PENULISAN
Pendahuluan
Manusia adalah mahluk sosial dan saling membutuhkan. Manusia
memenuhi kebutuhan dengan cara berkomunikasi dengan manusia lainnya. Untuk
dapat berkomunikasi seseorang akan membentuk sebuah kalimat. Kalimat adalah
satuan bahasa terkecil yang sudah mengungkapkan pikiran secara utuh. Kalimat
dapat bersifat lisan atau tulis karena merupakan satuan bahasa terkecil yang sudah
mengungkapkan pikiran secara utuh.1
Dalam sebuah kalimat terdapat juga dengan kalimat efektif. Kalimat
efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan
secara baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia menurut ejaan yang
disempurnakan (EYD).2 Biasanya kalimat efektif digunakan untuk penulisan
karya, namun untuk berkomunikasi sehari-hari, kalimat efektif jarang digunakan.
1
http://remajasampit.blogspot.com/2014/09/pengertian-kalimat-dan-penulisan.html
2
https://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/
1
3. Menurut Arifin dan Tasai (2002)
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan,
yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Sekurang-kurangnya kalimat
dalam ragam resmi baik lisan dan tulisan harus memiliki subjek dan
predikat.
4. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kalimat /Ka-li-mat/
adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan
perasaan, perkataan, linguistic satuan bahasa yang secara relatif berdiri
sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual maupun
potensial terdiri atas klausa.3
Unsur-Unsur Kalimat
Unsur yang terdapat pada kalimat berupa subjek (S), predikat (P), objek
(O), pelengkap (P1) dan keterangan (K).
- Subjek adalah kata benda dalam sebuah kalimat yang dapat berupa
nama orang, hewan, benda, sapaan, dan lain-lain.
- Predikat adalah bagian yang menandai apa yang telah diucapkan
ataupun dituliskan oleh pihak pertama.
3
https://bahasa.foresteract.com/kalimat/
4
https://bahasa.foresteract.com/kalimat/
2
- Objek adalah sebuah hal atau perkara yang akan menjadi topik
pembicaraan.
- Pelengkap adalah bagian frasa verbal yang membuatnya menjadi
predikat lengkap dalam sebuah klausa.
- Keterangan adalah sebuah bagian kalimat yang memiliki tujuan untuk
memperjelas kalimat.5
Selain subjek dan predikat, kalimat dapat disusun dari unsur yang lebih
kompleks. berdasarkan unsur yang berupa subjek, predikat, objek (O), pelengkap
(Pl.) dan keterangan (K). Konstruksi S-P-O-Pl.-K merupakan konstruksi yang
paling lengkap. Sebagai catatan, dalam sebuah kalimat boleh terdapat lebih dari
satu K.6
Pola kalimat Dasar
Kalimat yang jumlahnya banyak biasanya disusun dengan pola yang
mempunyai makna. Pola-pola tersebut disusun berdasarkan unsur-unsur
pembangin kalimat. Berikut merupakan pola kalimat dasar.
1) Kalimat Berpola S P (P: Verba)
Kalimat berpolakan S P merupakan kalimat yang terdiri dari Subjek dan
Predikat dimana subjek berupa nomina, frasa nomina, atau klausa sedangkan
predikat berupa verba atau frasa verba.
Contoh: Dia sedang tidur.
Vony sedang berolahraga.
2) Kalimat Berpola S P (P: Nomina)
Kalimat yang berpolakan S P merupakan kalimat yang terdiri dari Subjek
dan Predikat dimana subjek berupa nomina, frasa nomina, atau klausa sedangkan
predikat berupa nomina. Tetapi nomina predikat mempunyai pengertian lebih luas
daripada nomina subjek dan berupa nomina penggolong (identifikasi).
Contoh:Ayahnya guru bahasa Inggris.
Mereka itu mahasiswa
3) Kalimat Berpola S P (P: Adjektiva)
5
https://bahasa.foresteract.com/kalimat/
6
http://remajasampit.blogspot.com/2014/09/pengertian-kalimat-dan-penulisan.html
3
Kalimat yang berpolakan S P merupakan kalimat yang terdiri dari Subjek
dan Predikat dimana subjek berupa nomina, frasa nomina, atau klausa sedangkan
predikat berupa adjektiva ( kata sifat).
Contoh: Gadis itu cantik.
Sepatu itu mahal sekali.
