Anda di halaman 1dari 3

EFEKTIFITAS LATIHAN FISIK UNTUK MENGONTROL KADAR GLIKEMIK

PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh
gangguan metabolism yang terjadi pada organ pancreas yang ditandai dengan
peningkatan gula darah atau yang sering disebut hiperglikemiayang
disebabkanmenurunnya jumlah insulindari pangkreas. (ADA, 2015). Diabetes
melitus terdapat beberapa klasifikasi salah satunya diabetes melitus tipe 2,
DM tipe 2 adalah diabetes melitus yang disebebkan oleh karene tubuh tidak
bisa menggunakan insulin secara efektif atau biasa dikenal dengan resisten
insulin.
Data internasional diabetes federation (IDF) pada tahun 2016
menyebutkan bahwa prevalensi diabetes melitud di dunia adalah 1,9% dan
telah menjadikan DM sebagai penyebab kematian urutan ke-7. Data
prevelensi dari Riskesdas 2018 didabatkan data penduduk jawa tengah yang
menderita diabetes melitus sebanyak 1,59%, sedangkan untuk kabupaten
magelang prevelensi penderita diabetes melitus cukup tinggi dengan data
sebenyak 1,33%.
Tingginya prevalansi diabetes melitus tipe 2 disebebkan oleh factor
resiko yang tidak dapat berubah misalnya jenis kelamin, umur, dan factor
genetic yang kedua adalah factor resiko yang dapat diubah mislanya
kebiasana merokok, tingkat pedidikan, pekerjaan, aktivitas fisk, onsumsi
alcohol, indeks masa tubuh, linkar pinggang dan umur. Diabetes melitus
disebut dengan the silent killer karena penyakit ini dapat mengenai semua
organ tubuh dan mnimbulkan berbagai macam keluhan. Komplikasi yang
dapat ditimbulkan gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit jantung,
sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangrene,
infeksi parau-paru, gangguan pembulu darah stroke, dan sebagainya.
(Suiraoka, 2013)
Pengelolan diabetes melitus terdiri dari 5 pilar yaitu eduksi,
perencanaan makanan, diet nutrisi, aktivitas fisik (olaraga) dan intervensi
farmakologis (PERKENI, 2011). Sebagai usaha pencegahan diabetes militus
agar tidak terjadi komplikasi dapat dilakukan dengan aktivitas fisik atau
olahraga. Jenis Latihan fisik yang dianjurkan pada penderita diabetes adalah
senam aerobic yang bertujuan untuk meningkatan Kesehatan dan kebugaran
tubuh khususnya meningkatkan fungsi dan efisiensi metabolism tubuh.
(Soegondo, 2018)
Hasil dari sistematik review yang dilakukan oleh yulia kurniawati dkk
tahun 2019 yang berjudul efektifitas Latihan fisik untuk mengontrol glikemik
pada pasien diabetes tipe 2 yang dilakukan selama 30 – 60 menit dalam 3
kali/minggu selama 2 minggu didaptkan hasil yang signifikan dimana terdapat
penurunan sebesar 5% sampai 7%. Hasil penelitian lain dari laura tahun 2019
tentang Latihan fisik senam aerobic terhadap perubahan kadar glukosa pada
DM tipe 2 dimana dilakukan pada 20 sampel didapatkan hasil rata-rata kadar
gula darah sebelum dilakukan intervensi sebesar 269,35 mg/dl dan setelah
dilakukan intervensi turun dengan rata-rata kadar gula darah sebesar 254,20
mg/dl, hal ini menunjukan bawha terdapat pengaruh yang signifikan (p velue
0,001).
DAFTAR PUSTAKA

ADA (American Diabetes Association)., 2015. Standards of Medical Care In


Diabetes. The Journal of Clinical and Applied Research and Education Vol.38: S1-
S91
PERKENI, 2015. Pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di
Indonesia. Jakarta : EGC
International Diabetes Federation. IDF Diabetes Atlas 6th Edition 2016:
International Diabetes Federation; 2016.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar tahun
2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes Republik Indonesia;
2019
Suiraoka. (2012). Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: Nuha Medika
PERKENI, 2011. Pedoman Teknis dan Tata Laksana Penyakit Diabetes
Mellitus. [Online] Departemen Kesehatan RI.
Soegondo. Sidartawan, 2018. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.
Jakarta : FKUI.

Anda mungkin juga menyukai