Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN PROGRAM LANJUT USIA

UPTD PUSKESMAS CIBATU

A. PENDAHULUAN
Saat ini demografi di dunia sedang mengalami perubahan, seiring
dengan Peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) merupakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan bidang kesehatan. Sasaran rencana strategi
Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014 adalah meningkatkan UHH dari 70,7
menjadi 72 tahun.
Hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa Indonesia
termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di
dunia, yang mencapai 18,1 juta jiwa atau 7,6 persen dari total penduduk. Badan
Pusat Statistik (2013) memproyeksikan, jumlah penduduk lanjut usia (60+)
diperkirakan akan meningkat menjadi 27,1 juta jiwa pada tahun 2020, menjadi
33,7 juta jiwa pada tahun 2025 dan 48,2 juta jiwa tahun 2035.
Perubahan struktur penduduk mempengaruhi angka beban
ketergantungan, terutama bagi penduduk lansia. Perubahan ini menyebabkan
angka ketergantungan lansia menjadi meningkat. Rasio ketergantungan
penduduk tua (old dependency ratio) adalah angka yang menunjukkan tingkat
ketergantungan penduduk tua terhadap penduduk usia produktif. Angka
tersebut merupakan perbandingan antara jumlah penduduk tua (60 tahun ke
atas) dengan jumlah penduduk produktif (15 - 59 tahun). Angka ini
mencerminkan besarnya beban ekonomi yang harus ditanggung penduduk
produktif untuk membiayai penduduk tua.
Dalam pelaksanaan setiap kegiatan UKM Puskesmas diharapkan dalam
pelaksanaan kegiatan mengacu pada Visi Puskesmas mewujudkan Masyarakat
Cibatu yang sehat, mandiri dan produktif menuju Indonesia Sehat, Misi
Puskesmas Cibatu , Menggerakan pembangunan yang berwawasan kesehatan,
Mendorong kesadaran masyarakat dan keluarga Untuk Berperilaku Hidup
Bersih dan Sehat, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, Mewujudkan
Puskesmas Cibatu dengan pelayanan Persalinan dan Tempat perawatan yang
terjangkau oleh masyarakat. Puskesmas Cibatu juga mempunyai Motto yaitu

1
“Masyarakat Sehat Kami Bangga”, Janji layanan Memberikan pelayanan secara
Profesional dilandasi Keikhlasan hati.Dan Puskesmas Cibatu mempunyai Tujuan
yaitu , menjadikan Puskesmas pilihan terbaik dalam pelayanan kesehatan,
memberikan layanan kesehatan masyarakat yang berorientasi pada kepuasan
masyarakat dan mewujudkan Tata Nilai Puskesmas yang Profesional,
Ramah,Inisiatif, Malu dan Akuntabel

B. LATAR BELAKANG

Berbagai kebijakan dan program yang dijalankan pemerintah


diantaranya tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004
tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia, yang antara
lain meliputi: 1) Pelayanan keagamaan dan mental spiritual seperti
pembangunan sarana ibadah dengan pelayanan aksesibilitas bagi lanjut usia; 2)
Pelayanan kesehatan melalui peningkatan upaya penyembuhan (Kuratif),
diperluas pada bidang pelayanan geriatrik/gerontologik; 3) Pelayanan untuk
prasarana umum, yaitu mendapatkan kemudahan dalam penggunaan fasilitas
umum, keringanan biaya, kemudahan dalam melakukan perjalanan, penyediaan
fasilitas rekreasi dan olahraga khusus; 4) Kemudahan dalam penggunaan fasilitas
umum, seperti pelayanan administrasi pemerintah (Kartu Tanda Penduduk
seumur hidup), pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan milik pemerintah,
pelayanan dan keringanan biaya untuk pembelian tiket perjalanan, akomodasi,
pembayaran pajak, pembelian tiket rekreasi, penyediaan tempat duduk khusus,
penyediaan loket khusus, penyediaan kartu wisata khusus, mendahulukan para
lanjut usia.
Mengenai program pelayanan Lansia harus mencakup pelayanan public
health dan clinical medicine, yaitu mulai dari Promosi Kesehatan, Perlindungan
secara khusus, Diagnosis Dini dan Pengobatan yang tepat, Pembatasan
Kecacatan dan Rehabilitasi.Sistem layanan kesehatan lanjut usia adalah berbasis
mobilisasi dan peran serta masyarakat, kemudian pelayanan sosial, pelayanan
kesehatan mulai primer, sekunder hingga tersier. Pada tahun 2000 Kementerian
Kesehatan mulai mengembangkan konsep pelayanan kesehatan santun lanjut

2
usia yang diawali dengan rencana pengembangan Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun lanjut usia di
seluruh Indonesia. Konsep ini mengutamakan upaya pembinaan kesehatan
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan di masyarakat untuk
mewujudkan lanjut usia sehat, aktif, mandiri dan produktif, melalui upaya
pembinaan yang intensif dan berkesinambungan dengan menggunakan wadah
Kelompok Usia Lanjut (Poksila).
Kenyataan menunjukkan bahwa laju perkembangan Puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan lanjut usia, pembentukan dan
pembinaan kelompok usia lanjut belum sesuai dengan harapan, dengan
penyebaran yang tidak merata. Penyebabnya antara lain adalah karena
kesehatan lanjut usia hanya merupakan salah satu program pengembangan di
Puskesmas dan dalam pelaksanaannya di era otonomi daerah, belum didukung
oleh dasar hukum yang memadai antara lain peraturan daerah, peraturan
gubernur, bupati/walikota dan sebagainya.
Untuk mewujudkan Lansia yang aktif dan produktif tentunya kita
membutuhkan keterpaduan dan kerjasama antara Pemerintah, Swasta, dan
Masyarakat. Oleh karena itu marilah kita melakukan aksi bersama sesuai peran
masing-masing.
Apabila kebijakan ini diterapkan maka penduduk lanjut usia akan
hidup berkualitas, tetap sehat dan tetap dapat mengatur hidup di masa tua, lebih
sedikit lanjut usia yang memerlukan pengobatan medis mahal dan pelayanan
perawatan. Hal tersebut untuk mewujukan tujuan kebijakan khusus Lansia yaitu
memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif Lansia.
Di dalam Undang-Undang Kesehatan No.36 tahun 2009 dikatakan
bahwa upaya pemeliharaan kesehatan bagi usia lanjut harus ditujukan untuk
menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis
sesuai dengan martabat kemanusiaan. Pemerintah wajib menjamin ketersediaan
pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kelompok usia lanjut untuk dapat tetap
hidup mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomi. Pembinaan ditujukan
untuk peningkatan kesehatan dan kemampuan untuk mandiri , Pemberdayaan
masyarakat, peran keluarga dan masyarakat, kemitraan dengan LSM dan swasta ,

3
Pembinaan dengan pendekatan holistik , Dilaksanakan secara terpadu LP/LS ,
Pelayanan dasar dan rujukan yang berkualitas secara komprehensif (promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif).
Pertambahan jumlah lanjut usia akan menimbulkan berbagai
permasalahan kompleks bagi lansia, keluarga maupun masyarakat meliputi aspek
fisik, biologis, mental maupun sosial ekonomi. Dampak dari permasalahan
tersebut adalah munculnya penyakit degeratif yang sering menyertai para lanjut
usia, bersifat kronis dan multifatologis, serta dalam penangananannya
memerlukan waktu yang lama dan membutuhkan biaya yang cukup besar.
Puskesmas yang merupakan Unit pelaksana Teknisi Dinas Kesehatan
Kabupaten /kota, adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelengggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama ,
dengan lebih mengutamakan upaya Promotif dan Preventif dengan tidak
mengabaikan upaya Kuratif dan Rehabilitatif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi tingginya diwilayah kerjanya.
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lanjut usia
untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan
keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya.

Tujuan Khusus :
1. Untuk Meningkatkan kesadaran para lanjut usia untuk membina sendiri
kesehatannya.
2. Untuk Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga dalam
menghayati dan mengatasi kesehatan lanjut usia.
3. Untuk meningkatkan kerjasama lintas program dalam pembinaan
kesehatan lansia
4. Untuk meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan lanjut
usia.

4
5. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan lanjut usia
6. Untuk meningkatkan cakupan Skreening kesehatan Lansia

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pendataan pra lansia 1. Dilakukan secara terpadu pada bulan Januari
dan lansia 2. Dilakukukan 10 Desa
3. Sasaran Pendataan lanjut usia
- Usia 45-59 Tahun
- Usia 60 Tahun keatas
4. Dilakukan oleh Petugas bersama kader
2 Pelayanan Kesehatan 1. Dilakukan setiap hari jam kerja
Lansia didalam 2. Prolanis dilakukan sesuai jadwal
gedung 3. Pencatatan dilakukan setiap hari setelah selesai
pelayanan
4. Pelaporan hasil kegiatan dilakukan setiap bulan
3. Kegiatan 1. Dilakukan di 10 kelompok Posbindu Lansia
Pembinaan  Satu Desa Satu Kelompok
Kelompok 2. Dilakukan Pemeriksaaan Kesehatan Lansia meliputi
Lanjut Usia  Penilaian Status Gizi
 Pengukuran TB/ BB/ LP
 Pengukuran Tekanan Darah
 Pemeriksaan Gula darah, kolesterol, Asam Urat
3. Dilakukan Penyuluhan
4. Dilakukan Konseling sesuai dengan Kelainan yang
diderita oleh lansia
5. Kunjungan rumah lansia Resti dilakukan setelah
selesai kegiatan pemeriksaan lansia diposbindu

5
4 Penyuluhan 1. Kegiatan penyuluhan dalam gedung :
didalam gedung - dilakukan pada saat pelaksaanaan kegiatan
dan luar gedung Prolanis
- Kegiatan dilaksanakan oleh dokter dan lintas
Program
2. Penyuluhan luar gedung :
- dilaksanakan pada saat kegiatan posbindu
- dilaksanakan dimajelis Ta’lim
5 Kunjungan rumah / 1. Dilakukan sebanyak 10 kasus yang didanai dalam
pemantauan pra kurun waktu satu tahun
lansia dan lansia 2. Dilakukan dalam dua kali kunjungan pada bulan
Februari dan Juni
3. Dilakukan setelah selesai kegiatan posyandu/
posbindu
6 Penjaringan deteksi 1. Dilakukan dua kali dalam satu tahun yaitu Maret
dini resiko tinggi dan November
kesehatan lansia 2. Dilakukan 10 Desa

7 Pemantauan lansia 1.Dilakukan 4 kali dalam satu tahun


resti 2.Dilakukan 10 Desa

8 Konsultasi petugas - Dilakukan empat konsultasi dalam satu tahun


kedinas kesehatan - Kegiatan konsultasi dilakukan pada bulan
kabupaten Mei,Juni,September dan Desember
Purwakarta

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

6
No Kegiatan Pelaksana Lintas Lintas sektor terkait Ket
Pokok program program
kesehatan terkait
lansia
1 Pendataan - Pemegang - Bidan - Kader
pra lansia program pembina - Ketua RW
dan lansia lansia wilayah - Ketua RT
- Promkes Berperan serta
- Kesling membantu dalam
- Gizi pelaksanaan kegiatan
- Dan lintas pendataan
program kemasyarakat secara
terkait Door to Door
lainya

2 Pelayanan - Pemegang - Dokter -


Kesehatan program - Perawat/
Lansia lansia Bidan
didalam - Laboratori
gedung um
- Nutrisionis
- PTM
- BP Gigi
- Obat
3 Kegiatan - Pemegang - Dokter Kader
Pembinaan program puskesmas Mempunyai tugas :
Kelompok lansia - Bidan 1. Mengumumkan
Lanjut Usia pembina H-I pelaksanaan
wilayah kegiatan
- PTM Posyandu /
- Kader Posbindu Lansia/
- Nutrisionis posbindu PTM

7
- UKGM 2. Menyiapkan
tempat / alat
3. Melakukan
pendaftaran
4. Mendaftarkan
lansia yang
datang, kemudian
mencatat
kedalam buku
register/ buku
kesehatan lansia
5. Melakukanpengu
kuran TB , BB, LP
4 Penyululuhan Pemegang - Promkes - Kader
didalam Program lansia - Dokter - Toma
gedung dan - Nutrisionis Membantu dalam
diluar - PTM menyiapkan
gedung tempat dan
mengumpulkan
anggota
masyarakat
5 Kunjungan Pemegang - PTM Kader BOK
rumah / Program - PHN 1. Mendampingi
pemantauan Lansia Petugas dalam
lansia resti melakukan
kunjungan
rumah 2.
Melakukan
pemantauan
terhadap lansia
Resti
2. Melaporkan

