang sesungguhnya khususnya dalam bidang
198 manajemen.
f) Mendapatkan pengalaman kerja baik ilmu pengetahuan yang didapat
maupun kondisi dalam dunia kerja sebelum memasuki dunia kerja yang

2
nyata.

Sedangkan tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini adalah :


a) Untuk menjalankan kewajiban PKL sebagai salah satu mata kuliah
prasyarat wajib bagi mahasiswa.
b) Untuk memperoleh wawasan dan pengimplementasian langsung pada
bidang manajemen yang ada di lingkungan kerja nyata dan memperoleh
perbandingan dengan teori yang telah dipelajari diperkuliahan.
c) Untuk menambah pengalaman praktikan dan memperkenalkan praktikan
akan dunia kerja serta mengasah kemampuan yang dimiliki agar sesuai
dengan tenaga kerja yang dibutuhkan sebagai bekal setelah lulus kuliah.
d) Untuk mengenalkan praktikan mengenai segala hal dalam dunia kerja,
baik dalam pekerjaan maupun kondisi lingkungan pekerjaan.

1.3 Manfaat
Dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, diperoleh beberapa manfaat bagi
pihak-pihak yang terkait dalam hal tersebut. Adapun manfaat tersebut adalah :
A. Bagi praktikan
1. Melatih tanggung jawab dan disiplin dalam hal pengolahan
informasi dan manajemen waktu dalam menjalankan tugas yang
diberikan.
2. Sarana penerapan kemampuan dan pengetahuan yang diperoleh
selama mengikuti perkuliahan untuk diterapkan dalam pelaksanaan
kerja.
3. Sarana menggali informasi-informasi tentang dunia kerja sehingga
praktikan dapat melatih dan mempersiapkan diri untuk terjun dalam
duniakerja.
4. Mengetahui dunia kerja yang sesungguhnya serta dapat bersosialisasi
dan berinteraksi dengan karyawan yang telah berpengalaman di
dunia kerja nyata.

B. Bagi Fakultas Ekonomi Universitas YARSI


1. Sebagai sarana pembinaan hubungan baik terhadap perusahaan atau

3
instansi pemerintah agar nantinya dapat memberikan informasi dunia
kerja terhadap lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi khususnya.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa sehingga dapat menciptakan
lulusan yang berkualitas.
3. Mengukur seberapa besar peran tenaga pendidik dalam memberikan
materi perkuliahan untuk mahasiswa sesuai dengan perkembangan
yang terjadi di dunia kerja.
4. Mendapatkan masukan agar dapat menyempurnakan kurikulum yang
ada sesuai dengan kebutuhan dunia kerja serta perkembangan
teknologi.
5. Sebagai masukan untuk Program Studi Pendidikan Manajemen
dalam rangka pengembangan program studi.

4
C. Bagi Instansi
1. Meringankan beban instansi dalam penyelesaian tugas dimana
praktikan ditempatkan.
2. Instansi dapat melakukan tanggung jawab sosialnya karena telah
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan PKL.
3. Dapat menjalin hubungan baik dan harmonis dengan pihak
Universitas YARSI dalam hubungan yang bermanfaat dan saling
menguntungkan.
4. Menjalin hubungan baik yang dapat saling menguntungkan antara
instansi dengan universitas.
5. Sebagai sarana kontribusi bagi instansi terhadap dunia pendidikan.

5
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN PKL

2.1. Sejarah Perusahaan


Gubernur DKI Jakarta 2012-2014 Joko Widodo, memiliki gagasan untuk
menciptakan pelayanan pemerintah yang mudah diakses masyarakat. Joko
Widodo kala itu berharap ada suatu badan yang mampu melayani perizinan dan
264non perizinan yang cepat dan tidak berbelit. tidak berbelit dan menciptakan
mudahnya akses masyarakat terhadap layanan pemerintah, dibentuk suatu Badan
yang melayani masyarakat pada bidang perizinan dan non perizinan:
2.1.1. Masa Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
Awal tahun 2013, dikenalkan kepada masyarakat mimpi yang diwujudkan
bernama Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau PTSP, yang secara administrasi
menerima semua berkas yang diajukan masyarakat serta menghapuskan pintu-
pintu lain yang sebelumnya tersebar pada banyak instansi. Sehingga masyarakat
cukup datang ke PTSP dan tidak perlu mondar-mandir ke instansi-instansi lain.
Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah kegiatan penyelenggaraan perizinan dan non
perizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke
tahap terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu dengan sistem satu pintu di
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
2.1.2. Tujuan awal PTSP
1. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan
2. Memberikan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan
3. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dan non perizinan untuk
memperoleh pelayanan perizinan dan non perizinan

2.2. Struktur Organisasi


Berikut ini merupakan struktur Organisasi yang dimiliki Unit Pengelolahan
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Utara/ Unit
Pengelolahan PM dan PTSP di kelurahan Pluit Berdasarkan Peraturan Gubernur
Nomer 281 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Satu Pintu

6
Struktur Bagan Organisasi

KEPALA DINAS

WAKIL KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

SUBBAGIAN
SUBBAGIAN SUBBAGIAN SUBBAGIAN
PERENCANAAN DAN
UMUM KEPEGAWAIAN KEUANGAN
ANGGARAN

BIDANG PENGADUAN DAN DAN BIDANG KETATARUAGAN, KAJIAN


KOMUNIKASI MASYARAKAT LINGKUNGAN, DAN PEMBANGUNAN
BIDANG PENANAMAN MODAL

BIDANG PENGEMBANGAN BIDANG AKTIVITAS USAHA

SEKSI KELAIKAN USAHA DAN


SEKSI SEKSI AKIVITAS BADAN USAHA
SEKSI PROMOSI SEKSI KETATARUANGAN
PENGEMBANGAN SDM KOMUNIKASI DAN
DAN FASILITASI
INFORMASI

SEKSI
SEKSI HUBUNGAN SEKSI PENYELESAIAN DAN SEKSI PEMBANGUNAN
INTERNAL PENGENDALIAN PENGADUAN
SEKSI USAHA

SEKSI AKTIVITAS PERORANGAN DAN


SEKSI PRAKTIK PERORANGAN SERTA
PENINGKATAN PELAYANAN LEBIH
SEKSI FASILITASI SEKSI KELAIKAN BANGUNAN
KUALITAS PELAYANAN SEKSI REGULASI
HUKUM

UNIT PELAKSANA UNIT PELAKSANA PUSAT INFORMASI, PROMOSI, DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS
7 PUSAT SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
UNIT PELAKSANA
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PELAYANAN TERPADU SATU PELAYANAN TERPADU SATU KERJASAMA INVESTASI
PINTU KABUPATEN PINTU KECAMATAN
DAN KEARSIPAN KOTA ADMINISTRASI
ADMINISTRASI

SUB BAGIAN TATA


SUB BAGIAN USAHA SUB BAGIAN TATA SUB BAGIAN TATA
SUB BAGIAN
TATA USAHA USAHA USAHA
UNIT PELAKSANA PELAYANAN UNIT PELAKSANA PELAYANAN
SATUAN PELAKSANA SISTEM, SATUAN PELAKSANA SUB KELOMPOK JABATAN TERPADU SATU PINTU TERPADU SATU PINTU
DATA, & INFORMASI INFRASTRUKTUR & JARINGAN FUNGSIONAL KELURAHAN KELURAHAN
SATUAN PELAKSANA
KEARSIPAN

SUB KELOMPOK JABATAN


SUB KELOMPOK JABATAN SUB KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
FUNGSIONAL FUNGSIONAL

2.2.1 Tugas dan Fungsi Jabatan


KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
A. Kepala DPMPTSP memiliki tugas :

1. Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi


DPMPTSP
2. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat,
Bidang, UP PTSP Kota, UP PTSP Kabupaten, UP PTSP
Kecamatan, UP PTSP Kelurahan dan Kelompok Jabatan
Fungsional;
3. Menandatangani dokumen izin, non izin dan administrasi sesuai
kewenangan penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;
4. Menetapkan dan memberikan sanksi terhadap pelanggaran
ketentuan dan/ atau penyalahgunaan izin dan non izin yang
dikeluarkan oleh DPMPTSP dengan memperhatikan rekomendasi
SKPD/UKPD terkait;
5. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan SKPD/UKPD,
instansi pemerintah/swasta dan/atau masyarakat dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi DPMPTSP; dan
6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi
DPMPTSP.

B. Wakil Kepala DPMPTSP mempunyai tugas:

1. Membantu Kepala DPMPTSP dalam mengoordinasikan


pelaksanaan tugas dan fungsi DPMPTSP
2. Menyelenggarakan koordinasi dan pengendalian atas pelaksa
naan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala DPMPTSP;
3. Memberikan masukan atau pertimbangan kepada Kepala
DPMPTSP dalam penetapan kebijakan di bidang
penyelenggaraan PM dan PTSP
4. Membantu Kepala DPMPTSP dalam pelaksanaan pembinaan,
pengendalian, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan PM dan
PTSP oleh Sekretariat, Bidang, UPPTSP Kota, UP PTSP
Kabupaten, UP PTSP Kecamatan dan UP PTSP Kelurahan

8
5. Membantu Kepala DPMPTSP dalam pelaksanaan koordinasi dan
kerjasama dengan SKPD/UKPD, instansi pemerintah / swasta
dan/ atau masyarakat
6. Membantu Kepala DPMPTSP dalam pengendalian, monitoring
dan evaluasi sistem teimologi informasi DPMPTSP
7. Membantu Kepala DPMPTSP dalam pengembangan sistem
pengendalian internal DPMPTSP
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala DPMPTSP
9. Mewakili Kepala DPMPTSP apabila berhalangan dalam
melaksanakan tugas
330 10. Menandatangani dokumen izin dan non izin dan administrasi
sesuai kewenangannya
11. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala DPMPTSP

C. Sekretriat mempunyai tugas melaksanakan administrasi DPMPTSP :


1. Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan
anggaran Sekretariat
2. Pengoordinasian penyusunan rencana strategis, rencana kerja dan
anggaran DPMPTSP
3. Pelaksanaan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran DPMPTSP
4. Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang DPMPTSP
5. Pelaksanaan kegiatan pengendalian dan evaluasi disiplin pegawai
di DPMPTSP
6. Pelaksanaan penegakan dan pengembangan kode etik dan
integritas pegawai di DPMPTSP
7. Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan dan ketatausahaan
DPMPTSP
8. Pengelolaan kearsipan DPMPTSP di luar arsip izin dan non izin;
9. Pemprosesan penandatanganan dokumen izin dan non izin serta
administrasi oleh Kepala DPMPTSP atau pejabat yang ditunjuk

9
10. Pelaksanaan upacara dan pengaturan acara DPMPTSP
11. Penyediaan, penatausahaan, pemeliharaan dan perawatan
prasarana dan sarana DPMPTSP
12. Pencatatan, pembukuan dan pelaporan retribusi pelayanan
penyelenggaraan DPMPTSP :
a) Pengoordinasian penyusunan laporan keuangan, kinerja,
kegiatan dan akuntabilitas DPMPTSP
b) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi Sekretariat.

