Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang tidak dikehendaki dapat mengganggu proses
aktivitas dan terjadi karena tindakan tidak aman (unsafe action) dan lingkungan tidak aman
(Unsafe Condition) Data ILO terdapat 13,7% dikarenakan kecelakaan kerja,di Indonesia
80.392 kasus kecelakaan kerja. Salah satunya di bagian instalasi gizi RSUD DR.Soedarso
Pontianak tempat pengolahan makanan terdapat 7 kasus kecelakaan contohnya dikarenakan
tindakan tidak aman manusia (man) yang meliputi bekerja dengan cara berbahaya, posisi
bekerja yang salah, faktor umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, prilaku pekerja, tidak
menggunaan perlengkapan alat pelindung diri (APD), pelatihan K3 yang belum pernah di ikuti,
serta masa kerja, sedangkan 20% disebabkan oleh lingkungan tidak aman (unsafe
conditions),contohnya lingkungan kerja yang tidak aman berupa lantai yang licin, penempatan
peralatan masak yang tidak sesuai sehingga ruangan menjadi sempit mengakibatkan pekerja
tersandung dan terjatuh, serta lingkungan kerja yang tidak teratur. Sedangkan 20% karena
tindakan tidak aman manusia (man) yang meliputi faktor umur, jenis kelamin, pendidikan,
pengetahuan, prilaku pekerja, tidak menggunakan APD, pelatihan K3 yang pernah diikuti, serta
masa kerja.
Berdasarkan teori Heinrich dikatakan bahwa manusia memiliki kecendrungan yang akan
berasosiasi dengan faktor penyebab kecelakaan lainnya sehingga dapat menimbulkan an
accident. UU No 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3 siatem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja adalah kebijakan nasional sebagai pedoman perusahaan untuk penerapan K3
yaitu keselamatan dan kesehatan kerja yang merupakan kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja
A. upaya untuk mencegah kecelakaan kerja cara yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan
sistem manajemen keselamatan kerja (SMK3) bagi perusahaan. Penerapan SMK3 sangat
penting diterapkan dalam diterapkan dalam perusahaan untuk mencegah atau mengurangi
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. terdiri dari penetapan kebijakan K3, perencanaan
K3, pelaksanaan rencana K3, pemantauan dan evaluasi kinerja K3, peninjauan dan peningkatan
kinerja K3. Tujuan penerapan dari SMK3 adalah meningkatkan efektifitas perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mencegah dan mengurangi resiko kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja serta untuk menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien
untuk mendorong produktivitas. Dengan adanya penerapan SMK3 di perusahaan dapat
menekan dan meminimalisir resiko kecakaan kerja dan penyakit akibat kerja, serta dapat
membuat karyawan merasa aman dan nyaman dalam melakukan pekerjaannya. terdiri dari
penetapan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan rencana K3, pemantauan dan evaluasi
kinerja K3, peninjauan dan peningkatan kinerja K3
B. Upaya Pencegahan dapat didfinisikan sebagai proses, cara, tindakan mencegah atau tindakan
menahan agar suatu tidak terjadi. Upaya pencegahan kecelakaan kerja dapat dilaksanakan
dengan adanya peraturan, pedoman, Secara rutin melakukan briefing kepada pekerja,
Memberikan pelatihan K3 yang disesuaikan dengan kebutuhan pekerja dan kondisi kerja di
instalasi gizi, Melakukan pengecekan berkala terhadap lingkungan kerja seperti pengecekan
kondisi lantai, peralatan, ruangan,dan temperatur, supaya lingkungan kerja tidak menimbulkan
masalah bagi pekerja, serta menyediakan APD sesuai standar dan kebijakan yang mengatur
cara pengelolaan dan peningkatan kesehatan di lingkungan rumah sakit