Anda di halaman 1dari 58

Systemic Problem Solution

Oleh
DR (Cand) Bagus Adi Luthfi, MSM
Bagus Adi Luthfi merupakan konsultan Lembaga Management FEB

Universitas Indonesia dengan pengalaman lebih dari 10 tahun menangani

berbagai jenis konsultasi manajemen, khususnya untuk klien-klien di industri


Pendidikan
manufaktur, transportasi dan logistik, serta industri telekomunikasi. Memiliki
• Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
keahlian di bidang corporate transformation, talent analytics, serta • Program Pasca Sarjana (S2) Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia
organizational design. Merangkap sebagai trainer, secara aktif memberikan • Program Doktoral (S3) Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Indonesia
pelatihan untuk korporasi maupun pemerintahan khususnya untuk topik-
Publikasi
topik yang terkait dengan manajemen stratejik, complex problem solution, • “Keyakinan Buta Terhadap Praktik Talent Management”, Majalah SWA ,
September 2018
manajemen SDM dan Organisasi. Disamping itu, terlibat juga sebagai • “Mendedah Silang Sengkarut Efektivitas Seleksi Pegawai”, Majalah SSWA,
Oktober 2018
narasumber maupun assessor di beberapa perusahaan dan pemerintahan. • “Bagaimana Organisasi Dpaat Membangun Perilaku Kreatif”, Agustus 2019
• “Big Boss Bad Boss Make The Employee In The Daily Grind”, Januari 2019

Contact: 0812-8693-1917
Email: bagus.luthfi@lmfebui.com
Bagian 1
Data Analytic dan Paradigma
Permasalahan
Fenomena

• Fenomena adalah sesuatu yang dapat kita


lihat, alami dan rasakan
• Fenomena fisik adalah fenomena yang
tidak melibatkan campur tangan manusia
atau keputusan manusia (fenomena alam
atau fenomena yang dibuat manusia
berdasarkan hukum alam)
• Fenomena sosial adalah segala sesuatu
yang dipengaruhi oleh kegiatan atau
aktivitas manusia yang diwujudkan oleh
keputusan-keputusannya (proses
pegambilan keputusan)
PENDAHULUAN
KASUS 1
Matri adalah seorang mahasiswa tingkat pertama. Matri
memerlukan laptop dengan kecepatan tinggi untuk
membantu menyelesaikan tugasnya. Rata-rata harga
laptop yang dibutuhkan Matri adalah sebesar Rp. 10 juta.
Saat ini Matri memiliki tabungan sebesar 4 juta Rupiah.
Setiap bulan, Matri mendapatkan uang bulanan dari
orang tuanya sebesar Rp. 2 juta dimana Rp, 1,7 juta
digunakan untuk keperluan sehari-hari dan 300 ribu ia Dari kasus ringkas ini, bagian mana
tabung. Matri membutuhkan laptop tersebut minggu
yang disebut fenomena? apa
depan saat perkuliahan dimulai. Namun, Matri juga tidak
mau memberatkan diri dengan hutang. realitanya?
PENDAHULUAN
KASUS 2

Pada tanggal 26 oktober 2010, terjadi bencana


meletusnya gunung Merapi. Pada saat itu,
semua penghuni lereng Merapi telah
mengungsi ke daerah aman sesuai dengan
Dari kasus ringkas ini, bagian mana
arahan dari BNPB maupun relawan. Hanya
Mbah Maridjan yang tidak ikut mengungsi dan
yang disebut fenomena? apa
tetap bertahan. Pada hari itu, banyak relawan realitanya?
yang mencoba untuk menjemput Mbah
Maridjan, namun gagal. Pada akhirnya Mbah
Meninggal terkena “wedhus gembel”.
PENDAHULUAN
KASUS 3
Pak Hadi memiliki seorang anak yang bernama Reza
yang duduk di kelas 2 SMP. Pada satu waktu Reza
menyampaikan keinginannya memiliki sepeda motor
seperti teman-teman seangkatannya. Karena merasa
kasihan, Pak Hadi berjanji akan membelikan sepeda
motor untuk Reza dengan syarat ia harus memiliki Dari kasus ringkas ini,
prestasi akademik. Setelah beberapa waktu berlalu
bagian mana yang disebut
Reza menjadi murid kelas 3 SMP. Pada saat pembagian
fenomena? apa
raport kelas, Pak Hadi kaget bukan kepalang, karena
prestasi Reza anjlok dibandingkan tahun-tahun realitanya?
sebelumnya.
PERTANYAAN REFLEKSI

1. Apa perbedaan dari fenomena, masalah, fakta, dan data menilik dari 3 kasus di atas?
2. Sebutkan perbedaan mendasar atas fenomena kasus yang dibahas?
3. Apa kaitan fenomena dan masalah?
4. Apa konsekuensi dari perbedaan masing-masing fenomena kasus dalam merumuskan
solusi permasalahan?
5. Apa manfaat dari mengenali sifat-sifat dasar dari fenomena kasus yang dibahas?
6. Bagaimana cara kita menyelesaikan masalah dari fenomena kasus yang dibahas?
Data Analytic

Jenis Data

Kategorik Numerik

• Yang diamati/diukur • Yang diamati/diukur


adalah ciri-cirinya/ dalam bentuk angka
kategorinya • Contoh: jumlah
• Contoh: laki-laki dan pendapatan, tinggi
perempuan, golongan badan, lama berlari,
darah, asal daerah suhu ruangan
• Bentuk data: cerita,
berita, video, dokumen,
dan lain0lain
Analisis data kualitatif

Model Analisis Data


Kualitatif

Naratif Tekstual Visual

Wawancara Dokumen, teks, berita Observasi, foto, video


Contoh analisis data kualitatif untuk perumusan kebijakan
Analisis data kuantitatif

Model Analisis Data


Kuantitatif

Deskriptif Inferensial

Menggambarkan keadaan/obyek yang Menguji hipotesis/generalisasi populasi


berkenaan dengan data ( korelasi, regresi linear, regresi berganda, dan lain-
(mean, median, mode, standar deviasi) lain)
Contoh analisis data kuantitatif
Lebar jalan

Tingkat kecelakaan
Bagian 2
Cara Berpikir Sistem
Sistem dan Non-Sistem
A B
Sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling berkaitan
hingga dapat mempengaruhi satu sama lainnya dengan prosedur
tertentu dalam mencapai suatu tujuan (atau menghasilan suatu
output)

Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik:


Biasanya akan
Semua komponennya Susunan komponen
Memiliki mempertahankan
harus dihadirkan agar akan berpengaruh
tujuan/sasaran stabilitasnya melalui
mencapai tujuan terhadap kinerja
bersama mekanisme umpan
secara optimal sistemnya
balik
Sistem Atau Non-Sistem ?
Introduksi System Thinking
Orang Buta Mencoba Mengenali Bentuk Gajah
Unintended Consequence

Masalah Solusi Masalah Baru

Apa yang kita pikirkan Apa yang sebenarnya terjadi

19
System thinking is a way of thinking about, and a
language for describing and understanding, the
forces and interrelationships that shape the
behavior of systems, This discipline help us to see Systems Thinking
how to change systems more effectively, and to act
more in tune with the natural and economic world

(Peter Senge dalam Thwink,2014)

20
Elemen Kunci System Thinking

Input Throughput Output


(transisi)

Feedback
(umpan balik)
Konsep System Thinking

1. Keterkaitan/Keterhubungan: segala sesuatu menjadi terhubung


2. Sintesis: pemahaman mengenai bagaimana komponen-komponen sistem dapat bekerja bersama
3. Kemunculan: banyak hal besar muncul dari hal yang kecil; kemunculannya merupakan sinergi dari
berbagai hal yang saling terkait
4. Umpan balik: sistem yang terkoneksi biasanya terdapat komponen umpan balik sebagai mekanisme
keseimbangan
5. Hubungan sebab-akibat: suatu hal akan menghasilkan hal yang lain di dalam suatu sistem yang
berkembang
6. Pemetaan sistem: penggambaran saling keterhubungan antar komponen di salam suatu sistem
yang kompleks
Kebiasaan System Thinker

Zooming Out
Diskusi Kasus
• Pegawai perusahaan ABC saat ini memiliki
masalah obesitas (kelebihan berat badan)
hampir di semua tingkatan umur. Hal ini
dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan
pegawai yang berdampak pada produktivitas
perusahaan.
• Perusahaan berinisiatif membuat program
kesehatan untuk mengatasi hal tersebut
• Setelah berkonsultasi dengan dokter,
perusahaan berinisiatif membuat fasilitas
olahraga di kantor
Kenapa Negara Perlu Menekan
Angka Kecelakaan Lalu Lintas
Berdasarkan Perspektif System
Thinker
Hukum-Hukum System Thinking