4) Kalimat Berpola S P Pel
Kalimat yang berpolakan S P Pel merupakan kalimat yang terdiri dari
Subjek, Predikat, dan Pelengkap dimana subjek berupa nomina(kata benda), frasa
nomina, atau klausa. Predikat berupa verba atau kata sifatdan pelengkap berupa
nomina (kata benda) atau adjektiva (kata sifat).
Contoh:Vony makan roti.
Paman membuat lukisan.
5) Kalimat Berpola S P O
Kalimat yang berpolakan S P O merupakan kalimat yang terdiri dari
Subjek, Predikat, dan Objek dimana subjek berupa nomina (kata benda), frasa
nomina, atau klausa. Predikat berupa verba atau kata sifatdan objek berupa
nomina (kata benda) atau frasa nominal.
Contoh: Mereka menonton film.
Pesawat itu menembus angkasa.
6) Kalimat Berpola S P K
Kalimat yang berpolakan S P K merupakan kalimat yang terdiri dari
Subjek, Predikat, dan Keterangan dimana subjek berupa nomina (kata benda),
frasa nomina, atau klausa. Predikat berupa verba atau kata
sifatdan keteranganberupa frasa berpreposisi.
Contoh:Dosen itu selalu ramah setiap hari.
Mahasiswa IA sedang berdiskusi di kelas.
7) Kalimat Berpola S P O K
Kalimat yang berpolakan S P O K merupakan kalimat yang terdiri dari
Subjek, Predikat, Objek dan Keterangan dimana subjek berupa nomina (kata
benda), frasa nomina, atau klausa. Predikat berupa verba atau kata sifat, objek
berupa nomina atau frasa nominaldan keteranganberupa frasa berpreposisi.
4
Contoh: Ayah berangkat ke kantor setiap pagi.
Vony memasak di dapur kemarin sore.
8) Kalimat Berpola S P O Pel
Kalimat dasar yang mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan
pelengkap. Subjek berupa nomina (kata benda) atau frasa nominal, predikat
berupa verba, objek berupa nomina (kata benda) atau frasa nominal, dan
pelengkap berupa nomina (kata benda) atau frasa nominal.
Contoh: Ibuku menggorengkan ayah ikan.
Chervon membukakan ibunya pintu.
7
https://bahasa.foresteract.com/kalimat/
5
yang menggambarkan suatu tindakan ataupun pekerjaan dalam sebuah
kalimat. Kalimat aktif juga dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu :
1. kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang melibatkan unsur
objek di dalamnya.
2. Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang tidak
memerlukan keberadaan objek di dalamnya.
3. Kalimat aktif semitransitif adalah kalimat aktif yang tidak bisa
diikuti unsur objek dan hanya dapat diikuti oleh unsur pelengkap
saja.
4. Kalimat aktif dwitransitif adalah kalimat aktif yang mengandung
objek dan pelengkap sekaligus
6
yang dimaksud, sehingga kalimat ini ditandai dengan tanda petik
(“…”).
- Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang mendeskripsikan ucapan
kembali dari seseorang. Biasanya kalimat tidak langsung ini
merupakan kalimat pasif dan berupa kalimat berita.9
Contoh Kalimat
1. Kalimat Perintah:
Buatlah satu kalimat yang berpola SPOK!
2. Kalimat Pasif:
Bangunan itu dikerjakan dengan baik oleh para teknisi ternama.
3. Kalimat Majemuk Setara:
9
https://bahasa.foresteract.com/kalimat/
10
https://bahasa.foresteract.com/kalimat/
7
Indonesia tergolong negara berkembang tetapi Jepang telah
digolongkan negara maju.
4. Kalimat Majemuk Campuran:
Karena hujan turun dengan derasnya, kami tidak dapat pulang dan
menunggu di sekolah.
5. Kalimat Majemuk Bertingkat:
Ilmuan masih saja mencari asal usul bulan
(induk kalimat) meskipun hingga sekarang masih belum ada kepastian
yang jelas (anak kalimat).11
11
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kalimat/
12
https://www.dosenpendidikan.co.id/kalimat-efektif/
8
3. Pembuatan kalimat ini harus taat dan sesuai dengan kaidah penulisan
kalimat yang tercantum dalam EYD yang berlaku.
4. Terdapat penekanan ide pokok kalimat dan lebih mengacu kepada
penghematan kata.
5. Memakai kesejajaran bentuk bahasa dalam kalimat
6. Kalimat ini juga memiliki variasi struktur kalimat.
7. Memiliki kesetaraan antara struktur bahasa dalam kalimat dan jalan
pikiran yang logis dan sistematis dari penulis.
8. Harus mewujudkan koherensi yang baik dan juga kompak.
9. Harus memperhatikan paralisme kalimat
10. Merupakan sebuah komunikasi yang berharkat
11. Diwarnai dengan kehematan
12. Harus didasarkan pada pilihan kata yang baik.13
1. Kesepadan Struktur
(Arifin dan Tasai, 2010:97) Kesepadanan struktur adalah
keseimbangan antara gagasan atau pikiran dan struktur bahasa yang
dipakai. Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti:
a) Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas.
b) Tidak terdapat subjek yang ganda.
c) Kata penghubunga intrakalimat tidak dipakai pada kalimat
tunggal.
d) Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh: a) Kepadasemua pegawaiu
ntuk memasuki ruang rapat. (Salah)
b) Semua pegawaiuntuk memasuki ruang rapat. (Benar)
13
https://materibelajar.co.id/kalimat-efektif/
9
2. Keparalelan Bentuk
(Arifin dan Tasai, 2010:99) Keparalelan bentuk adalah
kesamaan atau bentuk kata atau frasa yang digunakan dalam sebuah
kalimat. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk
kedua dan seterusnya juga menggunakan nomina. Kalau bengtuk
pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
Contoh :
a) Harga BBM minggu ini segera dibakukan
dan kenaikan secara luwes.
b) Harga BBM minggu inisegera dibakukan
dan dinaikkan secara luwes.
3. Ketegasan Makna
10
4. Kehematan Kata
(Arifin dan Tasai, 2010:101) Yang dimaksud dengan kehematan
dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain
yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak harus menghilangkan kata-kata yang
dapat menambah kejelasan kalimat. Penghematan disini mempunyai arti
penghematan terhadap kata yang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah
tata bahasa. Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan, yaitu :
Contoh:
Di mana engkau menangkap burung merpati itu? (Salah)
Di mana engkau menangkap merpati itu?(Benar)
Contoh:
Sejak dari pagi dia bermenung.(Salah)
Sejak pagi dia bermenung. (Benar)
Contoh
Para hadirin(Salah) hadirin(Benar)
11
5. Kecermatan dan Kesantunan
(Arifin dan Tasai, 2010:103) Kecermatan adalah bahwa kalimat itu tidak
menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilhan kata.
Contoh: ·
Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para
hulubalang, dan para menteri. (Salah)
Yang diceritakan ialah putra-putri raja, para hulubalang, dan para
menteri.(Benar)
6. Kepaduan Makna
(E.Zaenal Arifin, 2008:103) Yang dimaksud dengan kepaduan
ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang
disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:
Kita harus memperhatikan daripada kehendak rakyat (Salah)
Kita harus memperhatikan kehendak rakyat (Benar)
Syarat-Syarat Kalimat Efektif
Syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut:
1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar
atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
3. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.
4. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.
5. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya
dengan tepat.
6. Sistematis dan tidak bertele-tele.14
Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif
1. Kalimat efektif:
Saran yang dikemukakannya dalam pertimbangan kami.
Kalimat tidak efektif:
14
https://www.gurupendidikan.co.id/kalimat-efektif/
12
Saran yang dikemukakan olehnya masih dalam pertimbangan oleh kami.
2. Kalimat efektif:
Semua mahasiswa akan dikenakan peraturan yang sama.
Kalimat tidak efektif:
Baik mahasiswa baru maupun mahasiswa lama maka akan dikenakan
peraturan yang sama.
3. Kalimat efektif:
Penyebab bencana banjir merupakan pembuangan sampah di hilir sungai.
Kalimat tidak efektif:
Yang menjadi sebab dari bencana banjir merupakan pembuangan sampah
di hilir sungai.
4. Kalimat efektif:
Gunung Everest merupakan gunung tertinggi di Asia serta di dunia.
Kalimat tidak efektif:
Gunung Everest ialah merupakan gunung tertinggi di Asia serta tertinggi
di dunia.
5. Kalimat efektif:
Malang merupakan salah satu kota terbersih di Indonesia.
Kalimat yang tidak efektif:
Kota Malang merupakan salah satu kota paling terbersih di Indonesia.15
15
https://moondoggiesmusic.com/contoh-kalimat-efektif/
13