Anda di halaman 1dari 16

Teori Keperawatan

Menurut King
Dosen pembimbing : Kanti Suratih,M.kes

Dibuat oleh:

1. Khoirisma auliasari

2. Luisa maria da silva

3. Maylafaiza
Riwayat Hidup King
Imogene King lahir pada 30 Januari 1923 di West

Point,Lowa.Imogene King meraih diploma dalam ilmu

keperawatan dari st.John’s Hospital of Nursing di st.

Louis tahun 1945.Menjadi perawat kantor,perawat

sekolah,perawat karyawan dan perawat pribadi. Tahun

1948 menerima Bachelor’s of Science in Nursing

Education dari st.Louis University,meraih gelar Doctor

of Education bidang pendidikan dari Teacher’s

College,Universitas Columbia di New York tahun 1961.

Meraih gelar Ph.D,dari Southern Illinois University di

tahun 1980. (Marriner, A. 1986)


Tahun 1961-1966,menjabat sebagai associate professor

ilmu keperawatan di Universitas Loyola,Chicago.Dalam

rentang waktu tersebut bukunya Toward a Theory for

Nursing: General Concepts of Human Behavior

dikonseptualisasikan. Antara 1966 dan 1968 menjabat

sebagai asisten kepala penelitian Grants Branch, divisi

keperawatan dalam departemen

kesehatan,pendidikan dan kesejahteraan. Dari tahun

1968-1972 menjabat sebagai kepala sekolah

keperawatan di The Ohio State

University,Columbus.Manuskrip buku pertamanya

“Toward a Theory For Nursing: General Concepts of

Human Behaivor” telah dikirimkan ke penerbit dan di

publikasikan 1972 menjabat pada tahun 1971.


Ia kembali ke Chicago tahun sebagai profesor di

program Loyola University.Tahun 1978-1980 menjabat

sebagai koordinator penelitian klinik keperawatan di

Loyola Medical Center,Departemen

Keperawatan.Tahun 1972-1975 menjadi anggota The

Defense Advisory Committee on Women in the Services

di departemen pertahanan.Tahun 1980 ia pindah ke

Tampa,Florida. Manuskrip buku keduanya “A Theory For

Nursing: System,Cocepts, Process” dikirimkan ke

penerbit bulan Juni 1980 dan di terbitkan tahun 1981.Di

dalam pendahuluan buku Toward a Theory for Nursing,

King mengusulkan sebuah kerangka konsep

keperawatan dan bukan teori keperawatan.King

mengidentifikasi kerangka konsep sebagai kerangka

konsep system terbuka dan teori sebagai satu tujuan

yang dicapai.Dia Meninggal pada tanggal 24

Desember 1997,2 hari setelah menderita penyakit

stroke.
Isi Teori King
Pengalaman dalam lingkungan fisik, psikologi, dan

social dalam keperawatan. Berdasarkan kerangka

kerja konseptual (conceptual framework) pencapaian

tujuan ( theory of goal attainment). Element utama

dari teori pencapaian tujuan adalah interpersonal

system ,dimana dua orang (perawat-klien) yang tidak

saling mengenal berada bersama-sama di organisasi

pelayanan kesehatan untuk membantu dan dibantu

dalam mempertahankan status kesehatan sesuai

dengan fungsi dan perannya. Menurut king, intensitas

dan interpersonal sistem sangat menentukan dalam

menetapkan dan pencapaian tujuan keperawatan.

Dalam interaksi tersebut terjadi aktifitas-aktifitas yang

saling berhubungan dalam setiap situasi praktek

keperawatan.
Konsep-Konsep Utama Dalam Teori
Pencapaian Tujuan Nya Adalah
Sebagai Berikut :
1. Interaksi sebagai proses presepsi dan

komunikasi antara orang dan lingkungan

dan orang dengan orang, dipresentasikan

oleh perilaku verbal dan nonverbal yang

diarahkan untuk mencapai tujuan.

2. Presepsi sebagai presentasi setiap

orang tentang realitas

3. Komunikasi sebagai proses

pemberitauan informasi dari satu orang ke

orang berikutnya, baik secara langsung atau

pun tak langsung.

4. Transaksi sebagai maksud tujuan

interaksi yang membawa kepada

pencapaian tujuan.
5. Peran sebagai seperangkat tingkah laku yang

diharapkan dari orang yang memiliki posisi dalam

system social, peraturan-peraturan yang menjelaskan

hak-hak dan kewajiban- kewajiban.