1. Masalah-masalah yang muncul saat ini (sebagian) berasal dari “solusi” atas masalah masa lalu

2. Semakin keras kita mendorong, semakin keras pula sistemnya akan mendorong balik ke arah kita

3. Sebelumnya, perilakunya nampak tumbuh dengan baik, tetapi kemudian memburuk

4. Biasanya, jalan keluar yang nampak mudah/cepat akan mengarahkan yang bersangkutan kembali kepada
masalahnya

5. Suatu obat bisa jadi memperburuk penyakitnya

6. Lebih cepat adalah lebih lambat

7. Sebab dan akibat tidak terkait erat di dalam ruang dan waktu tertentu

8. Perubahan kecil bisa mendatangkan hasil yang besar, tetapi area pengungkitnya sering kali tidak jelas

9. Kita dapat memiliki kue dan memakannya, tetapi tidak pada saat yang sama

10.Membagi seekor gajar besar menjadi dua, tidak akan menghasilkan dua ekor gajah kecil
26
Berdasarkan poin-poin hukum system thinking tersebut,
buatlah masing-masing 1 contoh nyata yang terjadi di
lingkungan Jasa Raharja
Bagian 3
Perumusan Solusi Berbasis
Pemodelan Sistem
40

Data 35

Pengunjung 30
Supermarket 25

20

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Masuk 15 17 22 37 28 26 25 30 22 23 22 23 18 20 18 15 7 13 15 18 16 22 10 16 13 11 13 10 11 10
Keluar 10 11 16 27 17 20 17 9 16 14 16 15 18 24 26 24 30 23 28 27 39 25 20 28 22 23 24 18 20 15

Q1. Pada menit ke-berapakah pengunjung paling banyak masuk kedalam supermarket?
Menit ………………… [ ] Tidak dapat ditentukan
Q2. Pada menit ke-berapakah pengunjung paling banyak keluar dari supermarket?
Menit ………………… [ ] Tidak dapat ditentukan
Q3. Pada menit ke-berapakah pengunjung paling banyak di dalam supermarket?
Menit ………………… [ ] Tidak dapat ditentukan
Q4. Pada menit ke-berapakah pengunjung paling sedikit sedikit di dalam supermarket?
Menit ………………… [ ] Tidak dapat ditentukan
FENOMENA

Substansi

Model
Aspek Fenomena Dalam Perspektif Sistem
Struktur Perilaku
(Substansi) (Fenomena)

B C

“Perubahan suatu
“Unsur pembentuk fenomena
besaran/variable dalam suatu
dan pola keterkaitan antar
kurun waktu tertentu, baik
unsur tersebut”
kuantitatif maupun kualitatif”

31
Contoh Penyelesaian Masalah: Analytic Thinking Vs System Thinking

Tanaman Serangga Penggunaan


Rusak Perusak Tanaman Pestisida

Jumlah
Pestisida
Serangga Tipe A

Jumlah Populasi Serangga


Serangga Tipe B

Tingkat Kerusakan
Tanaman
Seperti Apa
Substansi dari
Fenomena
Kemacetan?
Apa masalah utama yang dihadapi
oleh perusahaan Future Tech dan
ekonomi China?

Mengapa masalah tersebut


Pertanyaan berulang atau berlangsung dari
waktu ke waktu? Berikan argument
Bedah Kasus Anda!

Bagaimana solusi Anda?


Refleksi Dari Studi Kasus

Fenomena Akar Masalah Solusi


Refleksi Dari Studi Kasus

Memahami
Fenomena
Substansi

Mengidentifikasi
Merubah
titik-titik
Sistem
perubahan
Bagian 4
Aplikasi Pengambilan
Keputusan Berdasarkan
Paradigma Sistem
Tentukan Strategi untuk meningkatkan ORDER

1. Strategi Finance: Anggaran Perekrutan Salespeople


(Naikan atau Turunkan atau Tetap)

2. Strategi Marketing: Stimulus Komisi (Naikan atau Turunkan


atau Tetap)

3. Strategi SDM: Percepatan Rekrut (Naikan atau Turunkan


atau Tetap)
HUKUM
STRUKTUR → TREND

Trend

Struktur
LIMITS TO GROWTH
Suatu proses tumbuh berlangsung dalam periode tertentu mewujudkan hasil
yang diinginkan, yang bahkan mendorong sukses tumbuh berikutnya yang
luar biasa (reinforcing).Tetapi pada batas tertentu, sistem bekerja membatasi
laju pertumbuhan sendiri (balancing process), dan bahkan pada gilirannya
memperburuk kinerja pertumbuhan tersebut.