8
kepada petugas
hasil pemantauan
lansia resti
3. Melaporkan
kepada petugas
apabila kader
menemukan lansia
dengan resiko
tinggi
6 Penjaringan Pemegang - PTM Kader BOK
deteksi dini Program Membantu
resiko tinggi Lansia menyiapkan tempat
kesehatan
lansia
7. Pemantauan Pemantauan - PTM Kader membantu
lansia resti lansia resti mengantar ke rumah
lansia resti
8. Konsultasi Pemegang Pemegang - BOK
petugas Program Program
kedinas Lansia kesehatan
kesehatan Lansia dinas
Kabupaten
F. SASARAN
1. SASARAN PEMBINAAN
1.1 Sasaran langusung
 Kelompok Pra Lanjut Usia 45 – 59 tahun
 Kelompok Lanjut Usia 50 – 69 tahun
 Kelompok Lanjut Usia risiko tinggi yaitu usia Kurang lebih 70
tahun atau lanjut usia berumur 60 tahun atau lebih
dengan masalah kesehatan.
1.2. Sasaran tidak Langsung
 Keluarga dimana lanjut usia berada
 masyarakat dilingkungan lanjut usia berada

9
 Petugas kesehatan yang melayani kesehatan lanjut usia
 Masyarakat

G . JADWAL PELAKSANAAN

NO BULAN
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pendataan pra
1.
lansia dan lansia
Pelayanan
2. Kesehatan Lansia
didalam gedung
Kegiatan
Pembinaan
3.
Kelompok Lanjut
Usia
Penyululuhan
4. didalam gedung
dan diluar gedung
Kunjungan rumah /
5. pemantauan lansia
resti
Penjaringan
deteksi dini resiko
6.
tinggi kesehatan
lansia
Pemantauan lansia
7.
resti
Konsultasi petugas
kedinas kesehatan
8. Kabupaten
Purwakarta

10
H . EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi Pelaksaanaan kegiatan meliputi :
1. Pendataan sasaran pra lansia dan lansia
2. Pelayanan kesehatan lansia dalam gedung
3. Penyuluhan dalam gedung
4. Penyuluhan luar gedung
5. Kunjungan rumah /pemantaun lansia resti
6. Penjaringan deteksi dini resiko tinggi kesehatan lansia
7. Pemantauan Lansia Resiko tinggi
8. Konsultasi petugas pemegang program lansia

Dilakukan oleh PJ UKM setelah selesai pelaksanaan kegiatan, pengelola


program lansia membuat laporan bulanan dilaporkan kepada kepala
puskesmas paling lambat tanggal 5 dilaporkan keseksi Kesga dan Gizi Dinas
Kesehatan Kabupaten.

I. PENCATATAN , PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan Register Kunjungan Pelayanan Lanjut Usia didalam gedung


dilakukan setiap hari setelah pelayanan dan dicatat dibuku visum masing -
masing petugas, hasil kegiatan didokumentasikan.
Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pembinaaan kesehatan
lanjut usia( Posbindu Lansia ) dilakukan setiap selesai kegiatan oleh petugas dan
kader posbindu lansia, petugas pemegang program lansia merekap hasil
kegiatan baik Laporan dari posbindu dan register Puskesmas setiap bulan, dan
melaporkan dalam bentuk laporan bulanan kepada kepala puskesmas, paling
lambat tanggal 5 dilaporkan keseksi Kesga dan gizi Dinas Kesehatan Kabupaten .
Evaluasi kegiatan dilakukan per 3 bulan , pengelola program lansia
membuat laporan tahunan dan melaporkan kedinas kesehatan kabupaten
paling lambat bulan Februari.

11
Purwakarta, Januari 2019
Mengetahui Pelaksana Program Lansia
Kepala UPTD Puskesmas Cibatu

H.Moh Agus Hendrayana,SKM Sartinah, Am Keb


NIP : 19679624 198803 1 001 NIP : 19690602 198911 2 001

12

Anda mungkin juga menyukai