Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGEMBANGAN KULTUR SEKOLAH

DI SUSUN OLEH :
Nama/NPM :
Listiana Kusuma W. / 19510265
Purmeidianto / 19510373
Kelas : 1F

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


PASCA SARJANA (S2)
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt Tuhan semesta alam karna
berkat izin dan kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
sederhana ini pada tepat waktu.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah.
Adapun masalah yang di bahas dalam makalah ini yaitu “Pengembangan Kultur
Sekolah”
Dalam penulisan makalah ini penulis menemui berbagai hambatan
dikarenakan kurangnya ilmu pengetahuan penulisan mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan makalah ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyelesaian makalah sederhana
ini.
Penulis sadar akan kemampuan menulis yang masih sederhana. Tetapi
dalam makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi penulis
yakin bahwa penulisan makalah ini masih banyak memimiliki kekurangan, oleh
karena itu penulis mengucapkan mohon maaf.
Akhir kata, harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Meskipun makalah ini memiliki kekurangan dan kelebihan, namun
penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Terima kasih.

Tegal, April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat....................................................................... 3
D. Sistematika Penulisan …………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kultur sekolah............................................................... 5
B. Hal – hal yang perlu dikembangkan dalam kultur budaya
sekolah …........................................................................................6
1. Budaya Organisasi ……………………………………………6
2. Budaya Kerja …………………………………………………6
3. Budaya Mutu …………………………………………………7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kultur sekolah menjadi salah satu daya tarik konsumen untuk


menggunakan jasa pendidikan yang ditawarkan sekolah. Semakin positif
kultur sebuah sebuah, maka konsumen pendidikan akan semakin tertarik
kepada sekolah tersebut. Dan yang terpenting, kultur sekolah merupakan
landasan dari tercapainya semua bentuk prestasi warga sekolah.

Kultur sekolah adalah serangkaian keyakinan, harapan, nilai-nilai, norma,


tata aturan, dan rutinitas kerja yang diinternalisasi warga sekolah sehingga
mempengaruhi hubungan sejawat dan kinerja warga sekolah dalam upaya
mencapai tujuan sekolah. Kultur inilah yang menjadi pembeda antara sekolah
satu dengan lainnya.

Menurut gareth R. Jones dan Jennifer M. George (2009), sebagai sebuah


organisasi, sekolah ada yang memiliki kultur kuat (strong) dan ada pula yang
lemah (weak). Ketika warga sekolah, dari kepala sekolah hingga bagian
kebersihan, memiliki komitmen yang tinggi terhadap nilai-nilai yang
disepakati bersama maka sekolah tersebut memiliki kultur yang kuat (strong).
Nilai kedisiplinan, misalnya, yang disepakati dan diterapkan bersama secara
bertanggung jawab dan penuh komitmen maka sekolah tersebut memiliki
kultur yang kuat.

Sebaliknya, jika seluruh warga sekolah atau sebagian warga sekolah tidak
memiliki komitmen terhadap implementasi nilai-nilai yang disepakati maka
sekolah tersebut memiliki kultur organisasi yang lemah. Sekolah tampak
sewrawut karena warganya kurang disiplin atau "sak geleme udele dewe"
(bahasa Jawa). Dan prestasi apapun akan sulit tumbuh di lingkungan sekolah
yang tidak memiliki kemapanan kultur positif.
Siapa yang bertangggungjawab membangun kultur sekolah? Semua warga
sekolah memiliki kontribusi dalam mambangun dan "nguri-uri" kultur
sekolah, namun kepala sekolah sebagai manager puncak , dengan kewenangan
dan kekuasaannya yang lebih, memikul tanggungjawab terbesar dalam
mendorong terbentuknya kultur sekolah yang positif.

Sekolah yang memiliki kultur disiplin, bersih, tertib, dan teratur pastilah
dipandu oleh seorang manager yang memiliki keberanian dan kedisiplinan
tinggi serta sangat perhatian terhadap detail-detail kebersihan dan ketertiban
lingkungan sekolah. Sebaliknya, sekolah yang semrawut, dimana warganya,
guru dan siswanya, tidak memiliki komitmen terhadap kedisiplinan dan
ketertiban sekolah, dapat dipastikan kepala sekolahnya adalah sosok yang
tidak bermutu, bahasa Jawa-nya "ingah-ingih" , "plendas-plendus", dan tidak
berwibawa karena dirinya sendiri tidak memiliki komitmen terhadap kultur
positif sekolah atau tidak mampu berdiri kokoh sebagai teladan.

Bagaimana kultur sekolah yang positif terbentuk? Kultur sekolah harus


dibangun di atas landasan ilmu dan pemahaman yang memadai. Mengapa
sekolah ini harus menerapkan kedisiplinan dalam berbagai hal, misalnya,
harus dipahami oleh semua warga sekolah. Oleh karena itu tahapan sosialisasi
menjadi langkah awal penanaman kultur, khususnya kepada warga baru, guru
atau siswa baru. Melalui tahapan sosialisasi, warga sekolah mengawali proses
internalisasi nilai-nilai dan norma yang dianut sekolah .

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah :
1. Apa pengertian kultur sekolah?
2. Apa saja yang perlu dikembangkan dalam kultur budaya sekolah?

C. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat dari makalah :
1. Untuk mengetahui pengertian kultur sekolah
2. Untuk mengetahui hal – hal yang perlu dikembangkan dalam kultur
budaya sekolah

D. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan

Pendahuluan hal ini merupakan salah satu metode dalam penulisan makalah
yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat dan
sistematika penulisan.

BAB II Pembahasan

Pembahasan hal ini merupakan salah satu metode dengan memberikan


tinjauan umum dan tinjauan yang singkat dari masalah yang dihadapi,
penyelesaian masalah, analisis proses dan hasil akhir.

BAB III Penutup

Penutup hal ini merupakan salah satu metode penulisan yang berisi
kesimpulan dan saran sehingga dapat menganalisis dan mengoptimalkan
sistem yang berdasarkan pada bab yang sebelumnya.

Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah daftar yang menunjukkan bahwa kumpulan memiliki


sumber makalah yang menunjukkan penulis makalah ditulis secara rinci dan
jelas
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kultur (budaya) sekolah


Secara etimologi budaya berasal dari bahasa Inggris yaitu
culture.Culture atau diterjemahkan budaya adalah serangkaian aturan yang
dibuat oleh masyarakat sehingga milik bersama dan dapat diterima oleh
masyarakat. Sedangkan kultur sekolah adalah konteks di belakang layar
sekolah yang menunjukkan keyakinan, nilai, norma, dan kebiasaan yang telah
dibangun dalam waktu yang lama oleh semua warga sekolah .
Menurut Antropologi Koentjaraningrat kebudayaan adalah seluruh sistem
gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar. Kultur
sekolah merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu
kelompok masyarakat sekolah, yang mencakup cara berfikir, perilaku, sikap,
nilai yang tercermin baik dalam wujud fisik maupun abstrak. Oleh karena itu,
suatu kultur secara alami akan diwariskan oleh suatu generasi kepada
generasi berikutnya. Sekolah merupakan lembaga utama yang didesain untuk
memeperlancar proses transmisi kultural antar generasi tersebut (Ariefa
Efianingrum, 2009: 21). Dapat disimpulkan, kebudayaan adalah sebagai
keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya
untuk memahami dan menginterpretasikan lingkungan dan pengalamannya,
serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Suatu kebudayaan juga
merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan
sosial, yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya
kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan
menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam 13 bentuk yang
terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga berbagai karya yang dibuat
oleh manusia). Dengan demikian, setiap anggota masyarakat sekolah
mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannya tersebut yang dapat
tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan
proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka
hadapi tidak selamanya
Begitu pula dengan kebudayaan atau kultur dalam sekolah. Setiap
sekolah memiliki budaya sekolah yang berbeda dan mempunyai pengalaman
yang tidak sama dalam membangun budaya sekolah. Perbedaan pengalaman
inilah yang menggambarkan adanya “keunikan” dalam dinamika budaya
sekolah
B. Kultur Sekolah yang perlu dikembangkan
1. Budaya Organisasi
Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral,
norma, dan keyakinan manusia yang dihasilkan masyarakat .sistem
berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan itu adalah hasil dari interaksi
manusia dengan sesamanya dan lingkungan.
Budaya organisasi adalah perpaduan nilai – nilai, kepercayaan ,
asumsi, persepsi, norma, kekhasan, dan pola perilaku dalam suatu
organisasi dalam rangka menghadapi faktor – faktor internal dan
eksternal.
Ciri – ciri warga sekolah yang dalam melaksanakan fungsinya fokus
pada dimensi budaya, akademik, bersifat kritis, objektif, analitis, kreatif,
terbuka untuk menerima kritik, menghargai waktu dan prestasi ilmiah,
memiliki dan menjunjung tinggi tradisi ilmiah, dinamis, dan berorientasi
ke masa depan.
Peran budaya organisasi lembaga pendidikan adalah menjadi perekat
organisasi sekolah, menumbuhkan keyakinan dan mendorong
kesepakatan – kesepakatan dalam mencapai tujuan, memberi peluang
kreativitas, meningkatkan partisipasi warga sekolah, menjamin
aktualisasi potensi diri secara optimal dan terkoordinasi dan menjamin
kepuasan kerja

2. Budaya Kerja
Kemenpan memperkenalkan konsep pengembangan budaya kerja,
sejak awal tahun 1990-an dengan produknya Gugus Kendali Mutu
(GKM) dan dilanjutkan dengan Gerakan Disiplin Nasional (GDN).
Tahun 2002 Menpan mengeluarkan keputusan nomor 25tt Pedoman
Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara
Budaya kerja adalah sistem nilai, persepsi, perilaku dan keyakinan
yang dianut oleh tiap individu karyawan dan atau kelompok karyawan
tentang makna kerja dan refleksinya dalam kegiatan mencapai tujuan
organisasi dan individual.
Manfaat pengembangan budaya kerja adalah dalam posisi sebagai
bagian dari budaya organisasi pengembangan budaya kerja berdampak
positif terhadap pencapaian perubahan berkelanjutan sekaligus
peningkatan produktivitas (kinerja)
Adapun factor yang mempengaruhi budaya kerja adalah perilaku
pemimpin, seleksi para pekerja, budaya organisasi, keteladanan
pemimpin, proses pembelajaran, dan motivasi

3. Budaya Mutu
Budaya mutu merupakan sistem nilai organisasi yang menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk keberlangsungan perbaikan mutu yang
berkesinambungan. Budaya mutu terdiri dari nilai – nilai tradisi, prosedur
dan harapan tentang promosi mutu
Dimensi mutu meliputi keandala yang meliputi ketetapan waktu,
keakuratan, kepuasan. Daya tanggap meliputi kemauan para tenaga
kependidikan untuk membantu peserta didik dan memberikan pelayan
dengan mudah. Jaminan meliputi keterpenuhan standar. Empati meliputi
kemudahan komunikasi, perhatian pribadi dan memahami kenutuhan
pelanggan. Bukti langsung meliputi fasilitas fisik dan ketenagaan.
Adapun konsep dasar mutu meliputi konsep jaminan mutu, konsep
kesesuaian dengan kontrak / perjanjian, konsep selera / tuntutan
pelanggan
Upaya perbaikan mutu pendidikan merupakn upaya terpadu dengan
berbagai unsur manajeman sekolah, kurikulum, guru, murid,
masayarakat, sarana dan prasarana pendidikan, birokrasi baik makro
maupun mikro.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kultur sekolah merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh
suatu kelompok masyarakat sekolah, yang mencakup cara berfikir, perilaku,
sikap, nilai yang tercermin baik dalam wujud fisik maupun abstrak.
Budaya sekolah yang positif akan mendorong semua warga sekolah untuk
bekerjasama yang didasarkan saling percaya, mengundang partisipasi seluruh
warga, mendorong munculnya gagasan baru dan memberikan kesempatan
untuk terlaksananya pembaruan di sekolah yang semuanya ini bermuara pada
pencapaian hasil terbaik.
Kultur sekolah yang perlu dikembangkan antara lain:
1. Budaya Organisasi
2. Budaya Kerja
3. Budaya Mutu

B. Saran
Diharapkan warga sekolah dapat lebih terbuka terhadap kritik, saran dan
masukan guna mencari data untuk dijadikan ide kegiatan dan kemudian
ditanggapi secara professional. Perlunya pemahaman seluruh warga dalam
mengadakn pembangunan berkesinambungan untuk mewujudkan satuan
pendidikan yang kondusif dan memiliki prospek dan berdaya saing yang
tinggi di tengah – tengah perubahan masyarakat global
Demikian makalah ini kami buat, kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan. Guna perbaikan makalah
berikutnya. Dan semoga makalah ini berguna untuk kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Turmuzi.2011.https://www.kompasiana.com/2011/12/21/Budaya-Kerja-
dan-kepemimpinan-disekolah (18 April 2020)
Akhmad Sudrajat.2008.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/27/Budaya-Organisasi-disekolah
(18 April 2020)
Aliharsojo.2017. https://aliharsojo.gurusiana.com/2017/04/30/Budaya-Mutu-
Sekolah (18 April 2020)
Amir.2014.https://visipena.stkipgetsempena.ac.id/2014/02/03/Budaya-Organisasi-
disekolah (18 April 2020)
Arifin.2017.https://arifingurusiana.id/article/2017/03/Kultur-Sekolah (18 April
2020)
Idris Apandi.2018. https://www.kompasiana.com/2018/04/22/Membangun-
Sekolah-Berbudaya-Mutu (18 April 2020)
Kikyuno.2012. https://kikyuno_wordpress.com/2012/04/05/Menciptakan-Budaya-
Sekolah-yang-Unggul (18 April 2020)
Sadimin.2020. https://www.kompasiana.com/2020/03/03/Membangun-Kultur-
Sekolah-yang -Kondusif (18 April 2020)
Wuryantina.2009. https://media.neliti.com/2009/12/12/Budaya Organisasi-
Sekolah-dan Motivasi-Berprestasi-dengan Kinerja-Guru (18 April 2020)
https://www.asikbelajar.com.Pengertian-Budaya-Mutu-Sekolah-Asik-Belajar.com

Anda mungkin juga menyukai