BILA PERTUMBUHAN MENGHADAPI KETERBATASAN

CONTOH
• Organisasi tumbuh sebentar, kemudian mengalami kemandegan
• Kelompok kerja bekerja dengan pesat, kemudian mengalami kemandegan
• Seseorang mengalami kemajuan, kemudian memble.
• Solusi cepat, berbenturan dengan keterbatasan pertumbuhan
(REINFORCING LOOP)

+ -
A B A B
+ -
+ = Pengaruhnya searah
- = Pengaruhnya berlawanan arah
(BALANCING LOOP)

+
A B
-
+ = Pengaruhnya searah
- = Pengaruhnya berlawanan arah
Pertumbuhan Bisnis Eksponensial: Studi Kasus
Smartphone
• Pada 2007, Steve Jobs tampil di panggung utama di MacWorld di San
Francisco untuk mengumumkan dan mendemokan produk baru Apple
- smartphone iPhone.
• Tiga tahun setelah peluncuran iPhone, Google merilis Sistem Operasi
open source ("OS"), Android. Pada 2013, 30% dari pengguna ponsel
global 5,2 miliar memiliki smartphone.
Pada 2014, Apple (perusahaan publik terbesar di dunia) dan Google (terbesar
keempat) adalah oligopoli dominan di pasar ponsel pintar global meskipun tidak ada
yang memiliki pengalaman membuat ponsel sebelum 2006.
• Pada Mei 2014, seperempat kebutuhan seperti halnya
tampilan web global diakses dengan kekuatan kompetitif
melalui smartphone. yang ingin mendominasi.
• Sementara itu, penelitian • Setiap tahun, pesaing saling
menunjukkan rata-rata orang menantang untuk menciptakan
memeriksa teleponnya 150 kali produk yang lebih baik, lebih
per hari. cepat, dan lebih murah. Subjek
• Kisah pertumbuhan esai ini adalah ponsel cerdas,
smartphone yang cepat tetapi sebenarnya ini adalah
memiliki banyak kaitannya kisah tentang bagaimana
dengan perubahan pandangan perusahaan bertahan hidup
orang tentang perangkat ini melalui pertumbuhan dan
dari barang mewah ke pematangan industri.
Apple and Android Background
• Karena Apple dan Google hampir berbagi dengan membuat kode program OS Android
sama besar pangsa pasar untuk smartphone gratis dan bermitra dengan produsen pihak
di A.S., banyak pemilik ponsel pintar Amerika ketiga seperti Samsung dan LG. Potensi untuk
Serikat memandangnya sebagai pesaing skala itu sederhana - Google menciptakan
langsung. Namun, mereka sebenarnya perangkat lunak saja dan tidak perlu khawatir
memiliki strategi yang sangat berbeda untuk tentang mengelola biaya produksi, pengadaan
akuisisi pengguna dan pertumbuhan barang mentah , atau mengkoordinasikan
pendapatan, dan perbedaan-perbedaan ini rantai pasokan.
akan memainkan sebagian besar pada fase
pertumbuhan berikutnya ke dunia yang terus
berkembang. • Perangkat lunak pada awalnya mahal karena
biaya R&D yang tinggi, tetapi begitu sebuah
produk dibuat, penskalaan untuk jutaan
• IPhone memiliki pengembang perangkat pengguna cukup murah. Ini memungkinkan
lunak dan perangkat keras yang sama - yakni Google untuk mengarahkan pandangan pada
Apple. Sebagai produsen monopoli iPhone, suatu hari menawarkan perangkat kepada
Apple menikmati kendali penuh atas setiap orang. Namun, strategi produksi yang
bagaimana iPhone terlihat, terasa, dan beragam ini juga menciptakan fragmentasi
bekerja. Dan yang lebih penting, harganya. yang signifikan. Misalnya, Animoco,
Apple mengumpulkan margin kotor 50-60% pengembang game Android, harus menguji
sangat tinggi pada setiap ponsel yang dijual, aplikasi Android-nya di lebih dari 400
salah satu alasan Apple adalah perusahaan perangkat.
non-minyak paling menguntungkan di dunia.

