Anda di halaman 1dari 10

MEMBANGUN GEODATABASE

KOMODITAS UNGGULAN INDONESIA

Oleh

Mochamad Rafi Ramdhan¹, Bebas Purnawan², Diah Kirana Kresnawati³

ABSTRAK

Komoditas unggulan yang tersebar di seluruh Indonesia akan membantu meningkatkan


perekonomian nasional. Beberapa komoditas unggulan dari sektor pertanian, perkebunan,
pertambangan, dan perikanan perlu diketahui penyebarannya untuk mendukung upaya-upaya
pemerintah meningkatkan potensi komoditas unggulannya. Oleh karena itu, diperlukan data dan
informasi jenis komoditas komoditas, lokasi keberadaannya dalam satu Kabupaten/Kota di seluruh
Indonesia. Data yang diperlukan untuk merancang geodatabase adalah data geospasial
Kabupaten/Kota seluruh Indonesia dan data statistik komoditas unggulan : padi dan palawija,
hortikultura, buah-buahan, bio-farmaka, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pertambangan. Data
tersebut kemudia disusun dalam rancangan geodatabase, sehingga mudah diketahui persebaran secara
spasia. Rancangan geodatabase komoditas unggulan Indonesia menghasilkan peta sebaran komoditas
dan peta interaktif yang dimanfaatkan oelh berbagai pihak.

Kata Kunci : Geodatabase, Komoditas Unggulan

I PENDAHULUAN karena adanya unsur lokasi diperlukan juga


geodatabase.
1.1 Latar Belakang
Penelitian ini semua data yang dihasilkan
Sektor perkebunan dan pertanian dari data kabupaten dan komoditas akan
merupakan sektor utama dalam perekonomian dibangun satu file geodatabase yang
nasional sehingga mendapat perhatian utama terintegritas berupa tabel, feature classes,
yang akan menghasilkan komoditas-komoditas relationship dan topology.
yang unggul dalam bidangnya. Komoditas
1.2 Perumusan Masalah
unggulan harus mampu menjadi penggerak
utama pembangunan perekonomian. Artinya,
Penelitian yang dilakukan terfokus dan
komoditas unggulan dapat memberikan
tidak keluar dari konteks maka diperlukan
kontribusi yang signifikan pada peningkatan
perumusan masalah. Adapun perumusan
produksi, pendapatan, maupun pengeluaran
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
nasional.
berikut :
1. Untuk mengetahui informasi satu
Meningkatkan manfaat kegiatan Kabupaten/Kota yang memiliki
komoditas untuk mendukung upaya-upaya beberapa komoditas unggulan di
pemerintah untuk membuat regulasi agar Indonesia.
kegiatan komoditas ini berjalan dengan efektif 2. Untuk mengetahui sebaran komoditas
untuk mencari sebaran komoditas unggulan unggulan yang terdapat di beberapa
yang mencakup jenis komoditas, lokasi Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
keberadaan di beberapa Kabupaten/Kota, yang
dilakukan secara baik dan efisien dalam
membuat database. Database dalam hal ini

Jurnal Program Studi Teknik Geodesi Unpak, 2018 1


1.3 Tujuan Penelitian a) Cabe Rawit
b) Cabe Besar
Tujuan dari penelitian ini adalah c) Ketimun
membangun dan merancang geodatabase 3. Buah-buahan
komoditas unggulan per Kabupaten/Kota di a) Mangga
Indonesia yang memiliki keunggulan b) Durian
khususnya dibidang perkebunan, perikanan, c) Pepaya
petambangan, peternakan, pertanian. 4. Bio-Farmaka
a) Kapulaga
1.4 Manfaat Penelitian b) Kencur
c) Kunyit
Manfaat yang dapat diambil dengan 5. Perkebunan
adanya penelitian ini adalah sebagai sarana a) Karet
untuk menginformasikan kepada masyarakat b) Kelapa Sawit
luas tentang pentingnya sebaran komoditas c) Kopi
unggulan di Kabupaten/Kota. Di samping itu, 6. Peternakan
dapat memudahkan bagi pihak-pihak terkait a) Sapi Potong
dengan memanfaatkan sistem informasi b) Kambing
geografis dalam melakukan proses c) Ayam Kampung
perbaharuan data komoditas 7. Perikanan
a) Perikanan Tangkap Laut
II DASAR TEORI b) Perairan Umum
c) Perikanan Budidaya
Geografis Indonesia terdiri atas pulau-
8. Pertambangan
pulau dan 7 Kepulauan Besar diantaranya
a) Besi Primer
Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan,
b) Nikel
Sulawesi, Maluku dan Papua. Setiap
Kepulauan besar tersebut terdiri atas beberapa c) Batubara
Provinsi. Jumlah Provinsi di Indonesia saat ini 2.3 Sistem Informasi Geografis (SIG)
adalah 34 Provinsi. Jumlah kabupaten di
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau
Indonesia atau se Indonesia adalah sebanyak
Geographic Information System (GIS) adalah
457 Kabupaten (Data 2013. (Sumber :
sistem informai khusus yang mengelola data
bps.go.id)
yang memiliki informasi geospasial yaitu yang
2.1 Pengertian Komoditas Unggulan bereferensi keruangan. Atau lebih singkatnya,
Komoditas Unggulan adalah barang sistem informasi geografis adalah sistem
ataupun jasa yang dihasilkan oleh unit komputer yang mempunyai kemampuan untuk
kegiatan masyarakat dengan memanfaatkan membangun, menyimpan, mengelola dan
semua sumberdaya yang dimiliki oleh daerah menampilkan informasi geografis, misalnya
yang bisa mendatangkan pendapatan bagi data identifikasi menurut lokasinya dalam
masyarakat maupun pemerintah sehingga sebuah database. Terkadang SIG juga
produk yang potensial memilik daya saing. dipandang sebagai hasil dari penggabungan
(Sumber : Kajian Komoditas Unggulan. FKIP. dari sistem komputer untuk bidang Kartografi
Purwokerto) dan atau sistem komputer untuk bidang
perancangan yang menangani data spasial
2.2 Macam-Macam Komoditas dengan teknologi pengolahan basisdata atau
yang menangani data atribut di dalam tabel-
Menurut Badan Pusat Statistik tabel relasional.
menyebutkan ada beberapa komoditas yang
unggul dalam meningkatkan perekonomian SIG dapat mempresentasikan suatu model
adalah sebagai berikut : “real world” (dunia nyata) diatas layar monitor
komputer sebagaimana lembaran-lembaran
1. Padi dan Palawija peta dapat mempresentasikan dunia nyata
a) Padi sawah diatas kertas. Walaupun demikian, SIG
b) Jagung memiliki kekuatan lebih dan daya fleksibilitas
c) Kedelai daripada lembaran-lembaran peta analog. Peta
2. Hortikultura

