Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KURIKULUM 2013

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran

Dosen Pengampu : Dr. Nurul Anriani, S.Si, M.Pd.

Oleh :

Fina Fadya Habibah (2225190054)

Kelas 3B

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia belum terlepas dari berbagai macam masalah. Salah satu masalah pendidikan
di negara kita yang masih menonjol saat ini adalah adanya kurikulum yang silih berganti dan tanpa ada
arah pengembangan yang betul-betul diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan
pada kurikulum tersebut.

Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian (pada kompoenen tertentu), tetapi dapat pula bersifat
keseluruhan yang menyangkut semua komponen kurikulum. Pembaharuan kurikulum biasanya dimulai
dari perubahan konsepsional yang fundamental yang diikuti oleh perubahan struktural. Pembaharuan
dikatakan bersifat sebagian bila hanya terjadi pada komponen tertentu saja misalnya pada tujuan saja,
isi saja, metode saja, atau sistem penilaiannya saja. Pembaharuan kurikulum bersifat menyeluruh bila
mencakup perubahan semua komponen kurikulum. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945,
kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968,
1975, 1984, 1994, dan 2004, 2006 dan tak ketinggalan juga kurikulum terbaru yang akan diterapkan di
tahun ajaran 2013/2014. Sebelum pelaksanaan penerapan kurikulum 2013 ini, pemerintah melakukan
uji public untuk menentukan kelayakan kurikulum ini di mata public. Kemudian pada akhirnya di tahun
2013 akan mulai diberlakukan kurikulum ini secara bertahap.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari Kurikulum 2013?

2. Apa tujuan dari Kurikulum 2013?

3. Bagaimana rasional pengembangan Kurikulum 2013?

4. Bagaimana pengembangan Kurikulum 2013?

5. Bagaimana struktur Kurikulum 2013?

6. Bagaimana rencana implementasi Kurikulum 2013?

7. Apa kelebihan dan kelemahan dari Kurikulum 2013?

1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari Kurikulum 2013.

2. Untuk mengetahui tujuan dari Kurikulum 2013.

3. Untuk mengetahui rasional pengembangan Kurikulum 2013.

4. Untuk mengetahui pengembangan Kurikulum 2013.

5. Untuk mengetahui struktur Kurikulum 2013.

6. Untuk mengetahui rencana implementasi Kurikulum 2013.

7. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari Kurikulum 2013.

D. Manfaat

Manfaat Teoritis

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan studi perbandingan dalam upaya pembuatan
makalah atau penelitian selanjutnya yang dianggap relevan, terutama terkait masalah kurikulum 2013.

Manfaat Praktis

Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi dalam khazanah pengetahuan tentang kurikulum
2013 bagi penulis khususnya dan pembaca pada umunya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan berbasia sains yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan dengan tujuan untuk mempersiapkan lahirnya
generasi emas bangsa indonesia, dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar
mengajar. Titik beratnya, kurikulum 2013 ini bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa agar
lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mempresentasikan apa yang mereka
peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi
pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam,
sosial, seni, dan budaya. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 lebih menekankan
pada ketiga aspek, yaitu menghasilkan peserta didik berakhlak mulia (afektif), berketerampilan
(psikomotorik), dan berpengetahuan (kognitif) yang berkesinambungan. Sehingga diharapkan agar siswa
lebih kreatif, inovatif dan lebih produktif. sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi
berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.

B. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan
peradaban dunia. Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat membawa insan Indonesia
memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan warga
negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

C. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Rasionalisasi kurikulum 2013 adalah usaha untuk meningkatkan sistem pendidikan yang ada di
Indonesia. Usaha yang dilakukan untuk menigkatkan sistem pendidkan di Indonesia saat ini adalah
perubahan mendasar pada kurikulum. Pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan
pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Pengembangan kurikulum
perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun
tantangan eksternal.

Tantangan Internal :

1. Pemenuhan delapan standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya,
standar isi, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar proses,
standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.

2. Perkembangan penduduk indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.


3
Tantangan Eksternal :

1. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan tekhnologi informasi. Kompetensi asa depan
antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi
warga negera yang bertanggungjawab, kemampuan untuk coba mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda dan memiliki kesiapan untuk belajar.

2. Persepsi masyarakatantara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat,
kurang bermuatan karakter.

3. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan kecurangn
dalam ujian.

Ada beberapa hal menurut para ahli alasan rasional perubahan kurikulum 2013 yaitu:

1. Perbaikan metodologi. Penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran demi
kelulusan ujian, namun pendidikan menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi
pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa Indonesia.

2. Penataan ulang kurikulum sekolah. Dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan sekolah
sehingga dapat mendorong penciptaan hasil didik yang mampu menjawab kebutuhan Sumber Daya
Manusia.

3. Kurikulum mata pelajaran diintegraiskan dalam kompetensi inti yang sama antara satu mata pelajaran
dan mata pelajaran lain. Ada empat tuntutan standar kompetensi lulusan yaitu KI 1 tentang kecerdasan
spiritual keagmaan yang dianut, KI 2 memiliki kompetensi sosial yang baik, KI 3 memiliki pengetahuan
yang mumpuni dan KI4 memiliki skil /keterampilan. Sehingga siapapun gurunya, apapun mata pelajaran
yang diajarkan harus menghasilkan siswa yang memiliki ketaatan beragama, mampu bersosial dengan
baik, memiliki kecerdasan dan memiliki keterampilan dan kecakapan hidup.

4. Hasil penelitian dan kajian kurikulum tingkat satuan pendidikan pada kurikulum 2006 yang
memberikan otonomi sepenuhnya kepada sekolah, ternyata hampir tidak ada sekolah yang mampu
mengembangkan kurikulum sendiri, yang ada hanyalah copypaste kurikulum nasional yang ditawarkan
BSNP.

5. Alasan rasionalnmya ditemukan beberapa peserta didik yang memilki nilai tinggi akan tetapi sikap dan
perlakunya tidak mencerminkan seorang siswa, sekolah harus memiliki keberanian untuk tidak
meluluskannya.

6. Ada kurikulum 2006, sikap dan karakter yang diinginkan dalam pembelajaran hanya bersifat sisipan
atau diselipkan, maka di kurikulum 2013 ditampakkan secara nyata dan dituntut menjadi standar
kompetensi lulusan.

D. Pengembangan Kurikulum 2013

4
Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks, dan melibatkan berbagai komponen
yang saling terkait. Oleh karena itu dalam proses pengembangan kurikulum 2013 tidak hanya menuntut
keterampilan teknis dari pihak pengembang terhadap pengembangan berbagai komponen kurikulum,
tetapi harus pula dipahami berbagai komponen yang mempengaruhinya.

1. Perlunya perubahan dan pengembangan kurikulum 2013

Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta selalu harus dilakukan perubahan
dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan dan tuntutan zaman. Meskipun demikian,
perubahan dan pengembangan harus dilakukan secara sistematis dan terarah, tidak asal berubah.
Perubahan dan pengembangan kurikulum tersebut harus memiliki visi dan arah yang jelas, mau dibawa
ke mana sistem pendidikan nasional dengan kurikulum tersebut. Sehubungan dengan itu, sejak wacana
perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 digulirkan, telah muncul berbagai tanggapan dari
berbagai kalangan, baik yang pro maupun kontra.

Menghadapi berbagai tanggapan tersebut, terutama “nada miring” dari yang kontra terhadap
perubahan dan pengembangan kurikulum 2013. Mendikbud mengungkapkan bahwa perubahan dan
pengembangan kurikulum harus senantiasa disesuaikan dengan tuntutan zaman[1]. Berikut ada
beberapa alasan perlunya pengembangan ke arah kurikulum 2013[2]:

a. Faktor internal

1) Tuntutan tercapainya 8 standar nasional pendidikan (standar isi, standar proses, SKL, standar
pendidik & tenaga kependidikan, standar sarpras, standar pengelolaan, standar biaya, dan standar
penilaian.

2) Pertumbuhan jumlah penduduk usia produktif (usia 15 – 65 ) lebih banyak dibanding usia tidak
produktif (0 – 14 dan 65 ke atas). Usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035.
Oleh karena itu perlu dipersiapkan agar memiliki kompetensi dan tidak menjadi beban hidup.

b. Faktror Eksternal

1) Gencarnya arus Globalisasi

2) Isu lingkungan hidup

3) Pesatnya perkembangan IT

.4) Konvergensi ilmu dan teknologi

5) Ekonomi berbasis pengetahuan

6) Kebangkitan industri kreatif dan budaya

7) Pergeseran kekuatan ekonomi dunia


5
8) Pengaruh dan imbas teknosains

9) Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan

10) Peran serta anak indonesia dalam TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study)
dan PISA (Program for International Students Assessment)

c. Penyempurnaan Pola Pikir

d. Penguatan tata kelola kurikulum

1) Tata kerja guru yang selama ini masih bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat
kolaboratif.

2) Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai
pemimpin kependidikan (educational leader)

3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.

e. Penguatan materi pembelajaran

Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta
didik.

E. Struktur Kurikulum 2013

Kurikulum SD

6
Kurikulum SMP

Kurikulum Pendidikan Menengah

Kurikulum Peminatan SMA

7
F. Rencana Implementasi Kurikulum 2013

Implementasi kurikulum 2013 telah diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014 di sekolah-sekolah
tertentu atau masih terbatas. Implementasi kurikulum 2013 tidak jauh berbeda dari kurikulum
sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau yang biasa disebut “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”.
Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam
kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk
mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan.
Perbedaan yang lainnya terletak pada pendekatan ilmiah (Scientic Approach) yang sebenarnya adalah
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Namun pada praktiknya, masih banyak pengajar yang
merasa kesulitan menerapkan kurikulum 2013 ini. Sebenarnya peran pengajar pun sangat penting untuk
membimbing peserta didiknya dalam menerapkan kurikulum 2013, agar kurikulum ini dapat
dilaksanakan dengan baik.

Kurikulum 2013 saat ini memang wadah untuk meningkatkan mutu pendidikan, namun dalam
meningkatkan mutu pendidikan bukan hanya dilihat dari kurikulumnya saja melainkan peran kepala
sekolah dan para pengajar secara signifikan dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan. Adapun
strategi-strategi yang digunakan para pengajar untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 adalah
dengan merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna, hal ini menuntut guru untuk lebih aktif
dalam menciptakan dan menumbuhkan berbagai kegiatan sesuai dengan rencana yang telah sekolah
programkan. Implementasi kurikulum 2013 juga menuntut guru untuk mengorganisasikan pembelajaran
secara efektif. Pengajar juga harus menentukan model pendekatan yang akan digunakan dalam
implementasi kurikulum 2013, seperti pembelajaran kontekstual, pembelajaran partisipatif, belajar
tuntas dan pembelajaran konstruktivisme.

Implementasi yang efektif adalah hasil interaksi antara strategi implementasi, struktur kurikulum, tujuan
pendidikan dan kepemimpinan kepala sekolah. Oleh karena itu, mengoptimalkan pelaksanaan kurikulum
2013 memerlukan upaya strategis untuk mengsinergikan komponen-komponen ini, terutama guru dan
kepala sekolah dalam membudayakan kurikulum.

G. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013

Kelebihan Kurikulum 2013

1. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah karena berfokus dan bermuara
pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan kompetensinya
masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung
secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer
pengetahuan.

2. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan
kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan,

8
kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek
kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.

3. Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih cepat
menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.

4. Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga
penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter
harus diintegrasikan kesemua program studi.

5. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. Seringkali anak
di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.

6. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui pelatihan-
pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus
menerus.

Kelemahan Kurikulum 2013

1. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum
2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.

2. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013.
Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


9
A. Kesimpulan

Dari hasil pemaparan materi diatas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan suatu langkah
awal bagi pemerintah dalam membangun karakter bangsa yang baik. Hal itu diwujudkan dengan
diterapkannya kompetensi inti (KI) yang terdiri dari KI-1, KI-2, dan KI-3. Standar proses pembelajaran
yang diterapkan juga berbeda, jika pada kurikulum 2006 terdapat eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
maka pada kurikulum 2013 terdapat pembelajaran saintifik yang meliputi mengamati, menanya,
mencoba, menalar mengkomunikasikan. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasia sains yang
bertujuan untuk mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa indonesia, dengan sistem dimana siswa
lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum
sebelumnya, setiap kurikulum pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. oleh karena kita
harus tetap mendukung upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia demi
menciptakan peserta didik yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia dan sesuai dengan pancasila demi
memenuhi perkembagan zaman.

B. Saran

Usaha peningkatan wawasan terhadap implementasi serta komponen Kurikulum 2013 perlu
ditingkatkan agar mendapatkan hasil tujuan proses dan tujuan akhir yang seimbang seperti diadakannya
pelatihan khusus yang berkenaan dengan implementasi Kurikulum 2013. Para pendidik agar lebih
banyak lagi menggali informasi dan pengetahuan untuk lebih memotivasi siswa dalam belajar terutama
dalam hal perencanaan pembelajaran.

10

Anda mungkin juga menyukai