• Google mengambil taktik yang berbeda


Tahun Pertumbuhan Eksponensial (2006 - 2014)
• Ada tiga faktor utama yang telah mendorong pertumbuhan smartphone
eksponensial hingga saat ini - pemasaran yang intens kepada pengguna
baru, penguncian ekosistem untuk pengguna yang ada, dan strategi
manufaktur yang dirancang untuk skalabilitas.

• Pertumbuhan pertama dimulai dengan loop umpan balik yang kuat. Pada
awalnya, Apple berinvestasi secara signifikan dalam kampanye iklan dan
publisitas untuk peluncuran iPhone pertamanya. Seperti yang kita lihat
dalam model sistem pertumbuhan di bawah ini, iklan menyebabkan
permintaan lebih besar, yang memicu lebih banyak pendapatan untuk iklan
di masa depan ("R1" atau "Reinforcing Loop 1"). Juga dengan lebih banyak
pendapatan, Apple dapat berinvestasi di toko ritel untuk
mendemonstrasikan produk langsung ke pengguna ("R2"), yang semakin
memperkuat pendapatan untuk investasi di masa depan.
"R1" memiliki waktu peluncuran yang lebih pendek daripada "R2", tetapi keuntungannya hanya
berlangsung dalam waktu singkat juga karena setiap kampanye iklan datang dan pergi. "R2"
membutuhkan investasi yang signifikan dalam menandatangani perjanjian toko dan melatih
karyawan, tetapi efeknya memiliki umur panjang yang lebih besar perannya dalam mengembangkan
hubungan pengguna yang langgeng.
• Reinforcing loop di atas, yang membutuhkan pengeluaran di muka
yang signifikan dari Apple, diperlukan untuk meluncurkan Apple ke
arketipe sukses eksponensial, yang merupakan sumber utama
pertumbuhannya. Segera, pelanggan dan media menjadi pemasar
terbesar Apple. Dalam model sistem di bawah ini, iklan dari mulut ke
mulut dan media tidak menyebutkan biaya apa pun dari Apple,
menjadikannya sangat efektif.
Keterangan: Apple mengganti Periklanan dan Toko Apple (keduanya
merupakan biaya Apple) dengan Word of Mouth dan Media Buzz - hal-
hal yang memberikan publisitas gratis kepada Apple.
• Tetapi gebrakan media datang dan pergi dengan siklus berita harian sebelum
produk panas lainnya menjadi berita utama. Juga, kedua loop ini dapat dengan
cepat berubah menjadi Loop Balancing yang mendorong permintaan turun jika
publik percaya produk tidak memenuhi harapan yang dibuat dalam kampanye
iklan.

• Kesuksesan menciptakan peluang pasar. Apple tidak hanya meningkatkan


permintaan untuk iPhone, tetapi seluruh pasar smartphone. Jadi kita dapat
merevisi model sistem untuk membedakan pangsa pasar iPhone dari Permintaan
Smartphone (di bawah). Ini menciptakan peluang bagi pesaing untuk bergabung
dengan pasar ponsel cerdas, memperkenalkan Balancing Loop pertama,
"Persaingan" ke model sistem. Tiga tahun setelah kedatangan iPhone, Android
muncul sebagai pesaing utama pertama untuk iPhone, memulai debutnya pada
ponsel HTC dan Motorola. Ponsel Android akan dengan cepat menyalip iPhone
dalam penjualan dan pangsa pasar.
Semakin banyak upaya yang dihabiskan untuk iklan, semakin besar minat masyarakat umum terhadap
smartphone. Ini memperkenalkan lebih banyak kompetisi ke dalam sistem, yang menciptakan
rintangan baru bagi Apple untuk diatasi. Waktu dan kekuatan masing-masing loop ini mungkin
berbeda, dan sebuah perusahaan dapat menikmati periode sukses yang panjang pada tahun-tahun
awal karena beberapa Reinforcing Loop, sampai adanya Balancing Loop yang mengubah banyak hal.
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai