Anda di halaman 1dari 2

Nama : Maylafaiza kyreinadeswita maharani

Nim : 200208039
Prodi : S1 Keperawatan 20A2

Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang dapat menimbulkan tekanan, perubahan, ketegangan emosi dan lain-
lain
Stresor merupakan stimulus yang memicu perubahan yang  menimbulkan stres.Maka stres merupakan respon
seseorang ketika ada stresor (masalah/ tekanan)
Adaptasi terhadap stress Ketika mengalami stres, pasti ada perubahan yg dialami baik yg disadari maupun tdk disadari.
Perubahan tsb sebagai bentuk adaptasi, yaitu merupakan proses perubahan individu dlm merespon perubahan
lingkungan yg mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara fisik maupun psikologis utk menjaga keseimbangan
tubuhnya.
Adaptasi terdiri dari 4 :
1.Adaptasi Fisiologis
2.Adaptasi psikologis
3.Adaptasi sosial budaya, dan
4.Adaptasi spiritual
1. Adaptasi fisiologis
Adalah proses penyesuaian tubuh secara fisiologis atau alamiah utk mempertahankan keseimbangan tubuh.
Adaptasi Fisiologis dibagi menjadi 2
a.Las (Local Adaptation Syndrome)
b.Gas (General Adaptation Syndrome)
-LAS (Local adaption syndrome)
Proses adaptasi yg bersifat lokal: tidak melibatkan keseluruhan sistem tubuh, berlangsung dgn jangka pendek dan
memperbaiki homeostatis pd bagian tertentu.
•Contoh : ketika kulit tergigit serangga, maka adaptasinya adalah kulit sekitar gigitan akan kemerahan & gatal.
-Gas (General adaption synrdome)
Proses adaptasi yg bersifat umum/ sistemik.
Ketika tubuh tdk bisa adaptasi secara lokal maka tubuh akan beradaptasi scr sistemik dgn suhu badan meningkat atau
bahkan sampai syok
Ada 3 tahap :
1.Tahap reaksi alarm
2.Tahap resistensi/ perlawanan
3.Tahap kelelahan
1. Adaptasi psikologi Merupakan proses penyesuaian secara psikologis sbg mekanisme pertahanan diri dari berbagai
stresor.
•Mekanisme adaptasi psikologis ini ada
1.Reaksi yg berorientasi pd tugas : adaptasi thd masalah dgn berorientasi thd penyelesaian masalah. Misal: konsultasi
kpd berbagai pihak ketika ada masalah
2.Reaksi yg berorientasi pd ego: mekanisme pertahanan diri yg dilakuakn utk menghindari gangguan psikologis yg
dalam.

Peran Perawat Dalam Mengatasi Stress


Untuk menghadapi seseorang yang mengalami stress ,maka beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang perawat sbb :
1. Perawat harus mampu memfasilitasi pasien yang sedang mengaalami stress.
2. Perawat harus melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan prinsip prinsip managemen stress.
3. Perawat dapat mengguanakan syrategi pemecahan masalah yang bertujuan mengurangi stress secara efektif untuk
jangaka panjang serta dapan meningkatkan keyakinan diri dan kemampuan dalam menghadapui dan memecahkan masalah
yang akan datang.
4. Perawat Yang Memiliki Sikap Yang Andal
Sebuah peran perawat dalam memberikan dukungan psikologis kepada pasien harus mampu untuk memberikan pelayanan
yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan, jujur, aman, tepat waktu, ketersediaan. Hal ini seorang perawat
mampu melayani setiap pasien sesuai dengan waktu yang diperlukan. Pasien tidak menunggu lama dalam kebutuhannya
seperti jadwal obat, jadwal makanan, jadwal kebersihan, dan masih banyak lagi.

5. Perawat Yang Peka Atau Tanggap Terhadap Pasien


Yaitu sebuah keinginan para perawat untuk membantu pasien dan memberikan pelayanan itu dengan cepat tanggap terhadap
kebutuhan konsumen, cepat memperhatikan dan mengatasi kebutuhan-kebutuhannya.
6. Perawat Yang Peduli Dengan Kondisi Pasien Tanpa Membedakan Status
Salah satu peran perawat dalam memberikan dukungan psikologis adalah dengan peduli terhadap kondisi pasien yang
ditangani. Tidak semua pasien memiliki riwayat penyakit yang sama dan tidak semua pasien berasal dari kalangan mampu.
Setidaknya perawat harus lebih peduli dan tidak bersikap pilih kasih dalam pelayanan yang diberikan kepada pasien.
7. Perawat Memiliki Sikap Sopan dan Santun
Dalam menangani pasien tentu harus memiliki modal sopan dan santun, hal tersebut tercermin bagaimana seorang perawat
dapat sabar, iklas, telaten, teliti dan juga sopan dalam melayani pasien. Kebutuhan pasien secara psikologis dapat terpenuhi
dengan etika yang sopan santun.
8. Perawat Memiliki Sikap Yang Mudah Empati
Peran perawat dalam memberikan dukungan psikologis kepada pasien adalah dengan memberikan kemudahan dalam
melakukan hubungan komunikasi yang baik. Mampu memberikan bentuk pelayanan berupa perhatian, melayani dengan sikap
yang ramah, tulus, mampu menampung setiap keluh kesah pasien, serta berkomunikasi secara bersahabat, santun dan
bertutur kata baik. Dengan sikap empati dan simpati membuat pasien menjadi lebih tenang, nyaman dan termotivasi.
9. Perawat Yang Memiliki Sikap Penuh Kasih dan Perhatian
Salah satu dukungan moril dan psikologi seorang perawat kepada pasien adalah dengan cara memberikan sikap penuh kasih
dan perhatian. Sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu tersenyum, menyapa setiao pasien. Hal ini tentu berdampak
pada kenyamanan pasien, tidak membedakan setiap pasien dari tingkat ekonomi, sosial, jabatan, suku, agama, apakah pasien
menggunakan asuransi maha atau pemerintah. Perawat seharusnya menunjukkan sikap yang tulus menerima setiap pasien
secara utuh dan menjadikan merekan bagian keluarga dalam perawatan di Rumah Sakit.
10. Perawat Yang Mampu Berkomunikasi, Tanggung Jawab dan Kerjasama Yang Baik
Peran perawat dalam memberikan dukungan psikologi kepada pasien dengan
memberikan etika dan sikap yang jujur, tekun dalam tugas serta tanggungjawab, suka mencurahkan waktu dan perhatian, dan
juga mampu konsisten serta tepat dalam bertindak.
11. Memiliki cara berkomunikasi dan mampu kerjasama baik kepada pasien dan juga keluarga pasien dengan cara yang
sopan, beretika, santun serta ramah. Sehingga menimbulkan efek nyaman, tenang, dan bahagi bagi pasien dan keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai