Anda di halaman 1dari 4

Abstract

As technology develops, it is easier for people to access any kind of information, without
distance and time. There are lots of media that can be used to find information. Social media is
one of the most common used media for society today. There are tons of social media that can be
used, one of them is YouTube. Through YouTube, we can get information videos form from all
over the world. One of the most popular information among women is content from beauty
vloggers, or someone who creates beauty content. Usually a beauty vlogger's content will show
you makeup tutorials, skincare, hair care, and others. However, it is common for a beauty
vlogger to promote or advertise a product, or often called an endorsement. Sometimes
advertisements in the form of endorsement often persuade the audience to buy the product. This
is what often raises the ideology of consumerism. The method used in this research is
observation, which results that it is true, consumerism can grow when someone often sees beauty
vlogger's interesting content that displays a product or commonly called endorsement; this is
what will make consumerism grow in someone.

Keynotes: beauty vlogger, endorsement, consumerism

Abstrak

Seiring berkembangnya teknologi, manusia semakin mudah dalam mengakses dan


mengetahui suatu informasi, tanpa terhalang jarak dan waktu. Ada banyak sekali media yang
dapat digunakan untuk mencari informasi. Media sosial merupakan salah satu sarana yang paling
banyak digunakan bagi masyarakat saat ini. Ada banyak sekali media sosial yang bisa
digunakan, salah satunya adalah YouTube. Melalui YouTube, kita dapat memperoleh informasi
dalam bentuk video dari seluruh dunia. Salah satu konten menarik yang banyak dicari para
wanita adalah konten dari beauty vlogger, atau seseorang yang membuat konten kecantikan.
Biasanya seorang beauty vlogger akan memperlihatkan tutorial make up, skincare, haircare, dan
lain-lain. Namun, tidak jarang seorang beauty vlogger akan mempromosikan atau mengiklankan
suatu produk, atau yang sering disebut endorsment. Terkadang iklan-iklan dalam bentuk
endorsement ini seringkali mempengaruhi penontonnya untuk membeli produk tersebut. Hal
inilah yang sering kali menimbulkan ideologi konsumerisme. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi, yang membuahkan hasil bahwa memang benar, budaya
konsumtif dapat tumbuh ketika seseorang sering melihat konten beauty vlogger yang
menampilkan suatu produk atau biasa disebut endorsement, inilah yang akan membuat paham
konsumerisme tumbuh dalam diri seseorang.

Kata kunci: beauty vlogger, endorsement, ideologi konsumerisme

PENDAHULUAN

Semakin berkembangnya zaman, semakin berkembang pula teknologi dan informasi. Hal
ini juga mendorong globalisasi yang memungkinkan kita dapat mengakses berbagai informasi
dan budaya dari berbagai belahan dunia. Berbagai macam media komunikasi dapat dijadikan
sebagai sarana untuk memperoleh informasi, termasuk media sosial. Media sosial merupakan
media komunikasi berbasis online yang dapat digunakan untuk berinteraksi satu sama lain tanpa
batasan ruang dan waktu. Media sosial dapat menyediakan atau menyebarkan informasi secara
serentak pada khalayak dengan cepat dan mudah. Karena itu, media sosial dianggap telah
menggantikan peranan media massa konvensional.

Salah satu media sosial yang populer adalah YouTube. YouTube merupakan media sosial
berbasis video yang populer sekitar 5-6 tahun terakhir, meskipun sudah didirikan sejak Februari
2005. Dalam Yohana Arista Simatupang (2018), menjelaskan bahwa Youtube memiliki lebih
dari satu milyar pengguna yang merupakan sepertiga dari pengguna internet di dunia. Di
Youtube, seluruh aliran masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa bisa mengakses video
melalui akun mereka, di mana rata-rata pengguna Youtube berusia 18 hingga 34 tahun. Proses
penyebaran informasi melalui YouTube dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya
adalah melalui video blogging atau yang saat ini lebih dikenal dengan vlog.

Youtube dipandang sebagai salah satu agen penyalur kreatifitas melalui video blog yang
dapat semua orang unggah dalam akun Youtube yang mereka miliki. Akses yang mudah serta
khalayak yang terdapat di berbagai kalangan membuat banyak orang berlomba-lomba
menciptakan video blog dengan berbagai genre, baik edukasi, paranormal activity, musik,
game,prank, daily activities, hingga yang sedang marak akhir-akhir ini adalah konten kecantikan.

Konten kecantikan atau yang biasa kita katakan sebagai beauty vlog mulai banyak
peminatnya akhir-akhir ini, terutama bagi kaum wanita. Menurut Widodo dan Mawardi
(2017:64) dalam Rumondang Eliza dan Andriani Kusumawati, beauty vlogger adalah orang-
orang yang mengunggah video yang berkaitan dengan kecantikan. Beauty vlogger biasanya
membahas tutorial hijab, tutorial ber-make up, review produk kecantikan baik make up ataupun
skin care, hair care, body care, hingga outfit. Tidak jarang dari mereka juga membahas tips and
trick kecantikan. Beauty vlogger juga dianggap mampu mengedukasi masyarakat, khususnya
wanita mengenai kecantikan serta kegunaan produk-produk kecantikan. Review yang dilakukan
oleh para beauty vlogger ini biasanya dijadikan pegangan sebelum masyarakat membeli produk
yang mereka inginkan.

Tak jarang para beauty vlogger ini menampilkan atau bahkan mengiklankan suatu produk
dalam videonya. Inilah yang biasa disebut endorsement. Pada awalnya istilah endorse ini berarti
support, namun saat ini pengertiannya sudah bergeser menjadi kata yang digunakan para pemilik
barang atau jasa untuk memberikan gratifikasi kepada seseorang yang umumnya terkenal untuk
mempromosikan produk yang mereka miliki. Biasanya, orang atau perusahaan yang melakukan
endorse ini akan mengirim produknya secara gratis dengan timbal balik exposure yang dapat
diperoleh ketika produk tersebut muncul dalam konten beauty vlog. Endorsement ini merupakan
salah satu cara untuk mempromosikan suatu produk, yang sebenarnya hampir sama dengan iklan.
Kemudian setelah produk tersebut masuk di dalam konten, maka orang yang melihatnya akan
mulai mengenal dan bahkan tertarik dengan produk tersebut.

Sebenarnya, endorsement akan mempengaruhi para penonton untuk membeli produk


tersebut. Kemudian semakin lama hal ini akan menimbulkan budaya konsumtif yang berujung
pada konsumerisme. Konsumerisme sendiri merupakan suatu paham dimana gaya hidup
seseorang menganggap barang-barang sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, dan lainnya.
pengaruh endorsement seorang beauty vlogger terhadap perilaku konsumerisme dalam
masyarakat.
Handoko, Widi. 2017. “Pengertian Endorse Artis”.
https://www.kompasiana.com/retina/586e4b380123bd030a1369f4/pengertian-endorse-
artis. Diakses tanggal 13 Oktober 2019, pukul 17.00

Jovian. 2016. “Konsumerisme, Budaya Manusia atau Sekadar Gejala?”.


https://www.kompasiana.com/jovian_057/57d98931a523bd1a4315feb8/konsumerisme-
budaya-manusia-atau-sekadar-gejala?page=all. Diakses tanggal 13 Oktober 2019, pukul
17.30.

Sisanya liat artikelmu sama mikir sendiri

Anda mungkin juga menyukai