Jurnal Program Studi Teknik Geodesi Unpak, 2018 2


merupakan salah satu bentuk representasigrafis Secara umum, hasil utama dari proses
milik dunia nyata, objek-objek yang survei dan pemetaan adalah peta itu sendiri.
dipresentasikan diatas peta disebut unsur-unsur Menurut Rockville (1986) dalam Prahasta,
peta atau map features (contohnya adalah peta merupakan suatu representasi
sungai, jalan, gunung dan lain-lain). konvensional (miniatur) dari unsur-unsur
(features) fisik (alamiah dan buatan manusia)
Peta tematik adalah peta yang penyajikan
dari sebagian atau bahkan keseluruhan
tema tertentu dan untuk kepentingan tertentu
permukaan bumi diatas media datar dengan
(land status, penduduk, transportasi, dan lain-
skala tertentu.
lain dengan menggunakan peta rupa bumi
yang telah disederhanakan sebagai dasar untuk Menurut Rockville dalam Prahasta, secara
meletakkan informasi tematiknya. umum proyeksi peta merupakan suatu fungsi
Sistem perangkat lunak SIG menyimpan yang merelasikan koordinat titik-titik yang
semua informasi deksriptif unsur-unsur terletak diatas permukaan suatu kurva (berupa
spasialnya sebagai atribut-atribut, kemudian ellipsoid atau bola) ke koordinat titik-titik
SIG membentuk dan menyimpan atribut- yang terletak diatas bidang datar. Metode
atribut ini di dalam tabel-tabel sistem basis proyeksi peta bertujuan untuk memindahkan
data relasional (Database Management pola-pola atau unsur-unsur yang terdapat
System) terkait. Oleh karena itu, atribut-atribut diatas suatu permukaaan ke permukaan yang
spasialnya juga dapat diakses mekemudiani lain dengan menggunakan rumus matematis
lokasi-lokasi objek atau unsur-unsur tertentu sehingga tercapai kondisi yang
wilayahnya. Sebaliknya, objek spasial atau diinginkan.
unsur-unsur peta tersebut harus jugaa dapat Database adalah susunan data operasional
diakses mekemudiani atribut-atributnya, lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan,
dengan demikian objek-objek spasial dapat yang diorganisir dan disimpan secara
dicari, dipanggil, dan ditemukan berdasarkan terintegrasi dengan menggunakan metode
atributnya. tertentu sehingga mampu memenuhi informasi
Perangkat SIG juga dapat menghubungkan yang optimal yang dibutuhkan oleh para
atau merelasikan sekumpulan unsur-unsur atau pengguna.
objek peta yang ingin diimplementasikan ke
dalam satuan yang disebut Layer dengan Database memiliki entitas, atribut, dan
atribut-atributnya yang disimpan kedalam relasi. Entitas adalah objek yang berbeda yang
tabel-tabel basis data. Proses perancangan terdapat pada sebuah database (orang, tempat,
basis data merupakan hal yang esensial di benda, konsep, atau peristiwa
dalam SIG. Rancangan basis data (spasial, dan Basis data merupakan istilah yang sangat
atribut) akan menentukan efektifitas dan penting dan paling sering digunakan di dalam
efisiensi proses masukan, pengolahan, dan membangun sistem informasi geografis,
keluaran SIG itu sendiri. mengingat akan pentingnya basis data hingga
Kartografi adalah seni, ilmu pengetahuan SIG-pun tidak dapat dipisahkan.
dan teknologi tentang pembuatan peta-peta Data dan informasi geografis yang
sekaligus mencangkup studinya sebagai diturunkan dari peta hasil penelitian atau
dokumen-dokumen ilmiah dan hasil karya seni bahkan kumpulan data statistik yang
(ICA,1973). dikumpulkan oleh institusi pemerintah pada
umumnya mengandung lebih dari satu atribut
Peta adalah gambaran atau representasi yang diasosiasikan dengan lokasi spasialnya.
unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih
dari permukaan bumi yang ada kaitannya SIG tidak dapat dilepaskan dengan basis
dengan permukaan bumi atau benda-benda data, sebab SIG sendiri memerlukan data
angkasa, yang pada umumnya digambarkan (spasial dan atribut) yang disimpan di dalam
pada suatu bidang datar dan diperkecil atau basis data spasial dimana data atribut terdapat
diskalakan (International Cartographic di dalamnya. Selain itu, semua perangkat SIG
Association). secara hubungan erat telah dilengkapi dengan
kemampuan dalam mengelola basis data.

Jurnal Program Studi Teknik Geodesi Unpak, 2018 3


2.3 Geodatabase a. Memilih 24 komoditas
b. Membuat kode 24 komoditas
Geodatabase adalah kumpulan dataset tersebut
spasial (geografis) yang terdiri dari berbagai c. Menyimpan data tersebut
tipe (Prahasta, 2009:310). Geodatabase sebagai komoditas.xls (format
dirancang oleh tim pengembang sebagai Ms Excel).
common data storage sekaligus sebagai 2. Data relasi Kabupaten_komoditas
management framework bagi sistem SIG, dibuat dengan cara sebagai berikut.
dalam hal ini perangkat lunak Arcgis. a. Merubah nilai sel dengan kode
komoditas
Selain sebagai konsep dan implementasi, b. Transpose kolom menjadi
geodatabase juga sebagai media yang baris
memungkinkan untuk menyimpan, meng- c. Menyimpan data tersebut
query, dan memanipulasi informasi yang dengan relasi.csv (format Ms.
diperlakukan sebagaimana poligon yang dapat Excel).
memliki sistem referensi spasial.
3.2 Rancangan Geodatabase
Ada dua sistem geodatabase yaitu Server
Geodatabase dan Personal Geodatabase. Perancangan geodatabase bertujuan
Server Geodatabase merupakan Relational mengatur data yang tersedia agar data tersebut
Database Management System (Oracle, SQL – dapat diperoleh kembali secara mudah dan
Server, DB2) dan Personal Geodatabase cepat. Rancangan geodatabase tergantung
menggunakan sistem data MS – Access. data yang tersedia dan query yang akan
dibuat. Data yang tersedia dalam hal ini yaitu
data Kabupaten/Kota dan data komoditas,
III PELAKSANAAN sedangkan query yang akan dikembangan
query yang dapat menghasilkan informasi
3.1 Pengumpulan Data
mengenai keberadaan komoditas dalam satu
Data yang diperlukan dalam sistem ini kabupaten/Kota atau informasi sebaran
yang terdiri atas data geospasial dan data komoditas disemua Kabupaten/Kota
statistik komoditas unggulan. Data dasar yang
Pada tab catalog kita dapat membuat
diperlukan adalah data batas wilayah seluruh
tempat penyimpanan data yang akan
Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, yang
digunakan dalam file Personal Geodatabase.
diperoleh dari Badan Informasi Geospasial
Setelah membuat tempat penyimpanan data,
tahun 2013. Menurut data Badan Pusat
maka langkah selanjutnya adalah membuat file
Statistik tahun 2017 Kabupaten/Kota
Personal Geodatabase. Klik kanan pada folder
berjumlah 457.
, klik new, kemudian klik Personal
Jenis komoditas yang dikembangkan di Geodatabase dan beri nama file tersebut yaitu
Indonesia berjumlah kurang lebih 6000, TA.mdb. Kemudian isi file TA.mdb dengan
namun pada penelitian hanya dibatasi pada 24 cara mengimport data Kabupaten/Kota,
komoditas dari 8 kategori itu semua adalah komoditas, relasi (relationship class).
komoditas unggulan.
1. Mengimport data Kabupaten/kota
Pengembangan sistem geodatabase yang
Klik kanan di file TA.mdb tersebut,
disesuaikan dengan ketersediaan data
pilih new dan klik feature dataset.
komoditas.
Selanjutnya untuk mengisi feature class
Untuk menyesuaikan pada rancangan, data kedalam Personal Geodatabase. Klik
komoditas tersebut perlu diolah yaitu agar data kanan pada Personal Geodatabase
komoditas dan data Kabupaten/Kota menjadi kemudian import dan klik Feature Class
relasi Kabupaten_komoditas. (Single). Setelah kotak dialog terbuka, klik
browse untuk mencari file kabupaten.shp
1. Data komoditas dibuat dengan cara dari tempat penyimpanan yang akan
sebagai berikut. dimasukkan kedalam Personal

Jurnal Program Studi Teknik Geodesi Unpak, 2018 4


Geodatabase kemudian klik add. Atur file Kabupaten Text (50)
penyimpanan yang telah disiapkan
sebelumnya, beri nama file tersebut yaitu
kabupaten kemudian tekan OK.
Kolom Format Keterangan
2. Mengimport data komoditas ID AutoNumber
Kode_BPS Text (4) Index, no
Klik kanan di file TA.mdb tersebut,
pilih new dan klik feature dataset. duplicate
Selanjutnya untuk mengisi feature class Komoditas Text (50)
kedalam Personal Geodatabase. Klik Kategori Text (1)
kanan pada Personal Geodatabase
kemudian import dan klik Table. Setelah
kotak dialog terbuka, klik browse untuk
mencari file komoditi.xls dari tempat b. Data Komoditas
penyimpanan yang akan dimasukkan
kedalam Personal Geodatabase kemudian Tabel 2. Data Komoditas
klik add. Atur file penyimpanan yang telah
disiapkan sebelumnya, beri nama file
tersebut yaitu komoditi kemudian tekan
OK. c. Data Relasi

3. Membuat data relasi Tabel 3. Data Relasi

Klik kanan di file TA.mdb tersebut, Kolom Format


pilih new dan relationship class. ID AutoNumber
Selanjutnya akan timbul tampilan window Kode_BPS Text (4)
baru. Kemudian isi nama relationship Kode_Kom Text (4)
class dengan kab_kom, selanjutnya isi
origin table dengan kabupaten dan isi
destination table dengan komoditas
kemudian next. Pilih tipe relationship
class dengan
simplekemudiankemudiankemudian

Dalam geodatabase, tiga tabel data tersebut


harus dikembangan dengan struktur sebagai
berikut.

a. Data Kabupaten/Kota

Tabel 1. Data Kabupaten/Kota

Kolom Format
ID AutoNumber No,
d. Relationship
duplicate
Untuk melaksanakan query yang
melibatkan data tabel, maka perlu
Relasi
dibentuk relationship sebagai berikut.
ID
Kode_BPS
Kode_Kom
Kode_BPS Text (4) Index, no
duplicate

Jurnal Program Studi Teknik Geodesi Unpak, 2018 5


table option dan diakhiri
Kabupaten
ID export. Tahap diatas
Kode_BPS dikerjakan di perangkat lunak
Kode_Kom
ArcMap dan tahapan
selanjutnya dikerjakan di
Komoditas Microsoft Excel dengan
ID
Kode_Kom catatan perangkat lunak
Komoditas ArcMap tidak ditutup
Kategori
sebelumnya. Buka program

Gambar 1. Relationship Microsoft Excel, klik open


pilih file Export_Output.dbf.
Pembuatan relationship disediakan oleh
perangkat lunak Arcigs 10.1. Setelah file terbuka klik copy

3.3 Perancangan Query dibagian kolom Kode_BPS


dan paste transpose di baris
d) Sebagaimana dijelaskan
selanjutnya, select table yang
sebelumnya, query yang akan
telah di transpose kemudian
dikembangkan adalah query
copy. Tahap keempat buka
yang dapat menghasilkan
program Notepad, paste di
informasi mengenai
halaman lembar tersebut.
keberadaan komoditas dalam
Kemudian pilih menu bar edit
satu kabupaten/kota atau
klik replace, kemudian isi
informasi sebaran komoditas
dengan kutip ( ‘ ) koma ( , )
di semua kabupaten/kota.
kutip ( ’ ) diantara Kode_BPS
Pengembangan query
yang sebelumya diawali (‘ dan
dilakukan untuk Pada tahap
diakhiri dengan ‘) kemudian
awal, klik kanan di file
terakhir pilih replace all. Hasil
kab_kom, klik open kemudian
dari replace all tersebut klik
setelah klik file kab_kom
select all kemudian copy.
dipilih akan muncul tabel
Tahap terakhir dalam
kab_kom dan pilih properties.
pembuatan query ini, aktifkan
Kemudian akan muncul
kembali perangkat lunak
tampilan baru dan pilih menu
ArcMap. Di bagian menu bar
Definition Query, klik Query
pilih menu selection, pilih
Builder kemudian klik
select by atribut dengan klik
[kode_kom]=’101’, terakhir
[Kode_BPS]IN, kemudian
klik OK. Tahap kedua, di
paste setelah formula tersebut
menu bar window table, klik
dan klik OK. Setelah proses

Jurnal Program Studi Teknik Geodesi Unpak, 2018 6


diatas dilakukan, maka tahap
selanjutnya mencari
keberadaan informasi
komoditas dengan langkah
sebagai berikut.
e) 2.

Gambar 3. Peta Interaktif

Query yang akan dikembangkan sebagai


berikut. .
3.
1. Untuk mengetahui keberadaan 2. Batas administrasi garis hitam 0,2mm
komoditas di satu Kabupaten/Kota. 3. Komoditas area hijau.
2. Untuk mengetahui keberadaan satu 4. Peta Cetak
komoditas di Kabupaten/Kota sebarankemudian

Query (1) dilaksanakan secara interaktif


menggunakan perangkat lunak Arcgis 10.1,
sedangkan query (2) dilaksanakan secara
manual menggunakan Arcgis 10.1 dan
Microsoft Excel. Perangkat lunak yang
digunakan adalah SQL.

Data atau informasi yang perlu dsajikan


adalah data atau informasi hasil query yaitu.

1. Informasi keberadaan komoditas di


satu Kabupaten/Kota. Gambar 4. Peta Sebaran Kopi
2. Informasi keberadaan satu komoditas
di Kabupaten/Kota apa. IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Informasi (1) akan disajikan secara interaktif
4.1 Hasil
di layar komputer, dengan di klik pada satu
Kabupaten/Kota, daftar komoditas tersebut Hasil yang telah dicapai dalam penelitian
akan disajikan. Sedangkan informasi (2) akan ini terdiri dari geodatabase komoditas, peta
disajikan dalam peta cetak. interaktif keberadaan komoditas di per
kabupaten dan peta sebaran komoditas per
Penyajian data tersebut baik secara kabupaten di Indonesia. Geodatabase yang
interaktif maupun dlam peta cetak, tetap harus dihasilkan pada penelitian ini adalah Personal
disajikan dalam kaidah kartografi yang Geodatabase. Personal Geodatabase tersebut
mencakup penggunaan simbol, warna, ukuran terdiri dari kumpulan data sebagai berikut:
dan layout. Dibawah ini adalah ketentuan yang
akan dalam penyajian peta. 1. data kabupaten sebagai data dasar,
berupa data spasial atau data kelas
1. Peta Interaktif fitur (feature class)
d)
2. data komoditas sebagai data statistik,
berupa tabel
3. data kab_kom sebagai tabel relasi,
berupa tabel relasi

Jurnal Program Studi Teknik Geodesi Unpak, 2018 7


Tabel diatas menjelaskan informasi komoditas
yang digunakan dalam membangun
geodatabase ini. Pada tabel ini, kolom
“kode_kom” dibuat untuk mempermudah
pembacaan saat di Microsoft Excel, dan
Access. Kolom “kategori” yaitu informasi dari
Gambar 4.1 ArcCatalog kumpulan komoditas yang dipakai 8 kategori
dan kolom “nama” yaitu informasi jenis
komoditas unggulan yang berjumlah 24 jenis
komoditas unggulan.

Gambar 5. Data Kabupaten/Kota


Gambar 7. Data Relasi
Tabel diatas menjelaskan tentang informasi
Kabuapten/Kota di Indonesia berjumlah 456 1. Peta Interaktif
record. Kolom pertama yaitu kolom urutan Peta ini dapat menayangkan secara
dalam baris, kolom kedua yaitu kolom simbol interaktif komoditas-komoditas yang
“polygon”, kolom ketiga yaitu nama ada di satu kabupaten tertentu yaitu
“Kabupaten”, dan kolom keempat yaitu kolom dengan cara yaitu:
“kode_BPS”.

Gambar 4.5 Peta Interaktif

2. Peta Sebaran Komoditas


Peta ini merupakan seri peta sebaran
komoditas per kabupaten di Indonesia
yang disajikan berupa peta cetak
dengan skala peta 1:5.000.000

Gambar 6. Data Komoditas

Jurnal Program Studi Teknik Geodesi Unpak, 2018 8


ArcMap tidak memberikan
cara untuk merubah menu.
c. Toolbar yang ditampilkan
penggunaan personal
geodatabase memudahkan
pengolahan data baik secara
spasial maupun statistik.

V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada bab ini menyimpulkan bahwa data


yang dikerjakan sebanyak 456 record data
Gambar 8. Peta Sebaran Kabupaten/Kota dan 8 kategori dengan 24
jenis komoditas unggulan dapat memberikan
4.2 Pembahasan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Membangun geodatabase komoditas Data komoditas dan data Kabupaten yang
unggulan ini memiliki kelebihan dan dibuat dalam geodatabase yang sangat mudah
kekurangan dalam pelaksanaannya. Kelebihan untuk dimengerti karena dalam file
dalam membangun geodatabase ini adalah. geodatabase menampilkan data komoditas dan
data Kabupaten yang dimuat dalam satu
1. Tampilan sistem informasi geografis hubungan yang disebut relasi.
yang dihasilkan lebih informatif.
2. Memudahkan bagi pengguna untuk Dari hasil pelaksanaan ini, data yang
memahami hasil dari peta sebaran diolah bukan hanya berupa tabel – tabel
komoditas. informasi sebaran komoditas melainkan
3. Pengguna dapat mengetahui lokasi dan menghasilkan juga peta sebaran komoditas
posisi sebaran komoditas. seluruh Kabupaten se-Indonesia yang diakses
di aplikasi Arcgis 10.1 untuk melihat
Adapun kekurangan dari membangun keseluruhan hasil dari pelaksanaan tersebut
geodatabase komoditas unggulan untuk dengan tampilan sistem informasi geografis
pembuatan peta sebaran komoditas adalah. yang lebih informatif.