D. Bidang Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan


pengembangan pelayanan terpadu satu pintu :
1. Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran
Bidang Pengembangan
2. Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan
anggaran Bidang Pengembangan
3. Penyusunan kebijakan dan regulasi teknis terkait pengembangan
pelayanan terpadu satu pintu
4. Pelaksanaan kebijakan, pedoman dan standar teknis
pengembangan pelayanan terpadu satu pintu
5. Penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan dan regulasi
yang berkaitan dengan pengembangan pelayanan terpadu satu
pintu
6. Pelaksanaan koordinasi dengan pemerintah, pemerintah daerah,
SKPD/UKPD dan perwakilan negara sahabat dalam
pengembangan pelayanan terpadu satu pintu sesuai dengan
kewenangannya
7. Pelaksanaan koordinasi terkait pengembangan pelayanan terpadu
satu pintu dengan organisasi usaha, perdagangan, profesi dan
keuangan nasional dan internasional sesuai dengan
kewenangannya
8. Penyusunan kebijakan tipologi pelayanan terpadu satu pintu

10
9. Pembinaan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan terpadu satu
pintu
10. Penyusunan standar pemberian layanan penyelenggaraan
pelayanan terpadu satu pintu
11. Penyusunan kategori, unit pelayanan dan SDM Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
12. Pelaksanaan survei indeks kepuasan masyarakat, pelaporan hasil
kajian dan pengaplikasian hasil kajian untuk pengembangan
pelayanan terpadu satu pintu
13. Penyusunan kebijakan/pedoman penjamin mutu pelayanan;
14. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi PTSP
15. Pembinaan dan penghimpunan bahan dan penyusunan laporan
pelaksanaan
396 16. Pembinaan dan penghimpunan bahan dan penyusunan laporan
pelaksanaan penerbitan izin dan non izin yang dikeluarkan oleh
pelayanan terpadu satu pintu menjadi laporan triwulan,
semesteran dan tahunan
17. Penyusunan dan pengembangan metode pelayanan terkait
penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu
18. Penyusunan dan pengembangan katalog perizinan
19. Pelaksanaan operasional dan pengembangan aplikasi internal
20. Penyusunan bahan regulasi terkait pengembangan
penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu
21. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
Bidang Pengembangan.

E. Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan


pembinaan penanaman modal. Untuk melaksanakan tugas, Bidang
Penanaman Modal menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran
Bidang Penanaman Modal
2. Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan

11
anggaran Bidang Penanaman Modal
3. Penyusunan kebijakan dan regulasi teknis penyelenggaraan terkait
penanaman modal
4. Pelaksanaan kebijakan, pedoman dan standar teknis penanaman
modal
5. Penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan dan regulasi
yang berkaitan dengan penanaman modal
6. Pelaksanaan koordinasi dengan pemerintah, pemerintah daerah,
SKPD/UKPD dan perwakilan negara sahabat dalam
penyelenggaraan penanaman modal
7. Pelaksanaan koordinasi dengan organisasi usaha, perdagangan,
profesi dan keuangan nasional dan internasional terkait
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu
8. Pengembangan pemanfaatan data dan informasi potensi serta
peluang penanaman modal
9. Pelaksanaan penelitian, pengkajian, studi kelayakan terhadap
penanaman modal; penghimpunan, pengolahan, pemeliharaan dan
penyajian data penanaman modal
10. Pelaksanaan koordinasi monitoring, fasilitasi, bimbingan dan
konsultasi teknis pengembangan potensi penanaman modal
11. Pelaksanaan evaluasi Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi
(RUPMP)
12. Penyusunan indikator kinerja penanaman modal dan pelayanan
terpadu satu pintu
13. Pelaksanaan pengendalian terhadap pelaksanaan penanaman
modal sesuai hak dan kewajiban serta tanggung jawab penanaman
modal
14. Pelaksanaan evaluasi laporan kegiatan penanaman modal
(LKPM)
15. Pelaksanaan fasilitasi penyelesaian masalah/hambatan yang
dihadapi penanaman modal dalam merealisasikan kegiatan
penanaman modalnya yang disampaikan dalam LKPM

12
16. Penyusunan regulasi penanaman modal dan pelayanan terpadu
satu pintu
17. Penyusunan regulasi terkait insentif penanaman modal;
18. Penyusunan analisa dan evaluasi paket-paket kebijakan di bidang
penanaman modal
19. Penyusunan standar operasional prosedur pelayanan dan tupoksi
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu, standar
pelayanan, standar pelayanan minimal dan maklumat pelayanan
20. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
Bidang Penanaman Modal.

F. Bidang Pengaduan dan Komunikasi Masyarakat mempunya tugas


komunikasi dan informasi publik atas penyelenggaraan PM dan PTSP,
penyelesaian pengaduan dan fasilitasi hukum dan promosi investasi.
Bidang Pengaduan dan Komunikasi Masyarakat menyelenggarakan
fungsi:
1. Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran
462 Bidang Pengaduan dan Komunikasi Masyarakat;
2. Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan
anggaran Bidang Pengaduan dan Komunikasi Masyarakat;
3. Penyusunan kebijakan dan regulasi teknis penyelenggaraan terkait
pengaduan dan komunikasi masyarakat penyelenggaraan
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;
4. Pelaksanaan kebijakan, pedoman dan standar teknis pengaduan
dan komunikasi masyarakat penyelenggaraan penanaman modal
dan pelayanan terpadu satu pintu;
5. Penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan dan regulasi
yang berkaitan dengan pengaduan dan komunikasi masyarakat
penyelenggaraan penanaman modal dan pelayanan terpadu satu
pintu;
6. Pelaksanaan koordinasi dengan pemerintah, pemerintah daerah,
SKPD/UKPD dan pelayanan terpadu satu pintu terkait pengaduan
dan komunikasi masyrakat penyelanggaraan penanaman modal

13
dan pelayanan terpadu datu pintu
7. Pelaksanaan koordinasi dengan organisasi usaha, perdagangan,
profesi dan keuangan nasional dan internasional terkait
pengaduan dan komunikasi masyarakat penyelenggaraan
penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;
8. Pelaksanaan fungsi kehumasan atas pelayanan Penanaman modal
dan pelayanan terpadu satu pintu; pelaksanaan dan pengembangan
ruang pelayanan konsultasi PM dan PTSP;
9. Pelaksanaan dan pengembangan call center untuk masyarakat;
10. Pemanduan pengunjung Penanaman modal dan pelayanan terpadu
satu pintu;
11. Pengumpulan data dan informasi pengaduan/keluhan/ pertanyaan
atas penyelenggaraan PM dan PTSP;
12. Pelaksanaan pengkajian atas seluruh proses pengaduan mulai dari
menerima sampai dengan, penyelesaian;
13. Penerimaan, analisa, fasilitasi, penyelesaian, pemberian
rekomendasi tindak lanjut dan monitoring/evaluasi atas
pengaduan/ keluhan/ pertanyaan, serta pelaksanaan koordinasi
dan kerja sama dengan SKPD/UKPD, instansi pemerintah
dan/atau pihak ketiga dalam rangka pelayanan dan penyelesaian
pengaduan/keluhan/pertanyaan tersebut;
14. Pendampingan dan fasilitasi dalam permasalahan hokum
penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah
15. Melakukan edukasi dan fasilitasi hukum untuk melindungi
pegawai Penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu dari
permasalahan hukum terkait pelayanan perizinan dan non
perizinan; dan
16. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
Bidang Pengaduan dan Komunikasi Masyarakat.

G. Bidang Ketataruangan, Kajian Lingkungan dan Pembangunan


mempunyai tugas melaksanakan pelayanan perizinan dan non
perizinan rumpun ketataruangan, kajian lingkungan, pembangunan

14
dan kelaikan bangunan. Untuk melaksanakan tugas, Bidang
Ketataruangan, Kajian Lingkungan dan Pembangunan
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran
Bidang Ketataruangan, Kajian Lingkungan dan Pembangunan;
2. Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan
anggaran Bidang Ketataruangan, Kajian Lingkungan dan
Pembangunan;
3. Penyusunan kebijakan dan regulasi teknis penyelenggaraan
pelayanan terpadu satu pintu terkait ketataruangan, kajian
lingkungan dan pembangunan;
4. Pelaksanaan kebijakan, pedoman dan standar teknis
penyelenggaran pelayanan terpadu satu pintu terkait
ketataruangan, kajian lingkungan dan pembangunan;
5. Penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan dan regulasi
dalam penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu terkait
ketataruangan, kajian lingkungan dan pembangunan;
528 6. Pelaksanaan koordinasi dengan pemerintah, pemerintah daerah,
SKPD/UKPD dan perwakilan negara sahabat dalam
penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu terkait
ketataruangan, kajian lingkungan dan pembangunan;
7. Pelaksanaan koordinasi dengan organisasi usaha, perdagangan,
profesi dan keuangan nasional dan internasional dalam
penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu terkait
ketataruangan, kajian lingkungan dan pembangunan;
8. Pelaksanaan kesekretariatan Badan Koordinasi Penataan Ruang
Daerah;
9. Pelaksanaan kesekretariatan Tim Ahli Bangunan Gedung
(TABG);
10. Inventarisasi data dan pelaporan pengaduan masyarakat terkait
masalah ketataruangan;

15
11. Pemrosesan permohonan perizinan dan non perizinan dalam
rumpun ketataruangan, kajian lingkungan, dan pembangunan
serta kelaikan bangunan, yang melingkupi penerimaan berkas,
pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen, pemeriksaan
teknis/ penelitian fisik, penghitungan retribusi, penandatanganan
Surat Ketetapan Retribusi Daerah atau penerusan berkas
permohonan tersebut ke UP PTSP Kota, UP PTSP Kabupaten, UP
PTSP Kecamatan atau UP PTSP Kelurahan yang berwenang;
12. Penandatanganan surat penolakan atas berkas yang tidak
lengkap/memadai sesuai kebutuhan;
13. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan SKPD/UKPD,
instansi pemerintah dan/atau pihak ketiga yang berkompeten
dalam rangka penelitian teknis/pengujian fisik jika diperlukan;
14. Pelaksanaan dan pengelolaan sistem pelacakan berkas dokumen
izin/non izin yang sedang diproses; dan
15. Pelaporan dan pertanggunawaban pelaksanaan tugas danfungsi
Bidang Ketataruangan, Kajian Lingkungan dan Pembangunan.

H. Bidang Aktivitas Usaha mempunyai tugas melaksanakan pelayanan


perizinan dan non perizinan dalam rumpun kelaikan usaha dan
aktivitas badan usaha, usaha, aktivitas perorangan dan praktik
perorangan serta pelayanan lebih. Untuk melaksanakan tugas, Bidang
Aktivitas Usaha menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran
Bidang Aktivitas Usaha
2. Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan
anggaran Bidang Aktivitas Usaha
3. Penyusunan kebijakan dan regulasi teknis dalam penyelenggaraan
pelayanan terpadu satu pintu terkait kelaikan usaha dan aktivitas
badan usaha, usaha, aktivitas perorangan dan praktik perorangan
serta pelayanan lebih
4. Pelaksanaan kebijakan, pedoman dan standar teknis dalam

16
penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu terkait kelaikan
usaha dan aktivitas badan usaha, usaha, aktivitas perorangan dan
praktik perorangan serta pelayanan lebih
5. Penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan dan regulasi
dalam penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu terkait
kelaikan usaha dan aktivitas badan usaha, usaha, aktivitas
perorangan dan praktik perorangan serta pelayanan lebih
6. Pelaksanaan koordinasi dengan pemerintah, pemerintah daerah,
SKPD/UKPD dan perwakilan negara sahabat dalam
penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu terkait kelaikan
usaha dan aktivitas badan usaha, usaha, aktivitas perorangan dan
praktik perorangan serta pelayanan lebih
7. Pelaksanaan koordinasi dengan organisasi usaha, perdagangan,
profesi dan keuangan nasional dan internasional dalam
penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu terkait kelaikan
usaha dan aktivitas badan usaha, usaha, aktivitas perorangan dan
praktik perorangan serta pelayanan lebih
8. Pemrosesan permohonan perizinan dan non perizinan dalam
pelayanan perizinan dan non perizinan dalam rumpun kelaikan
usaha dan aktivitas badan usaha, usaha, aktivitas perorangan dan
praktik perorangan serta pelayanan lebih yang melingkupi
594 penerimaan berkas, pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan
dokumen, pemeriksaan teknis/ penelitian fisik, penghitungan
retribusi, penandatanganan Surat Ketetapan
9. Penyelenggaraan front office di DPMPTSP sesuai dengan
kewenangannya
10. Penyelenggaraan pelayanan lebih kepada masyarakat
11. Pelayanan rekomendasi tanah dikuasai/dimiliki Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta
12. Penandatanganan surat penolakan atas berkas yang tidak
lengkap/memadai sesuai kebutuhan
13. Pelaksanaan koordinasi dengan SKPD/UKPD, instans pemerintah

