Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siti Nur Rahmawati Tugas Pertemuan 5

NIM : 21216007
Kelas : PSMSDM - B
Mata Kuliah : Perencanaan SDM & MSDM Global

Contoh Kasus dan Penjelasan Mengenai (The Right Man on The Right Job)

Salah satu contoh :

Pengangkatan PNS dalam jabatan tentunya berdasarkan kompetensi yang


dimiliki dengan filosofi "The Right Man on The Right Job" yaitu mendudukan
PNS yang tepat pada tempatnya atau jabatan yang tepat pula. Penataan organisasi
dalam lingkup Pemprov maupun Pemerintah Kabupaten/Kota, termasuk
penempatan PNS dalam jabatan struktural pada esensinya merupakan bagian
integral dari upaya reformasi birokrasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah
untuk mewujudkan 'good govermance' dan 'clean government' di suatu
pemerintahan, yang bertumpu pada reformasi organisasi, sumber daya manusia
dan manajemen birokrasi.

Penjelasan
Setiap manusia memiliki keunikannya masing-masing. Karakter yang
berbeda satu dengan yang lain membuat mereka tidak bisa diseragamkan. Ketika
memasuki topik pembicaraan soal teamwork, pembagian kerja berdasarkan
kemampuan mereka mutlak diperlukan. Untuk mencapai
tujuannya dan menghindari kesalahan pengelolaan SDM, maka diperlukan
prinsip the right man in the right job.
Dalam pengertian yang sederhana, the right man in the right job adalah
menempatkan orang sesuai keahliannya. Suatu tim akan mampu bergerak lebih
cepat kalau orang di dalamnya mengurusi hal-hal sesuai keahliannya.
Sering terdengar istilah demikian baik dalam dunia akademis maupun
dunia professional. Secara penafsiran kaku, dapat diartikan bahwa orang yang
tepat berada di posisi atau pekerjaan yang tepat pula. Bila dipikir secara lebih
mendalam mengenai makna dari istilah ini maka bisa dijadikan sebagai pegangan
dalam menjalankan strategi manajemen SDM.
Untuk mengimbangi laju progresifitas bisnis yang selalu mengikuti
perkembangan jaman, perusahaan dituntut untuk selalu bisa berinovasi 
dan adaptable terhadap situasi market yang selalu bergerak dan berkembang.
Dalam misi ini mutlak diperlukan orang-orang yang tepat dan sesuai untuk
mengisi pos-pos strategis dalam tubuh perusahaan. Tujuan untuk mendukung laju
perusahaan agara tidak tergerus perkembangan jaman.
Dalam menentukan siapa yang akan mengisi posisi-posisi itulah menjadi tugas
khusus yang diemban HRD. Ini bukan perkara mudah, karena biasanya butuh
waktu yang cukup untuk mendapatkan orang yang tepat. Waktu yang cukup di
sini bersifat relatif, tidak selalu sama rentan waktunya dalam mencari, bisa lama
bisa sebentar tergantung bagaimana kecapakan dan pelaksanaan strategi
rekrutmen yang sudah di susun.
Rekrutmen merupakan salah satu cabang dari rencana strategis dalam
manajemen SDM pada divisi HRD. Dan on the right man on the right job,
merupakan strategi turunan yang lebih bersifat operasional. Akan menjadi ujung
pembuka kesuksesan manajemen organisasi, bila pada tahap ini dapat
mendapatkan orang yang tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan.Untuk
mendapatkan kandidat yang bukan hanya banyak namun juga berkualitas, perlu
memperhatikan source yang menjadi sumbernya. Pertanyaannya bagaimana
mencari source yang potensial?
Mencari source adalah pekerjaan yang gampang-gampang susah. Dikatakan
mudah karena source kandidat ada di mana-mana, ada di masyarakat luas.
Dikatakan susah karena belum tentu sesuai dengan kebutuhan. Dengan tetap
memegang prinsip memilih orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat,
pencarian akan source menjadi lebih terarah.
Mari ambil contoh kecil, perusahaan tengah membutuhkan manager
operasional yang handal dan terpercaya. Tentu dari posisi tersebut terlebih dahulu
dirincikan apa saja kualifikasi yang dibutuhkan berdasarkan peran dan
tanggungjawabnya. Maka akan diperolah kualifikasi yang spesifik yang
memudahkan dalam menentukan source mana yang memungkingkan
mendapatkan kandidat manager operasional yang sesuai dengan harapan. Bisa
melalui rekomendasi dari kolega yang sama-sama mengisi posisis yang serupa,
promosi dari intern perusahaan yang ada dalam divisi operasional atau bahkan
bisa menyusun program managemen pengembangan atau sering dikenal
sebagai management trainee, sebagai investasi ke depannya.
Ketika source yang dirasa tepat sudah didapatkan, kemudian dilakukan
rekrutmen dan seleksi. Pada langkah ini pihak HRD menggali lebih jauh
mengenai potensi dari para kandidat, dan mencoba mencocokkan dengan posisi
yang ditawarkan. Apakah profil dari kandidat sesuai dengan kebutuhan. Pada
langkah ini sudah mulai memasuki tahapan penentuan
untuk placement selanjutnya.
Keserasian serta kecocokan antara kandidat dan posisi yang ditawarkan menjadi
suatu keuntungan tersendiri baik untuk perusahaan maupun untuk personal
karyawan. Jelas untuk perusahaan adalah dapat menunjang keberlansungan
bahkan kesuksesan bisnis ke depannya. Sedangkan bagi karyawan/kandidat
karyawan itu sendiri akan menjadikan pekerjaanya menjadi suatu hal yang bisa
jadi menyenangkan baginya, karena pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
tipikal atau kecenderungan dirinya. Seperti contoh di atas untuk posisi manager
operasional akan lebih tepat dan menyenangkan bagi orang yang senang bergerak
dan bermobilitas dan senang bersosialisasi dengan banyak orang.
Akan menjadi suatu keampuhan tersendiri bagaimana memaknai istilah on
the right man on the right  job. Sebenarnya istilah ini begitu luas bila ditafsirkan
lebih lanjut dengan orang dari latar yang berbeda. Khusus bagaimana ini
ditafsirkan dan diterapkan dalam bidang SDM menjadi kunci pembuka pertama
untuk menemukan kunci-kunci pembuka kesuksesan selanjutnya dalam strategi
manajemen SDM.

Anda mungkin juga menyukai