Anda di halaman 1dari 2

Hak Azasi Manusia.

Setiap manusia memiliki hak dan martabat yang melekat sejak lahir. Hak tersebut tidak bisa
diambil oleh orang lain dan orang lain wajib menghargai hak tersebut. Hak-hak tersebut
dinamakan sebagai hak asasi manusia ( HAM). Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun
1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Salah satu sifat hak asasi
manusia adalah universal. Dilansir dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(2020) karya Muhammad Ridha Iswardhana, universal berarti berlaku bagi setiap orang tanpa
memandang latar belakang suku, agama, ras, dan kelompok apapun. Karena bersifat
universal, negara wajib menegakkan hak asasi setiap warga negaranya tanpa terkecuali. Di
Indonesia, penegakkan hak asasi manusia didasarkan pada ideologi negara, yaitu Pancasila.
(Baca juga: Pengertian HAM Menurut John Locke) Pancasila menjamin hak asasi manusia
melalui nilai-nilai yang dimilikinya. Ada tiga nilai yang terkandung dalam pancasila, sebagai
berikut:
Nilai ideal .
Nilai ideal merupakan nilai yang berhubungan dengan hakikat kelima sila Pancasila. Nilai
ideal bersifat universal sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, dan nilai-nilai yang
baik dan benar. Berikut penjelasan hubungan hak asasi manusia dengan setiap sila dalam
Pancasila:

1. Sila pertama, menjamin kemerdekaan untuk memeluk agama, menjalankan ibadah,


dan menghormati perdedaan agama.
2. Sila kedua, memposisikan setiap warga negara pada kedudukan yang sama dalam
hukum.
3. Sila ketiga, memberikan semangat persatuan di antara warga negara dan
menempatkan kepentingaan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
golongan.
4. Sila keempat, mengajarkan untuk menghargai hak setiap warga negara untuk
bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya tekanan ataupun paksaan.
5. Sila kelima, mengakui hak milik perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh
negara.

Nilai instrumental.
Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai ideal Pancasila. Singkatnya, nilai
instrumental merupakan pedoman pelaksanaan kelima sila Pancasila. Pada dasarnya nilai
instrumental berbentuk ketentuan konstitusional, seperti undang-undang hingga peraturan
daerah. Nilai instrumental menjamin hak asasi manusia. Beberapa peraturan perundang-
undang yang menjamin hak asasi manusia,di antaranya:
 Undang-Undang nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
 Undang-Undang nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.

Nilai praksis.
Nilai Praksis merupakan realisasi nilai instrumental dalam kehidupan sehari-hari. Hak asasi
manusia dalam nilai praksis dapat terwujud jika nilai dasar dan nilai instrumental dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setiap warga negara. Hal tersebut dapat terjadi jika
setiap warga negara menunjukkan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
contoh sikap positif dari sila pertama Pancasila, yaitu tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan kepada orang lain, saling menghormati kebebasan beribadah sesuai dengan
agama yang dianut, dan sebagainya.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hubungan HAM dengan Pancasila",
Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/01/144823569/hubungan-
ham-dengan-pancasila.
Penulis : Cahya Dicky Pratama
Editor : Serafica Gischa)

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, semua pihak harus menjaga agar
pandemi Covid-19 tidak memperburuk pemenuhan hak asasi manusia. Hal itu
disampaikannya saat memberikan sambutan dalam rangka Hari Hak Asasi Manusia ( HAM)
Sedunia Tahun 2020, Kamis (10/12/2020). "Saat ini kita sedang menghadapi krisis yang berat
akibat pandemi Covid-19 yang mengakibatkan krisis kesehatan dan krisis perekonomian,"
ujar Jokowi. "Kita harus jaga agar pandemi tak memperburuk pemenuhan hak asasi
masyarakat," tuturnya.

Presiden juga menekankan agar semua pihak tidak berhenti bekerja keras untuk menghambat
penyebaran virus, mengobati yang sakit, mencegah kematian. Selain itu, Jokowi berharap
kerja keras dilakukan dalam memberikan bantuan ekonomi bagi masyarakat tidak mampu
dan UMKM. Lebih lanjut Jokowi menegaskan, seluruh pemangku kepentingan memiliki
komitmen yang sama bahwa penghormatan perlindungan dan pemenuhan HAM menjadi pilar
penting bagi Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih beragam, tangguh dan maju.
"Pemerintah tidak pernah berhenti untuk menuntaskan HAM masa lalu secara bijak dan
bermartabat. Kita harus bekerja sama dalam menyelesaikannya dan mencurahkan energi kita
untuk kemajuan bangsa," ucap Jokowi.

Hari HAM sedunia diperingati setiap 10 Desember. Peringatan ini bertujuan mengenang
diadopsinya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada 1948.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Kita Harus Jaga agar
Pandemi Tak Perburuk Pemenuhan Hak Asasi", Klik untuk baca:
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/10/11013071/jokowi-kita-harus-jaga-agar-
pandemi-tak-perburuk-pemenuhan-hak-asasi.
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Bayu Galih)

Anda mungkin juga menyukai