17
dan/atau pihak ketiga yang berkompeten dalam rangka penelitian
teknis/pengujian fisik jika diperlukan
14. Pembangunan dan pengelolaan sistem pelacakan berkas dokumen
izin/non izin yang sedang diproses
15. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
Bidang Aktivitas Usaha

I. Pusat Sistem Teknologi Informasi dan Kearsipan (PSTIK) mempunyai


tugas melaksanakan pengelolaan sistem teknologi informasi dan
kearsipan perizinan / non perizinan dalam ruang lingkup Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Untuk melaksanakan tugas,
PSTIK menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran
PSTIK
2. Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan
anggaran PSTIK
3. Penerimaan penyusunan kebijakan dan regulasi Sistem Teknologi
Informasi dan Kearsipan
4. Penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan dan regulasi
yang berkaitan dengan Sistem Teknologi Informasi dan Kearsipan
5. Inventarisasi data dan pelaporan terkait masalah Sistem
Teknologi Informasi dan Kearsipan
6. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah,
pemerintah daerah, SKPD/ UKPD, dan perwakilan negara
sahabat dalam penyelenggaraan PMPTSP sesuai dengan
kewenangannya
7. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan organisasi usaha,
perdagangan, profesi dan keuangan nasional dan internasional
sesuai dengan kewenangannya

8. Penyusunan dan pengajuan rancang bangun sistem teknologi


informasi Entitas PMPTSP ke SKPD / UKPD yang bertanggung
jawab di PSTIK

18
9. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi atas ketersediaan dan
kelaikan, serta pemeliharaan dan perawatan baik sarana maupun
operasional sistem teknologi informasi penyelenggaraan PMPTSP
10. Pengembangan sistem lacak dokumen secara online
11. Penyusunan rencana, penyediaan kebutuhan sarana (hardware,
software, dan network), penjaminan keberlangsungan operasional
sistem teknologi informasi penyelenggaraan PMPTSP
12. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan SKPD / UKPD
yang bertanggung jawab di PSTIK, instansi pemerintah dan / atau
pihak ketiga yang berkompeten dalam rangka pengelolaan sistem
teknologi informasi DPMPTSP
13. Penyediaan pelatihan, bimbingan, pendampingan, dan
pelaksanaan konsultasi yang terkait dengan pengoperasian sistem
teknologi informasi bagi pegawai DPMPTSP
14. Pengelolaan dan pengembangan sistem pengarsipan berbasis
teknologi infromasi secara terpadu
15. Penyimpanan dokumen arsip pelayanan perizinan dan non
perizinan di Penanaman Modal dan pelayanan terpadu satu pintu
berkoordinasi dengan SKPD/UKPD yang bertanggung jawab di
bidang pengarsipan
16. Penyeleggaraan perpustakaan Penanaman Modal dan pelayanan
terpadu satu pintu terkait dengan regulasi dan pemberitaan
pelayanan perizinan / non perizinan
17. Pembangunan dan pengelolaan sistem pelacakan berkas dokumen
660 izin / non izin yang sedang diproses
18. Pengordinasian dengan SKPD/UKPD terkait dalam rangka
penyediaan sarana dan prasarana penunjang pengarsipan dan
perpustakaan
19. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
PSTIK.

J. Kepala Pusat Sistem Teknologi Informasi dan Kearsipan (PSTIK)

19
mempunyai tugas:
1. Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi
Pusat Sistem Teknologi Informasi dan Kearsipan
2. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha,
Satuan Pelaksana, dan Subkelompok Jabatan Fungsional

3. Menandatangani koordinasi dan kerjasama dengan SKPD,


UKPD, dan / atau instansi Pemerintah / Swasta dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi PSTIK
4. Melaporkan dan melaksanakan monitoring, pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan rencana strategis dan dokumen
pelaksanaan anggaran PSTIK
5. Menyusun bahan standar dan prosedur PSTIK
6. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan barang
PSTIK
7. Melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan dan surat menyurat
PSTIK; melaksanakan pengelolaan kearsipan PSTIK
8. Melaksanakan penyediaan, penatausahaan, penggunaan,
pemeliharaan, dan perawatan prasarana dan sarana kerja PSTIK
9. Melaksanakan penyediaan, penatausahaan; penggunaan,
pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kerja PSTIK
10. Menghimpun, menganalisis, dan mengajukan kebutuhan
penyediaan pemeliharaan serta perawatan dan sarana kerja pada
PSTIK
11. Menjaga keamanan, ketertiban, keindahan, kebersihan, dan
kenyamanan kantor PSTIK
12. Melaksanakan pemeliharaan teknologi informasi PSTIK
13. Melaksanakan publikasi dan pengaturan acara PSTIK
14. Mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan, kinerja,
kegiatan, dan akuntabilitas PSTIK

15. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas


Sub bagian Tata Usaha

20
K. Pusat Informasi Promosi dan Kerjasama Investasi (PIP - KI)
mempunyai tugas melaksanakan pelayanan informasi, promosi, dan
kerjasama investasi di daerah. Untuk melaksanakan tugas, PIP - KI
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan bahan rencana strategis dan rencana kerja dan
anggaran DPMPTSP sesuai lingkup tugasnya
2. Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan
anggaran DPMPTSP sesuai lingkup tugasnya
3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria pelayanan
informasi, promosi dan kerja sama investasi di Daerah

4. Pelaksanaan inventarisasi data dan informasi potensi investasi di


Daerah
5. Penghimpunan, pengolahan dan pengelolaan data dan informasi
investasi di Daerah
6. Pelaksanaan penyajian, penyebarluasan dan promosi data dan
informasi investasi di Daerah
7. Fasilitasi pelaksanaan konsultasi publik dalam penyelenggaraan
KPDBU
8. Penjajakan minat pasar dan/atau konfirmasi minat pasar dalam
penyelenggaraan KPDBU
9. Peningkatan kapasitas pengelolaan investasi dan/atau
penyelenggaraan KPDBU bagi aparatur sipil negara di Daerah
10. Pengelolaan sistem teknologi informasi investasi
11. Fasilitasi pelaksanaan kerja sama investasi
12. Pengkajian, penelitian dan pengembangan potensi investasi di
Daerah
13. Fasilitasi penyusunan kajian awal prastudi kelayakan dan/ atau
kajian akhir prastudi kelayakan dalam penyelenggaraan KPDBU
726 14. Pelaksanaan analisa dan kajian kebutuhan dukungan pemerintah
dan/ atau jaminan pemerintah dalam penyelenggaraan KPDBU
15. Fasilitasi penyusunan dokumen pengadaan tanah untuk
penetapan lokasi dalam penyelenggaraan KPDBU

21
16. Fasilitasi penyusunan dokumen penetapan lokasi dalam
penyelenggaraan KPDBU
17. Fasilitasi persiapan penandatanganan perjanjian KPDBU
18. Pemberian rekomendasi penilaian terhadap dokumen prastudi
kelayakan dan kualifikasi calon pemrakarsa KPDBU
19. Pelaksanaan analisa dan kajian pengembalian investasi bagi
Badan Usaha Pelaksana dalam penyelenggaraan KPDBU
20. Pemantauan pelaksanaan manajemen resiko penyelenggaraan
KPDBU
21. Fasilitasi penyelenggaraan manajemen pelaksanaan perjanjian
KPDBU
22. Fasilitasi percepatan penyelesaian permasalahan
penyelenggaraan KPDBU
23. Fasilitasi administrasi kegiatan Simpul KPDBU
24. Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang PIP-KI
25. Pengelolaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan PIP-KI
26. Pengelolaan kearsipan data dan informasi PIP-RI
27. Pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi PIP-RI
28. Pengelolaan prasarana dan sarana PIP-RI
29. Pelaksanaan publikasi kegiatan dan pengaturan acara PIP-RI;
dan pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi PIP-KI.

L. Kepala Pusat mempunyai tugas:


1. Memimpin dan mengordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi
PIP-KI
2. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian dan Satuan
Pelaksana
3. Melaksanakan koordinasi dan Kerja Sama dengan PD/Unit
Kerja pada PD dan/atau Instansi Pemerintah/swasta dalam
rangka pelaksanaan tugas dan fungsi PIP-KI
4. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
dan fungsi PIP-KI.

22
M. UP PTSP Kota mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan
penandatanganan perizinan/ non perizinan serta dokumen
administrasi sesuai kewenangannya. Untuk melaksanakan tugas, UP
PTSP Kota menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran
UP PTSP Kota
2. Pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja dan dokumen
pelaksanaan anggaran UP PTSP Kota
3. Penerimaan dan penelitian/pemeriksaan berkas permohonan,
pelaksanaan penelitian teknis/pengujian fisik, penandatanganan
dan penyerahan dokumen izin dan non izin yang berada dalam
kewenangan UP PTSP Kota atau penerusan berkas permohonan
tersebut ke DPMPTSP, UP PTSP Kecamatan atau UP PTSP
Kelurahan yang berwenang
4. Penandatanganan surat penolakan atas berkas yang tidak
lengkap/memadai sesuai kebutuhan
5. Pengarsipan dokumen yang terkait dengan izin/non izin yang
diterbitkan oleh UP PTSP Kota dan pengoordinasian dengan UP
Sistem Teknologi Informasi dan Kearsipan
6. Penetapan dan pemberian sanksi terhadap penyalahg-unaan
izin/non izin yang diterbitkan oleh UP PTSP Kota dengan
memperhatikan rekomendasi SKPD/UKPD terkait

7. Penerapan sistem teknologi informasi dalam penyelenggaraan


pelayanan di UP PTSP Kota
8. Pelayanan, pemrosesan, dan penyelesaian pengaduan / keluhan
atas pelayanan UP PTSP Kota
9. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, kerumahtanggaan
dan ketatausahaan UP PTSP Kota
10. Pengelolaan dan penghimpunan arsip berkas permohonan dan
792 izin/non izin yang menjadi kewenangan UP PTSP Kota dan
penyerahannya secara berkala ke UP Sistem Teknologi
Informasi dan Kearsipan
11. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan, dan

23
perawatan prasarana dan sarana UP PTSP Kota
12. Pencatatan, pembukuan dan pelaporan retribusi pelayanan UP
PTSP Kota dan melaporkannya secara berkala ke Subbag
Keuangan
13. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi UP PTSP Kota

N. Kepala UP PTSP Kota mempunyai tugas:


1. Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi
UP PTSP Kota;
2. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian dan Satuan
Pelaksana;
3. Menandatangani dokumen izin, non izin dan administrasi sesuai
kewenangannya;
4. Menandatangani surat penolakan atas berkas yang tidak
lengkap/memadai sesuai kebutuhan;
5. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan SKPD/UKPD,
instansi pemerintah/swasta dan/atau masyarakat dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi UP PTSP Kota; dan
6. Melaporkan dan mempertanggung,jawabkan pelaksanaan tugas
dan fungsi UP PTSP Kota.

O. UP PTSP Kabupaten mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan


penandatanganan perizinan/non perizinan serta dokumen
administrasi sesuai kewenangannya. Untuk melaksanakan tugas, UP
PTSP Kabupaten menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran
UP PTSP Kabupaten

2. Pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja dan dokumen


pelaksanaan anggaran UP PTSP Kabupaten
3. Penerimaan dan penelitian/pemeriksaan berkas permohonan,
pelaksanaan penelitian teknis/pengujian fisik, penandatanganan
dan penyerahan dokumen izin dan non izin yang berada dalam

24
kewenangan UP PTSP Kabupaten atau penerusan berkas
permohonan tersebut ke Penanaman modal dan pelayanan
terpadu satu pintu, UP PTSP Kota, UP PTSP Kecamatan atau
UP PTSP Kelurahan yang berwenang
4. Penandatanganan surat penolakan atas berkas yang tidak
lengkap/memadai sesuai kebutuhan
5. Pengarsipan dokumen yang terkait dengan izin/non izin yang
diterbitkan oleh UP PTSP Kabupaten dan pengoordinasian
dengan UP Sistem Teknologi Informasi dan Kearsipan
6. Penetapan dan pemberian sanksi terhadap penyalahgunaan izin/
non izin yang diterbitkan oleh UP PTSP Kabupaten dengan
memperhatikan rekomendasi SKPD/UKPD terkait
7. Penerapan sistem teknologi informasi dalam penyelenggaraan
pelayanan di UP PTSP Kabupaten
8. Pelayanan, pemrosesan dan penyelesaian pengaduan/ keluhan
atas pelayanan UP PTSP Kabupaten
9. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, kerumahtanggaan
dan ketatausahaan UP PTSP Kabupaten
10. Pengelolaan dan penghimpunan arsip berkas permohohan dan
izin/ non izin yang menjadi kewenangan UP PTSP Kabupaten
dan penyerahannya secara berkala ke UP Sistem Teknologi
Informasi
11. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan, dan
perawatan prasarana dan sarana UP PTSP Kabupaten
12. Pencatatan, pembukuan• dan pelaporan retribusi pelayanan UP
PTSP Kabupaten dan melaporkannya secara berkala ke Subbag
Keuangan
13. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi UP PTSP Kabupaten.

P. Kepala UP PTSP Kabupaten mempunyai tugas:

1. Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanakan tugas dan

25
858 fungsi UP PTSP Kabupaten
2. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian dan Satuan
Pelaksana
3. Menandatangani dokumen izin, non izin dan administrasi sesuai
kewenangannya
4. Menetapkan dan memberikan sanksi terhadap penyalahgunaan
izin/non izin yang diterbitkan oleh UP PTSP Kabupaten dengan
memperhatikan rekomendasi SKPD/UKPD terkait
5. Menandatangani surat penolakan atas berkas yang tidak
lengkap/memadai sesuai kebutuhan
6. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan SKPD/UKPD,
instansi pemerintah/swasta dan/atau masyarakat dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi UP PTSP Kabupaten
7. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
dan fungsi UP PTSP Kabupaten.

Q. UP PTSP Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan


dan penandatanganan perizinan/non perizinan serta dokumen
administrasi sesuai kewenangannya. Untuk melaksanakan tugas, UP
PTSP Kecamatan menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan rencana kerja dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran UP PTSP Kecamatan
2. Pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran UP PTSP
Kecamatan
3. Penerimaan berkas permohonan perizinan dan non
perizinanserta dokumen administrasi sesuai kewenangannya
4. Pelaksanaan meneliti/ memeriksa berkas permohonan
perizinan dan non perizinan serta dokumen administrasi sesuai
kewenangannya
5. Pelaksanaan penelitian teknis/pengujian fisik permohonan
perizinan dan non perizinan
6. Penandatanganan dokumen izin, non izin dan administrasi
sesuai kewenangannya
7. Penyerahan dokumen izin, non izin dan administrasi sesuai

26
kewenangannya
8. Pelaksanaan pengelolaan dan penghimpunan arsip
berkaspermohohan dan izin/non izin yang menjadi
kewenanganup PTSP Kecamatan dan penyerahannya secara
berkala ke UP Sistem Teknologi Informasi dan Kearsipan
9. Penandatanganan surat penolakan atas berkas yang tidak
lengkap/memadai sesuai kebutuhan
10. Penetapan dan pemberian sanksi terhadap penyalahgunaan izin
dan non izin serta dokumen administrasi sesuai
kewenangannya dengan memperhatikan rekomendasi SKPD/
UKPD terkait
11. Pengendalian pelayanan perizinan dan non perizinan serta
dokumen administrasi di UP PTSP Kelurahan
12. Penggunaan sistem teknologi informasi penyelenggaraan PTSP
13. Pelayanan, pemrosesan dan penyelesaian pengaduan/keluhan
atas pelayanan UP PTSP Kecamatan
14. Pelayanan dan penyelesaian pengaduan/keluhan atas pelayanan
UP PTSP Kelurahan yang tidak dapat diselesaikan oleh UP
PTSP Kelurahan
15. Pelaksanaan koordinasi dengan SKPD/UKPD terkait dalam
rangka penelitian teknis/pengujian fisik permohonan perizinan
dan non perizinan
16. Pencatatan, pembukuan dan pelaporan retribusi pelayanan UP
PTSP Kecamatan;
17. Pemberian bantuan pelayanan terhadap UP PTSP Kelurahan;
18. Pelayanan konsultasi dan pendampingan pelayanan terhadap
UP PTSP Kelurahan
19. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, ketatausahaan,
kerumahtanggaan dan kearsipan UP PTSP Kecamatan
20. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas UP
PTSP Kecamatan.

R. Kepala UP PTSP Kecamatan mempunyai tugas:


1. Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi
924 UP PTSP Kecamatan dan UP PTSP Kelurahan

27
2. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas Tata Usaha
3. Menandatangani dokumen izin, non izin dan administrasi sesuai
kewenangannya
4. Menetapkan dan memberikan sanksi terhadap penyalahgunaan
izin dan non izin serta dokumen administrasi sesuai
kewenangannya dengan memperhatikan rekomendasi
SKPD/UKPD terkait
5. Menandatangani surat penolakan atas berkas yang tidak
lengkap/memadai sesuai kebutuhan
6. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan SKPD/UKPD,
instansi pemerintah/swasta dan/ atau masyarakat dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi UP PTSP Kecamatan
7. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
dan fungsi UP PTSP Kecamatan

S. UP PTSP Kelurahan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dan


penandatanganan perizinan dan non perizinan sesuai
kewenangannya, dengan uraian tugas:
1. Menyusun rencana kerja dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran UP PTSP Kelurahan
2. Melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran UP PTSP
Kelurahan

3. Menerima berkas permohonan perizinan dan non


perizinan serta dokumen administrasi sesuai
kewenangannya
4. Meneliti/memeriksa berkas permohonan perizinan dan non
perizinan serta dokumen administrasi sesuai kewenangannya
5. Melaksanakan penelitian teknis/pengujian fisik permohonan
perizinan dan non perizinan
6. Menandatangani dokumen izin, non izin dan administrasi
sesuai kewenangannya
7. Menyerahkan dokumen izin, non izin dan administrasi sesuai

28
kewenangannya
8. Menetapkan dan memberikan sanksi terhadap penyalahgunaan
izin dan non izin serta dokumen administrasi sesuai
kewenangannya dengan memperhatikan rekomendasi
SKPD/UKPD terkait
9. Melaksanakan pengelolaan dan penghimpunan arsip berkas
permohohan dan izin/non izin yang menjadi kewenangan UP
PTSP Kelurahan dan penyerahannya secara berkala ke UP
Sistem Teknologi Informasi dan Kearsipan
10. Menandatangani surat penolakan atas berkas yang tidak
lengkap/memadai sesuai kebutuhan
11. Menggunakan sistem teknologi informasi penyelenggaraan
PTSP

12. Melayani dan menyelesaikan pengaduan/keluhan atas


pelayanan UP PTSP Kelurahan

13. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD/UKPD terkait dalam


rangka penelitian teknis/pengujian fisik permohonan perizinan
dan non perizinan
14. Pencatatan, pembukuan, dan pelaporan retribusi pelayanan UP
PTSP Kelurahan, dan melaporkannya secara berkala ke
Subbag Keuangan
15. Mengelola kepegawaian, keuangan, barang, kearsipan dan
ketatausahaan UP PTSP Kelurahan
16. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
UP PTSP Kelurahan.

T. Kelompok Jabatan Fungsional


Dalam rangka mengembangkan profesi/keahlian/kompetensi
Pejabat Fungsional dibentuk Kelompok Jabatan Fungsional untuk
lingkup DPMPTSP dan Subkelompok Jabatan Fungsional untuk
lingkup UP PTSP Kota dan/atau UP PTSP Kabupaten yang
ditetapkan oleh Kepala DPMPTSP.

29
Kelompok Jabatan Fungsional dan Subkelompok Jabatan
Fungsional, dipimpin oleh seorang Ketua Kelompok Jabatan
Fungsional yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
990 kepada Kepala DPMPTSP dan Ketua Subkelompok pada Jabatan
Fungsional yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala UP PTSP Kota dan/atau Kepala UP PTSP
Kabupaten.

2.3. Sumber Daya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP)
2.3.1. Sumber Daya Manusia (SDM) DPMPTSP
Sampai dengan 31 Desember 2017, sumber daya manusia yang
di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) yang berstatus sebagai PNS per 2017 berjumlah
sebanyak 1.286 orang yang tersebar di Dinas dan beberapa wilayah.
Rincian sumber daya manusia berdasarkan penempatan adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.1 SDM Berdasarkan Penempatan

Penempatan Jumlah
Dinas 151
PSTIK 20
Wilayah Pusat 176
Wilayah Utara 144
Wilayah Barat 210
Wilayah Selatan 266
Wilayah Timur 294
Wilayah Pulau Seribu 25
Total SDM PNS 1.286
Sumber : LAKIP DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017

30
Berdasarkan golongan, rincian sumber daya manusia di
DPMPTSP adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2a SDM Berdasarkan Golongan
Golongan Jumlah
I/B 1
I/D 3
II/A 7
II/B 43
II/C 75
II/D 102
III/A 357
III/B 426
III/C 113
III/D 116
IV/A 32
IV/B 9
IV/C 2
Total 1.286

Sumber: LAKIP DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017

Tabel 2.2b SDM Berdasarkan Pendidikan

Data yang dimiliki DPMPTSP ini masih belum memenuhi kebutuhan


SDM. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan untuk mengatasi kekurangan
pegawai antara lain dengan penambahan Penyedia Jasa Lainnya Perorangan
meliputi Juru Ukur, Penunjang Juru Ukur, Petugas Antar Jemput Izin Bermotor
(AJIB), Petugas Informasi dan Konsultasi (Call Center), Petugas Customer
Relation, Arsitek Perizinan, Inspektur Bangunan, Petugas Site Office Manager,
Petugas Community Manager, Pekerja Harian Lepas (PHL) dan Caraka dengan
rincian sebagai berikut:

31
Tabel 2.3 SDM Non PNS Berdasarkan Profesi
Profesi Jumlah
Juru Ukur dan Penunjang Juru Ukur 350
Petugas Antar Jemput Izin Bermotor (AJIB) 200
Petugas Informasi dan Konsultasi (Call Center) 30
Petugas Customer Relation 300
Arsitek Perizinan 16
Inspektur Bangunan 16
Petugas Site Office Manager 1
Petugas Community Manager 1
Pekerja Harian Lepas (PHL) 380
Caraka 55
1.349
Sumber: LAKIP DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017
Secara keseluruhan jumlah sumber daya manusia PNS dan Non PNS di
lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
berjumlah 2.635 orang.

2.3.2. Aset atau Modal DPMPTSP


Aset yang dipergunakan oleh DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta sebagai
sarana dan prasarana kerja merupakan aset daerah dengan status kekayaan
daerah yang tidak dapat dipisahkan. Pengelolaan aset atau sarana dan
prasarana kerja dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
1056 undangan. Standarisasi peralatan kerja menjadi acuan pengadaan peralatan
kerja DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta. Sampai dengan bulan Desember
2017, sarana dan prasaran yang dimiliki oleh DPMPTSP antara lain:
NO NAMA BARANG JUMLAH
1 Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 9
2 Pick Up 3
3 Sepeda Motor 333
4 Box Sepeda Motor (Box dan Bracket) 52
5 Ukur Geodesi 31
6 Rak Besi 2
7 Rak Buku 2

32
8 Filling kabinet 941
9 Lemari Makan Dapur 2
10 Running Text 209
11 Kios K 6
12 Mesin Antrian 123
13 Mesin Absensi 3
14 Papan Pengumuman 75
15 White Board 40
16 IKM 2
17 Meja 109
18 Tempat Tidur 3
19 Kursi 128
20 Bangku Tunggu 56
21 Sofa 10
22 Kursi Makan 20
23 Kulkas 4
24 AC Split 394
25 TV 12
26 Sound Portable 3
27 Wireless 2
28 Wireles Pointer 1
29 Dispenser 80
30 Handycam 5
31 CCTV 16
32 Komputer 944
33 Laptop 12
34 Notebook 1
Sumber: Laporan Tahunan DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017

2.3.3. Kinerja Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu


Satu Pintu (DPMPTSP)
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi
pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan
Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

33
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Predikat
nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal
sebagai berikut:
85 s/d 100 : Sangat Berhasil
70 s/d <85 : Berhasil
55 s/d < 70 : Cukup Berhasil 0 s/d< 55 : Kurang Berhasil
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian
indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100 persen termasuk
pada angka capaian kinerja sebesar 100. Angka capaian kinerja terhadap
hasil persentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang
dari 0 persen termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0. Berdasarkan
perjanjian kinerja dan capaian selama Tahun 2017, RPJMD dan Renstra,
Kinerja program Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPMPTSP), adalah sebagai berikut:
A. Kinerja Program DPMPTSP Berdasarkan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah
Kinerja, target dan realisasi program DPMPTSP berdasarkan
rencana pembangunan jangka menengah disajikan pada Tabel 2.5
berikut

34
No Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi Capaian Program Persentase
Pemerintahan Daerah Dan Program (outcome)/ Program/ dan Kegiatan s/d Tahun 2017 Capaian
Program/Kegiatan Kegiatan (output) Kegiatan
RKPD Tahun
Berjalan
(Tahun 2017)
(1) (2) (3) 4 5 6
1 Program Peningkatan Promosi Jumlah Proyek PMA dan PMA : 1500 PMA : 6.483 100%
dan Kerjasama Investasi PMDN proyek proyek
PMDN : 100 PMDN : 497 100%
proyek proyek
2 Program Pelayanan Persentase Pelayanan 100% 99% 99%
Penanaman Modal Perizinan/ Non Perizinan
yang Tepat Waktu
3 Program Peningkatan Peningkatan Realisasi PMA : Rp. 63,94 PMA : Rp. 96%
Investasi Investasi PMA dan PMDN Triliun 61,3 Triliun
PMDN : Rp. PMDN : Rp. 100%
13,97 Triliun 47,3 Triliun
Terimplementasinya Sistem 1 Sistem 1 Sistem 100%
Pelayanan Informasi dan
Perizinan Investasi Secara
Elektronik (SPIPISE)
4 Program Peningkatan Jumlah Perusahaan yang 2.200 1.200 55%
Pengawasan Pengendalian Ditinjau Penggunaan Perusahaan Perusahaan
Penanaman Modal Perizinannya Pelaksanaan Implementasi PTSP di 316 100%
PATEN outlet pelayanan.
Pada tahun 2017 jumlah outlet
pelayanan PTSP menjadi 316,
hal ini dikarenakan telah
dihapuskankan oulet PTSP Kec.
Kep.
Seribu Utara dan outlet PTSP
Kec.
36
Kep. Seribu Selatan.
Tabel 2.5 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta

No Urusan/Bidang Urusan Indikator Kinerja Program Target Kinerja Realisasi Capaian Persentase
Pemerintahan Daerah Dan (outcome)/ Kegiatan (output) Program/ Kegiatan Program dan Capaian
Program/Kegiatan RKPD Tahun Kegiatan s/d
Berjalan (Tahun Tahun 2017
2017)

Berfungsinya Sistem 1) Sistem Perizinan 1) Sistem 100%


Informasi Pelayanan Publik di Berbasis Online perizinan
PTSP berbasis online
(216 jenis izin
online)
2) Sudah besifat
2) Sudah Bersifat
Pelayanan Terpadu 100%
Dinas Penanaman
Satu Pintu melalui
Modal dan Pelayanan
DPMPTSP
Terpadu Satu Pintu

3) Melayani 4,3 Juta 3) Melayani 5 juta


Pemohon Pemohon
100%
4) Tingkat 4) Tingkat
Kepuasan kepuasan
Masyarakat 100% masyarakat 100% 100%

Sumber: LAKIP DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017

37
Berdasarkan Tabel 2.5 di atas, pada tahun 2017 DPMPTSP memiliki 4 (empat) program
yaitu:
1. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
Indikator kinerja dari program peningkatan promosi dan kerjasama
investasi adalah jumlah proyek Penanaman Modal Asing (PMA) dan
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di DKI Jakarta pada tahun 2017.
Pada tahun 2017, target PMA sebanyak 1.500 proyek dan target PMDN
sebanyak 100 proyek. Realisasi PMA sebanyak 6.483 proyek (100%) dan
realisasi PMDN sebanyak 497 proyek (100%). Angka ini menunjukan bahwa
capaian dari program ini sudah melebihi dari target yang telah ditetapkan.
2. Program pelayanan penanaman modal
Indikator yang terdapat dalam program ini yaitu persentase pelayanan
perizinan/non perizinan yang tepat waktu. Target yang ditetapkan yaitu sebesar
100 persen. Indikator ini merupakan banyaknya berkas izin atau non izin yang
dapat diselesaikan tepat waktu setiap bulannya. Capaian dari program baru
sebanya 99 persen dan belum mencapai 100 persen seperti yang ditetaokan
dalam target. Beberapa faktor yang menyebabkan capaian ini bvelim optimal
diantaranya karena seringkali rekomendasi dari SKPD teknis melebihi batas
waktu serta terbatarsnya jumlah SDM dan sarana teknis tidak sebanding
dengan jumlah layanan yang di ajukan pemohon. Meskipun demikian, terdapat
beberapa faktor yang pendorong baik dari dukungan reguler dan komitmen
yang kuat dari jajaran pimpinan hingga seluruh staf SDM di DPMPTSP
3. Program peningkatan investasi
Indikator dari program peningkatan investasi diantaranya:
1122 a. Peningkatan realisasi investasi PMA dan PMDN
Realisasi ini merupakan laporan kumulatif atas pelaksanaan
penanaman modal di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Target PMA pada
tahun 2017 yaitu sebesar 63, 94 triliun rupiah, sedangkan untuk target
PMDN pada tahun 2017 sebesar 13, 97 triliun rupiah. Realisasi PMA pada
tahun 2017 sebesar 61,3 triliun rupiah atau hanya mencapai 96 persen dari
target yang telah ditentukan. Sedangkan realisasi PMDN sebesar 47,3
triliun rupiah. Hal ini menunjukan bahwa realisasi investasi PMDN telah

39
melebihi dari target yang telah ditentukan yaitu sebesar 13,97 triliun
rupiah. Selama tahun 2017 realisasi investasi di DKI Jakarta baik PMA
maupun PMDN telah 108,6 triliun rupiah.
Faktor yang mendukung tercapaianya target realisasi investasi
disebabkan karena pada triwulan IV tahun 2017 PTSP gencar melakukan
monitoring, fasilitasi, bimbingan, dan konsultasi teknis pengembangan
potensi penanaman modal, serta melaksanakan fasilitasi penyelesaian
masalah atau hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan kegiatan
penanaman modal.
b. Terimplementasinya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi
Secara Elektronik (SPIPISE)
Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara
Elektronik (SPIPISE) merupakan sistem online yang dikelola oleh BKPM
(Badan Koordinasi Penanaman Modal), dengan adanya sistem ini
memungkinkan investor untuk melakukan administrasi investasi dengan
lebih mudah dan cepat. Target dan realisasi SPIPISE untuk tahun 2017
yaitu 1 sistem atau sebesar 100 persen.
Dalam SPIPISE menawarkan fasilitas perizinan dan non perizinan.
Fasilitas perizinan meliputi penerbitan izin prinsip penanaman modal, izin
perluasan penanaman modal, izin perubahan penanaman modal, izin
penggabungan usaha, izin usaha tetap, izin kantor perwakilan pemodal
asing, dan lainnya. Investor yang memiliki hak akses terhadap SPIPISE
bisa mengajukan semua izin ini secara online sehingga menghemat
biaya dan tenaga.
Untuk fasilitas non perizinan, SPIPISE melayani pengurusan
fasilitas bea masuk mesin, bea masuk barang dan bahan, angka pengenal
importir, rencana penggunaan tenaga kerja asing, insentif daerah, dan
lainnya. Begitu investor mengurus layanan, baik perizinan maupun non
perizinan, BKPM Online Tracking System akan menampilkan status
aplikasi yang sedang berjalan.
4. Program peningkatan pengawasan pengendalian penanaman modal
Indikator kinerja program peningkatan pengawasan dan pengendalian

40
penanaman modal yaitu:
a. Jumlah perusahaan yang ditinjau penggunaan perizinannya
Pada tahun 2017 jumlah perusahaan yang menjadi target
peninjauan penggunaan perizinan ada sebanyak 2.200 perusahaan.
Realisasi jumlah perusahaan yang ditinjau ada sebanyak 1.200
perusahaan. Artinya realisasi ini hanya mencapai 55 persen dari
target yang telah ditetapkan. Selain itu, target kinerja program
yang lain adalah pelaksanaan PATEN atau dikenal dengan
Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan, telah
terimplementasi sebanyak 316 hingga akhir tahun 2017.
Pencapaian kinerjanya telah mencapai 100%. PATEN sendiri
merupakan bagian dari program peningkatan pengawasan dan
pengendalian penanaman modal dengan indikator kinerja program
yang masuk kedalam jumlah perusahaan yang ditinjau
penggunaan dan perizinannya.
b. Berfungsinya sistem informasi pelayanan publik di PTSP

Pada tahun 2017, sudah terdapat 216 jenis perizinan/non


perizinan secara online dan sudah bersifat Pelayanan Terpadu
Satu Pintu melalui DPMPTSP yang melayani 5 juta pemohon,
dimana capaian ini melebih target kinerja sebesar 4,3 juta
pemohon. Tingkat kepuasan masyarakat mencapai 100 persen
sehingga melebihi target kinerja sebesar 80% di tahun tersebut.
2.3.4. Kinerja Program DPMPTSP Berdasarkan Rencana Strategis Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Berdasarkan Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), secara rinci program dan kegiatan,
1188 indikator kinerja, target dan capaian disajikan pada Tabel 2.6

41
Tabel 2.6 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta
Program Indikator Kinerja Program 2017 %
dan dan
Kegiat Kegi
an atan Target Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Program Tercapainya kualitas - -
Peningkatan keadilan untuk
integritas memberikan, kenyamanan,
pelayanan keramahan dan kepuasan
publik oleh penerimaan pelayanan
aparatur oleh aparatur pelayanan
pelayanan terpadu satu pintu
terpadu satu
pintu
 Koordinasi  Terlaksananya Pelayanan 12 12 100%
pelaksanaan perizinan/non perizinan Bln Bln
dan dengan tingkat kejelasan
peningkatan dan kepastian kepada
pelayanan masyarakat
administrasi
perizinan dan
non perizinan
 Koordinasi  Tersedianya Tim 35 63 100%
pelaksanaan penelitian dan uji fisik org org
penelitian dan permohonan perizinan
uji fisik dan non perizinan
terhadap (TABG)
permohonan
perizinan dan
non perizinan
 Pengelolaan dan  Dokumen Laporan 1 1 100%
Penyusunan Keuangan BPTSP dokum dokumen
Laporan en
Keuangan
BPTSP
 Pengelolaan  Dokumen LKIP BPTSP 1 1 100%
dan dokum dokumen
penyusunan en
LKIP BPTSP

42
No Program Indikator Kinerja Program 2017 %
dan dan
Kegiata Kegiata
n n Target Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2 Program Jumlah aparatur yang - -
Peningkatan dan professional dan
optimalisasi dimanfaatkan pada
profesionalitas pelayanan terpadu satu
aparatur pintu
pelayanan
terpadu satu
pintu
 Bimbingan teknis  Jumlah Aparatur yang 548 1.266 100%
pelayanan mengikuti bimbingan teknis org Org
perizinan dan non pelayanan
perizinan
 Penyelenggaraan  Meningkatnya sumber daya 1.398 1.266 100%
Pengelolaan aparatur dari sisi kuantitas org Org
sumber daya dan kualitas pada BPTSP
manusia BPTSP
 Peningkatan  Meningkatnya jumlah 1.198 1.198 100%
kompetensi pegawai dalam kompetensi org Org
pegawai dalam penerapan sistem teknologi
penerapan sistem informasi
teknologi
informasi
 Orientasi teknis  Jumlah aparatur yang 998 1.266 100%
aparatur mengikuti orientasi teknis org Org
pelayanan pelayanan
terpadu satu
pintu
3 Program Tercapainya kualitas sistem - -
Peningkatan informasi yang menunjang
Pelayanan peningkatan kualitas
terpadu satu pelayanan
pintu yang
berkualitas
 Monitoring dan  Monitoring dan evaluasi 188 316 100%
evaluasi operasional penerapan lokasi lokasi
operasional sistem sistem teknologi informasi (Tela
teknologi
informasi h
dihapuskankan
penyelenggaraan
oulet PTSP
PTSP
Kec. Kep.
44
Seribu Utara
dan outlet
PTSP Kec.
Kep.
Seribu
Selatan)
 Publikasi  Jumlah peserta Sosialisasi 200 1.200 100%
Pelayanan dan publikasi pelayanan org org
Perizinan dan Non perizinan dan non perizinan
Perizinan
 Digitalisasi  Tersedianya personel 8 8 100%
Arsip Perizinan digitalisasi arsip perizinan dan Org Org
dan Non non perizinan
Perizinan  Jumlah dokumen perizinan
dan non perizinan yang
terdigitalisasi 40.327 77.032 100%
 Monitoring dan  Frekuensi monitoring dan 4 3 75%
Evaluasi evaluasi pelayanan perizinan kali kali
Pelayanan dan non perizinan
Perizinan dan
Non Perizinan
 Penyediaan Jasa  Tersedianya Penunjang 271 320 100%
dan peralatan Juru Ukur Org Org
pendukung
penelitian teknis
 Pengelolaan dan  Terlaksananya pengelolaan 318 316 100%
pengembangan dan pengembangan sistem lokasi Lokas
sistem teknologi teknologi informasi i
informasi pelayanan publik pada setiap
pelayanan publik service point (Telah
dihapuskankan
oulet PTSP
Kec. Kep.
Seribu Utara
dan outlet
PTSP Kec.
Kep.
Seribu Selatan)
4 Program Tingkat kejelasan - -
pemanfaatan dan persyaratan, kecepatan,
optimalisasi biaya, prosedur dan jadwal
sistem informasi pelayanan perizinan dan
untuk non perizinan
meningkatkan
kualitas
pelayanan
45
 Koordinasi  Jumlah layanan perizinan - 269 100%
penyusunan dan non perizinan yang SOP
kebijakan dan terstandarisasi (penyederhana
standarisasi a n pelayanan
pelayanan perizinan dan
publik non perizinan)
 Monitoring  Terlaksananya monitoring - 316 100%
dan evaluasi dan evaluasi pembinaan Lokasi (Telah
bidang pelayanan pada setiap dihapuskanka
pembinaan service point n oulet PTSP
Kec. Kep.
Seribu Utara
dan outlet
PTSP Kec.
Kep.
Seribu Selatan)
 Pembuatan  Tersedianya katalog 518 269 52%
katalog pelayanan perizinan dan non layanan Layanan
pelayanan perizinan (penyederhana
perizinan dan a n pelayanan
non perizinan perizinan dan
non perizinan)
5 Penyediaan Tercapainya kualitas sistem - -
sistem pelayanan untuk
pelayanan memberikan kenyamanan,
terpadu satu keramahan dan kepuasan
pintu yang terhadap penerima
komprehensif pelayanan
 Peningk  Tersedianya sarana prasarana 318 316 100%
atan administrasi perkantoran lokasi Lokasi (Telah
Adminis pada setiap service point dihapuskanka
trasi n oulet PTSP
Perkanto Kec. Kep.
ran Seribu Utara
dan outlet
PTSP Kec.
Kep.
Seribu Selatan)
 Koordinasi  Penyusunan dokumen 2 2 100%
Penyusunan perencanaan BPTSP dokumen dokumen
Dokumen
Perencanaan
BPTSP
 Pembuatan  Penyusunan dokumen - 1 100%
46
Renstra Renstra BPTSP dokumen
BPTSP
6 Program Tingkat kedekatan - -
Mendekatkan penyelenggaraan layanan
penyelenggara ke masyarakat
an Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu ke
masyarakat
 Penyediaan  Tersedianya sarana prasarana 317 316 100%
dukungan administrasi perkantoran Lokasi Lokasi (Telah
pelayanan pada pada Kantor serta Satlak dihapuskanka
Kantor serta PTSP Kecamatan dan n oulet PTSP
Satlak Kelurahan Kec. Kep.
Kecamatan dan Seribu Utara
Kelurahan dan outlet
PTSP PTSP Kec.
Kep.
Seribu Selatan)

 Penyediaan  Tersedianya personel 416 200 48%


sarana layanan antar jemput Org Org
pelayanan perizinan (AJIB) 100%
terpadu satu
pintu yang  Jumlah kendaraan sarana 4 4
bersifat pelayanan terpadu satu unit unit
mobilitas pintu yang bersifat
mobilitas

7 Program Kuantitas dan kualitas - -


Penanganan keluhan dan pengaduan
pengaduan dan masyarakat tentang pelayanan
keluhan terpadu satu pintu
tentang
pelayanan
perizinan dan
non perizinan
berbasis quick
reponse
 Pengelolaan  Jumlah pengaduan/keluhan atas 200 172 86%
pengaduan/kelu penyelenggaraan pelayanan aduan aduan
47
han atas perizinan dan non perizinan
penyelenggaraa yang dikelola
n pelayanan
perizinan dan
non perizinan
 Koordinasi  Jumlah penetapan dan 2 2 100
penetapan pemberian sanksi terhadap sanksi sanksi %
dan penyalahgunaan perizinan
pemberian dan non perizinan
sanksi
terhadap
penyalahgun
aan perizinan
dan non
perizinan
 Pengendalian  Terlaksananya pengendalian 200 172 86%
dan Evaluasi dan evaluasi tindak lanjut aduan aduan
tindak lanjut penyelesaian
penyelesaian pengaduan/keluhan atas
pengaduan/kelu penyelenggaraan pelayanan
han atas perizinan dan non perizinan
penyelenggaraa
n pelayanan
perizinan dan
non perizinan
8 Program Kuantitas dan kualitas - -
Pengelolaan sarana prasarana yang
sarana dan mendukung
prasarana sistem pelayanan terpadu
yang satu pintu secara on line
mendukung
sistem
pelayanan
terpadu satu
pintu
 Penyediaan  Tersedianya jasa TALI dan - - -
Jasa TALI IPAL pada setiap service
dan IPAL point
 Penyediaan  Tersedianya BBM dan 345 345 100%
BBM dan terpeliharanya kendaraan buah buah
Pemeliharaan dinas operasional kantor
Kendaraan
Dinas
Operasional
Kantor

48
 Penyediaan  Jumlah personel ekspedisi 55 55 100%
jasa dan distribusi dokumen org org
ekspedisi perizinan dan non perizinan
 Pengadaan  Jumlah komputer PC 851 944 100%
Komputer PC kebutuhan PTSP unit unit
Kebutuhan
PTSP
 Pengadaan  Jumlah printer kebutuhan PTSP - 1.300 100%
Printer unit
Kebutuhan
PTSP
 Pengadaan  Jumlah scanner kebutuhan PTSP - 353 100%
Scaner unit
Kebutuhan
PTSP

 Penyediaan dan  Tersedia dan terpeliharanya 318 316 100%


Pemeliharaan sarana prasarana PTSP Lokasi (Telah
lokasi
Sarana pada setiap service point dihapuskanka
Prasarana PTSP n oulet PTSP
Kec. Kep.
Seribu Utara
dan outlet
PTSP Kec.
Kep.
Seribu Selatan)
Sumber: LAKIP DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017

2.3.5 Program Pendukung Penyelesaian Perizinan dan Non Perizinan Tepat


Waktu
Program, kegiatan, output, pagu anggaran dan realisasi anggaran yang
mendukung Penyelesaian Perizinan dan Non Perizinan yang tepat waktu disajikan
dalam tabel berikut :
Tabel 2.7 Program Pendukung, Anggaran dan Realisasi Pendanaan DPMPTSP DKI
Jakarta
Indikator Kegiatan Output Pag Realisasi Persentas
u e
Program : Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Persentase Bimbingan teknis Terlaksananya 241,344,000 207,352,750 86%
penyelesaian regulasi teknis bimbingan teknis
49
perizinan PTSP bagi pegawai
dan non BPTSP
perizinan
yang Pengembangan Terlaksananya 425,504,600 299,611,500 70%
tepat Pelayanan Pengembangan
waktu Perizinan dan Non Pelayanan
Perizinan Perizinan
dan Non Perizinan
pada BPTSP
Pelaksanaan Terlaksananya 14,448,720,000 12,604,224,545 87%
Penelitian dan Uji Penelitian dan Uji
Fisik Terhadap Fisik Terhadap
Permohonan Permohonan
Perizinan dan Non Perizinan dan Non
Perizinan Perizinan
Pengelolaan Terlaksananya 554,940,000 517,350,000 93%
Pengaduan/Keluha Pengelolaan
n
Atas Pengaduan/Keluha
n
Penyelenggaraan Atas
Pelayanan Penyelenggaraan
Perizinan
dan Non Perizinan Pelayanan
Perizinan
dan Non Perizinan
Pelaksanaan dan Terlaksananya 10,572,256,000 10,531,986,752 100%
Peningkatan Peningkatan
Pelayanan Pelayanan
Administrasi Administrasi
Perizinan dan Non Perizinan dan Non
Perizinan (AJIB) Perizinan
Penyediaan Jasa Terpenuhinya 25,045,179,677 26,894,760,552 100%
dan
Peralatan Penyediaan Jasa
dan
Pendukung Peralatan
Penelitian Teknis Pendukung
Penelitian Teknis
Pengembangan Terkelolanya 6,037,944,077 5,544,317,150 92%
Call
Center dan Pengembangan
Call
Komunikasi Center dan
Masyarakat Komunikasi
Masyarakat
Penyusunan Tersusunnya 85,463,000 85,463,000 100%
Kebijakan dan Kebijakan dan
50
Regulasi Pelayanan Regulasi Pelayanan
PTSP PTSP
Pengelolaan dan Terselenggaranya 284,763,000 271,500,000 95%
Pengembangan Survey Kepuasan
Program : Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Survey masyarakat
Kepuasaan
Masyarakat
Penyediaan Jasa Tersedianya Jasa 276,126,000 113,400,000 41%
dan Pendukung dan Pendukung
Penerbitan Penerbitan
Rekomendasi Rekomendasi
Bidang Pertanahan Bidang
Pertanahan
Peningkatan Meningkatnya 14,011,005,000 - 0%
Kualitas Ruang Kualitas Ruang
Pelayanan Pelayanan
PTSP PTSP
Pengelolaan dan Terkelola dan 15,803,718,000 15,531,998,875 98%
Peningkatan Meningkatnya
Kualitas Kualitas
Pelayanan Pelayanan
Perizinan dan Perizinan dan
Non Perizinan Non Perizinan
Total 87,786,963,354 72,601,965,124 83%
Sumber: LAKIP DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017
Adanya program pendukung ini memberikan dampak terhadap pencapaian
kinerja proses perizinan dan non perizinan yang tepat waktu pada tahun 2017
sesuai dengan target yakni sebesar 99 persen. Persentase proses penyelesaian
perizinan dan non perizinan yang tepat waktu diukur setiap akhir bulan dengan
cara membandingkan jumlah izin yang berproses pada akhir bulan dibandingkan
izin yang terlambat pada akhir bulan. Jumlah izin yang terlambat diukur dengan
membandingkan target penyelesaian izin yang diatur didalam masing-masing SOP
perizinan dengan waktu penyelesaian perizinan yang dimaksud. Adapun perizinan
dan non perizinan yang diukur dalam perhitungan indikator ini adalah perizinan
dan non perizinan di PTSP yang terdiri dari 269 jenis Izin dan Non Izin.

51
2.3.6 Pencapaian Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta

Pencapaian kinerja dengan indikator jumlah jenis perizinan dan non


perizinan yang sudah online pada tahun 2017 sebesar 100 persen. Target
yang ditetapkan terhadap indikator ini sebesar 200, sementara realisasinya
mencapai 216. Adapun layanan online tersebut dapat diakses dapat diakses
melalui 7 portal yaitu:
1. http://pelayanan.jakarta.go.id sebanyak 95 Jenis Izin;
2. http://hubda.bptspdki.net sebanyak 17 Jenis Izin;
3. http://api.kemendag.go.id sebanyak 2 Jenis Izin;
4. tka-daerah.kemnaker.go.id sebanyak 2 Jenis Izin;
5. http://spipise.bkpm.go.id:9090/spipise/ sebanyak 6 Jenis Izin;
6. http://sosial.bpts pdki.net sebanyak 24 Jenis Izin;
7. http://pertanahan.bptspdki.net sebanyak 10 Jenis Izin.

Jumlah perizinan yang sudah online sampai dengan akhir


Desember 2016 berjumlah 60 perizinan, kemudian sepanjang tahun 2017,
Pusat Sistem Teknologi Informasi dan Kearsipan telah merilis perizinan
elektronik sebanyak 156 perizinan. Di bulan Januari tahun 2017, untuk
perizinan pada Bidang Pariwisata sudah seluruhnya dilakukan secara
elektronik.
Selain itu, Provinsi DKI Jakarta menjadi Provinsi dengan nilai
realisasi investasi tertinggi di Indonesia sepanjang tahun 2017.
Berdasarkan data BKPM realisasi investasi di DKI Jakarta mencapai Rp
108,6 Triliun dengan rincian Rp 47,3 Triliun merupakan PMDN dan 4,6
Miliar Dollar AS atau setara Rp 61,3 Triliun. Hal tersebut membuktikan
bahwa iklim investasi di DKI Jakarta semakin membaik. Capaian kinerja
jumlah realisasi PMA dan PMDN pada tahun 2017 sesuai dengan target
yakni sebesar 100 persen, yang mana target yang ditetapkan sebesar 55
triliun rupiah dan realisasi sebesar 108,6 triliun rupiah.
Persentase jumlah realisasi PMA dan PMDN diukur berdasarkan
banyaknya investasi yang masuk ke Provinsi DKI Jakarta. Pada tahun
52
2017, proyek yang masuk ke Provinsi DKI Jakarta sebanyak 6.483 proyek
PMA dan 497 proyek PMDN dengan rincian Rp. 61,3 Triliun berasal dari
PMA dan Rp. 47,3 Triliun berasal dari PMDN. Berdasarkan laporan
DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta tahun 2017 pencapian kinerja penting
lainnya sepanjang tahun 2017 adalah sebagai berikut :
1. Jumlah pelayanan Dinas Penanaman Modal dan PTSP pada tahun 2017
mengalami kenaikan sebesar 17 persen, dengan rincian pada tingkat
Provinsi mengalami penurunan sebanyak 14 persen, tingkat Kota/Kab
mengalami penurunan sebanyak 26 persen, tingkat Kecamatan
1254 mengalami kenaikan sebanyak 49 persen, dan tingkat Kelurahan
mengalami kenaikan sebesar 16 persen jika dibandingkan tahun 2016;
2. Total pelayanan ODS (One Day Service) pada tahun 2017 sebanyak
1.592.568 layanan dengan rata-rata jumlah layanan per hari sebanyak
6.032 layanan. Adapun jumlah pelayanan ODS tingkat Provinsi
sebanyak 17.338 (1%), tingkat Kota/Kab sebanyak 687 (0.04%)
layanan, tingkat Kecamatan sebanyak 61.638 (4%) layanan dan tingkat
kelurahan sebanyak 1.512.905 (95%) layanan. Rata-rata pelayanan per
hari pelayanan ODS pada tingkat Provinsi adalah 66 layanan, tingkat
Kota sebanyak 3 layanan, tingkat Kecamatan sebanyak 233 layanan,
dan tingkat Kelurahan sebanyak 5.731 layanan;
3. Total pendapatan yang diterima dari bulan Januari sampai dengan bulan
Desember 2017 berjumlah Rp 1.018.267.069.663,-. Jika dilihat dari
APBD untuk tahun 2017 yang sebesar Rp 711.878.317.683,- dan
dengan adanya APBD-P menjadi Rp 763.878.317.683,- maka untuk
Realisasi penerimaan tahun 2017 telah mencapai 133.30% dari target
yang ditentukan.
4. Total keseluruhan permohonan pada tingkat UP PTSP Kelurahan pada
tahun 2017 sebanyak 4.638.787 layanan yang di dalamnya terdapat
1.512.905 layanan ODS. Pelayanan terbanyak ada pada bulan Februari
dengan jumlah pelayanan sebanyak 768.211 layanan. Jika dibandingkan
dengan tahun 2016 maka terjadi kenaikan sebesar 623.407 (16%)
layanan. Sedangkan total keseluruhan permohonan pada tingkat UP
53
PTSP Kecamatan pada tahun 2017 sebanyak 554.381 layanan yang
didalamnya terdapat 61.638 layanan ODS. Pelayanan terbanyak ada
pada bulan Maret dengan jumlah pelayanan sebanyak 52.801 layanan.
Jika dibandingkan dengan tahun 2016 maka terjadi kenaikan sebesar
183.297 (49%) layanan. Pencapaian di tingkat Kelurahan dan
Kecamatan lebih baik dibandingkan di tingkat Kota/Kabupaten yang
menurun (26%) dibandingkan tahun 2016.
5. Pemohon yang memanfaatkan jasa pengurusan melalui AJIB pada
Bulan Januari hingga Desember Tahun 2017 secara keseluruhan
berjumlah 173.481 layanan. Pembagian layanan AJIB dibagi menjadi
dua, yaitu pelayanan AJIB Online dan pelayanan AJIB Offline.
Pelayanan AJIB Online ialah pelayanan yang pemohonnya menelpon
langsung kepada Call Center dan memesan AJIB, sedangkan Pelayanan
AJIB Offline ialah pelayanan langsung yang diberikan Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada pemohon
perizinan dan non perizinan. Pelayanan AJIB Online untuk bulan
Januari hingga Desember berjumlah 20.241 layanan, dan AJIB Offline
berjumlah 153.240 layanan.
6. Jumlah layanan informasi izin dan non izin melalui call center pada
tahun 2017 berjumlah 216.543 layanan dengan rincian 196.909 melalui
Inbound dan 19.634 melalui Outbound.
7. Selama periode Januari-Desember 2017, DPMPTSP menerima dan
menindaklanjuti 28 pengaduan, jika dibandingkan dengan periode
yang sama di Tahun 2016, maka jumlah pengaduan mengalami
penurunan yang sangat signifikan, yang mana jumlah pengaduan
sebanyak 153 pengaduan

2.3.7 Penghargaan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu


Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta pada tahun
2017 mendapatkan beberapa penghargaan dari beberapa institusi.

54
Beberapa penghargaan tersebut disajikan pada Tabel 2.8 berikut :

55
Tabel 2.8 Penghargaan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) DKI Jakarta

Penghargaan Institusi Keter


angan
Role Model Kementrian Hasil evaluasi terhadap 72 Kabupaten/Kota
Penyelenggara Pendayagunaan Role Model sesuai dengan KepMenPAN
Pelayanan Publik Aparatur Negara dan Nomor 21 Tahun 2017
Kategori “Sangat Reformasi Birokrasi
Baik”, Tahun 2017 (Kemen. PAN RB)
Republik Indonesia
Inovasi Pelayanan Lembaga Hasil survei LAN dengan menggunakan
Publik A (Sangat Administrasi Negara indikator Indeks Persepsi Inovasi Pelayanan
Inovatif), Tahun (LAN) Republik Publik dengan nilai sebesar 82,90
2017 Indonesia
Predikat Kepatuhan Ombudsman Hasil survey ORI dengan mengambil sampel
Tinggi (Zona Hijau), Republik Indonesia sebanyak 1790 produk layanan, skor yang
Tahun 2017 (ORI) Republik diraih Pemprov DKI Jakarta sebesar 85,43
Indonesia
Jakarta sebagai Bank Dunia Hasil survey EODB memberikan bobot nilai
lokasi perhitungan kepada Jakarta sebesar 78% sehingga
survey Ease of Doing berkonstribusi meningkatkan peringkat
Business (EODB), Indonesia secara keseluruhan sebanyak 34
Tahun 2017 peringkat dalam dua tahun terakhir serta
berkonstribusi menuju peringkat 40 OEDB
Realisasi Investasi Badan Koordinasi DPMPTSP DKI Jakarta meraih realisasi
tertinggi se – dan Penanaman investasi tertinggi dengan nilai sebesar 108,6
Indonesia, Tahun Modal (BKPM) Triliun; meningkat 84,7 persen dibandingkan
2017 Republik Indonesia tahun 2016

56
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

3.1 Kegiatan Pelaksanaan Magang

Dalam melaksanakan kegiatan magang ini, praktikan ditempatkan dikantor


1320 Pusat BPS (Badan Pusat Statistik) yang berlokasi di Jl. Dr. Sutomo No.6-8, Ps.
Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10710. Pada kegiatan di Badan Pusat Statistik praktikan menempati
gedung 5 lantai 6 Subdirektorat Neraca Produksi. Posisi yang praktikan tempati
adalah Konsolidasi Neraca Produksi Regional (KNPR) dengan instruktur
magang yaitu Ibu Etcih dengan bimbingan dari seluruh staff dan karyawan di
ruangan tersebut.
Pada kegiatan magang ini, praktikan menerima tugas yang di berikan
instruktur magang dan pembimbing magang di ruang Konsolidasi Neraca
Produksi Regional dengan arahan terlebih dahulu oleh pembimbing magang di
ruangan. Fasilitas yang praktikan dapatkan di ruangan adalah meja , kursi dan
personal komputer yang disamaratakan dengan karyawan di ruangan tersebut.
Berikut tabel pelaksanaan kegiatan magang :
Tabel 3.1
Pelaksanaan Kegiatan Magang Bulan Agustus – September 2020
Pelaksanaan Kegiatan
Minggu ke-1  Membaca buku panduan Unit Pengelola
Modal dan Pelayana Terpadu Satu Pintu
Kota Administrasi Jakarta Utara / Unit
Pengelola PM dan PTSP.
 Pemberian arahan yang dibimbing oleh
instruktur magang
 Penempatan posisi duduk selama kegiatan
magang
Minggu ke-2  Membantu menyelesaikan tugas kepala
bagian pembutan surat klasifikasi PM dan
PTSP.
 Merapihkan file yang menjadi bahan untuk

57
presentasi.
Minggu ke-3  Menginput data klarifikasi PM dan PTSP
selama 1 minggu.
Minggu ke-4  Merekap keluarnya surat PM dan PTSP
 Mengurus dokumen untuk diserahkan ke ke
kepala PM dan PTSP
 Membuat tabel dari MS. Excel untuk bahan
rapat.

3.2. Kegiatan lainnya

Adapun kegiatan magang yang dilakukan diluar kegiatan perusahaan yaitu:


1. Mempelajari tentang PM dan PTSP dengan para staff bagian Regional.
2. Menemani staff dalam kegiatan di luar kantor yang berupa seminar pelatihan
kedinasan tentang PM dan PTSP.

3.3 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Magang

Penulis melaksanakan kegiatan magang pada divisi surat menyurat pada


PTSP Jakrta Utara unit Kel. Pluit yang berlokasi dan terlaksana pada tabel
sebagai berikut :

Tabel 3.3
Lokasi dan Pelaksanaan Magang
a.L Lokas Magang Jl UPPMPTSP Kelurahan Pluit
b.J Jadwal dan Pelaksanan 2 bulan, terhitung mulai dari tanggal 11
Agustus 2020 – 10 September 2020.
c. Waktu Kerja Kantor 08:00 - 16:00 WIB
Hari Senin – Jum’at
Pukul 0 08:00 - 16:00 WIB
Hari J Jum’at
Pukul 0 08:00 - 16:30 WIB

58
d. Waktu Istirahat
Hari S Senin – Jumat
Pukul 1 12:00 - 13:00 WIB
Hari J Jum’at
Pukul 11:30 - 13:30 WIB

Proses kegiatan magang di UPPMPTSP Kelurahan Pluit , praktikan banyak


mendapat pelajaran, ilmu, dan pengalaman yang sebelumnya belum pernah di dapat di
bangku kuliah. Dari jam kerja, target pekerjaan dan kegiatan kerja di UPPMPTSP
membuat praktikan mendapatkan pengalaman lebih disiplin dan teratur dalam
mengatur waktu. Kegiatan magang ini sangat memberi manfaat bagi praktikan untuk
mengetahui dunia kerja nyata sesungguhnya dan banyak hal yang membuat mahasiswa
dapat memahami tujuan dari pembelajaran selama kuliah dan manfaat dalam dunia
kerja.

59
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


4.1 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan suatu metode perencanaan strategis untuk


mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam usaha mencapai tujuan, yaitu
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats), baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Proses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan.
Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran kinerja Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta perlu dilakukan
analisis yang menyeluruh dan terpadu terhadap faktor lingkungan termasuk isu-isu
strategis yang dapat mempengaruhi tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan.
Isu-isu strategis tersebut adalah sebagai berikut :
Kemajuan di bidang tata kelola pemerintahan, kompetensi SDM, dan ketersediaan
infrastruktur dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI
Jakarta. Dinamika SKPD DMPTSP yang terus melakukan perbaikan sebagai
sebuah entitas yang mandiri di bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan
usaha. Berbagai indikator capaian kinerja yang sudah diperoleh diantaranya
dengan meningkatknya kecepatan dan kesederhanaan pelayanan PMA dan PMDN
melalui penyediaan system operasi standar dan dukungan infrastruktur teknologi
informasi serta layanan jemput dokumen.
Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan yang dihadapi Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) didapatkan dari aspek
potensi dan permasalahan yang digali dari kondisi Provinsi DKI Jakarta saat ini
terutama berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dalam
1386 menyusun program dan kegiatan selama periode 2018-2022. Identifikasi
permasalahan tersebut meliputi faktor internal dan eksternal sebagai bahan
rumusan dalam perencanaan 5 tahun mendatang.
1. Adanya Perpres Nomor 97 Tahun 2014 tentang PTSP dibidang penanaman

60
modal dapat sebagai acuan dalam peningkatan kualitas pelayanan dengan
para stakeholder
2. Kondisi potensi dan peluang investasi di Provinsi DKI Jakarta yang cukup
besar dapat mendorong pertumbuhan investasi baik PMA maupun PMDN.
3. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi dan inflasi yang stabil
dapat mendorong pertumbuhan investasi di DKI Jakarta.
4. Paket-paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah oleh pemerintah
5. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
Dalam menentukan tantangan dan peluang yang sedang berkembang di
DKI Jakarta digunakan analisa SWOT dengan melakukan indentifikasi
permasalahan internal dan eksternal yang sesuia dengan pelaksanaan tugas dan
fungsi DPMPTSP selama lima tahun kedepan. Dalam melakukan analisa SWOT,
ada dau faktor yang diamati yaitu faktor lingkungan internal terdiri dari kekuatan
dan kelemahan sedangkan faktor eksternal terdiri dari peluang dan ancaman.
Analisa SWOt ini dilakukan dengan melihat pada sumber-sumber organisasi
meliputi aspek kekuatan (strength),kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan tantangan (threats) yang berasal dari dalam maupun luar
organisasi, serta berguna untuk merusakan dan menentukan strategi terhadap
penetapan kebijakan dasar pedoman pelaksanan tugas dan fungsi organisasi
selama jangka waktu tertentu.
Analisa faktor lingkungan internal adalah suatu keadaan yang berasal
dari dalam komunitas/organisasi yang dapat mempengaruhi dan membentuk
kondisi/situasi tertentu pada komunitas/organisasi tersebut. Hasil pengolahan
data SWOT dapat ditentukan beberapa faktor yang dianggap kekuatan (strength)
pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
adalah:

61
4.1.1. Kekuatan (Strength) pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta

a. Adnay landasan hokum tentang kewenangan DPMPTSP


b. Tersedianya anggaran yang memadai
c. Merupakan daerah perkotaan dan ibu kota negara
d. Letak geografis yang strategis
e. Tersedianya jaringan infrastruktur
f. Banyaknya investor
g. Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi
h. Tingkat inflasi lyang stabil dan terjag
i. Pote.nsi pengembangan jasa dan perdagangan tinggi
j. Potensi pengembangan jasa dan perdagangan tinggi
k. Pertumbuhan invistasi dan penyerapan tenanga kerja
l. Sosialisai DPMPTSP
m. Pemberian layanan konsultasi
n. Pemberian layanan informasi dan pengaduan

4.1.2. Sedangkan beberapa faktor yang dianggap kelemahan (weakness) pada


Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) adalah sebagai berikut
a. Adanya komitmen dan dukungan dari para stakeholder
b. Jumlah sumber daya manusia
c. Kersediaan saranan dan prasarana ( infrastruktur pendukung ) yang
memadai
d. Promosi potensi investasi di pasa domestic dan luar negri
e. Pedoman pelaksanaan penanaman modal
f. Kemampuan SDm yang tidak merata
g. Optimalisasi pengawasan perizinan
h. Kordinasi dan kerja sama antara instansi
i. Tinggakat ketimpangan ekonomi yang tinggi
j. Insentif pelaku investasi
1452 k. Efektiftasi paket kebijakan yang mendorong pengembangan investasi

62
66

l. Simplifkasi aturan pengurusan dokumen investasi


m. Pemberian insetif fasilitas dan kemudahan berinvestasi

4.1.3. Analisa faktor lingkungan eksternal meliputi peluang (opportunities)


dan tantangan/ancaman (threats). Beberapa faktor yang dianggap
sebagai peluang (opportunities) pada DPMPTSP adalah sebagai berikut
:
Kesempatan (Opportunity) pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta
a. Peluang pengembangan sector perdagangan dan jasa terbuka lebar
b. Ibu Kota Negara yang selalu menjadi tujuan para investor baik dalam maupun
luar negeri[
c. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
d. Namyaknya masyarakat dan institusi yang sudah menggunakan teknologi
informatika untuk pengembangan usaha
e. Adanya Gerakan reformasi birokrasi dan pengembangan pelayanan public
f. Meningkatnya daya tarik investasi daerah lain
g. Tersedianya teknologo infomasi yang memadai
h. Peringkat Ease of Doing Business ( EODB )

Sedangkan beberapa faktor yang dianggap sebagai ancaman (threats) pada DPMPTSP
adalah sebagai berikut:
4.1.4. Ancaman (Threat) pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta
a. Tersedianya tempat dan even pameran yang berskal international
b. Adnya pasa bebas
c. Tingginya upah minimum regional
d. Tingginya biaya oprasional
e. Terbatasnya lahan
f. Pengaruh pelambatan pertubuhan ekonomi global terhadap investasi di
DKI Jakarta

63
g. Peran kerjasanma multilateral dan bilateral ( AFTA, AEC, ETC, ) terhadap
peningkatan investasi di DKI Jakarta
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat
pada kurikulum program S-1 Pendidikan Ekonomi Konsentrasi Manajemen yang
berarti wajib dilaksanakan penulis untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan
perkulihannya yaitu pada program studi ekonomi. Praktik Kerja Lapangan merupakan
program yang dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif
mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa sekaligus memberikan kesempatan
mengaplikasikan teori dan praktik dilapangan.
Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan pada UPPMPTSP dan Bidang
Manajemen di bidang surat menyurat (PM dan PTSP) selama 1 (satu) bulan terhitung
mulai tanggal 11 Agustus 2020 sampai dengan. 10 September 2020 dengan 5 hari
kerja, Senin-Jum’at pada pukul 08.00-16.00 WIB.
Selama pelaksanaan PKL, praktikan memperoleh banyak pengetahuan
khususnya pengelolaan neraca dan produksi di salah satu perusahaan Biro Keuangan
Non Pemerintahan. Berikut adalah hasil yang diperoleh praktikan setelah
melaksanakan PKL :
1. Mampu memahami proses estimasi anggaran suatu event.
2. Mampu merekapitulasi peredaran barang dan kegiatan jasa di setiap daerah
(Regional) ke dalam komputer dengan menggunakan aplikasi Microsoft
Excel.
3. Mampu mengklasifikasi produksi barang dan jasa dengan sistem data base.
4. Mampu membuat proposal kegiatan perusahaan dengan system pemerintahan.
5. Mampu membuat laporan realisasi belanja satuan kerja pada sistem
pemerintahan.
UPPMPTSP (unit pelaksanaan penanaman modal dan pelayanan terpadu satu
pintu ) selalu menyediakan teknologi untuk mengelola data dengan menggunakan
teknologi komputer yang cukup baik, sehingga para pegawai mampu menggunakan

64
fasilitas untuk mengelola kumpulan data statistik secara cepat dan tepat waktu.
Fasilitas yang tersedia pada kantor Pusat UPPMPTSP cukup lengkap dengan teknologi
informasi yang modern. PTSP juga membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga
1518pemerintah yang ada di Jakarta.

5.2 Saran
Berdasarkan pengalaman selama menjalani Praktik Kerja Lapangan, praktikan
memiliki beberapa saran yang dapat membantu dalam pelaksanaan PKL kedepannya
agar lebih baik lagi. Adapun saran yang dapat praktikan berikan adalah:
A. Saran Untuk Perusahaan :
1. Lebih memfokuskan untuk mengembangkan dan meningkatkan sistem
informasi dan teknologi kantor cabang badan pusat statistik di provinsi
Indonesia.
2. UPPMPTSP harus lebih meningkatan sosialisasi terhadap masyarakat tentang
pentingnya PTSP di Jakarta.
3. Pegawai PTSP harus bisa mengenalkan lebih luas lagi tentang perizinan dan
surat menyurat, karena masih banyak orang dan lembaga-lembaga yang belum
tau tentang PTSP.
4. Memberikan keringanan beban dan jam kerja terhadap pegawai PTSP.
5. Lebih waspada terhadap peretasan system agar tidak terjadi pengambilan data
penting berupa arsip dokumen rahasia Negara.
6. Tidak membedakan lulusan dari STIS dengan lulusan dari perguruan tinggi
lainnya.

65
DAFTAR PUSTAKA

Anugerah, S. (2017, March 13). Pengertian SWOT dan BCG Menurut Para Ahli

Beserta Contoh. Retrieved from

https://www.sandblog.com/2017/03/pengertian-swot-dan-bcg-menurut-

para.html

Badan Pusat Statistik. (2019). Informasi Umum. Retrieved from

https://www.bps.go.id/menu/1/tentang-bps.html

Badan Pusat Statistik. (2019). Sejarah Instansi. Retrieved from

https://www.bps.go.id/menu/1/sejarah.html#masterMenuTab7

Badan Pusat Statistik. (2019). Struktur BPS. Retrieved from

https://www.bps.go.id/menu/1/struktur-organisasi.html#masterMenuTab3\

Badan Pusat Statistik. (2019). Visi dan Misi BPS. Retrieved from

https://www.bps.go.id/menu/1/struktur-organisasi.html#masterMenuTab2\

Banad Pusat Statistik. (2019). Berita BPS. Retrieved from

https://www.bps.go.id/news/2018/11/08/252/terorisme-mengancam-negara--

mari-berantas-bersama-.html

Ibrahim, j. (2008). Teori dan Metodologi Hukum Normatif. Surabaya: Bayumedia.

Ilmar, A. (2017). Hukum Penanaman Modal di Indonesia. Jakarta: Kencana.

Kairupan, D. (2013). Aspek Hukum Penanaman Modal Asing di Indonesia. Jakarta:

Kencana.

Pusdiklat BPS. (2020). Retrieved from http://pusdiklat.bps.go.id/index.php?

r=halaman/view&id=60

Ridwan, H. (2006). Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Rajagrafindo.

Sutendi, A. (2011). Hukum Perizinan. Jakarta: Sinar Grafik.

66
67
LAMPIRAN

Lampiran 1

68
Lampiran 2

69
Lampiran 3

70
71
Lampiran 4

72
73
Lampiran 5

1584

74
75
Lampiran 6

76
Lampiran 7

77
Lampiran 8

78

Anda mungkin juga menyukai