1. Membnagun geodatabase peta sebaran Dalam membangun geodatabase


komoditas unggulan memerlukan komoditas unggulan untuk pembuatan peta
waktu yang relatif lama. sebaran komoditas ini memiliki kelebihan dan
2. Kesulitan dalam membuat peta kekurangan dalam pelaksanaannya.
sebaran interaktif. Kelebihannya dalam membangun geodatabase
tampilan peta interaktif perlu ini adalah.
dimodifikasi. Layout peta interaktif
adalah sebagai berikut: 1. Tampilan sistem informasi geografis
a. Tampilan peta terdiri dari peta yang dihasilkan lebih informatif.
kabupaten yang disajikan 2. Memudahkan bagi pengguna untuk
batasnya saja dengan memahami hasil dari peta sebaran
menggunakan simbol garis komoditas.
dengan warna yang tidak 3. Pengguna juga dapat mengetahui
dominan, yaitu abu-abu. lokasi dan posisi sebaran komoditas.
b. Toolbars yang ditampilkan Adapun kekurangannya dari membangun
hanya dua yaitu Menu dan geodatabase komoditas unggulan untuk
Tool.Menu tetap ditampilkan pembuatan peta sebaran komoditas ini adalah.
karena memang masih
diperlukan walaupun tidak 1. Membangun geodatabase peta sebaran
semua elemennya. Tetapi komoditas memerlukan waktu yang
relatif lama

Jurnal Program Studi Teknik Geodesi Unpak, 2018 9


2. Kesulitan dalam membuat peta Prahasta, Eddy. 2002. Sistem Informasi
sebaran interaktif Geografis Konsep-Konsep Dasar.
Informatika. Bandung.
5.2 Saran Prahasta, Eddy. 2009. SIG Tutorial ArcView.
Informatika. Bandung.
Saran yang dapat diberikan dalam
menunjang dan membangun geodatabase RIWAYAT PENULIS
komoditas untuk pembuatan peta sebaran 1. Mochamad Rafi Ramdhan, ST, Alumni
komoditas adalah. Tahun 2018 Program Studi Teknik
1. Instansi terkait harus memiliki sumber Geodesi – Fakultas Teknik – Universitas
daya manusia yang mempunyai Pakuan Bogor.
keahlian dalam bidang sistem 2. Ir. Bebas Purnawan MSc, Staff Dosen
informasi geografis. Program Studi Teknik Geodesi – Fakultas
2. Harus memiliki faktor – faktor Teknik – Universitas Pakuan Bogor.
pendukung lainnya seperti, perangkat 3. Dra. Diah Kirana Kresnawati MSc,
keras dan perangkat lunak dalam Staff Dosen Program Studi Teknik
membangun geodatabase. Geodesi – Fakultas Teknik – Universitas
3. Data – data yang telah diperoleh dan Pakuan Bogor.
diolah harus disimpan dengan baik
dan rapih.
4. Peta sebaran komoditas yang
dihasilkan harus memiliki arsip.

DAFTAR PUSTAKA

Anam, Saiful. 2005. Menggunakan ArcINFO


Untuk Proyeksi Peta. Informatika.
Bandung.
Badan Pusat Statistik. 2017. Data Spasial
Komoditas Unggulan. Jakarta.
Badan Informasi Geografis. 2013. Data
Spasial Kabupaten/Kota. Jakarta.
Beni Raharjo dan Muhamad Ikhsan. 2015.
Belajar Arcgis Dekstop 10. Geosiana
Press. Banjarbaru
Denny Charter dan Irma Agtrisari. 2002.
Desain dan Aplikasi GIS. PT Elex
Media Komputindo. Bandung.

ESRI, 2009. Arcgis Help 10.1. Network


Analist. ESRI International
Geographic Association. 1973.

Kahar, Joenil. 2008. Geodesi. Penerbit ITB.


Bandung.
Pabundu, Tika. 2005. Metode Penelitian
Geografi. Penerbit Bumi Aksara.
Jakarta

Jurnal Program Studi Teknik Geodesi Unpak, 2018 10

Anda mungkin juga menyukai