6. Stress adalah ingkatan dinamis dalam interaksi

antara manusia dengan lingkungan.

7. Pertumbuhan dan pengembangan sebagai

perubahan terus menerus dalam dirii individu secara

selular, molekuler, dan tingkat-tingkat aktifitas perilaku

kondusif untuk menolong individu- individu yang

bergerak menuju kedewasaan.

8. Waktu sebagai tahapan kejadian- kejadian

bergerak menuju ke masa depan.

9. Tempat sebagai keberadaan di seluruh jarak dan

di tempat yang sama. Waktu merupakan durasi antara

kejadian dan yang lain sebagai pengalaman unik

setiap manusia.
Sumber Teori
Pada suatu pertemuan King mengatakan “teori sistem dari

ilmu perilaku mendukung pengembangan interaksi yang

dinamis”. King megidentifikasi sistem yang dinamis dalam

tiga sistem interaksi: personal systems (individuals),

interpersonal systems (groups) dan social systems

(keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem

pelayanan kesehatan, dll) yang disebut dengan Dynamic

Interacting Systems. Hal ini timbul dari asumsi dasar King

bahwa jika tujuan keperawatan concern terhadap

pencapaian tujuan dari setiap individu dan kelompok serta

suatu alasan yang dapat diterima, berarti hal ini

merupakan suatu sistem yang terbuka dan pada akhirnya

kerangka kerja konseptual harus diorganisir untuk

menggabungkan ide-ide.
Makna (Meaning)

King mendefinisikan teorinya sebagai serangkaian konsep yang saling berhubungan

dengan jelas dan dapat diaati dalam praktek keperawatan. Teori ini membangun tubuh

ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge), yang diperkuat oleh dua metode:

1. Teori keperawatan King dapat dikembangkan dan diuji melalui riset.

2. Prosedur lain dapat juga dengan menelusuri ulang dan dapat diteliti dengan

pengembangan sembilan konsep utama teori Goal Attainment.


Manfaat dari teori ini adalah:

1. Mengkontribusi pada pengembangan tubuh

ilmu pengetahuan.

2. Dapat dijadikan sebagai rujukan dala oleh

memperbaiki praktek keperawatan.

3. Konsep teori ini dapat dimanfaatkan

pelajar, guru dan juga peneliti dan praktisi

untuk menganalisa dan mengidentifikasi

kejadian dalam situasi keperawatan yang

spesifik. Sebagai pendekatan untuk

menyeleksi dan memilih konsep yang

dijadikan dasar praktek keperawatan

profesional.
Kecukupan Logis
(Logical Adeguacy)

Konsep teori ini diprediksi dapat

menyesuaikan pada setiap perubahan,

perkembangan iptek, sosial, ekonomi

dan politik, karena sistem ini terbuka

dan dinamis. Teori ini cukup adekuat

dan logis karena beberapa konsep

yang ada didukung oleh beberapa

riset.
Manfaat (Usefulness)

Banyak riset dan studi yang mendukung teori ini berpusat pada aspek teknis

perawatan klien dan system pelayanan keperawatan. Walaupun teorinya

bersifat abstrak dan tidak dapat segera diaplikasikan secara konkrit pada

praktek keperawatan dan program pendidikan keperawatan, namun bila

berkenaan dengan situasi nyata maka teori ini harus terlebih dahulu

didefenisikan, diidentifikasi dan diuraikan baru dapat diaplikasikan.


Generalisasi (Generalizability)
Teori pencapaian tujuan dapat dipergunakan dan menjelaskan atau

memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini

juga mempunyai keterbatasan khususnya penerapan pada keperawatan klien

yang tidak mampu berinteraksi dengan perawat, contohnya: Klien koma, bayi

baru lahir dan pada kasus-kasus psikiatri.


Parsimony

Konsep-konsep dari teori pencapaian tujuan dapat

dijelaskan secara mudah dan dapat dipahami

meskipun cukup komplek dan defenisi yang

dikemukakan cukup jelas.


Testability
Teori ini dapat memprediksi suatu kejadian/

phenomena dalam keperawatan melalui penetapan

hypothesis dalam penelitian


Thank you
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai