Novika Riswanti
20204030070
2020
SATUAN ACARA BERMAIN
(TERAPI MENYUSUN BALOK)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 20 menit agar dapat mencapai tugas
perkembangan secara optimal sesuai tahap perkembangan walaupun dalam kondisi
sakit.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain selama 20 menit anak mampu:
a. Bersosialisasi dengan perawat.
D. Kegiatan
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Hasil yang diharapkan:
a. Alat-alat yang digunakan lengkap
b. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
2. Evaluasi Proses
Hasil yang diharapkan:
a. Terapi dapat berjalan dengan baik
b. Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
c. Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
3. Evaluasi Hasil
Hasil yang diharapkan:
a. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menebak semua gambar
kemudian berhasil
b. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
c. Anak merasa senang
d. Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai
e. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan terapi bermain
Lampiran materi:
A. Pengertian Perkembangan
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1998).
Menurut Joyce Engel (1999), yang dikatakan anak usia pra sekolah adalah
anak-anak yang berusia berkisar 3-6 tahun. Ada beberapa aspek yang perlu
diperhatikan untuk mengukur tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu:
1. Aspek fisik
2. Aspek motorik
3. Aspek bahasa
4. Aspek kognitif
5. Aspek sosialisasi
Bermain dengan cara menyusun balok pada dasarnya tidak hanya membantu
mengembangkan kemampuan motorik anak saja tetapi juga berperan penting dalam
proses pengembangan kognitif anak dan emosional anak, serta membantu anak untuk
menggunakan kemampuan bahasanya dengan bertanya sehingga anak akan terbiasa
dengan proses sosialisasi dengan orang, lingkungan dan kondisi disekitarnya.
Ketika anak sudah mampu bermain menyusun balok secara lancar maka dia
sudah siap untuk meningkatkan kemampuannya ke tingkat yang lebih lanjut seperti
bersosialisasi dengan orang lain seperti mengenalkan diri
Referensi
Immanuel, R. (2006). Permainan Edukatif dalam Perkembangan Logic-Smart Anak.
Terdapat
pada:http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH01fd/325abfcd.dir/d
oc.pdf. Diakses pada 25 Desember 2013.
Kaplan H.I, Sadock. B.J Grebb J.A. (2000). Sinopsis Psikiatri, Ilmu Pengetahuan Perilaku,
Psikiatri. Klinis, Alih Bahasa : Kusuma W,edisi Wiguna .
Rohmah, Nikmatur. (2018). Terapi Bermain. LPPM Universitas Muhammadiyah Jember
Veltman M,W Browne K.D. (2000). An Evaluation of Favorite Kind of Day Drawing from
Psychially Maltreated Children. Child Abuse and Neglect.
Whaley L.F, Wong D.L. (2001). Nursing Care of infants and children in-ed. St Louis :
Mosby year book